Author: Surya Irawan

Revitalisasi Holding Industri Pertahanan, Fahri Hamzah: Poros Maritim akan Jadi Kekuatan Militer Ke Depan

, , , , , ,

Partaigelora.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  menargetkan pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan pada tahun 2021 ini. Tujuan holding ini, supaya lebih fokus dan kolaboratif dalam memenuhi kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Nasional.

“Konsepsi pengembangan industri strategis, termasuk industri pertahananan harus diubah, dilakukan revitalisasi. Dan harus menjadi pondasi dari pengembangan kekuatan Indonesia ke depan terutama kekuatan militer,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah dalam keterangannya, Sabtu (12/6/2021).

Hal itu disampaikan Fahri dalam Gelora Talk ‘BUMN, Apa Masalah dan Solusinya? pada Kamis (10/6/2021) lalu, yang dihadiri Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Komisaris PT Garuda Indonesia Peter F Gontha.

Menurut dia, konsepsi pengembangan industri pertahanan yang dimaksud adalah terkait ‘konsepsi maritim baru’ atau Poros Maritim seperti yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kekuatan negara lain adalah di daratan,  sementara variabel kita adalah lautan. Kita ini negara air gitu, Indonesia mengikuti komposisi bumi 75 persen adalah air. Jadi Indonesia harus menjadi kekuatan maritim dunia,” kata Fahri.

Fahri mengungkapkan, kekuatan maritim dunia saat ini diduduki Rusia. Padahal dalam sejarahnya, sejak era Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, Indonesia yang waktu itu masih disebut sebagai Nusantara dikenal sebagai ‘Raja Laut’ yang ditakuti dan disegani negara lain.

Namun disayangkan, Indonesia kini jangankan menjadi ‘Raja Laut’, menjaga kekayaan lautnya saja tidak bisa. Kekayaaan laut dan hasil lautnya, termasuk mineral lautnya justru ‘dirampok’ negara lain, tanpa bisa dicegah. 

“Sriwijaya dulu adalah pengontrol Selat Malaka yang ketika itu bernama Nusantara. Nusantara ini adalah pulau-pulau yang dikelilingi laut. Sehingga konsepsi maritim harus diperkuat dalam pengembangan industri pertahanan,” katanya.

Karena itu, Fahri berharap dalam pengembangan industri pertahanan, tidak terfokus pada pemenuhan kebutuhan peralatan militer darat saja, tetapi pemenuhan kekuatan militer maritim.

“Industri pertahanan kita harus bisa memproduksi kapal-kapal perang canggih, termasuk kapal selam. Tenggelamnya KRI Nanggala 402 harus jadi momentum untuk bisa membuat kapal selam sendiri,” katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menambahkan, disinilah perlunya pemerintah melakukan reorientasi atau pemikiran ulang mengenai posisi Indonesia sebagai negara paling besar di bidang maritim.

“Sekarang Rusia satu-satunya negara maritim, padahal di situ ada Indonesia. Ya kalau kita nggak bisa jadi negara maritim nomor satu, ya nomor dua. Intinya kekuatan maritim kita harus diperkuat, dan perlu ada elaborasi tentang strategi maritim,” pungkasnya.

Sesuai Amanat Konstitusi, Fahri Hamzah: BUMN Perlu Dirampingkan Jadi Dua Saja

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menilai pemerintah perlu segera melakukan perampingan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi dua entitas sektor usaha saja sesuai dengan amanat konstitusi, yakni sumber daya alam dan industri strategis pertahanan. Hal ini untuk efektifitas pengelolaan dan menghindari terjadinya BUMN merugi seperti sekarang.

“Sesuai amanat konstitusi pasal 33, BUMN perlu dilakukan perampingan menjadi dua, sumber daya alam dan industri stategis. Yang terkait sumber daya alam dan cabang-cabang produksinya disatukan dalam satu holding dan satu holding lagi industri strategis pertahanan. Sehingga negara tinggal mengontrol saja, tidak perlu semua bisnis diurusi,” kata Fahri dalam Gelora Talk ‘BUMN, Apa Masalah dan Solusinya?’ di Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Dalam diskusi yang disiarkan live streaming di Gelora TV dan saluran kabel Transvision channel juga menghadirkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dan Komisaris PT Garuda Indonesia Peter F. Gontha ini, Fahri mengatakan, dengan menyatukan dalam dua holding tersebut, maka pemerintah bisa memberikan akumulasi suntikan modal yang besar.

“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan industri strategis bagi rakyat, harus dikontrol negara. Tidak memerlukan bisnis lain, negara fokus saja pada penyelenggaraan demokrasi perekonomian. Berikan kepastian kepada market, swasta dan rakyat untuk berusaha,” katanya.

Di luar negeri, kata Fahri Hamzah, BUMN umumnya difungsikan menjadi perusahaan berskala multinasional. Sebab, jika BUMN menjadi perusahaan multinasional, dan bisa melakukan eksplorasi di negara lain, tentu akan menjadi kebanggan bagi Indonesia.

