Jumlah Anggota Partai Gelora Hampir Mencapai 100 Ribu dalam Tempo Kurang dari Satu Tahun

, , , , ,

Partaigelora.id – Jumlah anggota Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia saat ini sudah mendekati angka 100 ribu orang. Sebanyak 1.500 orang setiap harinya bergabung ke Partai Gelora dari ujung timur sampai ke ujung barat Indonesia.

“Jumlah anggota atau kader yang telah mendaftar sudah mendekati 100 ribu orang, Kalau lihat trennya ada 1.400-1.500 orang per harinya bergabung ke Partai Gelora dari ujung timur sampai ke ujung barat,” kata Endy Kurniawan, Ketua Bidang Rekruitmen Anggota Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).

Hal itu disampaikan Endy dalam acara OK Gelora Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori 5 meliputi wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, Sabtu (3/4/2021).

Menurut Endy, hal ini merupakan sinyal positif karena narasi dan platform Partai Gelora diterima oleh masyarakat.

“Jadi kami di bidang rekruitmen anggota ini, tugasnya mengajak sebanyak-banyaknya orang bergabung. Nah, OK Gelora ini salah satu cara menyambut anggota baru. K ita bekali materi kegeloraan dan Arah Baru Indonesia,” katanya.

Endy mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah cara pandang kita terhadap angka-angka melalui digitalisasi dibandingkan tatap muka.

“Kalau dulu mendapatkan 90 ribu anggota tidak sampai satu tahun, itu sulitnya minta ampun. Tapi dengan situasi pandemi membawa keberkahan bagi kita, karena mencapai 100 ribu anggota cukup mudah dalam tanda kutip,” katanya.

Selain itu fungsionaris Partai Gelora dari tingkat pusat hingga pengurus anak cabang juga melakukan tatap muka langsung, mengajak masyarakat untuk bergabung. Datanya kemudian diinput dan langsung terkoneksi dengan database di pusat.

“Alhamdulillah anggota kita sudah 90 ribuan. Dengan adanya 1.400-1.500 orang per harinya bergabung, maka sebelum 1 Ramadhan kita sudah bisa tasyakuran mencapai 100 ribu anggota,” ujarnya.

Endy menambahkan, situasi pandemi ini juga memberi kemudahan bagi Partai Gelora untuk mengumpulkan peserta training atau pelatihan yang sebelumnya menghabiskan waktu dan biaya.

“Untuk mengumpulkan 500 orang tidak sulit, meski begitu online tetap tidak mengurangi makna untuk berkolaborasi,” katanya.

Setelah mengikuti OK Gelora, lanjut Endy, kader akan dikembalikan ke struktur terdekat untuk terlibat langsung dalam kegiatan Partai Gelora.

Kader nanti akan mengikuti pelatihan lanjutan seperti Akademi Manusia Indonesia (AMI) atau Akademi Pemimpin Indonesia (API) apabila sudah menjadi fungsionaris.

“Dalam waktu tidak lama, kita juga akan meluncurkan member get member. Anggota menjadi perekrut anggota yang lain. Bagi yang merekrut, akan mendapatkan poin. Poin ini mau ditukar apa, nanti tunggu tanggal mainnya,” pungkas Endy.

Fahri Hamzah: Partai Gelora Hadir Menjawab Kegelisahan Anak Bangsa

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, kehadiran Partai Gelora adalah untuk menjawab kegelisahan anak bangsa yang melihat situasi dan kondisi saat ini tidak banyak berubah.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam pidatoo pembukaan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW Partai Gelora Sulawesi Tenggara (Sultra) dii Kendari, Sabtu (3/4/2021).

“Gelora hadir sebagai jawaban atas stagnasi dan kegelisahan anak bangsa melihat situasi yang tidak banyak berubah. Gelora hadir dalam nuansa pergumulan ide-ide besar dan mendasar tentang bagaimana memberi jawaban kerumitan yang dialami bangsa kita,” kata Fahri dalam keterangannya.

Karena itu, menurut dia, kehadiran Partai Gelora langsung mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat masyarakat, termasuk kaum muda atau millenial.

Sehingga hanya dalam tempo satu tahun seluh kelengkapan kepengurusan di provinsi, kabupaten/kota telah lengkap 100 persen. “Sebuah kerja dan gelombang luar biasa,” ujar Fahri.

Selain kelengkapan kepengurusan 100 persen, lanjut Fahri, Partai Gelora juga dipenuhi oleh kehadiran generasi millenial.

