Penulis: Gelora Indonesia

5 Tantangan Partai Gelora

Gelora Resmi jadi Partai di Bulan Mei 2020 bertepatan juga bulan Ramadhan ini. Sah dibulan baik, semoga juga bermanfaat baik untuk masyarakat.

Saya memandang partai Gelora yang saya ikut didalamnya hanya sebagai kendaraan politik, tidak lebih, partai bukan segala-galanya yang atribut partai itu selalu dibawa kemana-mana dengan loyalitas yang kaku.

Apalagi menempatkan partai bagian dari syariat agama, sudah jauh itu saya tinggalkan. Menjadikan agama sebagai semangat dalam semua kehidupan salah satunya berpolitik adalah wajib. Tapi menjadikan agama sebagai baju dalam berpolitik bukan pilihan saya. Saya cukup kaku soal ini. Pertanggung jawabannya besar. Karena Agama bukan barang dagangan yang Allah dan Nabi juga melarangnya.

Sehingga pilihan Partai Gelora untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar adalah tepat. Hubungan dan kewajiban dengan Tuhan bisa ditunaikan, hubungan kebangsaan bisa lebih luas tanpa sekat-sekat identitas.

Partai adalah jembatan untuk menempatkan kader-kader bangsa terbaik untuk memberikan maslahat bagi rakyat dan umat.

Namun begitu, ada tantangan besar yang harus dipecahkan oleh Gelora diawal kelahirannya ini, paling tidak ada 5 tantangan.

1. Tantangan Ketokohan

Salah satu ide dasar dari terbentuknya Partai Gelora adalah merobohkan budaya politik oligarki, budaya feodal.

Makanya jujur saya negh kalau ada kader Gelora yang menulis Mantap saja di Plesetkan jadi MantaFH. Mengagung-ngagungkan tokoh. Saya pengagum FH, jangan ragukan itu, tapi, saya mengaguminya sebatas pada gagasan yang ia sampaikan, bukan figuritas.

Begitu juga dengan Anis Matta. Saya juga males kalau disebut sebagai loyalis Anis. Kalau suatu saat Anis tidak konsisten dengan gagasannya saya juga akan meninggalkannya.

Kita disatukan dalam narasi dan gagasan, bukan figuritas. Emang siapa FH dan Anis, tanpa ide dan gagasannya ia bukan siapa-siapa.

Selanjutnya spectrum ketokohan harus diperluas. Gelora hanya akan sebesar FH dan Anis bila ketokohan hanya mandeg dimereka saja.

Meskipun menaikan ketokohan Anis dan FH adalah wajib, karena tokoh adalah alat partai bicara dan dikenal konsituen.

Dulu, Anis Mata pernah mencanangkan 100 Tokoh Muda yang siap dihibahkan untuk bangsa. Mari kita mulai lagi ide dan gagasan itu.

2. Tantangan Sistem

Membangun Partai Modern, inilah cita-cita Gelora. Bukan Partai Feodal, semua terserah Ketua Umum, jadinya para elit partai rame-rame menjilat ketum biar dapat posisi bagus. Yang jauh dari ketum, gigit jari, potensi, prestssi ndak penting lagi. Yang penting ketum senang. Bukan Partai seperti ini yang kita inginkan.

Sistem partai harus terbuka. Egaliter, herarkis kader hanya dalam tugas dan wewenang yang tersusun rapi dalam konstitusi partai. Tidak ada yang dibawah meja, pintu belakang, titipan si anu, si itu. No, semua tersistem sehingga fair.

Ini juga pembelajaran Demokrasi, Labolatorium demokrasi bagi kader partai. Jadi pemimpin juga harus siap bising dan siap berganti.

Dengan sistem ini, kita berharap Gelora bisa menjadi partai kuat yang usianya lebih panjang dari usia ketum.

Tantangan, karena partai yang sekarang ada saya bisa katakan mayoritas partai sekarang Feodal. Sistem hanya basa-basi.

3. Tantangan Finansial

Ini Partai dilahirkan dari orang “pinggiran” bukan orang kaya raya atau tokoh nasional yang hebat sekelas Prabowo, Megawati atau SBY. Tantangan Finansial ini nyata. Walau sebagian orang tabu, tapi harus diselesaikan.

