Kategori: Gelora Terkini

Partai Gelora Gelar Bhakti Gelora Bantu Korban Banjir di Bekasi

, , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia melakukan kegiatan bakti sosial ‘Bhakti Gelora’ untuk membantu korban banjir di Jakarta, Bekasi dan Tangerang beberapa waktu lalu.

Salah satu titik banjir terparah yang dikunjungi Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora adalah Kampung Cangkring RT 12/RW.03 Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabangbungin Karawang, Bekasi, Jawa Barat.

“Kami melaksanakan kegiatan Bhakti Gelora untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir, salah satu titik terparah di Kampung Cangkring Desa Jayalaksana, Bekasi. Kami bagikan 100 boks lauk kering siap saji, 1.000 baju layak pakai, 500 masker, 100 mukena, mie instan, beras, snack dan goody bag untuk anak-anak,” kata Styandari Hakim, Ketua Bidang Yanmas dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).

Menurut Tyan – sapaan akrab Styandari Hakim, Bhakti Gelora ini sengaja digelar sebagai bentuk kepedulian dari Partai Gelora terhadap masyarakat yang terdampak banjir.

“BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021, serta musim hujan diprediksi hingga bulan April 2021,” paparnya.

Karena itu, diperlukan peningkatan kewaspadaan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan intensitas yang tinggi seperti Jakarta, Tangerang, Depok dan Bogor.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Partai Geloramengharapkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama, baik pemerintah dan masyarakat, dalam mencegah dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi.

“Dampak La Nina dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal sehingga potensi banjir, banjir bandang dan tanah longsor ke depan yang perlu diwaspadai,” kata Ketua Bidang Yanmas DPN Partai Gelora Indonesia ini.

Adapun langkah selanjutnya untuk meningkatkan kesiapsiagaan itu, Partai Gelora akan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait potensi pencegahan banjir, banjir bandang dan tanah longsor dengan media elektronik dan media sosial, khususnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Kehadiran Bhakti Gelora ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadapp bencananya. Tentunya dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” pungkasnya.

Acara Bhakti Gelora, selain digelar Bidang Yanmas DPN Partai Gelora juga dilakukan oleh DPD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan DPC Karang Tengah dengan melakukan aksii peduli bencana banjir di Kelurahan Pedurenan di Perumahan Ciledug Indah, Karang Mulya dan Pondok Bahar, Tangsel, Banten.

Partai Gelora Dorong Penerbitan Perppu ITE dan Pengesahan RUU KUHP

, , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengusullkan tiga skenario untuk mengakhiri ketidakpastian hukum di Indonesia yang bisa berakibat kepada penilaian jatuhnya indeks demokrasi seperti yang terjadi tahun ini.

Skenario pertama adalah melakukan revisi terhadap Undang-Undang (UU) yang bermasalah, seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sehingga pasal-pasal direvisi.

“Kedua Presiden mem-Perppu UU ITE sehingga secara otomatis pasal bermasalah dihilangkan, agar segera ada kepastian hukum,” kata Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/2/2021).

Fahri menilai, inisiatif untuk menerbitkan Surat Edaran Kapolri tentang Penerapan UU ITE sangat baik sekali untuk mengakhiri ketidakkpastian ini yang dilakukan Kepolisian.

Namun, sebaiknya Polri dibekali dengan UU permanen yang bersumber pada Perppu atau revisi UU lebih permanen, termasuk juga pengesahan KUHP, selain UU ITE.

Sebab, kepolisian bukan pembuat UU karena itu dalam jangka panjang dikuatirkan akan menimbulkan masalah baru

DPR periode sebelumnya, kata Fahri, sebenarnya telah membahas pengesahan KUHP pada tingkat pertama di Badan Legislasi. Tetapi kemudian pembahasan tingkat dua di Rapat Paripurna DPR, pengambilan keputusan tidak dilanjutkan, karena dianggap pembahasan belum selesai. masih ada pasal-pasal krusial yang belum disepakati.

Karena itu, skenario ketiga adalah mendesak pemerintah dan DPR untuk segera melakukan pembahasan dan pengesahan RUU KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

“Sebagai criminal constitution atau criminal code satu untuk seterusnya dan selamanya, sehingga ini akan memberikan kepastian hukum yang lebih luas kepada seluruh UU yang mungkin benuansa penuh ketidakpastian hukum tersebut,” katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini berharap usulan tersebut dapat dipertimbangkan Presiden dan DPR selaku pembuat UU atau produk hukum.

