Category: Kegiatan

Sherly Tjoanda Ungkap Peran Sentral Partai Gelora Dalam Karir Politiknya, Jadi yang Pertama Yakinkan Dirinya Maju Pilkada Malut 2024

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia kedatangan tamu istimewa di sela-sela pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) I di Pomeletol Patra Kuningan Jakarta, pada Minggu (8/12/2024) lalu. Tamu istimewa tersebut, tak lain adalah Gubernur Maluku Utara terpilih Sherly Tjoanda.

Diketahui pada Minggu (8/12/2024), Komisi Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara (Malut) menetapkan pasangan calon gubernur dan Wakil Gubernur Nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, sebagai peraih suara terbanyak dalam Pilkada Malut 2024.

Kedatangan Sherly, tentu saja mengejutkan dan membuat surprise peserta Munas I Partai Gelora. “Hari ini kita kedatangan tamu istimewa, yaitu Gubernur terpilih Provinsi Maluku Utara Ibu Sherly Tjoanda. Beliau sengaja kita undang ke sini (Munas, red),” kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora.

Kepada peserta Munas I, Mahfuz lantas menjelaskan, bahwa Sherly Joanda maju sebagai calon gubernur (Cagub) di Pilkada Malut 2024 menggantikan suaminya, Benny Laos yang meninggal dunia karena kecelakaan speedboat beberapa waktu lalu.

“Pak Benny Laos wafat, akhirnya disepakati dan diputuskan, bahwa calon gubernur digantikan oleh istrinya (Sherly Tjoanda). Beliau perempuan beragama Nasrani, dan terpilih sebagai gubernur di Provinsi Maluku Utara mayoritas muslim. Dan Alhamdulilah beliau menang,” kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).

Menurut Mahfuz, Sherly Tjoanda adalah sosok perempuan inspiratif. Sebab, dalam situasi yang sangat berat saat tengah mendapat musibah, tapi mampu memenangkan kontestasi Pilkada Malut, melawan kandidat-kandidat yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Jadi kedatangan Ibu Sherly Tjoanda ini, momen yang sangat penting bagi kami di Partai Gelora, karena kami baru saja menyelesaikan Musyawarah Nasional I. Tadi sudah diputuskan, bahwa Ketua Umum (Ketum) Partai Gelora 2024-2029 adalah Bapak Muhammad Anis Matta,” ujarnya.

Sherly, kata Mahfuz, sengaja ingin bertemu dengan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta untuk menyampaikan ucapan terima atas dukungan dalam Pilkada Malut, bertepatan dengan pengumuman pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe sebagai pemenang Pilkada 2024 oleh KPU Malut.

“Jadi kedatangan beliau kesini, selain bertemu Pak Ketum juga mau bertemu Pak Waketum (Fahri Hamzah), karena kelihatannya kalau hanya ketemu Pak Ketum, tanpa ketemu Waketum, kelihatanya tidak sah,” ujar Mahfuz disambut gelak tawa peserta Munas I Partai Gelora.

Sherly Tjoanda kemudian terlihat bersalaman dengan Ketua Umum Partai Gelora dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Fahri Hamzah. Sherly mengatakan, kemenangan pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe di Pilkada 2024 Malut, tidak bisa dilepaskan dari peran dan dukungan Partai Gelora.

“Partai Gelora bagian integral yang sangat penting dari kemenangan pasangan Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe. Ketua DPW selalu mendampingi dan memberikan dukungan ke ke kami, baik ketika almarhum masih maupun ketika sudah meninggal,” kata Sherly Tjoanda.

Peran Partai Gelora

Dalam kesempatan ini, Sherly menceritakan, bahwa Ketua DPW Partai Gelora Malut Alimin Muhammad adalah orang pertama yang meminta dirinya maju di Pilkada Malut menggantikan almarhum Benny Laos, suaminya.

“Pak Alimin adalah orang pertama yang menanyakan kesediaan saya untuk melanjutkan perjuangan dari almarhum. Saya bilang, tidak mengerti politik dan saya seorang perempuan. Karena di Maluku Utara, tidak pernah bisa menerima seorang perempuan, apalagi saya bukan seorang muslim,” katanya.

Namun, Alimin menyakinkan dirinya untuk tidak perlu kwatir, dan meminta kesediannya maju di Pilkada Malut menggantikan suaminya, Benny Laos.

“Jadi Partai Gelora ini memiliki peran penting dalam sejarah karir politik saya. Singkat cerita akhirnya saya maju dan berdasarkan hasil quick count dan pleno rekapitulasi KPU saya menang di angka 51,7 persen,” katanya.