Jika ada yang mengatakan Anis Matta disokong dana Yahudi. Itu Halusinasi entah darimana. Ada juga gosip, yang ikut Gelora dapat uang 300 Juta, aduh mabok itu orang.

Berpartai dan mengikuti kontestasi Demokrasi membutuhkan modal biaya yang mahal.

Pendanaan Partai menjadi persoalan yang belum terselesaikan sampai sekarang dalam Demokratisasi di Indonesia. Indonesia belum sampai pada tahab dimana orang cerdas hanya menggunakan otaknya untuk dapat duduk menjadi pejabat publik yang melayani masyarakat. Mereka harus merogoh goceknya sendiri, hasilnya orang cerdas kalah dengan yang punya uang.

Untuk dapat mengikuti pemilu dan berkontestasi didalamnya dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Jika melihat latarbelakang pimpinan partai gelora, jika ada kader gelora yang punya mindset, bahwa ikut Gelora untuk mencari uang, kayaknya mindset anda perlu dirubah dari sekarang, atau turun kapal sebelum berjalan jauh. Karena mereka ndak kaya-kaya amat untuk menjadi sinterklas yang membagikan hadiah-hadiah.

Sistem pendanaan partai inilah yang perlu disusun. Tantangan betul yang sampai saat ini saya juga belum ada ide.

Namun tentu saya tidak ingin Gelora pakai cara lama, dengan memotong penghasilan kader juga zakatnya untuk menghidupi partai. Saya menolak tanpa diskusi kalau ini dipraktekan.

4. Tantangan Keberagaman

Partai Gelora Indonesia adalah partai yang sangat terbuka, sehingga kader partai ini sangat beragam, ini tantangan berikutnya.

Tantangan yang tidak mudah, namun justru ini adalah playground pertama sebelum mengurus bangsa. Kalau mengurus partai dengan keberagaman saja tidak bisa bagaimana mengurus negara dimana bangsa yang memiliki suku terbanyak didunia.

Beda latarbelakang agama, latar belakang budaya, latar belakang motivasi pribadi dan lainnya. Bagaimana mengikatnya dalam narasi dan gagasan yang sama agar benar-benar menjadi gelombang.

Era sekarang adalah era kolaborasi, bukan kompetisi. Bisakah Gelora membuat Gelombang ini? Jika berhasil akan benar-benar menjadi gelombang yang kuat.

Karena Narasi dan Gagasan sudah kuat. Arah Baru Indonesia, Indonesia 5 besar Dunia itu sangat kuat. Jika ada yang mengatakan itu hanya angan-angan itu hanya nyinyiran kebencian yang khawatir dengan kehadiran Gelora.

5. Tantangan Elektoral

Kabarnya PT akan dinaikan menjadi 7-8 % ini tantangan elektoral yang tidak mudah bagi partai baru. Meskipun sudah biasa Partai Pendatang baru langsung degradasi dikesempatan pertama, Tapi Anis Matta mengatakan, kita tidak akan mengulangi kegagalan yang sama dulu, kita harus jadi manusia pembelajar.

Untuk itulah singkron dengan tantangan ketokohan, spectrum tokoh harus segera diperluas. Kayaknya ide 100 tokoh Gelora bagus untuk digulirkan diberbagai daerah, menjadi titik-titik pusat yang menggema dengan gagasan baru.

Tulisan ini adalah perspektif pribadi, dimana saya punya ekspektasi yang tidak sederhana dari lahirnya sebuah partai baru yang semoga menjadi solusi kebangkitan kebangsaan.

Indonesia punya peluang menjadi negara besar ditahun 2050. Bisa lebih cepat datang, atau justru bisa gagal, tergantung siapa yang mengemudikan kapal besar Bangsa ini.

Arka Atmaja
Wong Ndeso dari Jateng

Malam Lailatul Qadar, Partai Gelora Resmi Berbadan Hukum Parpol

Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) kini resmi Berbadan hukum sebagai partai politik. Setelah hampir satu bulan lamanya, akhirnya Partai Gelora mendapatkan SK Menkumham RI.