“Kapasitas anak muda dalam mengelola negara akan diuji coba dengan kehadiran Partai Gelora,” kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019.

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang hadir dalam Rakorwil ini ni mengaku surprise dengan kecepatan Partai Gelora dalam membangun konsolidasinya. Apalagi dengan diisi oleh anak-anak muda yang penuh semangat.

“Pak Fahri ini kawan ngopi, kadang jumpa dan ngobrol lama lalu tak ada komunikasi. Tiba-tiba jumpa lagi dengan Partai Gelora yang penuh semangat,” kata Ali Mazi.

Ali Mazi mengatakan, Ketua DPW Partai Gelora Sultra Tumaruddin merupakan tim suksesnya saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sutra beberapa waktu lalu.

“Tumaruddin ketua DPW ini dulu tim sukses saya gubernur dan saya akui sangat bersemangat dan kinerjanya luar biasa,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ali Mazi mendoakan Partai Gelora sukses di Pemilu 2024 mendatang. Sehingga bisa mengisi ruang politik Indonesia yang lebih baik lagi dalam pembangunan demokrasinya.

“Semoga Partai Gelora dengan ikon kolaborasi ini dapat segera mengisi ruang politik Indonesia yang lebih baik terutama dalam pembangunan demokrasinya,” harap Ali Mazi

Ketua DPW Gelora Sulawesi Tenggara Tumaruddin mengucapkan terimakasih atas kehadiran dua tokoh besar dalam pembukaan Rakorwil ini. Hal ini menjadi momentum bagi Gelora untuk semakin meluaskan basis konstituennya.

“Dua tokoh besar ini telah menjadi inspirasi kita semua untuk semakin gencar berjuang. Kita berharap Pak Gubernur terus melanjutkan kiprahnya terutama di tingkat nasional. Demikian pula pak Fahri Hamzah agar semakin bersinar. Terimakasih banyak telah hadir dan menjadi teladan kami,” kata Tumaruddin.

Pembukaan Rakorwil Gelora ini cukup meriah, karena dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora dan Gubernur Sultra Ali Mazi.

Pengurus DPN Hisan Anis Matta juga nampak hadir, demikian pula pimpinan partai-partai politik di Sulawesi Tenggara dan segenap pengurus DPW dan seluruh pimpinan DPD.

Acara Rakorwil Partai Gelora Sultra akan berlangsung 3-4 April 2021 dengan membahas agenda konsolidasi pengurus dan bakal calon legislatif 2024.

Keterpilihan di DPR Masih ‘Njomplang’, Parpol Diminta Tempatkan Caleg Perempuan pada Nomor Urut 1-3

, , , , , ,

Partaigelora.id – Keterpilihan perempuan di parlemen masih ‘njomplang’ dibandingkan laki-laki, meski telah diberikan kuota 30 persen untuk keterwakilan perempuan dalam politik.

Salah satu penyebabnya adalah mengenai penempatan calon legislatif (caleg) perempuan yang ditempatkan bukan pada nomor jadi seperti nomor urut 1, 2 atau 3.

“Pemilih kita masih melihat soal nomor urut 1, 2, 3  dan biasanya calon yang tempatkan di nomor tersebut laki-laki. Sehingga penempatan soal nomor urut ini mempengaruhi perempuan untuk bisa duduk di kursi DPR misalnya,” kata Betty Epsilon Idroos Dahliah Umar, Ketua KPU DKI Jakarta dalam acara Rumpi#5 dengan tema ‘Perempuan Berpolitik, Pasti Bisa!’ yang diselenggarakan Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Jumat (2/4/2021).

Menurut dia, jika partai politik (parpol) ingin agar semua caleg parempuannya terpilih, maka hendaknya ditempatkan pada nomor urut 1-3. Caleg perempuan, lanjutnya, secara kualitas juga seimbang dengan caleg laki-laki.

“Meski ada kenaikan keterpilihan perempuan di parlemen, tetapi keterpilihannya masih njomplang sekali dibandingkan laki-laki. Pada Pemilu 2019 lalu, dari 575 Anggota DPR, perempuan hanya 118 orang, sisanya laki-laki,” ujar Betty.

Betty mengungkapkan, keterpilihan perempuan di DPR dari Pemilu 1999 hingga 2019 ada peningkatan, dari 45 orang menjadi 118 orang, meski pada Pemilu 2009 ada penurunan empat kursi.

“Jadi memang ada peningkatan yang cukup tinggi, tetapi penempatan nomor urut perempuan tetap mempengaruhi keterpilihannya di DPR,” katanya.