“Jadi nggak ada ceritanya BUMN bersaing dengan usaha rakyat sendiri dan saling makan, justru pemerintah harusnya membuka market untuk rakyat,” kata Wakil Ketua DPR RI 2014-2019.

Fahri berharap pemerintah segera mengevaluasi menyeluruh terhadap konsep keberadaan BUMN dan bagaimana manfaatnya ke depan, sehingga upaya perampingan bisa dilakukan secepatnya. 

“Konsepsi dari fungsi dan keberadaannya, dan berikutnya berefek pada konsespi pengelolaan. Karena itu, harus ada keberanian dari sekarang,” tandasnya.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang hadir secara daring setuju dengan usulan perampingan BUMN yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.

Arya menyebut dari 140-an BUMN, sudah dirampingkan menjadi 108 dan selanjutnya menjadi 80-an. “Nanti kita targetkan hanya sekitar 42-43 BUMN saja. Kita rampingkan. Memang akan ada perampingan lagi,” kata Arya.

Sementara itu, Komisaris PT Garuda Indonesia, Peter F. Gontha menampik sakitnya maskapai Garuda Indonesia hingga diambang kebangkutan karena by desain.

“By Desain? Saya rasa tidak ada yang merekayasa untuk merontokan Garuda. Yang ada memang kejadian secara alami terjadi,” kata Peter.

Menurut Peter,  saat ini diperlukan penguatan peran negara utuk untuk memperkuat daya saing, sehingga ancaman kebangkrutan seperti yang dialami Garuda tidak kemudian terjadi,

“Kita masih perlu flag carrier dan pemerintah perlu menyelamatkan Garuda,” pungkasnya.

Fahri Hamzah: Soeharto Tokoh Besar yang Berhasil Jadikan Indonesia Disegani

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai Presiden RI ke-2 HM Soeharto adalah tokoh besar yang berhasil mentransformasi negara dan bangsa Indonesia ini menjadi kekuatan yang disegani.

“Hari ini tepat HUT Pak Harto ke 100 Tahun. Saya tidak pernah jumpa Beliau, tapi saya pernah demonstrasi sampai beliau mundur 21 Mei 1998,” kata Fahri dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).

Menurut Fahri, Soeharto memang memiliki kesalahan selama 32 tahun memimpin, namun Soeharto juga memiliki jasa yang besar bagi kemajuan pembangunan Indonesia.

“Jadi apapun kesalahan mereka, manusia tidak ada yang sempurna. Tugas kita adalah menghargai dan meneruskan jejak langkahnya,” ujar Fahri.

Fahri menilai bangsa ini tidak akan pernah bisa menjadi bangsa besar sampai seluruh pendiri dan pejuang bangsa diletakkan dalam penghargaan yang tinggi. Bukan sebaliknya dicari-cari terus kesalahannya.

“Bahwa semua yang pernah memimpin adalah pahlawan pada zamannya, termasuk Soeharto yang memimpin bangsa ini 30-an tahun lebih dengan segala kurang lebih. Pada masanya ketika berkuasa, setiap pemimpin menerima pujian, yang terkadang pujian itu berlebihan,” ujarnya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-20019 ini menilai tidak adil apabila tidak ada generasi setelah masanya, yang tidak menghargai jasa-jasa mereka, termasuk jasa Soeharto yang memimpin Indonesia selama  32 tahun.

“Maka, tidak adil baginya ketika tiada generasi setelahnya tidak memberikan perhargaan apalagi memaki. Kita harus melawan sikap tidak adil seperti ini kalau mau besar dan maju,” ujarnya.

Karena itu, Fahri mengajak rakyat untuk mulai dewasa soal ini. Karena sebuah bangsa tidak boleh menyimpan dendam masa lalu. Itu beban berat yang menghalangi bangsa ini untuk terbang tinggi.

“Terlalu banyak bekas yang Beliau tinggalkan, maka mengingatnya adalah monumen bagi memori kolektif bangsa. Sekarang kita menatap ke depan. Memulai perjalanan menjadi kekuatan global yang diperhitungkan,” katanya.

Fahri berharap seluruh komponen bangsa untuk mengheningkan cipta memperingati HUT ke-100 Soeharto. “Hari ini kita mengheningkan cipta,” ucapnya.

Diketahui, Jenderal Purnawirawan TNI AD, Soeharto lahir di desa Kemusuk, daerah Argomulyo, Godean, Yogyakarta, pada 100 tahun silam, tepatnya pada 8 Juni 1921.

Soeharto adalah anak dari Sukirah dan Kertosudira yang memulai kariernya di dunia militer pada tahun 1942 saat diterima menjadi tentara KNIL.

Saat Belanda hengkang dari Indonesia, Soeharto bergabung dengan PETA, kesatuan militer bentukan Jepang di Indonesia. Dari sana, Soeharto terus melanjutkan kariernya di militer hingga Indonesia merdeka.

Karir Soeharto mulai terlihat saat situasi politik Indonesia yang bergejolak di tahun 1965. Ia pun ditunjuk sebagai pejabat presiden lewat Sidang Istimewa MPR pada 7 Maret 1967 dan terpilih menjadi presiden oleh MPR lewat hasil pemilu.