“Alhamdulillah, di tengah suasana 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini, kami mendapatkan kabar dari Pak Menteri Yasonna H. Laoly bahwa SK Menkumham untuk Partai Gelora sudah ditandatangani. Insya Allah setelah lebaran, akan dilakukan seremoni penyerahan SK dari Menkumham kepada Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, M. Anis Matta. Mohon doanya,” ujar Sekjen DPP Partai Gelora Mahfuz Siddiq, dalam pernyataannya kepada VIVAnews, Selasa 19 Mei 2020.

Partai Gelora, yang sebagian besar pengurusnya adalah mantan elit PKS, sudah mendaftarkan sejak 31 Maret 2020. Selain kepengurusan pusat, kata Mahfuz, juga didaftarkan kepengurusan untuk 34 DPW, 484 DPD dan 4394 DPC.

Direktur Tata Negara Ditjen AHU Kemenkumham, Dr. Baroto, mengatakan proses verifikasi administratif telah selesai pada 21 April 2020. Lalu dilanjutkan verifikasi faktual yang telah selesai pada 11 mei lalu.

“Untuk penyerahan SK Menkumham nantinya akan dilakukan melalui pertemuan virtual, dan kabarnya akan dihadiri seluruh jajaran pimpinan Partai Gelora Indonesia dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Pak menteri akan menjadwalkan setelah libur Idul Fithri,” jelas Baroto.

Sementara Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, M. Anis Matta, menyambut gembira dengan terbitnya SK tersebut. Anis yang merupakan mantan Presiden PKS itu siap tempur ke depannya.

“Partai ini lahir di tengah krisis. SK-nya ditandatangani menjelang malam-malam Lailatul Qadar. Tugas besar kami membangun gelombang solidaritas rakyat untuk mampu keluar dari krisis, dan selanjutnya membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dunia,” kata Anis.

Anis Matta dan Fahri Hamzah : Sebuah Perjalanan Keyakinan

Hari ini, 19 Mei 2020 atau 26 Ramadhan 1441H, Partai Gelombang Rakyat Indonesia resmi terdaftar sebagai partai politik di kementerian hukum dan HAM. Tuntas sudah Anis Matta menjawab keraguan publik yang ragu Anis Matta dkk mampu mendirikan partai baru. Tetapi langkah baru dimulai, perjalanan masih panjang, tantangan dan ujian siap menghadang di hari-hari ke depan.

Ada dua figur dan dua peristiwa yang 4 tahun belakangan ini cukup mempengaruhi pilihan hidup banyak orang. Dua figur itu adalah Anis Matta dan Fahri Hamzah, dan dua peristiwa itu adalah peristiwa kasus pemecatan Fahri Hamzah dan pendirian Partai Gelora Indonesia.

Dua figur dan dua peristiwa ini memberikan pelajaran kepada banyak orang tentang Keyakinan.

Ketika Fahri Hamzah di pecat dari partai, maka saya dan beberapa teman langsung mengklarifikasi langsung dari Fahri, saat itu Fahri menjawab semua pertanyaan dengan lugas, percaya diri dan penuh keyakinan. Pada saat itu setelah beberapa jam mengeksplorasi kronologis pemecatan dari Fahri Hamzah, maka kami berkesimpulan; jika yang diceritakan Fahri benar adanya, maka Insya Allah Fahri Hamzah akan menang di pengadilan sampai tingkat kasasi. Dan waktu menjawabnya.

Begitu juga ketika saya dan beberapa teman bertanya kepada Anis Matta tentang pendirian partai baru, Anis Matta menjawab dengan lugas, percaya diri dan penuh keyakinan. Dan hari ini waktu menjawabnya.

Dua figur dan dua persitiwa ini adalah pelajaran tentang keyakinan. Bagi kami sederhana saja, ketika Fahri Hamzah dan Anis Matta lugas, percaya diri dan yakin menjawab semua pertanyaan yang diajukan dan menjawab semua keraguan publik, maka pada saat itulah orang akan yakin bahwa keputusan-keputusan dua orang ini adalah keputusan dengan keyakinan penuh. Semua pertanyaan dijawab dengan spontan dan lugas, kadangkala pertanyaan umum di jawab dengan jawaban detil dan terinci. Pertanyaan kemungkinan dijawab dengan jawaban prediksi masa depan,  pertanyaan keraguan dijawab dengan keyakinan. Sama sekali tidak menemukan jawaban yang ragu atau bias, semua dijawab dengan tuntas.