“Tinggal perlu penyelesaian dan pengesahaan pada tingkat kedua yang dapat dipercepat menurut ketentuan UU P3 (Pembuatan Perarturan dan Perundangan-undangan). Itu dapat dipercepat apabila pada periode lalu sebuah RUU telah menyelesaikan pembahasan pada tingkat pertama. Dan itu sudah terjad terjadi pada akhir periode DPR 2012-2019 yang lalu,” ungkap Fahri.

Partai Gelora Prediksi Lima Kebiasaan Ini akan Bertahan usai Pandemi Covid-19 Berakhir

, , , ,

Partaigelora.id – Banyak pihak yang memprediksi bahwa pandemi tidak akan pernah usai. Sehingga perilaku normalitas baru diantaranya adalah menerima virus Covid-19 beraada di tengah-tengah masyarakat./2/2021).

Vaksin Covid-19, kata Endy misalnya, harus disuntikkan setiap enam, sembilan atau dua belas bulan sekali, tergantung kekuatan dan keampuhannya. Itupun vaksin mesti dikembangkan kemampuannya agar bisa melawan virus-virus baru yang terus bermutasi.

“Karena itu, setelah pandemi, situasi new normal akan sebagiannya bertahan, sebagiannya akan kembali ke situasi sebelum pandemi,” katanya.

Menurut Endy, Covid-19 kemungkinan akan memiliki efek permanen pada cara manusia bekerja dan berinteraksi. Cara manusia hidup, bersosialisasi, dan bergerak di dunia juga akan berbeda.

Michael Banissy, Profesor Psikologi di Goldsmith, Universitas London memperkirakan bahwa manusia akan lebih terbuka terhadap penggunaan teknologi dan robotika sosial, dikutip dari BBC.

“Tidak diragukan lagi bahwa akan ada banyak norma sosial baru, tetapi yang kita yakini, manusia adalah makhluk yang cenderung ingin bersosialisasi, berkumpul dan membicarakan banyak hal, ” kata Banissy.

Hal-hal yang ia prediksi akan bertahan setelah pandemi usai, adalah mengenai cara kerja, konsumsi kebutuhan internet, operasional kantor. pola belanja dan transaksi, serta mengkonsumsi media.

Mengenai cara kerja, pandemi Covid memaksa karyawan dan pengusaha mengelola tugas, target dan timnya dari rumah atau work from home (WFH). Ketika perusahaan mengukur dampak WFH terhadap produktifitas kerja tak terjadi penurunan, maka HRD akan menimbang perlunya karyawan untuk tetap bekerja di kantor setelah situasi pulih.

“Optimalkan kerja di rumah, kurangi kerja di kantor. Tunjangan transportasi turun, biaya operasional kantor turun, karyawan lebih banyak waktu untuk bekerja dan juga untuk keluarga, daripada habis waktu di jalan yang sia-sia,” kata Ketua Bidang Rekrutmen Anggota Partai Gelora Indonesia ini.

Sedangkan mengenai kebutuhan komunikasi internet yang dulu dianggap pelengkap dan barang luksuri, saat ini makin nyata menjadi utilitas dan semestinya digunakan dengan pantas karena faktor fungsionalitas.

Sebab, koneksi digital bukan lagi solusi alternatif, melainkan mandatori. Covid-19, katanya, akan menjadi akselerator implementasi digital di Indonesia.

“Wabah ini telah memaksa-menjadi push factor-memicu percepatan adopsi dan transformasi digital baik oleh konsumen (pengguna) maupun produsen (penyedia jasa),” ujarnya.

Sementara mengenai operasional kantor, lanjut Endy, terjadi periode stagnan karena bisnis sedang melamban membuat perusahaan lebih punya waktu mengevaluasi diri. Tentunya kondisi sekarang akan membuat perusahaan melakukan akan mengevaluasi beberapa ha seperti masih perlukah ruang kerja dan sarana kerja seperti saat ini?

Tidakkah lebih efisien bagi perusahaan untuk menghemat tunjangan transportasi kepada karyawan dan mengalihkan sekian persen tertentu untuk menjadi tunjangan komunikasi dan internet?