Berdasarkan hasil Sidang Umum MPRS pada 27 Maret 1968, Soeharto pun menjadi presiden, hingga peristiwa reformasi 1998 yang digelorakan oleh mahasiswa, memaksanya untuk meninggalkan jabatannya yang telah diduduki selama 32 tahun.

Agar Indonesia Maju, Anis Matta: Kita Butuh Pemimpin Kombinasi ‘Bung Karno dan ‘Pak Harto’

, , , , , ,

Partaigelora.id – Jagat perpolitikan Indonesia mulai diramaikan oleh nama-nama tokoh nasional dan daerah yang digadang-gadang sebagai kandidat bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat  (Gelora) Indonesia Anis Matta menyampaikan kriteria seorang pemimpin yang layak didukung dan diharapkan bisa membawa kemajuan bagi Indonesia ke depan sebagai pemain global, menjadikan Indonesia masuk lima besar dunia.

Hal itu disampaikan Anis Matta ketika ditanya oleh politisi Akbar Faisal tentang kesiapanya maju Pilpres 2024. saat menjadi narasumber dalam Channel You Tube Akbar Faizal Uncensored milik mantan Anggota DPR, Akbar Faizal belum lama ini.

“Saya konsen dengan narasi besar, tapi juga harus disertai pencapaian delivery yang besar juga. Yang kita perlukan kepemimpinan kedepan adalah kombinasi antara Bung Karno (Sukarno) dan Pak Harto (Suharto),” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).

Menurut Anis Matta, Indonesia ke depan butuh pemimpin yang visioner dan sekaligus seorang eksekutif yang bisa mengkonsolidasikan orang-orang hebat untuk melakukan pencapaian luar biasa

“Kita tidak kekurangan kemampuan yang orang hebat di indonesia, tetapi kita kekurangan orang yang bisa mengkosolidasi orang-orang hebat itu. Kalau kita bisa mengkonsolidasi orang-orang hebat itu dalam satu arah, saya yakin Insya Allah bangsa ini akan bisa melakukan pencapaian yang luar biasa,” tegasnya.

Anis Matta menjelaskan, pemimpin kombinasi yang dia maksud adalah pemimpin yang memiliki jiwa seorang orator ulung dan bisa menguasai panggung, guna  menyampaikan gagasan atau visinya dalam membangun Indonesia ke depan kepada masyarakat.

Namun disisi lain, pemimpin tersebut juga mampu bekerja efektif dan detil dari balik meja kerjanya untuk mewujudkan visinya itu dengan melibatkan orang-orang hebat di pusat dan daerah.

“Bung Karno wawasanya luar biasa, seorang visioner dan bisa mengkonsolidasi negara-negara Asia-Afrika. Kalau Pak Harto, itu kaya akan eksekusi, dia bener-bener seorang leader yang efektif, sehingga rencananya bisa terlaksana dengan baik selama 32 tahun. Cuman dalam sistem demokrasi, kita perlu orang yang bisa menggabungkan ini. Orang panggung dan dalam waktu yang sama berada dalam ruangan, bekerja secara efektif dan detil,” jelas Anis Matta.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia menegaskan, pemimpin kombinasi ini juga diperlukan menghadapi perubahan-perubahan fundamental aliansi global baru. Dimana krisis akibat pandemi Covid-19 akan melahirkan kesepakatan tatanan dunia baru.

“Krisis ini akan mendekontruksi ulang tatanan global sekarang, dan saya yakin dekade 20 tahunan ini kita akan menyaksikan perubahan-perubahan fundamental, akan ada pembentukan aliansi global baru, akan ada kesepakatan tatanan dunia baru,” katanya.

Dunia saat ini sedang ‘diobok-obok’ pandemi Covid-19, yang tidak diketahui kapan akan berakhir, termasuk negara-negara yang menjadi pemenang dalam menghadapi krisis tersebut. Negara yang bisa survive dari krisis nantinya, yang akan memimpin aliansi global baru dalam membentuk tatanan dunia baru.

“Ini semuanya belum terjadi, karena pandemi sedang mengobok-obok dunia sekarang. Nanti yang survive dari sini, yang akan sukses. Inilah yang harus disiapkan Indonesia dari sekarang dalam periode dekade 20 tahunan, karena krisisnya tengah berproses” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, Indonesia membutuhkan arah sejarah baru yang menjadi spektrum atau plaform dalam menghadapi ‘kekacauan’ tahun-tahun ke depan ini, akibat krisis global pandemi.

“Jika pertimbangannya masih kekuasaan, dan pemerintahan koalisi itu tidak punya arah, di dalamnya hanya untuk mempertahankan kekuasaan, maka korbannya adalah pemerintahan itu tidak berjalan efektif,” tandasnya.

Akibat pemerintahan tidak berjalan efektif tersebut, maka tidak mengherankan apabila seringkali terjadi reshuffle kabinet. Padahal jika dilihat, hal itu bukan merupakan kesalahan dari menterinya, melainkan leader atau pemimpinnya yang tidak bisa mengkonsolidasikan bawahannya.