Perjalanan Fahri Hamzah terhadap kasus pemecatannya adalah perjalanan keyakinan dan kepercayaan diri terhadap kebenaran yang diyakininya. Konflik, bully, sidang-sidang pengadilan, pemboikotan, kampanye hitam dan banyak lagi peristiwa yang mengiringi tetap tidak membuat Fahri Hamzah goyah akan keyakinannya. Sampai diujung dia berjuang.

Begitu juga itu pula yang terjadi dengan Anis Matta. Fitnah, tuduhan, bully, pembunuhan karakter, bahkan pemutar-balikan fakta tidak membuat Anis Matta goyah dengan keyakinannya. Anis Matta pernah menyampaikan; “Pujian orang tidak membuat kita cepat masuk surga, dan hinaan orang juga tidak membuat kita cepat masuk neraka, kita harus fokus pada jalan dan kebenaran yang kita yakini.”

Bahkan Anis Matta pernah meyakinkan teman-teman seperjuangan disaat banyak keraguan menghampiri dengan menulis pesan;

“Dalam jenak-jenak begini, kita teguhkan hati kita.”

Pastikan kembali bahwa awal dan akhir dari semua ini adalah Allah Subhana wa Ta’ala, bahwa kejujuran kepada-Nyalah yang mendorong kita melangkah di jalan ini…

Bahwa kita akan terus berijtihad untuk melakukan jihad terbaik dengan ilham dari Allah Subhana wa Ta’ala…

Bahwa kita mungkin salah tapi keikhlasan, kejujuran dan ijtihad akan menjadi sebab bagi Allah mengilhami kita melangkah serta mengurangi bahkan menghilangkan efek dari kesalahan kita…

“Bahwa tidak ada penyesalan, tidak ada keraguan, tidak ada ketakutan sedikitpun yang menyertai langkah kita… Karena awal dan akhir dari semua ini adalah Allah… Karena kita melangkah setelah istikharah..”

Bahkan pada tanggal 9 November 2019, dalam pidato pembukaan acara penandatanganan akte notaris partai, lagi-lagi Anis Matta menegaskan keyakinannya terhadap semua ikhtiar untuk mendirikan Partai Gelora Indonesia.

“Fokus dengan kebenaran yang diyakini, komitmen dan konsisten dengan peta jalan kita sendiri”, itu nasehat yang sering diulang-ulang Anis Matta untuk selalu menguatkan barisan Partai Gelora Indonesia.

Jalan ini adalah jalan keyakinan…

“Bahwa tidak ada penyesalan, tidak ada keraguan, tidak ada ketakutan sedikitpun yang menyertai langkah kita… Karena awal dan akhir dari semua ini adalah Allah…Karena kita melangkah setelah istikharah.”

Tetapi jalan ini adalah jalan panjang…dibutuhkan komitmen, konsistensi dan kerja keras…

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (At-Taubah 105)

@irfanenjo

19 Mei 2020/26 Ramadhan 1441H

Kader Partai Gelora Lakukan Pencegahan Covid-19 di Kota Bekasi

Partai Gelora Kota Bekasi turut berkontribusi melakukan pencegahan penyebaran virus corona atau virus yang memiliki nama lain Covid-19 ini. Upaya tersebut dilakukan kader-kader Partai Gelora dengan cara sterilisasi menggunakan cairan desinfektan di lingkungan rumah warga.

Selain penyemprotan desinfektan, kader-kader Partai Gelora Kota Bekasi juga membagikan masker gratis kepada warga di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Hal tersebut dilakukan seiring dengan telah ditetapkannya  Bekasi sebagai wilayah zona merah kasus Covid-19 di Jawa Barat.

Ketua Umum DPD Gelora Kota Bekasi Ariyanto Hendrata mengatakan, penyemprotan cairan desinfektan dan pembagian masker gratis merupakan bentuk partisipasi Gelora Kota Bekasi kepada masyarakat demi mencegah penyebaran yang lebih luas lagi.