“Bukankah karyawan menjadi lebih optimal dalam mengatur ‘work-life balance’ sehingga membuatnya lebih produktif dalam bekerja? ” paparnya.

Adapun mengenai pola belanja dan transaksi belanja e-commerce yang semula hanya didominasi produk fesyen, travel, elektronik atau hiburan seperti sekarang ini akan dipenuhi juga ‘basic products’ meliputi juga produk-produk kesehatan.

“Apapun yang mengurangi kontak fisik antara penjual dan pembeli, akan makin berlipat nilai transaksinya. Cara transaksi tidak hanya didominasi pengalaman belanja standar pilih-bayar-antar tapi akan masuk ke pemanfaatan virtual reality, augmented reality serta big data,” paparnya. 

Terakhir adalah cara mengkonsumsi media, dimana berbagi bahan pelajaran dan belajar jarak jauh, layanan medis dan farmasi, IP TV, dan siaran langsung berbasis internet (broadcasting and streaming) akan bertemu momentumnya karena ‘dipaksa’ wabah.

Endy juga menyebut bahwa aplikasi remote working seperti Zoom, Slack, Google Classroom, Hangout, telemedis untuk layanan kesehatan (beberapa tersedia di Indonesia seperti Halodoc atau Alodokter), Massive Open Online Course (MOOC) seperti yang disediakan Coursera dan Udemi, dan e-learning termasuk yang disediakan Universitas Terbuka akan jadi kebutuhan utama.

“Aplikasi-aplikasi itu akan bertemu critical-mass dan meledak jumlah penggunanya,” pungkas Endy.

Olahraga Rutin Saat Pandemi Covid-19 Bisa Jauhkan dari Resiko Kanker Payudara

Partaigelora.id – Di masa pandemi Covid-19 ini, sebetulnya tidak ada alasan untuk tak berolahraga. Tetap bugar di rumah dengan cara berolahraga bisa dijalani. Kumalasari (Mala) Kartini, Ketua Bidang Gaya Hidup dan Olahraga Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyampaikan beberapa tipsnya.

“Olahraga di rumah bisa dengan cara bergabung di kelas-kelas daring yoga, senam atau bisa mengikuti gerakan video tutorial yang sederhana di Youtube,” kata Mala dalam keterangannya, Minggu (21/2/2021).

Menurut Mala, yang juga aktif mengikuti marathon dan triathlon hingga ke luar neger ini menambahkan, olahraga luar ruang bisa dilakukan, misalnya di halaman rumah jika memadai.

“Mengingat perlu mengurangi interaksi dengan orang lain, olahraga bisa dilakukan secara individu. Terapkan protokol kesehatan, sambil menghirup udara segar bisa melakukan jalan atau lari pagi dan sore hari,” terang Mala.

Tahapan yang tak boleh dilupakan adalah melakukan pemanasan sebelum olahraga inti dan pendinginan setelah olahraga untuk mengurangi resiko cidera fisik jangka pendek maupun jangka panjang.

Mala memberikan masukan lagi, andaikata olahraga seperti jalan kaki atau lari sulit dilakukan, “Lakukan gerakan lari ditempat, squat jump, sit up & push up masing-masing 30 detik, lakukan 3 hingga 4 set. Ini pun bisa menjaga kita tetap sehat,” tutup Mala.

Sebab berdasarkan penelitian, olahraga dan aktivitas fisik pada anak perempuan misalnya akan membawa pengaruh positif. Anak-anak perempuan yang berolahraga rutin akan mengalami penundaan menstruasi pertama atau menarche. Ini dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara saat mereka dewasa.

Untuk mengurangi resiko kanker payudara, Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) yang ideal bagi perempuan adalah 20-25 kg per m2. Jika diatas itu, artinya perempuan dengan kelebihan berat badan lebih beresiko terkena kanker payudara. Disinilah pentingnya melakukan pengaturan makan dan berolah-raga yang baik agar berat badan ideal tercapai.

Karena itu, adanya pandangan bahwa kanker payudara hanya disebabkan faktor keturunan membuat kaum perempuan pasrah, berserah pada nasib adalah pendapat yang salah. Padahal, faktor genetik hanya menyumbang 10%. Ada beberapa faktor lain yang justru menentukan. Faktor-faktor ini dalam kendali, artinya bisa diupayakan dan dikontrol.