“Jadi yang kita perlukan adalah arah baru, kompas baru. Bacaan kita terhadap krisis ini yang salah. Sekarang anda mempermudah persyaratan untuk investasi, tapi kan faktanya tidak ada investasi yang datang. Jika dalam pemerintahaan koalisi tidk punya arah, maka kita akan terjebak dalam persoalan teknis, setiap tahun akan ada resuffle,” pungkas Anis Matta.

Tingkatkan Tekanan Moral, Anis Matta: Bantuan Kemanusian untuk Palestina Jangan Dilihat Besar Kecilnya

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta berharap masyarakat tidak mempersoalkan mengenai besar kecilnya bantuan kemanusiaan yang diberikan untuk rakyat Palestina.

Sebab, bantuan kemanusiaann tersebut bukan dilihat dari besar kecilnya bantuan, tapi sebagai bentuk dukungan moral bagi perjuangan rakyat Palestina untuk memerdekakan diri dari penjajahan Israel.

“Sebenarnya bantuan kemanusiaan kita ini mungkin jangan dilihat dari sisi besar kecilnya, Menurut saya itu tidak penting yang penting adalah efek moralnya bagi saudara-saudara kita para pejuang di Palestina,” kata Anis Matta saat menjadi keynote speaker dalam Webinar ‘SPEAKS UP FOR PALESTINE: Masih Adakah Masa Depan Palestina?’, Minggu (6/6/2021).

Menurut Anis Matta, dengan adanya bantuan kemanusiaan dari Indonesia tersebut, menunjukkan bahwa rakyat Indonesia dan semua bangsa di dunia mendukung sepenuhnya perjuangan rakyat Palestina memerdekakan diri dari Israel.

“Bahwa mereka tidak berdiri sendirian, bahwa mereka punya saudara di Indonesia. Mereka punya saudara di Malaysia, mereka punya saudara di seluruh belahan bumi ini,” katanya.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini menegaskan, bahwa rakyat Palestina ditakdirkan untuk berdiri di garis depan mewakili semua bangsa di dunia untuk melawan penjajahan.

“Itu sebenarnya yang ingin kita sampaikan kepada saudara-saudara kita di Palestina, supaya mereka tegar sebagai umat yang ditakdirkan berdiri di Garda depan kita dalam melawan tirani melawan penjajahan,” tegas Anis Matta.

Karena itu guna mendukung perjuangan rakyat Palestina, Partai Gelora akan terus mengangkat isu Palestina guna meningkatan tekanan moral kepada komunitas internasional dari sisi kemanusian agar mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

“Artinya kita harus menghilangkan hambatan orang untuk mendukung isu Palestina dengan mengatakan, bahwa kini bukan lagi masalah orang arab atau Islam. Tetapi sudah menjadi isu kemanusiaan dan dengan terus-menerus mengangkat Palestina sebagai isu kemanusiaan akan memberikan tekanan moral yang sangat kuat bagi dunia khususnya bagi negara-negara pendukung Israel,” katanya.

Dengan menggulirkan isu kemanusiaan secara terus menerus, Anis Matta berharap Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa menghentikan dukungannya sama sekali kepada Israel.

“Ketika saya mengangkat isu pembubaran Israel, juga bertujuan untuk mengurangi dan menghentikan dukungan dunia internasional sama sekali kepada Israel. Kita harus membantu pembebasan Palestina,” pungkasnya.

Anggota Capai 200 Ribu, Anis Matta: Partai Gelora Semakin Luas Diterima Masyarakat

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta mengatakan, kehadiran Partai Gelora semakin luas diterima masyarakat yang dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah anggota atau kader baru, yang meningkat signifikan dari hari ke hari.

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam Tasyakuran 200.000 Anggota dan Apresiasi Top 10 Rekruter pada Jumat (4/6/2021).

“Penerimaan yang semakin luas kepada Partai Gelora,  menunjukkan masyarakat sedang menunggu-nunggu sesuatu yang baru, yang membawa rakyat Indonesia kepada satu arah sejarah baru, Arah Baru Indonesia,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Minggu (6/6/2021).

Atas capaian ini, Anis Matta menyampaikan apresiasinya kepada Bidang Rekruitmen, Bidang Pengembangan Teritori (Bangter), DPW dan DPD. Ia yakin target merekrut 1 juta kader pada Oktober 2021 bakal tercapai.

“DPD kita sekarang ada di 514 kabupaten/kota, dengan minimal 2.000 ke atas setiap DPD, maka target pada bulan Oktober akan tercapai. 200.000 anggota ini awal dari permulaan, untuk kita jauh bekerja lebih keras agar lebih banyak lagi kader yang bergabung ke Partai Gelora,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menambahkan, pikiran-pikiran dan cita-cita besar Partai Gelora harus terus disosialisasikan kepada masyarakat agar Indonesia jauh lebih baik lagi.

“Saya juga ingin ikut mengucapkan terima kasih. Ini memberikan semangat kepada yang lainnya untuk bekerja lebih keras lagi,” kata Fahri. 