“Penyemprotan dan pembagian masker merupakan usaha kita dari DPD Partai Gelora Kota Bekasi yang dalam hal ini dilaksanakan oleh teman-teman dari DPC Partai Gelora Kecamatan Jatiasih untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 khususnya di Kota Bekasi,” kata Ariyanto, Selasa (14/4/2020).

Selain di Jati Asih, aksi pencegahan Covid-19 juga dilakukan oleh kader Partai Gelora Kota Bekasi di kecamatan lain, salah satunya adalah Pondok Gede dengan membagikan handsanitizer. Selain itu juga dibeberapa kecamatan lain yang telah bersinergi dengan pemerintah dalam melakukan pencegahan Covid-19.

Ariyanto juga mengimbau masyarakat agar mematuhi imbauan pemerintah untuk mendukung upaya penanganan Covid-19 di Kota Bekasi. Tindakan-tindakan kecil tapi berarti sangatlah dianjurkan seperti jaga jarak aman satu meter ketika berinteraksi dengan orang lain, menghindari kerumunan, berolahraga, dan sesering mungkin cuci tangan, serta tetap #DirumahAja apabila tidak ada keperluan yang mendesak.

“Selain itu, tidak lupa masyarakat juga untuk terus berfikir positif dan optimis menjalani hari karena insya Allah ujian ini akan berlalu apabila kita bergandeng tangan bersatu melawan Corona, dan tetap konsumsi informasi-informasi positif,” pungkasnya.

Sumber : RRI.co.id

Gerakan Partai Gelora Indonesia Hadapi Covid-19

Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) terus bergerak melawan pandemik Covid-19 yang saat ini penularannya masih terjadi di Indonesia.

Mahfuz Sidik Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Indonesia menjelaskan kalau partainya terus berupaya bagaimana bisa membantu pemerintah dalam mengatasi pandemik Covid-19.

Gerakan yang dilakukan partainya, menurut Mahfuz adalah menggerakan para kader dan simpatisannya turun langsung di masyarakat.

Kata dia, apa yang dibutuhkan masyarakat maupun tenaga medis, terus diupayakan agar penanganan dan pencegahan merebaknya Covid-19 bisa diatasi.

“Aksi bagi masker, penyemprotan disinfektan, pengadaan tempat cuci tangan, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan digerakan di semua DPW atau Provinsi,” ujar Mahfuz kepada suarasurabaya.net, Senin (6/4/2020).

Tidak hanya itu, Mahfuz juga menjelaskan kalau gerakan untuk memberi pendidikan kepada masyarakat seputar Covid-19 dilakukan melalu media sosial.

“Kita beri imbauan-imbauan untuk tetap di rumah selama ada wabah ini, kemudian apa saja gejala-gejala kalau seseorang terkena Covid-19 termasuk apa yang harus dilakukan, itu semua kita bagi atau posting di media sosial. Dan tidak lupa ajakan untuk berbagi membantu mengatasi pandemi seperti pengadaan APD dan lainnya,” kata dia.

Mahfuz menjelaskan kalau penanganan dampak Covid-19 tidak hanya secara medis, tetapi bagaimana membangun psikologis agar tidak panik yang justru bisa menurunkan imun seseorang. Oleh Ketua Umum Partai, kata dia, perlu juga membangun pengetahuan berbasis religi dan ilmu pengetahuan.

“Ketum Gelora sampaikan pesan bangun pengetahuan berbasis religi dan science. Jadi kita bikinkan video melalui youtube soal itu,” tegasnya.

Dampak ekonomi tidak lepas dari perhatian partai. Untuk itu, kata dia, pihaknya juga membuat sebuah diskusi dengan nara sumber yang kompeten di bidangnya, yang digelar melalui video conference.

“Diskusi-diskusi yang kita gelar ini dilakukan secara live, sehingga masyarakat bisa ikut terlibat untuk tanya jawab seputar tema yang diangkat,” ujar Mahfuz.