Dalam politik, tegas Betty, perempuan merupakan daya tarik  yang menjadikan kualitas demokrasi semakin meningkat. Perempuan juga bisa melakukan perubahan mendasar dan pelaksanaan kebijakan yang dibuat seperti yang dilakukan laki-laki.

“Sesungguhnya, perempuan dan laki-laki itu secara kualitas seimbang, sehingga peran perempuan sangat dibutuhkan. Tanpa perempuan demokrasi itu pincang,” kata Ketua KPU DKI ini.

Betty berharap agar parpol memberikan ruang yang lebih kepada perempuan agar keterpilihannya di parlemen tidak ‘njomplang’ dibandingkan laki-laki.

“Kualitas demokrasi itu tergantung kualitas kandidat yang terpilih dalam pemilu. Sehingga perlu keadilan, kesetaraan akses dan persamaan hak untuk dipilih dan dipilih bagi perempuan,” pungkas Betty.

Ketua BIdang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati menegaskan, hadirnya representasi perempuan diharapkan dapat memperkuat partisipasi perempuan dalam politik.

“Perempuan agar dapat menyampaikan aspirasi serta kepentingannya sendiri yang selama ini dianggap kurang tersampaikan,” kata Ratih.

Ratih mengatakan, Indonesia telah menerapkan peraturan kuota 30 persen untuk keterwakilan perempuan dalam politik. Diberikannya kuota 30 persen ini, tidak dapat dipungkiri telah meningkatkan jumlah perempuan dalam politik.

Namun, apakah bertambahnya jumlah ini membuat partisipasi perempuan dalam politik juga telah benar meningkat, ataukah ini hanya sebuah pandangan semu belaka?

“Partai Gelora mengajak perempuan Indonesia untuk tertarik pada dunia politik, meski tidak semua perempuan tertarik. Tetapi percayalah rumpi ilmu ini benar-benar akan menjadi ruang baru bagi perempuan,” katanya.

Gunakan Sistem Lama, Mahfuz : Capaian Partai Gelora di Pemilu 2024 Bisa Diprediksi

, , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan diuntungkan dengan keputusan pemerintah dan DPR yang tidak merivisi paket undang-undang (UU) Pemilu untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Sehingga bagi Parta Gelora ada kepastian untuk memprediksi dalam mendapatkan kursi di parlemen baik di DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

“Jadi kalau bicara Pemilu 2024, sistemnya kembali ke 2019 karena  tidak ada perubahan di UU. Bagi kita di Partai Gelora, tidak ada perubahan sistem malah meringankan, karena kita bisa lebih memprediksi situasinya,” kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021).

Hal itu dinyatakan Mahfuz dalam Cerita Kopi , ngumpul dan ngobrol santai secara daring para pendiri, Majelis Permusyawaratan Nasonal (MPN), Majelis Pendiri dan pengurus Dewan Pimpinan Nasonal Partai Gelora pada Rabu (31/3/2021)) malam dengan tema ‘ Parpol Jangan Dulu Bicara Politik’.

Menurut Mahfuz, jika revisi paket UU Pemilu tetap dilaksanakan, sementara Partai Gelora tidak terlibat secara langsung dalam pembahasannya, maka Partai Gelora hanya akan menjadi penonton dari luar saja.

“Kalau ada revisi, kita cuman bisa menonton dari luar. Kita dag dig dug,  ini aturan baru apa yang akan dibuat, apakah semakin  sulit atau tidak kita juga tidak tahu,” katanya.

Namun, dengan tidak ada revisi, maka Partai Gelora secara jelas bisa melihat kepastian dalam Pemilu 2024. 

“Kita bisa melihat kedepan ini, seperti apa pengelolaanya, ada kepastian yang lebih besar,” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia ini.

Kendati begitu, meski sudah ada keputusan dari pemerintah dan DPR tidak merevisi paket UU Pemilu, tapi isu amandemen yang saat ini bergulir bisa membawa perubahan terhadap keputusan tersebut.

“Meski isu amandemen dibantah oleh beberapa pihak, tapi ada juga ada beberapa pihak lain yang terus mendorong. Kita tidak tahu, apakah paket UU Pemilu-nya tidak berubah, tapi konstitusinya saja yang diubah,” ujarnya.

Tetapi jika konstitusinya yang diubah, UU-nya juga biasanya ikut diubah saja. “Ini juga membuat kita mulai pasang mata, pasang telinga. Kalau konstitusinya berubah, UU-nya juga akan berubah,” tandasnya.