Ketua Bidang Rekruitmen Anggota Endy Kurniawan mengatakan,  pertumbuhan jumlah anggota meningkat siginifikan setelah Partai Gelora meluncurkan program ‘Member Get Member (MGM) beberapa waktu lalu, yang memudahkan kerja struktur dalam rekrutmen dan mobilisasi anggota

“Alhamdulillah saat ini kita telah mencapai 200.000 anggota.  Sebelumnya kita tasyakuran 100.000 anggota pada 12 April, hari ini 4 Juni ada akselerasi menjadi 200.000,” kata Endy.

Namun, jika diingat untuk menuju 16.377 anggota, saat itu Partai memerlukan waktu  7 bulan. Bertambah 29.000 dalam 4 bulan, lalu bertambah 60.000 dalam 1 bulan, dan kemudian bertambah 100.000 dalam 1,5 bulan.  

Endy menjelaskan, dalam tempo dua bulan jumlah anggota yang mendaftar melalui MGM berjumlah 15.300, separuh dari yang mendaftar melalui aplikasi dan dua kali lipat dari yang mendaftar via website. Jika digabung, kira-kira sepertiga dibanding yang mendaftar secara manual melalui jalur teritorial

“Angka yang mendaftar melalui MGM naik pesat. Untuk bulan Mei, total 222 anggota yang ikut serta. Total 4.884 yang terekrut. Untuk bulan Juni, dalam 4 hari ini telah 66 orang yang ikut serta dengan 609 yang terekrut,” katanya.

Sejak diluncurkan ada 532 anggota yang bergabung dalam program MGM, dan berhasil merekrut 15.300 anggota untuk bergabung. Artinya rata-rata setiap anggota yang bergabung MGM merekrut 30 orang anggota baru.

Jika 25 persen anggota saat  ini, 50.000 anggota melakukan rekrutmen 4 orang dalam satu bulan, atau 1 orang per pekan, maka pertumbuhan 200.000 anggota setiap bulan bisa dicapai dengan mudah

Lima diantara 10 top rekruter bulan Mei ini adalah mereka yang juga merekrut terbanyak pada bulan April lalu. Tiga orang dari NTB, dua orang dari Jabar, dua orang dari Jatim, satu orang masing-masing dari Banten, Kaltim dan Bengkulu.

“Kami  berharap sosialisasi secara masif dapat dilakukan oleh struktur hingga level DPD untuk mendorong anggotanya melakukan MGM. Semoga kita dapat terus menjaga dan meningkatkan ritme kerja ini hingga kita bisa #SEGERASEJUTA !!” pungkas Endy.

Anis Matta Dorong Pertemuan Jokowi-Erdogan di Jakarta Atasi Konflik Palestina

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora)  Indonesia Anis Matta mendorong perlunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan fungsi mediasi untuk mengajak faksi Fatah dan Hamas berdamai dalam penyelesaian konflik internal di Palestina.

Jakarta bisa dijadikan episentrum pertemuan tersebut, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

“Pak Jokowi dan Erdogan bisa mengambil inisiatif pertemuan  Kalau Pak Jokowi mengundang Erdogan datang ke Jakarta, Jakarta akan menjadi episentrum perbincangan tentang perdamaian di seluruh dunia ini. Ini entry pointnya,” kata Anis Matta dalam diskusi Moya Institute bertajuk ‘Konflik Timur Tengah: Indonesia di Tengah Pusaran Konflik Palestina-Israel’ yang digelar secara daring, Jumat (4/6/2021) petang.

Menurut Anis Matta, sebagai dua negara Islam yang besar, Indonesia dan Turki pasti akan didengar oleh semua kekuatan yang ada di Palestina. Indonesia harusnya bisa menjadi juru damai kekuatan-kekuatan perlawanan yang ada di Palestina, khususnya antara Hamas dan Fatah.

“Kita bisa undang Fatah, undang Hamas dan kelompok-kelompok lain di Indonesia. Saya kira para pejuang Palestina setuju dengan ajakan itu,” bebernya.

Anis Matta menegaskan, isu Palestina bisa menjadi titik masuk yang paling bagus untuk meningkatkan posisi diplomatik dan posisi kemanusiaan Indonesia

“Saya ingin meringkas posisi Indonesia dalam dua posisi. Pertama, posisi diplomatik dan posisi kemanusiaan. Tidak ada isu yang paling bisa menyatukan dunia Islam seperti isu Palestina,” kata dia.

Pada posisi diplomatik khususnya forum-forum internasional seperti PBB, Indonesia harus menggugat tentang solusi dua negara (two-state solution), serta kemungkinan upaya mendorong pembubaran negara zionis Israel meski tidak populer.

Artinya, penyelesaian konflik harus berdasarkan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan. Sebab, kata Anis, solusi dua negara merupakan sikap awal pemerintah Indonesia sejak era Soekarno dalam upaya penyelesaian konflik Palestina-Israel.

“Pada dasarnya kita setuju dengan solusi dua negara dan itu sikap Indonesia secara umum. Tapi, kalau kita membuat prediksi tentang masa depan negara ini, Indonesia pada dasarnya bisa ikut mempelopori perbincangan tentang hal itu,” ujar dia.