Dia mengatakan, tanggal 15 Maret 2020, Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora telah menerbitkan dua surat edaran tentang kewaspadaan bahaya Covid-19 dan tentang partisipasi sosial.

Berdasarkan surat edaran tersebut, sejak pertengahan Maret lalu DPW – DPW sudah bergerak membantu masyarakat. Gelombang pertama di semua DPW pulau Jawa, kemudian berlanjut ke Sumatera, Bali, Nusa Tenggara dan lainnya. Sekarang ini sudah 34 DPW turun membantu masyarakat, termasuk di Papua. Tiap DPW membuat gugus tugas dan dikoordinasi langsung oleh DPN yang diketuai oleh Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum partai Gelora Indonesia.

“Saat ini gugus tugas Jateng sedang aktif kampanye “Jangan Mudik” yang akan diikuti oleh gugus tugas di lain daerah,” kata Mahfuz.

Menurut dia, tanggal 2 April lalu ada rakor DPN dengan 34 DPW tentang pembentukan gugus tugas di semua wilayah dan daerah untuk aksi solidaritas dan bantuan sosial ke masyarakat secara menyeluruh.

“Kita bikin donasi, dan hasilnya kita belikan sembako dan dibagi-bagikan secara gratis ke masyarakat,” pungkas Mahfuz.(faz/iss/ipg)

Sumber : Suarasurabaya.net

Peduli Penanganan Covid-19, DPD Partai Gelora Indonesia Sidoarjo Berikan Bantuan APD ke Dinkes

Sidoarjo, Kabarpas.com – Sebagai bentuk wujud kepedulian penanganan Covid-19, DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai GELORA (Gelombang Rakyat) Indonesia Kabupaten Sidoarjo memberikan bantuan ke Pemerintah Dearah (Pemda) Sidoarjo melalui Dinas Kesehatan. Bantuan yang diberikan di antaranya sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) dan ratusan masker.

“Hari ini kita memberikan bantuan APD dan masker ke Dinas Kesehatan sebagai bentuk dukungan kita kepada Pemda sidoarjo dalam menangani Covid-19,” kata Agus Supriyanto Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Sidoarjo kepada kabarpas.com, Rabu, (15/04/2020).

Agus menambahkan, di Sidoarjo kasus Covid-19 yang saat ini sudah dianggap pandemi dan menular ke ratusan orang, mulai dari status ODP, PDP hingga positif. Melihat hal itu pihaknya ikut prihatin dan tergerak untuk ikut membantu mengatasi wabah ini.

“Sidoarjo ini sudah masuk sebagai zona merah sebaran covid-19 maka kita harus bahu membahu memerangi virus ini, biar cepat selesai,” terangnya.

Selain itu, Partai Gelora Indonesia Sidoarjo juga sudah membentuk Tim Gugus Covid-19 untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran covid19. Agus juga menghimbau dan mendorong pemkab Sidoarjo untuk serius menangani persoalan ini, mulai dari pengalokasian anggaran, pendataan masyarakat yang terdampak, sosialisasi edukasi masyarakat tentang penyebaran corona.

“Karena penanganan Covid-19 ini membutuhkan waktu cukup lama yakni antara enam hingg sembilan bulan, Pemkab Sidoarjo juga harus memperhatikan dampak ekonomi akibat virus ini,” pungkas Agus. (mhm/gus).

Anis Matta: Partai Gelora Hadir untuk Pertajam Akal Kolektif Bangsa

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly secara resmi menyerahkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-11.AH.11.01.01 Tahun 2020 tentang pengesahan badan hukum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Selasa (2/6/2020) pagi ini, sehari setelah peringatan Hari Lahirnya Pancasila.

Penyerahan dilakuan secara virtual oleh Menkumham Yasonna Laoly kepada Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Muhammad Anis Matta di Jakarta.

Penyerahan ini juga dihadiri para pendiri antara lain Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, para Pimpinan MPN, Pimpinan MP, Pimpinan DPN, Pimpinan DPW, dan Ketua DPD se-Indonesia Partai Gelora Indonesia.

“Alhamdulillah, sehari setelah peringatan lahirnya Pancasila, Partai Gelora mendapatkan SK Menkumham yang diserahkan langsung oleh Pak Yasonna Laoly. Partai Gelora sebagai partai politik resmi berbadan hukum.”