Menurut dr. Farida Briani, Sp. B(K) Onk dan kawan-kawan dalam buku ‘Cerdas Menghadapi Kanker Payudara’ (Sinergi Publishing, 2017), resiko kanker payudara pada seseorang dapat ditekan dengan gaya hidup seperti rajin berolahraga

Dengan olahraga dan menjaga berat badan serta mengatur pola makan, resiko seseorang menderita kanker payudara bisa diturunkan. Contohnya melakukan olahraga berintensitas sedang selama minimal 30 menit per hari, 5 kali per minggu.

Anis Matta Apresiasi Pertemuan Kapolri dengan Muhammadiyah sebagai Upaya Rekonsiliasi dan Kolaborasi

, , , , , ,

Partaigelora.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Pertemuan ini Pertemuan yang digelar di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (19/2/2021), membahas sejumlah topik, dari peran Muhammadiyah di Indonesia hingga upaya Polri dalam menyeleksi laporan dari warga.

Menanggapi pertemuan tersebut, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta mengapresiasi kunjungan dan dialog Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Pimpinan PP Muhammadiyah yang berlangsung di Yogyakarta.

“Saya mengapresiasi kunjungan dan dialog Kapolri dengan pimpinan PP Muhammadiyah yang berlangsung di Yogyakarta,” ujar Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (20/2/2021).

Menurut Anis Matta, suasana dialog penuh menggambarkan kekeluargaan elemen-elemen bangsa yang ada di Indonesia. Hal seperti inilah yang dibutuhkan untuk membangun suasana kondusif di tengah krisis global pandemi Covid-19.

“Tantangan kita di masa depan akan lebih berat dan karenanya tidak akan bisa dikerjakan oleh satu kelompok saja,” katanya.

Karena itu dalam situasi saat ini, semua pihak membutuhkan rekonsiliasi dan kolaborasi. “Pak Sigit dan Pak Haedar bersama PP Muhammadiyah telah membuka jalan ke arah itu. Mari kuatkan kolaborasi. Gelorakan semangat Indonesia!” pujinya.

Seperti diketahui, pada Jumat (19/2/2021), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Yogyakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Haedar Nashir bercerita tentang peran Muhammadiyah dalam upaya pembangunan di sejumlah daerah di Indonesia. Muhammadiyah berbuat kebaikan tanpa membedakan agama.

Haedar juga menyampaikan harapannya kepada Listyo Sigit. Dia berharap hal-hal yang dapat menyinggung persoalan agama dapat dicegah sejak awal.

Sementara itu, Listyo Sigit kembali menyampaikan rencananya membentuk virtual police. Nantinya virtual police ini bertugas menegur mereka yang melanggar UU ITE.

“Virtual police nantinya akan menegur jika ada kalimat-kalimat disampaikan masyarakat di media sosial yang kurang pas dan berpotensi melanggar UU ITE. Kemudian dijelaskan sebaiknya dia harus melakukan apa,” kata Kapolri.

Terkait fenomena warga saling lapor, Listyo Sigit menggarisbawahi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta selektif menerima laporan. Selain itu, Listyo Sigit bakal mengedepankan ruang mediasi kecuali terhadap isu-isu yang berakibat konflik dan keutuhan NKRI.

Kapolri didampingi oleh Kapolda DIY, Irjen Asep Suhendar dan beberapa petinggi Polri dalam pertemuan tersebut. Adapun petinggi Polri yang mendampingi adalah Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Wakabaintelkam Irjen Nana Suntana, hingga Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi.

Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambangi gedung PBNU, Jakarta, Kamis (28/1/2021), bertemuu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Kapolri mengatakan silaturahmi ini bertujuan sinergi antara Polri dan PBNU. Dia menegaskan Polri tak mungkin bekerja sendiri.

849 Fungsionaris Partai Gelora Telah Diberi Pemahaman ‘Arah Baru Indonesia’

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia telah menuntaskan program Orientasi Kepemimpinan (OKE) Gelora untuk semua jajaran fungsionaris Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).

Sehingga para fungsionaris tersebut, telah memiliki pemahaman politik mengenai ‘Arah Baru Indonesia’ menuju lima besar dunia sejajar dengan negara Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), Rusia dan China

“DPN Partai Gelora, Alhamdillah pada hari Minggu, 14 Pebruari 2021 lalu, lalu sudah menyelesaikan program Orientasi OKE Gelora untuk semua jajaran fungsionaris DPN dan DPW,” kata Mahfuz, Sidik, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).