Sedangkan mengenai posisi kemanusiaan, pemerintah Indonesia seharusnya memberi bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Sebab isu Palestina sekarang, bukan lagi sekedar isu agama, tapi berkembang lebih luas menjadi isu kemanusiaan

“Saya ingat waktu saya masih jadi pimpinan DPR bidang anggaran, kita memberikan bantuan resmi dari APBN untuk Palestina. Bantuan lebih besar juga dari masyarakat dan pemerintah memfasilitasi mereka dengan cara memudahkan penggalangan dana dan juga mengantarkan mereka untuk menyalurkan dana tersebut,” pungkasnya.

Mantan Diplomat Senior Imron Coton mendukung penuh ide Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta agar Indonesia lebih aktif meningkatkan perannya dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

“Saya senang sekali tadi Pak Anis Matta mengatakan Indonesia itu harus aktif. Saya juga setuju Indonesia setidak-tidaknya menjadi  penengah antara Hamas dan Fatah, sehingga ketika berhadapan dengan Israel, Hamas dan Fatah bisa bersatu,” kata Imron.

Hal itu, kata Imron, bagian dari peran Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia dan menghapuskan seluruh penjajahan dari muka bumi karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan, seperti yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.

“Itu tugas konstitusi kita sebagai bagian dari masyarakat internasional, dan memberikan dukungan ke Palestina juga bagian dari solidaritas kemanusiaan. Indonesia juga penerima bantuan ketika tsunami dari Australia dan Amerika. Sebagai dubes, saya orang pertama yang memasukkan kontingan militer Australia untuk membantu tsunami Aceh,” ungkapnya.

Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat mengatakan, ide untuk mempertemukan Fatah dan Hamas di Jakarta merupakan tawaran yang realistik, karena diantara mereka selama ini saling curiga, sehingga tidak bisa bersatu dalam melakukan perlawanan terhadap Israel.

“Orang Israel yang sehat dan waras juga sudah lelah. Dengan perang ini, APBN 70% untuk senjata dan mereka siang malam itu nggak bisa nyenyak tidurnya. Yang paling ditakuti Israel itu adalah senjata demografis dari Palestina, dimana setiap anak lahir itu, ibarat peluru kendali yang siap menyerang dan ditakuti,” kata Komaruddin.

Ketua Bidang Kerjasama Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yuli Mumpuni Widarso menambahkan, MUI sudah menggelar rapat dengan Walikota Hebron secara daring kemarin, untuk ikut menyelesaikan masalah Palestina.

“Kami ngobrol-ngobrol tadi malam (dua hari lalu, red), muncul ide untuk mempertemukan para ulama dari Fatah dan Hamas. MUI  berinisiatif untuk menfaslitasi mempertemukan ulama-ulama Fatah dan Hamas. Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak, kita bisa melaksanakan ini,” kata mantan Dubes Indonesia untuk Spanyol ini.

Mau Jadikan Pemain Global, Mahfuz: Kekuatan Militer Indonesia Harus Naik Kelas

, , , , , ,

Partai gelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) berpandangan untuk menjadikan kekuatan militer Indonesia sebagai ‘pemain global’,   diperlukan dukungan anggaran militer sebesar Rp 500-600 triliun pertahun. Kekuatan militer Indonesia saat ini berada diperigkat 16 dunia dan harus naik kelas masuk lima besar dunia.

“Kalau punya misi menjadikan Indonesia sebagai pemain global, maka harus memajukan kekuatan militernya. Kekuatan militer Indonesia harus naik kelas dari peringkat 16 menjadi peringkat lima,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).

Hal itu disampaikan Mahfuz dalam Gelora Talk ‘Reformasi Sistem Pertahanan Nasonal dan Urgensi Modernisasi Alutsista TNI pada Rabu (2/6/2021) petang lalu.

Mahfuz menegaskan, berdasarkan survei kekuatan militer negara-negara di dunia tahun 2020, lima besar dunia saat ini diduduki oleh Amerika Serikat, Rusia, China, India dan Prancis, sementara Indonesia berada diperingkat 16.

“Kalau lihat perbandingan dengan Prancis, budget militernya pertahun sampai antara 500-600 triliun. Sementara Indonesia, kalau kita lihat Renstra 25 tahun yang sedang disusun Kemenhan sebesar Rp 1.760 triliun untuk 2020-2044. Itu relatif kecil untuk lima Restra, 1,5 persen dari PDB” jelasnya.

Sementara jika melihat, Renstra MEF 2020-2024 yang tengah berjalan pada tahap ketiga dengan capaian 75 persen, kata Mahfuz, untuk pertahanan TNI AL saja, pengalokasian anggarannya hanya sekitar 40 persen dari total anggaran Renstra MEF

“Apakah visi Presiden Jokowi (Joko Widodo) menjadikan Poros Maritim Dunia tidak di dukung oleh penguatan porsi pertahanan? Angkatan Laut kita minimal harus punya 3 kapal selam super canggih untuk mengamankan tiga ALKI, bukan kapal yang berusia 30 tahunan, dan butuh beberapa kapal untuk pengalawan juga,” ujar Mahfuz.