“Mudah-mudahan momentum Pancasila ini, Partai Gelora bisa mewarnai siklus perubahan di negeri ini,” kata Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Muhammad Anis Matta.

Anis Matta mengatakan kehadiran Partai Gelora adalah untuk mempertajam akal kolektif bangsa di saat dunia sedang mengalami krisis global yang berlarut sekarang ini.

Sebab, saat ini terlalu banyak ruang ketidaktahuan dan terlalu banyak ruang ketidakjelasan serta ketidapastian yang diakibatkan pandemi Covid-19.

Anis menilai Indonesia harus merumuskan peta jalan baru untuk bisa melewati krisis global berlarut ini.

“Semua negara sekarang ini ditempah krisis tak terkecuali Indonesia, sehingga diperlukan ruang bagi akal kolektif untuk merumuskan peta jalan baru. Dahsyatnya itu terumuskan di dalam Pancasila. Jadi Pancasila itu adalah akal kolektif bangsa,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik menyambut gembira dan bersyukur atas penyerahan SK Menkumham tentang badan hukum Partai Gelora.

“Partai ini lahir di tengah krisis. SK-nya ditandatangani menjelang malam-malam Lailatul Qadar. Tugas besar kami membangun gelombang solidaritas rakyat untuk mampu keluar dari krisis, dan selanjutnya membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dunia,” ucap Mahfuz.

Sumber: Tribunnews

Partai Gelora Aceh Serahkan Berkas Pendaftaran ke Pengurus Pusat

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Indonesia Aceh menyerahkan berkas verifikasi untuk keperluan pendaftaran ke Kemenkumham RI kepada Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia, Jumat (14/2/2020).

Penyerahan itu dilakukan langsung oleh Ketua dan Sekretaris DPW Gerola Indonesia Aceh, H Fuady ST MSi dan Mukminan SE kepada Ketua Umum DPN Gelora Indonesia, M Anis Matta di kantor pusat partai tersebut di Jakarta.

Fuady kepada Serambinews.com, Sabtu (15/2/2020) mengatakan penyerahan berkas itu untuk memenuhi kewajiban yang diminta DPN sesuai undang-undang, yaitu setiap DPW harus memenuhi kepengurusan ditingkat kabupaten/kota sebanyak 75 persen dan 50 persen di tingkat kecamatan.

Selain itu, setiap kepengurusan juga harus melampirkan surat domisili Kantor DPW/DPD/DPC dari kepala desa, surat keterangan terdaftar di Kemenkumham Aceh, dan surat sudah terdaftar di Kesbagpol Aceh dan kabupaten/kota.

“Alhamdulillah semuanya persyaratan telah kita tuntaskan dalam jangka waktu tiga bulan sejak SK DPW kami terima dari DPN dibulan November 2019,” kata Fuady.

Ia mengucapkan terimakasih atas bantuan partisipasi dan kerjasama semua pengurus DPD/DPC se-Aceh yang telah membantu menyelesaikan pemberkasan tersebut.

Ketua Umum Gelora Indonesia, Anis Matta, menyampaikan bahwa Partai Gelora Indonesia harus memulai dari awal pembentukan partai, meskipun ada cara yang lebih cepat untuk bisa mendapatkan tiket verifikasi dengan mengakuisisi partai yang tidak lolos.

“Tapi kita memilih merintis dari awal, dengan begitu kami lebih terbuka dan lebih akomodatif kepada semua warga Indonesia yang ingin bergabung bersama dari awal dengan partai ini,” kata mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Partai Gelora Indonesia Aceh, lanjutnya, merupakan provinsi yang ke-30 dari 34 provinsi yang menyerahkan kelengkapan berkas verifikasi ke Kantor Pusat Partai Gelora Indonesia.

“Berkasnya sudah lengkap dan siap untuk melanjutkan proses selanjutnya,” ujarnya.