Terlepas dari hal itu, lanjut Mahfuz, Partai Gelora optimis bakal menuai hasil maksimal dalam Pemilu 2024 mendatang. Hal itu dari semakin banyaknya masyarakat bergabung ke Partai Gelora dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Dalam dua bulan terakhir ini Alhamdulillah ada rekrutan kader sampai 80 ribuan. Ini kan luar biasa di tengah situasi pandemi Covid-19, orang lagi malas politik, malah banyak yang daftar ke Partai Gelora,” pungkas Mahfuz

Fahri Berharap Kasus Terorisme Tidak Lagi Dikaitkan Agama

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah berharap Anggota DPR berani mengungkap rangkaian tindak pidana terorisme yang selama ini terjadi di Indonesia, termasuk dalam kasus penyerangan Mabes Polri oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (31/4/2021) dan kasus terorisme di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa waktu lalu.

Sebab, Anggota DPR memiliki hak imunitas dan bertanya, sehingga bisa mengungkapkan benang merah kasus terorisme tersebut.

Karena selama ini terorisme selalu dikaitkan dengan Islam, padahal Islam juga dirugikan dari kegiatan terorisme.

“Kalau kita ini (publik) kan ada kemungkinan, mengajukan satu sikap kritis, tapi bisa-bisa kita dianggap menjadi bagian, misalnya istilah mempengaruhi. Tapi Kalau Anggota Dewan memberikan pertanyaan sedalam dan seluas-luasnya tanpa takut bisa dituduh bagian dari terorisme itu, karena memiliki hak imunitas dan bertanya,” kata Fahri dalam Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Lawan Geliat Radikal-Terorisme di Tanah Air’ di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Fahri sependapat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar tindakan terorisme yang terjadi di Gereja Katedral di Makassar maupun penyerangan Mabes Polri tidak dikaitkan dengan agama.

Namun, faktanya, menurut mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini, yang terjadi di lapangan, teroriisme masih dikait-kaitkan dengan Islam.

Ia mengajak pemerintah untuk membangun pola pikir antara agama dan negara yang semestinya tidak dicampur-adukan.

“Karena kalau dua hal ini dicampur, maka persoalan ini tidak akan pernah selesai. Negara tidak mungkin dapat memperbaiki agama. Sebaliknya, agama dapat merefom negara atau membentuk negara,” papar dia.

“Bila negara mengurusi ranah agama, maka negara akan kelelahan, kehabisan energi, itu sebabnya saya selalu meminta agar kita melihat hal ini dari dua perspektif, dimana ruang agama dan dimana ruang negara,” tambahnya.

Oleh karena itu, kata Fahri, bila melihat aksi terorisme ini merupakan masalah agama, maka kembalikan ke agama, negara tidak bisa masuk dalam ranah ini.

“Tugas negara, berada di ruang negara. Kalau ada seorang perempuan masuk ke Mabes Polri bawa senjata, pengamanan bobol, itu bukan soal agama. Itu soal pengamanan yang lemah,” tegasnya.

Diskusi ‘Lawan Geliat Radikal-Terorisme di Tanah Air ini juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Saifullah Tamliha, Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, serta Pengamat Intelijen dan Terorisme dari Universitas Indonesia (UI).

Launching Program ‘Cuan Yuk!’, Partai Gelora Beri Pelatihan Cara Membuat Bolu Cempedak yang Enak

, , , , , ,

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) berharap para pelaku usaha UMKM tetap semangat dalam masa pendemi Covid-19. Pelaku UMKM diminta terus melakukan inovasi dan menghasilkan produk-produk baru.

“Tetap semangat dalam masa pandemi dan tidak berpangku tangan saja, sehingga teruslah berkarya,” kata Srie Wulandari (Coach Wulan), Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga (Ekkel) DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Selasa (30/3/2021).

Pada Senin (29/3/2021), Bidang UMKM dan Ekkel Partai Gelora melaunching program ‘Cuan Yuk! Chatting Usaha Naik Kelas’ dengan tayangan perdana Baking Class: Pembuatan Bolu Cempedak, Oleh-oleh Khas Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

“Ini program perdana, nanti akan ada pelatihan-pelatihan lain, selain membuat kue. Pelatihan ini diinisasi oleh Bidang UMKM Partai Gelora. Teruslah berkarya dan semangat,” kata Coach Wulan.