Tiga kapal selam super canggih tersebut, juga diperlukan untuk menjaga kawasan perbatasan dengan negara lain, seperti perbatasan di Laut China Selatan yang tengah mengalami ketegangan akibat klaim sepihak China terhadap kawasan tersebut.

Selain itu, Indonesia perlu memiliki satelit militer sendiri untuk mengamankan wilayah udara Indonesia agar tidak dikontrol negara lain. Sebab, terasa janggal apabila menggunakan satelit dari negara lain, sementara Indonesia memiliki tentara dan kekuatan militer sendiri.

“Jadi bagaimana terjemahan dari anggaran Rp 1.760 triliun itu, apalagi ditarik maju 2024. Lalu, apakah sudah ada evaluasi Restra MEF 2020-2024, masih ada sisa capaian sebesar 25 persen dan penganggarannya juga dihitung dari 2020. Disinilah ada ruang abu-abu itu, kita juga punya hak untuk mendapatkan informasinya,” tandas Mahfuz.

Karena itu, pemerintah diharapkan mendefinisikan ulang asumsi-asumsi dasar dan proyeksi di dalam membangun postur pertahanan, termasuk strategi dan doktrinnya.

“Kalau kita membedah Buku Putih Pertahanan dan Renstra 2020-2024, ada dua hal yang belum kuat menjadi asumsi perencanaan, yaitu respon memperkuat negara maritim dan perkembangan teknologi komunikasi di era digital,” katanya.

Partai Gelora, lanjutnya, akan terus mendorong untuk membuka ruang diskusi atau wacana ini.

“Kita akan membuka diskursus atau wacana ini, karena menyangkut ketahanan nasional dalam membangun indonesia ke depan. Kita tidak boleh memulainya dengan asumsi yang salah,  apalagi perencanaan asal-asalan. Itu yang paling penting,” pungkas Mahfuz.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta menambahkan, ketika ingin menjadikan militer Indonesia menjadi kekuatan militer kelima dunia, maka dibutuhkan roapmap jangka panjang.

Asumsi-asumsi dasar mengenai sistem pertahanan saat ini, lanjutnya, harus dilakukan perubahan secara fundamental, terutama menyangkut konflik global dan perang masa depan.

“Asumsi-asumsi yang kita percaya selama ini, harus kita harus dipertanyakan kembali. Karena semua asumsi dasar ini,  menentukan cara kita memandang strategi pertahanan. Hal ini menjadi entry point bagi Partai Gelora memulai pembicaraan yang lebih strategis,” katanya

Isu Alutsista Mencuat, Anis Matta: Kekuatan Militer Indonesia Harus Jadi Lima Besar Dunia

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, Indonesia harus menjadi kekuatan lima besar dunia sejajar dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan China. Maknanya, adalah secara militer kekuatan militer Indonesia juga harus lima besar dunia. 

“Ketika kita ingin menjadikan Indonesia sebagai lima besar dunia, maka maknanya adalah secara militer Indonesia juga menjadi kekuatan militer kelima dunia,” kata  Anis Matta dalam Gelora Talk ‘Reformasi Sistem Pertahanan Nasional dan Urgensi Modernisasi Alutsista TNI’ di Gelora Media Centre, Jakarta, Rabu (2/5/2021) petang.

Namun, hal itu membutuhkan roadmap dan reformasi sistem pertahanan, serta  modernisasi alutsista. Hal ini akan menjadi agenda strategis yang akan diperjuangkan Partai Gelora sebagai bentuk partispasi dalam politik.

“Agenda tersebut, adalah salah satu pilar dari dari cita-cita menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia, selain ilmu pengetahuan, ekonomi dan juga militer,” katanya.

Dalam diskusi yang dihadiri Ketua Komisi I DPR 2010-2016, pengamat pertahanan Dr. Connie Rahakundini Bakrie dan Anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan Mayjen TNI Pur Tri Tamtomo itu, Anis Matta, reformasi pertahanan nasional harus segera dilakukan karena ada perubahan landscape global akibat pandemi.

Karena itu, Anis Matta, meminta asumsi-asumsi dasar mengenai sistem pertahanan nasional saat ini harus dilakukan perubahan secara fundamental, terutama menyangkut isu konflik global dan perang masa depan.

“Asumsi-asumsi yang kita percaya selama ini, harus kita pertanyakan kembali. Isu alutsista yang sedang mencuat menjadi entry point bagi Partai Gelora untuk memulai pembicaraan yang lebih strategis,” lanjutnya.

Anis Matta menegaskan, Partai Gelora tidak ingin terjebak soal ‘isu mafia alutsista’, karena yang lebih penting membicarakan asumsi-asumsi dasar strategi pertahanan ke depan.

“Ini adalah satu momentum, saat isu alutsista mencuat untuk memulai pembicaraan yang fundamental, menyusun strategi pertahanan kedepan,” tegasnya.