Sampai saat ini, menurut data laporan desk verifikasi DPN Gelora Indonesia di Jakarta menunjukan sudah 95 persen kesiapan tingkat provinsi untuk memenuhi persyaratan verifikasi, hanya tersisa DPW Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

“Saat ini mereka masih dalam proses pemyelesaian. Insyaallah pekan depan akan dituntaskan,” pungkas Anis Mata.(*)

Sumber : Serambinews.com

Partai Gelora Daftar Kepengurusan Ke Kemenkumham Secara Virtual

RMco.id Rakyat Merdeka – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mendaftar ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebagai syarat untuk ikut dalam kontestasi di Pemilu 2024. Proses pendaftaran dilakukan secara virtual, Selasa (31 Maret 2020).

“Iya kemarin siang kita daftar ke Kemenkumham. Karena work from home jadi pakai telekonferensi,” ungkap Sekretaris Jenderal DPP Partai Gelora Indonesia, Mahfuz Sidik melalui sambungan telepon, Rabu (1/4).

Menurutnya, proses pendaftaran melalui telekonferensi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Cahyo Rahardian.

Menurut Mahfuz, berkas yang diserahkan ke Kemenkumham terdiri dari kepengurusan tingkat Pusat, 34 kepengurusan tingkat Provinsi, 423 kepengurusan tingkat Kabupaten/Kota dan 3.639 kepengurusan tingkat Kecamatan.

“Pengurus daerah yang kita daftarin tidak semuanya. Misalnya, pengurus DPD itu yang sudah terbentuk ada 484 Kabupaten/Kota, yang didaftarin 423. Sedangkan untuk pengurus DPC atau kecamatan total yang sudah terbentuk 4.934 tapi yang didaftarin 3.639 kecamatan,” jelasnya.

Setelah pendaftaran ini, Mahfuz menjelaskan agenda berikutnya adalah melengkapi kepengurusan di semua kabupaten/kota dan kecamatan. Bahkan, ada sejumlah pengurus provinsi yang akan mengembangkan kepengurusan sampai kelurahan. “Kita kerja keras untuk memenuhi target tersebut,” katanya.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta dalam keterangan tertulisnya mengacu kepada Permenkumham 34/2017.

“Kami menyerahkan 42 ribu lembar dokumen persyaratan administratif. Meskipun kami memahami pihak Kemenkumham sedang melakukan penyesuaian proses kerja akibat wabah Covid-19, namun kami menyakini bahwa proses verifikasi akan berjalan lancar sesuai peraturan perundang-undangan.” Demikian ungkap Anis Matta. [REN]

Sumber : RMOL

Partai Gelora Kantongi SKT Kemenkumham

TEMPO.CO, Jakarta – Setelah satu setengah bulan menjalani proses verifikasi administratif dan faktual, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) akhirnya mengantongi SK Kemenkumham RI sebagai badan hukum partai politik. Partai Gelora sah menjadi partai.

‘Insya Allah setelah lebaran, akan dilakukan seremoni penyerahan SK dari Menkumham kepada Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, M. Anis Matta. Mohon doanya,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfudz Siddiq dalam keterangan tertulis, Rabu, 20 Mei 2020.

Partai sempalan PKS ini resmi dideklarasikan pada 10 November 2019. Partai Gelora dihela sejumlah mantan tokoh muda berpengaruh di PKS. Di jajaran elite Partai Gelora berdiri antara lain Anis Matta yang didapuk menjadi ketua umum, Fahri Hamzah (wakil ketua umum), dan Mahfudz Siddiq (sekjen). Anis mantan Sekjen PKS, sedangkan Fahri adalah Wakil Ketua DPR 2014-2019 dan Mahfudz pernah menjabat Ketua Komisi I DPR.

Pada 31 Maret 2020, Partai Gelora secara resmi mendaftarkan diri ke Kemenkumham sebagai partai politik. Selain kepengurusan pusat, juga didaftarkan kepengurusan 34 DPW, 484 DPD dan 4394 DPC.

Meski banyak dipimpin orang-orang bekas PKS, Partai Gelora mengklaim diri berbeda. “Kalau ditanya apa bedanya Partai Gelora dengan PKS, Gelora ini PKS yang mengindonesia,” ujar Mahfudz Siddiq, Ahad, 23 Februari 2020.

Sumber : TEMPO.CO

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X