Pada program perdana ini, kata Wulan, Bidang UMKM memberikan pelatihan cara membuat Bolu Cempedak yang enak, perhitungan bisnis atau biaya produksi hingga pemasarannya.

“Kita ingin berbagi cara, apabila temen-temen yang ingin membuat bolu yang enak banget. Saya rekomeded Bolu Cempedak. Enak banget bolunya, bisa buat cemilan dan kudapan saat bulan puasa. Mau buat dijual juga bisa, nanti diterangkan biaya produksi dan pemasarannya,” jelas Wulan.

Ani Kurniasih (Ania), owner Ania Cake mengatakan, Bolu Cempedak ini berbahan dasar buah cempedak, yang memiliki rasa yang khas dibandingkan buah nangka. Buah cempedak ini sangat melimpah di Bogor, khususnya di Jonggol.

“Karena melimpah, saya berkeinginan untuk membuat oleh-oleh khas Jonggol, Bogor berbahan dasar buah cempedak. Setelah beberapa kali uji coba resep, akhirnya dapat rasa yang pas,” kata Ania.

Cara membuat Bolu Cempedak ini, lanjut Ania, juga sangat mudah, tidak perlu keahlian khusus. Siapkan daging buah cempedak yang sudah dikupas, gula, tepung terigu, margarin, susu bubuk, telur dan emulsifer/SP (cairan yang membantu kestabilan emulsi minyak dan air).

Kemudian kocok gula dan emulsifer dengan mixer dengan kecepatan rendah agar mengembang. Setelah itu, masukkan margarine dan daging buah cempedak yang sudah dihaluskan Lalu, tambahkan tepung terigu dan susu bubuk, dikocok hingga tercampur rata adonannya dengan kecepatan sedang.

“Adonanan siap dioven atau dipanggang dengan oven selama 45 menit dengan suhu 175 derajat. Habis itu dikasih toping sesuai selera kita, bisa keju, coklat, kacang. Tapi tunggu dingin dulu ya, baru diberi toping,” katanya.

Ania mengaku usahanya baru bersifat home industri dengan membuat toko di rumah, dibantu oleh dua karyawannya. Meski begitu Bolu Cempedak ini sudah dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh Jonggol, Bogor.

“Orang mau pergi kemana saja, carinya Bolu Cempedak buat oleh-oleh. Biasanya dibawa mudik ke Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua, Bandung, Semarang, Surabaya dan lain-lain,” katanya.

Bolu Cempedak dijual dengan harga Rp 35 ribu/pcs, jika diberi hiasan bunga-bunga antara Rp 60-150 ribu tergantung ukurannya.

“Bolu Cempedak ini juga bisa buat kue ulang tahun yang murah, diberi hiasanya bunga-bunga. Ini laku keras, ini inovasi yang saya lakukan,” ungkap Ania.

Ania mengatakan, usaha Bolu Cempedak-nya sudah mengantongi perijinan yang lengkap, mulai dari PIRT hingga sertifikasi halal dari MUI, dan lolos uji Laboratorium Uji Pangan Institut Pertanian Bogor, serta menjadi binaan UMKM Juara Provinsi Jawa Barat.

“Tapi di masa pandemi penjualan menurun, yang biasanya 50 pcs per hari jadi 30 pcs dengan penghasilan kotor Rp 1.050,000. Untuk meningkatkan pendapatan, saya membuat inovasi Bolu Cempedak dihiasi bunga,” pungkasnya.

Fahri Hamzah: Partai Gelora Tengah Menyusun ‘Batu Bata’ Gelombang Perubahan Besar

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan, Partai Gelora saat ini secara masif tengah menyusun ‘batu bata’ gelombang perubahan besar yang akan menjadikan Indonesia kekuatan lima besar dunia.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam acara OK GELORA, Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori 4 wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan, Minggu (28/3/2021)

“Jadi kita ini sedang menyusun batu-bata perubahan, dan membangun sebuah bangunan yang akan mengantarkan kita dan bangsa indonesia ke suatu gelombang perubahan besar,” kata Fahri dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

Menurut Fahri, gelombang perubahan besar itu adalah gelombang rakyat, gelombang demokrasi dan gelombang aspirasi.

Karenanya, Partai Gelora memproduksi banyak ide dan pikiran untuk menemukan celah bagi Indonesia sebagai kekuatan besar dunia.

“Indonesia seharusnya bisa menjadi kekuatan besar dunia, setidak-tidaknya kekuatan kelima dunia diantara negara lain yang ada, seperti Amerika Serikat, China, Rusia dan Uni Eropa,” katanya.