Ketua Komisi I DPR 2010-2016 Mahfuz Sidik mengatakan, angaran Rencana Strategis (Renstra) pertahanan Indonesia sebesar Rpp 1.760 triliun untuk periode 2020-2044 yang dipercepat ke 2024 dinilai masih sulit untuk mendongkrak kapabilitas sistem pertahanan.

Kekuatan militer suatu negara, lanjut Mahfuz, juga harus ditopang dengan kekuatan industri pertahanan yang memproduksi alat pertahanan sendiri di dalam negeri.

“Artinya, belanja pertahanan juga dibelanjakan di dalam negeri dengan memproduksi alat-alat pertahanan seperti negara maju, Amerika dan Prancis yang berada di lima besar kekuatan pertahanan dunia,” kata Mahfuz, Sekjen Partai gelora Indonesia ini.

Namun, pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie justru mempertanyakan besaran anggaran pertahanan yang dipercepat di 2024.  Sebab, anggaran sebesar 1.760 triliun tersebut, dinilai terlalu besar tanpa adanya penjelasan.

“Pertanyaan saya, anggaran sebesar ini dalam tiga tahun kita mau beli apa dan kenapa mesti habis di 2024. Yang sudah di-clearkan dan dijelaskan Menteri Bappenas adalah dana sebesar USD 20 miliar. Selisih 104 miliar itu harus dijelaskan oleh Kementerian Pertahanan,” kata Connie.

Anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan Mayjen Pur Tri Tamtomo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan agar penggunaan anggaran tepat sasaran karena pemerintah saat ini tengah berperang melawan Covid-19, sehingga anggaran di kementerian/lembaga dikurangi.

“Anggaran harus digunakan tepat sasaran dan jelas secara mutu. Alutsista yang dibeli juga tidak boleh mangkrak dan memberdayakan industri pertahanan. Industri pertahanan harus diperkuat dan dibangkitkan,” kata Tri Tamtomo.

Tri Tamtomo menambahkan, Kementerian Pertahanan harus bisa menjelaskan mengenai besaran kebutuhan anggaran pertahanan yang luar biasa ini di tengah pandemi Covid-19 tersebut agar tidak memicu polemik publik.

“Apakah ada perkembangan internasional kekuatan negara tertentu, perlombaan persenjataan di sekitar negara kita, apakah ada ancaman aktual atau ancaman lain yang ada pengaruhnya langsung atau tidak langsung kepada republik ini,” pungkasnya mantan Pangdam I Bukit Barisan inii.

Popularitas dan Elektabilitas Partai Gelora Tertinggi Diantara Partai-partai Baru

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia besutan Anis Matta, Fahri Hamzah dan Mahfuz Sidik memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi diantara partai-partai baru, karena tingkat pengenalannya kepada publik dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif.

Data tersebut disampaikan oleh Project Manager Rekode Research Center Lisdiana Putri saat memaparkan hasil survey nasional dengan tajuk ‘Peluang Partai Baru Mewarnai Politik Indonesia 2024’ di Jakarta, Selasa (1/6/2021).

“Tingkat pengenalan atau popularitas, dan elektabilitas Partai Gelora besutan politisi Anis Matta tertinggi diantara partai-partai baru. Disusul oleh Partai Umat, Partai Masyumi Reborn, dan urutan paling buncit adalah Partai Hijau,” kata Lisdiana.

Menurut Lisdiana, survei dilaksanakan dari tanggal 26 April sampai 8 Mei 2021 dengan sampel 1.210 responden, tersebar di 34 provinsi.

Usia minimum sampel 17 tahun, atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Margin error 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.

Dari total 1.210 responden ada sebanyak 190 responden atau 15,7% menyatakan belum/tidak memilih partai-partai yang ada.

Dari total responden yang belum/tidak memilih tersebut, mereka menyatakan tahu Partai Gelora (32,1%), Partai Umat (30.0%), Partai Masyumi Reborn (30.0%) dan Partai Hijau (9.5%).

Sementara yang tertarik memilih Partai Gelora (14.2%), Partai Umat (10.5%), Partai Masyumi Reborn (10.0%), dan Partai Hijau (9.5%).

“Data survei tersebut menunjukkan partai-partai baru punya peluang untuk tampil. Angka undiceded voters masih cukup besar,” ujar Lisdiana.

“Tinggal bagaimana partai membangun infrastruktur, dan mesin partai bekerja meningkatkan popularitas dan meyakinkan publik,” imbuhnya.

Partai Gelora Indonesia dirikan pada 28 Oktober 2019 oleh sekitar 99 orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Platform yang diusung adalah ‘Arah Baru Indonesia’, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia.

Pada 2 Juni 2020, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara resmi mengesahkan Partai Gelora sebagai partai baru yang berbadan hukum di Indonesia.

Saat ini, Partai Gelora sudah memiliki kepengurusan 100 persen di tingkat DPW dan DPD, serta DPC 76 persen dengan jumlah kader saat ini sebanyak 195.000. Angka pertumbuhan jumlah anggotanya sangat progresif mencapai sekitar 2.000 per hari.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X