Menurut Mahfuz, program ini dilakukan dalam empat angkatan sejak bulan Juli 2020 lalu, dan telah diikuti oleh 849 fungsionaris tingkat pusat dan provinsi seluruh Indonesia.

“OKE Gelora adalah pembuka dari kurikulum diklat kepemimpinan untuk para fungsionaris partai. Di sini kami membangun pemahaman bersama tentang cita-cita dan pemikiran politik partai yang dinamai ‘Arah Baru Indonesia’,” ujarnya.

Karena itu, konsepsi dan cara kerja organisasi, serta karakter dasar kepemimpinan di Partai Gelora harus mengacu pada ‘Arah Baru Indonesia.

“Sampai akhir April 2021, ditargetkan program OKE Gelora sudah berjalan sampai tingkatan DPD di kabupaten/kota,” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia ini.

Ketua Bidang Pengembangan (Bangpim) DPN Partai Gelora Indonesia Hamy Wahjunianto menambahkan, sebagai partai baru yang didirikan di tengah krisis berlarut akibat pandemi Covid-19, Partai Gelora berupaya serius untuk menjadikan para fungsionarisnya memiliki kualitas mumpuni dalam kepemimpinan.

“Program OKE GELORA yang sudah diikuti 849 fungsionaris DPN dan DPW ini akan segera bergulir untuk para fungsionaris DPD dan DPC. Sehingga diharapkan sebagai pengurus memiliki kualitas kepemimpinan yang mumpuni,” kata Hamy

Ketua Bangpim Partai Gelora ini juga berharap kepada seluruh fungsionaris Partai Gelora dari pusat hingga cabang bisa mengalirkan ide untuk membawa Indonesia menjadi lima besar dunia ke seluruh lapisan masyarakat.

“Ide-ide ‘Arah Baru Indonesia’ diharapkan bisa terkoneksi dengan mayoritas elemen bangsa untuk kemudian merajut kolaborasi dengan mereka agar Indonesia tidak lagi terbang terlalu rendah di atas langit yang sebenarnya sangat tinggi. Segala sesuatu berhasil atau gagal tergantung kepemimpinan,” tandas Hamy Wahjunianto.

Lahirkan Negarawan Berkelas Dunia, Partai Gelora Perkuat Kader Lewat ‘OKE Gelora’

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi lima besar kekuatan dunia sejajar dengan Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China, maka tantangan tebesar bagi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia adalah melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi negarawan-negarawan berkelas dunia.

“Dalam rangka membawa Indonesia menjadi 5 besar kekuatan dunia, tantangan terbesar partai Gelora adalah mendirikan institusi yang bisa melahirkan para negarawan pemakmur bangsa dan pemimpin berkelas dunia,” kata Hamy Wahjunianto, Ketua Bidang Pengembangan Pimpinan (Bangpim) DPN Partai Gelora Indonesia di sela-sela ‘OKE GELORA’ (Orientasi Kepemimpinan Partai Gelora Indonesia) Angkatan IV , kemarin.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/2/2021), Hamy mengatakan, perubahan dan peristiwa besar yang terjadi di Indonesia selalu didahului oleh pergulatan pemikiran.

Karena itu, Akademi Pemimpin Indonesia (API) Partai Gelora, lanjutnya, akan menyiapkan ide atau narasi besar yang akan menjadi bahan diskusi pergulatan pemikiran para pemimpin Indonesia.

“Jadi Perubahan dan peristiwa besar dalam sejarah selalu bermula dari pergulatan pemikiran para pionir perubahan dengan ide-ide atau narasi besar,” kata Ketua Bangpim Partai Gelora ini.

Sedangkan Wakil Ketua Bangpim DPN Partai Gelora Indonesia Irwan menambahkan, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta dalam bukunya ‘Gelombang Ketiga’ sudah sangat jelas dalam perjalanan bangsa Indonesia, dulu, kini dan kedepan.