Gelombang perubahan yang diperlukan saat ini, kata Fahri, tidak seperti yang terjadi pada masa kolonial dan pembentukan republik ini. Tapi diperlukan infrastruktur pikiran dan teknologi dalam gelombang-gelombang sebelumnya.

“Itu sebabnya, Partai Gelora menolak bersikap pasif melihat kondisi saat ini. Kita terus mengorganisir kegiatan untuk mencerahkan dan mencerdaskan pergerakan masyarakat, terutama untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang,”kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Sehingga setiap kader Partai Gelora, lanjut Fahri, perlu memahami dasar-dasar pengorganisasian gelombang rakyat sesuai dengan Arah Baru Indonesia dengan tenaga dan generasi baru.

“Kita ini satu-satunya partai yang punya infrastruktur digital adalah paling lengkap dengan dana sederhana. Kita sudah membangun infrastruktur digital yang memadai, sehingga bisa melakukan training kaderisasi secara masif,” ujar Fahri.

Saat ini, ribuan orang sudah bergabung ke Partai Gelombang dalam tempo yang relatif cepat. Sebab, Partai Gelora mempermudah masyarakat untuk bergabung.

Yakni cukup masuk ke dalam aplikasi dan kemudian mendaftar. Setelah itu masyarakat akan mendapatkan pelatihan-pelatihan secara offline maupun online.

“Kita jangan kalah dengan seleb-seleb (artis selebgram) yang punya satu juta follower. Partai Gelora dengan infrastruktur digital ini harus punya jutaan anggota, karena menjadi anggota Partai Gelora itu gampang,” katanya.

Fahri berharap seluruh kader dapat terus menyebarkan pikiran dan cita-cita Partai Gelora ke masyarakat dengan penuh kesabaran.

“Sehingga mendekati pemilu mendatang, tidak hanya siap menang, tapi siap mendapatkan amanah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia,” pungkas Fahri Hamzah.

Jelang Ramadhan, Partai Gelora Berbagi 200 Al-Qur’an Braile kepada Penyandang Disabilitas Netra

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia membagikan 200 Al-Qur’an Braile kepada penyandang disabilititas netra di wilayah Jakarta.

Hal ini hasil kolaborasi antara Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora dengan Rumah Aspirasi Tuna Netra Indonesia di bawah pimpinan Walikota Jakarta Timur dan Yayasan Syech Ali Jaber.

“Menjelang Ramadhan untuk meningkatkan kebutuhan akan rohani saudara-saudara kita penyandang disabilitas Yanmas melalui wadah berbagai Gelora berkesempatan memberikan 50 Al-Qur’an Braile secara simbolis dari sebanyak 200 pcs,” kata Styandari Hakim, Ketua Biidang Yanmas DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

Menurut dia, pembagian Al-Qur-an Braile tersebut telah dilakukan kepada penyandang disabilitas tuna netra pada Jumat (26/3/2021) lalu.

“Nantinya akan disebarkan ke beberapa rumah tuna netra yang ada di wilayah Jakarta, Pemberian ini diharapkan dapat mewakili kegiatan sosial keagamaan bagi penyandang disabilitas semakin maksimal,” katanya.

Pembagian Al-Qur’an Braile ini bentuk kepedulian Partai Gelora, Rumah Aspirasi Tuna Netra dan Yayasan Syech Ali Jabber untuk menjawab kebutuhan dan aspirasi tuna netra yang selama ni masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

“Kepedulian terhadap saudara-saudara kita ini merupakan harapan juga menjawab kebutuhan dan aspirasi tuna netra yang walaupun memiliki keterbatasan, tapi memiliki talenta yang tinggi dan prestasi luar biasa,” katanya.

Styandari Hakim mengatakan, penyandang disabilitas tuna netra adalah indiviidu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Namun, meski memiliki keterbatasan fisik, tidak menjadikan mereka lemah.

“Justru mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang normal secara umum. Mereka memiliki pencapaian prestasi luar biasa dan pantang menyerah untuk memaksimalkan potensi dirinya,” ujar dia.

Karena itu, melalui wadah Gelora Berbagai bersama penyandang disabiilitas tuna netra dapat memantik keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan sosial ini.

“Mari bersama-sama kita memperhatikan kebutuhan, sarana dan fasilitas yang ramah disabilitas. Membantu dan memfasilitasi segala kebutuhan penyandang disablitas yang ada di Indonesia,” tandasnya.

Anis Matta: Indonesia Harus Miliki Mentalitas sebagai Bangsa Pemenang

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan, Indonesia saat ini sedang di persimpangan sejarah, karena posisinya sebagai bangsa baik secara nasional maupun global sedang rapuh.

Hal ini akibat terjadinya krisis kepemimpinan, dimana para pemimpin tidak bisa memanfaatkan krisis sebagai peluang, melainkan hanya dilihat sebagai ancaman belaka.

“Coba bayangkan Covid-19 ini pada mulanya muncul di China. Ketika kita mulai konsumsi vaksin juga dari China, meskipun menggunakan vaksin dari negara lain. Kita ini korban pandemi, tapi konsumen vaksin yang diproduksi oleh negara pandemi berasal,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (27/3/2021).

Hal ini disampaikan Anis Matta saat membuka acara OK GELORA Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori 3 wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, Sabtu (27/3/2021).

“Ini menjelaskan betapa rapuhnya posisi kita secara nasional dan sebagai bangsa, karena kita tidak mempunyai peta jalan yang jelas. Inilah yang saya maksud Indonesia sedang berada di persimpangan jalan,” ujar Anis Matta.

Menurut Anis, Indonesia harusnya memanfaatkan krisis akibat pandemi Covid-19 sebagai peluang, bukan ancaman.

Sehingga memiliki mental sebagai pemenang, dan menjadi bagian dari kepemimpinan dunia yang sejajar dengan negara besar dunia seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China.

“Pada 2013 lalu, saya sudah menuliskan sebuah buku gelombang ketiga. Apa saja jalan di masa lalu yang telah kita lalui, dan kemana kita berjalan di masa akan datang. Itulah peta jalan yang harus kita rumuskan bersama,” katanya.

Dengan peta jalan tersebut, lanjutnya, peluang Indonesia untuk muncul sebagai kekuatan kelima dunia terbuka. Apalagi pandemi Covid-19 ini telah mendisrupsi tatanan kehidupan secara global, yang membuat tidak efektifnya kepemimpinan global saat ini.

Akibatnya China muncul sebagai kekuatan baru, dimana yang tadinya ekonomi dunia dikuasai AS-Uni Eropa mencapai 80 persen, sekarang tinggal 40-60 persen.

“Asia muncul sebagai kekuatan ekonomi baru, dan china menjadi penatang Amerika sehinga terjadi perang supremasi diantara mereka saat ini,” ujarnya.

Kondisi ini, kata Anis Matta, harus dimanfaatkan dan dilihat sebagai peluang untuk menjadi kekuatan lima besar dunia. Faktanya Indonesia juga sebagai negara G-20 dan GDP diatas 1 triliun dollar.

“Pencapaian Indonesia sebagai negara modern sudah bagus, tapi pencapaian itu tidak berimbang dengan potensi yang dimiliki. Potensi kita terlalu besar, tetapi pencapaian kita terlalu kecil. Ini yang sering saya sebut, langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah,” katanya.

Anis Matta berpandangan tren sejarah Indonesia dari waktu ke waktu harusnya naik. Jika sekarang Indonesia menjadi negara modern yang secara ekonomi sudah cukup kuat, dan sekarang saatnya menjadi bagian dari kepemimpinan dunia.

Agar Indonesia efektif masuk dalma kekuatan lima besar dunia, yang harus diubah terlebih dahulu adalah mentalitas rakyatnya. Menjadi mentalitas pemenang dan pelaku sejarah peradaban baru Indonesia secara global.

Saat ini krisis narasi dan kepemimpinan yang terjadi di Indonesia harus segera diatasi, dan momentumnya sekarang. Setidaknya Indonesia memiliki tiga alasan untuk menjadi kekuatan lima besar dunua, yakni sejarah, landscap politik global dan kondisi nasional saat ini.

“Hal ini akan menjadi energi perubahan yang positif bagi pelaku dan perawi sejarah masa depan Indonesia. Yakni satu cita-cita sosial, politik dan peradaban baru yang sama. Inilah waktunya kita masuk gelombang ketiga dalam sejarah kita,” pungkas Anis Matta.

Dorong Perempuan Mandiri, Partai Gelora Ajarkan Cara Membuat ‘Jajanan Shihlin’ yang Murah

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia terus mendorong para perempuan Indonesia untuk mengembangkan potensi diri, sehingga dapat berdaya dalam pandemi Covid-19.

Hal itu agar para perempuan bisa mandiri dan ikut mempertahankan kehidupan keluarga sehari-hari, terutama anak-anak dalam menghadapi masa-masa sulit saat ini.