“Dan tibalah kita pada gelombang ketiganya dan sebagai arah perjalanan tentu kita tidak akan kembali lagi ke gelombang pertama atau berputar-putar pada gelombang kedua. Gelombang ketiga merupakan lanjutan dari kedua konsep sebelumnya, yaitu Gelombang Menjadi Indonesia dan Gelombang Menjadi Bangsa Modern,” kata Irwan.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik menegaskan, untuk bisa memasuki gelombang ketiga tersebut, diperlukan upaya penguatan jatidiri Indonesia sebagai prasyarat dalam membawa Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

“Akademi Pemimpin Indonesia menjadi penting diikuti oleh setiap kader Partai Gelora sebagai cara menguatkan jati diri ke-Indonesia-annya, karena kapasitas ini menjadi prasyarat dalam membawa Indonesia lima besar dunia,” tegas Mahfuz.

Mahfuz Sidik Optimis Gelora Masuk Partai Papan Tengah di Pemilu 2024

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimis akan masuk papan tengah dalam pemilu 2024 mendatang. Keyakinan tersebut diperoleh karena belum aada partai dominan dan mayoritas, serta masih terbukanya pasar perpolitikan Indonesia

“Setiap Pemilu sejak 1999 sampai dengan 2019 selalu muncul partai baru, dan sejumlah partai baru bahkan bisa tampil sebagai kekuatan papan tengah dan bahkan papan atas,” ujar Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indionesia dalam Rakorwil DPW Partai Gelora Indonesia di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/02/2021).

Dia mencontohkan, pada Pemilu 1999 muncul partai baru yaitu PDIP, PKB dan PAN. Berturut-turut ketiga partai meraih elektoral 33,7 persen, 12,6 persen dan 7,1 persen. Pada Pemilu 2004, muncul partai baru yaitu Partai Demokrat (7,4%), PKS (7,3%), dan PBR (2,4%). Begitupun pada Pemilu 2014, Nasdem sebagai partai baru berhasil meraih 6,7 persen suara.

“Apakah partai baru berpeluang menjadi partai besar? Artinya, pasar politik Indonesia masih terbuka dan belum ada partai yang dominan atau mayoritas,” jelasnya.

Untuk itu, menurut mantan anggota DPR RI ini mengatakan, ada beberapa faktor yang menentukan partai baru dapat menjadi partai besar. Faktor tersebut antara lain eksistensi teritorial, segmentasi pemilih, positioning partai, cara kerja berbasis dapil, popularitas, dan formasi pasukan tempur.

“Karena itu lakukan pemetaan dapil dengan cermat dari berbagai aspeknya, mulai tetapkan target suara dan kursi di dapil, dan penuhi faktor penentu kekuatan partai,” imbuh Mahfudz.

Lebih lanjut mahfudz menjelaskan, Partai Gelora Indonesia lahir sebagai respons atas dinamika geopolitik global dan politik domestik yang berlangung. Di level global, perubahan tatanan dunia sedang berlangsung. Pandemik Covid-19 mempercepat proses perubahan tersebut sekaligus memicu terjadinya krisis multidimensi di hampir banyak negara.

Pada level domsetik, mulai 2020 Indonesia akan mengalami bonus demografi sampai 2035. Pengalaman sejumlah negara, menurutnya, bonus demografi menjadi faktor pemicu kemajuan ekonomi dan bidang-bidang lain.

“Namun di saat bersamaan Indonesia mengalami kontradiksi sosial-politik, pembelahan ideologis politik di masyarakat bawah, elit politik yang pragmatis, keterbukaan informasi yang rentan menciptakan ketegangan dan konflik, serta ketimpangan kesejahteraan dan liberalisasi ekonomi, dan makin terkekangnya demorkasi,” imbuhnya

Dia mengatakan, ragam kontradiksi ini berpotensi melemahkan ketahanan nasional, menggoyahkan kedaulatan nasional dan mengancam eksistensi NKRI. Menurutnya, sudah banyak negara yang gagal akibat dinamika global tersebut.

“Sesungguhnya dengan modal perjalanan sejarah bangsa, kekayaan SDA, posisi geografis dan politik negara, Indonesia sangat berpeluang melakukan lompatan besar di tengah krisis global menjadi kekuatan besar dunia,” pungkasnya.

Sukses di 2024
Sementara itu, Ketua Pengembangan Teritorial 3 (wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta) Ahmad Zainuddin mengatakan, Partai Gelora bertekad meraih sukses di 2024. Kuncinya, kader Partai Gelora harus membangun kolaborasi dengan berbagai kalangan.

“Diantara kunci sukses dalam memenuhi target-target struktural partai hingga level kelurahan atau desa, rekrutmen anggota dan lain-lain adalah melakukan kolaburasi dengan berbagai pihak dan berbagai kekuatan,” ujar Ahmad Zainuddin.

Zainuddin mengatakan, kader Partai Gelora perlu membangun hubungan kolaborasi yang baik dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

“Membangun mindset sebagai pemimpin. Fungsionaris partai politik harus punya cita-cita menjadi pemimpin bangsa di berbagai level, bukan hanya bercita-cita sebagai anggota DPRD atau DPR RI, tetapi juga menjadi ketua DPRD, ketua DPR RI, Bahkan menjadi bupati, walikota, gubernur dan presiden RI,” imbuhnya.

Lebih lanjut mantan anggota DPR RI ini mengatakan, fungsionaris Partai Gelora di wilayah harus menetapkan target politik, membuat peta menuju pencapaian target, baik peta kekuatan politik, peta kekuatan sosial ekonomi, maupun peta tokoh. “Lalu menetapkan target-target politik DPD. Berapa kursi DPRD Kota kabupaten? Kursi Propinsi, Kursi DPRD?” jelasnya.

Dalam peta politik nasional, menurut dia, Jawa Tengah merupakan wilayah sangat strategis. Seringkali Jawa Tengah menentukan kemenangan kontestasi politik di level nasional. Karenanya Jawa Tengah, lanjut Zainuddin, harus memberi sumbangan besar dalam pencapaian target lolosnya Partai Gelora Indonesia untuk melampaui Parlementary Threshold.

“Kolaborasi, konsolidasi dan selalu belajar cepat salah satu kunci sukses Pemilu 2024,” cetusnya.

Dalam Sistem Demokrasi, Fahri: Parpol itu seperti ‘Warung’, Kalau Enak Masakannya Dinikmati

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menganalogikan partai politik (parpol) dalam sistem demokrasi itu seperti sebuah warung makan. Jika masakannnya enak, maka akan dinikmati orang, warung tersebut akan terus berjalan. Sebaliknya, jika tidak enak maka warung tersebut akan bangkrut dan bubar, orang tidak ada satu yang mampir untuk makan.

“Jadi saya menganalogikan parpol di dalam sistim demokrasi itu seperti sebuah warung. Kalau masakannya enak dan dinikmati orang, terus berjalan,” kata Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia saat menjadi narasumber dalam webinar ‘Partai Politik dan Tantangan Demokrasi Terkini yang diselenggarakan Moya Institute, Kamis (11/2/2021).

Nah, untuk menghasilkan produk terbaik, menurutnya parpol harus memiliki pemikiran dan cita-cita besar. Masalahnya, ide besar bisa saja kalah dengan ide kecil yang dimarketkan dengan keuangan besar.

“Papol sekarang citranya jelek, dulu dibentuk melawan penjajah, sekarang dianggap mesin uang, mesin kekuasaan,” katanya.

Meski begitu, dia mengungkapkan Partai Gelora siap menjadi wadah untuk menampung beragam aspirasi dan ide-ide besar untuk kemajuan bangsa. Terlebih, Partai Gelora menurutnya adalah jawaban dari tantangan zaman itu sendiri.

Fahri menyampaikan, ada 3 cara untuk menjaga demokrasi di Indonesia. Pertama, berkomitmen pada narasi demokrasi. Kedua, penguatan institusi yang terus menerus dan ;ketiga, Leadership.

“Parpol sebagai salah satu pilar penting dalam demokrasi justru saat ini mendapat tantangan berat khusunya di kalangan generasi muda yang tidak tertarik terhadap partai politik. Padahal jumlah komposisi pemilih muda khususnya kamum milenial di 2024 sudah dominan,” ujarnya.

Diplomat senior Prof. Imron Cotan yang hadir dalam diskusi tersebut, mengaku optimistis parpol baru akan memberikan harapan baru untuk demokrasi dan kebangsaan Indonesia. Syaratnya, parpol baru nanti harus memiliki gagasan baru.

“Partai baru membawa harapan baru dengan gagasan baru untuk semangat zaman menuju cita-cita nasional,” ujar Imron .