“Pada acara Rumpi#4 kali ini, kita belajar cara membuat Shihlin step by step dan melihat potensi sebagai salah satu peluang untuk mandiri, meyokong kondisi kita masing-masing,” kata Ratih Sanggarwati, Ketua Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (27/3/2021).

Dalam Rumpi#4 (Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia) Partai Gelora pada Jumat (26/3/2021) petang ini, sengaja mengangkat tema ‘Usaha Jajanan Kekinian (Shihlin)’ Jajanan ini berasal dari Taiwan dan tengah booming di Asia, termnasuk di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.

“Jajanan Shihlin ini khas dari Taiwan, banyak dijumpai di street food di Taiwan yang saat ini juga sedang booming di Asia, khususnya Asia Tenggara, dan ditemui di kota-kota besar di Indonesia,” katanya.

Jajanan Shihlin, lanjutnya, memang masing terdengar asing di telinga masyarakat kita , dan tidak semua dapat dijumpai di kabupaten/kota di Indonesia. Di tanah air jajanan Shihlin hanya di dapat kota-kota besar, itupun harus dibeli di mall.

Namun, masyarakat tidak perlu berkecil hati karena jajanan Shihlin bisa dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang sederhana, yang banyak dijumpai di sekitar kita.

“Jajanan Shihlin ini bisa bisa dibuat sendiri di rumah dengan mudah, dan rasanya tidak kalah enak dengan jajanan Shihlin yang ada di mall,” katanya.

Karena itu, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia ini terus mendorong perempuan berdaya dengan menggali potensi diri dalam bidang apapun.

“Kreatifitas dan jiwa inovatif perempuan itu yang harus dikembangkan adalah skill memasaknya dengan memproduksi karya-karya lainnya dari rumah, sehingga menjadi perempuan yang produktif,” katanya.

Ratih berharap para perempuan akan semakin banyak bergabung untuk menyaksikan acara Rumpi Gelora yang disiarkan live secara virtual setiap Jumat petang guna meningkatkan kapasitas diri kaum perempuan Indonesia.

Ketua Biro Pemberdayaan Anak Bidang Perempuan Partai Gelora Redia Frisna Rista mengatakan, jajanan Shihlin di Indonesia hanya dijual mall-mall, tidak dijual di pinggir jalan seperti di Taiwan. Sehingga menyebabkan harga jual jajanan Shihliin di mall bisa mencapai Rp 50 ribuan untuk satu Shihlin saja.

“Shihlin itu hanya masuk di mall besar, harganya mahal benget. Di Taiwan itu disebut jajanan di pinggir jalan (food street), ya kalau di Indonesia seperti goreng-gorengan. Kita bisa buat sendiri sendiri, gampang banget membuatnya,” kata Redia.

Untuk membuat Shihlin, kata Redia, cukup mudah dengan menyiapkan dada ayam masing-masing 70 gram. Setelah itu, dada ayam dipukul pukul hingga gepeng menyerupai dendeng.

Kemudian dada ayam yang sudah gepeng tersebut, dibumbui dengan bumbu dapur seperti merica, bawang putih dan lada, bisa juga ditambah lada atau kecap asin.

“Ini penting kita bumbuin agar ayam kita beli dari pasar tidak hambar. Setelah kita bumbuin, kita marinasi, kita biarkan selama dua jam, paling lama satu hari agar bumbunya meresap,” katanya.

Selanjutnya, dada ayam dibalur dengan tepung dan dicelup dengan air agar menempel. Kemudian dibalur lagi dengan tepung Shihlin, bentuknya mirip tepung taipoka, namun ada bulir-bulirnya.

“Setelah tercampur dicelup lagi dengan air, satu celupan saja agar tercampur dan kemudian dibalur lagi dengan tepung bumbu. Dan langsung digoreng,” ujarnya.

Namun, untuk menggoreng ini Shihlin saat digoreng harus terendam dengan suhu panas minyak kira-kira 150 derajat. Setelah itu, teriskan dan Shihlin siap disantap.

Jika ingin seperti di mall, Shihlin dipotong kecil-kecil dimasukkan di cup dan diberi saos atau mayonnaise, sebelum disantap.

“Jadi begitu aja membuatnya, gampangkan. Kita tidak perlu beli Shihlin di mall, karena kita bisa buat sendiri di rumah. Mudah, tidak mengeluarkan biaya banyak. Kalau di rumah, saya buat Shihlin ini laris manis,” tandas Redia.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X