Mengenai parpol baru, Imron teringat dengan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), dia tertarik dengan pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik tentang kombinasi perjuangan kebangsaan dengan keumatan.

“Kebangsaan dan keumatan itu sama, karena mayoritas kita Islam. Jadi aspirasi kebangsaan dan keumatan itu tidak saling berkontradiksi,” sebutnya.

Sementara itu, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini mengatakan tantangan parpol saat ini adalah bagaimana memiliki produk yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat. Dia membayangkan, jika parpol itu sebuah angkutan aplikasi, yang langsung bisa membantu rakyat.

“Jadi Pemilu itu hanya bazarnya lah, intinya bagaimana bisa menjelaskan problem masyarakat yang ingin diselesaikan oleh produk parpol,” pungkasnya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia Djayadi Hanan menyatakan, bahwa data BPS 2020 menunjukkan bahwa usia pemilih muda adalah yang dominan dan kecenderungan yang kuat sebagai pengguna internet dan sosial media.

“Sekarang banyak anak muda yang ingin berbuat baik, menjadi relawan, ingin menciptakan perubahan. Mereka sukses walau tak pernah ikut organisasi. Tapi mereka masih menjaga jarak dengan parpol,” papar Djayadi Hanan.

Anis Matta: Pers Bukan Hanya Pilar Keempat Demokrasi, Tapi juga Sarana Reproduksi Gagasan

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai pers adalah bagian dari perkembangan suatu bangsa. Dimana pers tidak hanya berfungsi sebagai pilar keempat demokrasi, tapi juga menjadi sarana reproduksi gagasan.

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021. “Pers adalah bagian dari perkembangan suatu bangsa. Tidak hanya sebagai pilar keempat demokrasi tapi juga menjadi sarana reproduksi gagasan,” kata Anis Matta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/2/2021).

Menurut dia, perkembangan teknologi digital harus disikapi dengan bijak oleh insan pers, karena menawarkan kecepatan infomasi dibandingkan sebelumnya melalui media konvensional.

“Ia seperti pedang bermata dua, pada satu sisi menawarkan kecepatan, jangkauan nyaris tanpa batas, dan kemelimpahan informasi, tapi pada sisi lain memicu kedangkalan, merosotnya etika komunikasi, dan polarisasi di masyarakat,” katanya.

Di tengah gambaran yang suram tersebut, Anis Matta berharap pers tetap memberikan pencerahan kepada masyarakat dengan tetap memberikan sajian informasi yang akurat dan berbobot.

“Harapan ada pada para pejuang pers Indonesia yang telah bekerja keras menghasilkan informasi yang akurat, bermutu, dan membawa pencerahan bagi masyarakat,” katanya.

Anis Matta menegaskan, pada dasarnya pers Indonesia berkualitas dan meneguhkan kebenaran.

“Pada dasarnya manusia mencintai kebenaran. Dan di di situlah harapan hadirnya pers yang berkualitas. Selamat Hari Pers Nasional. Gelorakan semangat Indonesia!” pungkas Anis Matta.

Puncak acara HPN 2021 dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta. Peringatan HPN 2021 mengusung tema ‘Bangkit dari Pandemi, Jakarta Gerbang Pemulihan Ekonomi, Pers sebagai Akselerator Perubahan’.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat sekaligus penanggung jawab Hari Pers Nasional 2021 Atal S Depari menyampaikan pers nasional menghadapi krisis eksistensi akibat disrupsi digital.

“Masalah lain yang dihadapi pers nasional adalah krisis eksistensi akibat disrupsi digital,” ujar Atal S Depari, dalam pidatonya di peringatan Hari Pers Nasional 2021, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Atal mengatakan tekanan disrupsi muncul bersamaan semakin kuatnya penetrasi bisnis perusahaan platform digital Indonesia dan dunia. Perkembangan pesat media sosial, mesin pencari dan situs e-commerce mengguncang daya hidup media konvensional, cetak, radio, dan televisi.

Menurut dia, platform digital semakin mendominasi ranah media, semakin berpengaruh terhadap kehidupan publik, mendapat iklan, dan menggeser kedudukan media massa konvensional.

Dia menyampaikan platform digital harus bertanggung jawab atas konten yang disebarkan serta harus menjadi subyek hukum atas kasus-kasus hoaks.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X