Dengan penetapan KPU Malut tersebut, kata Sherly, ia menjadi calon Gubernur Malut pertama perempuan dan calon gubernur pertama perempuan termuda di Indonesia.

“Saya sebenarnya ibu rumah tangga biasa, tidak punya ambisi politik, apalagi mau mencalonkan sebagai gubernur. Semua saya jalankan dengan ikhlas,” ujar Sherly.

Karena ke-ikhlasan itu, ia kemudian memberanikan diri ikut berkompetisi dalam kontestasi Pilkada Malut dengan politik modern yang terukur, cerdas dan santun.

“Kami bisa membuktikan, bahwa kami bisa menang tanpa politik uang. Kami adalah kandidat triple monoritas, tapi menang. Itu semua berkat Partai Gelora yang mendukung ide anti politik uang. Untuk itu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Anis Matta, Pak Alimin dan seluruh kader Partai Gelora. Terima kasih atas dukungannya,” ujar Sherly Tjoanda.

Karena itu, Sherly berharap Partai Gelora tetap memberikan dukungan kepada dirinya pasca pelantikan sebagai Gubernur Malut nantinya.

“Saya berharap pelantikan nanti bukan menjadi akhir dari kebersamaan, tapi menjadi awal dari perjuangan bersama. Karena kita semua berjuang untuk kesetaraan dalam keberagaman,” katanya.

Sherly secara khusus meminta bimbingan kepada Anis Matta dan Fahri Hamzah, yang juga Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, serta Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI dalam membangun Indonesia dari Malut.

“Saya doakan yang terbaik untuk Partai Gelora, semakin hari semakin besar dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Saya berharap Partai Gelora bisa memiliki fraksi penuh di 2029 nantinya,” tandas Sherly.

Siap Bantu Perumahan

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora yang juga Wamen PKP RI menyampaikan selamat kepada Sherly Tjoanda sebagai Gubernur Malut terpiliih.

“Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Ibu Sherly Tjoanda sebagai Gubernur Maluku Utara, yang akan memimpin daerah kepulauan yang kaya akan rempah-rempah dan mineral,” kata Fahri Hamzah.

Fahri mengatakan, Sherly sebagai Gubernur Malut nantinya memiliki banyak tantangan, terutama menekan masalah ketimpangan di masyarakat, akibat permainan elite di pusat dan daerah dalam mengelola kekayaan alam secara berlebihan, namun tidak berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Kemenangan Ibu Sherly adalah monumen kemenangan bagi perempuan di daerah. Insya Allah kami akan membantu, terutama akan menuntaskan masalah perumahannya di Maluku Utara,” ujar Fahri.

Sherly mengaku memang ingin bertemu Wamen PKP Fahri Hamzah secara langsung untuk menuntaskan masalah perumahan di Malut, khususnya di Kecamatan Sofifi, Kota Tidore.

“Sofifi terletak di ibukota, tapi rasa kecamatan. Jadi izin Pak Wamen bisa dibangun banyak rumah di Sofifi,” kata Sherly Tjoanda, Gubernur Malut terpilih ini.

Menanggapi permintaan Sherly ini, Fahri akan memprioritaskan pembangunan perumahan di Sofifi, karena masuk dalam kawasan strategis provinsi, yang dibuat Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.

Fahri mengaku pernah beberapa kali ke Sofifi saat masih menjadi Wakil Ketua DPR 2014-2019. Ia pernah mengkoordinir kunjungan kerja bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

“Terima kasih, pokoknya saya siap membantu supaya ibu Sherly bisa sukses dua periode. Karena sudah menjadi kawasan strategis provinsi, tentu kita akan prioritaskan,” tegas Fahri Hamzah.

Anis Matta Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Gelora Periode 2024-2029

Partaiigelora.id– Anis Matta terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia untuk periode kedua, masa bakti Periode 2024-2029.

Keputusan tersebut, diambil dalam Musyawarah Nasional (Munas) I Partai Gelora Indonesia Indonesia yang digelar di Pomelotel Patra Kuningan Jakarta, Minggu (8/12/2024).

Munas dipimpin Ketua Majelis Permusyaratan Nasional (MPN) KH Ahmad Muzhafar Jufri, didampingi Sekretaris MPN Handoyo Prihantanto, serta para Wakil Ketua MPN Musyafa Ahmad Rahim, Ridwan Thalib dan Ina Saleha.

Munas I Partai Gelora berlangsung cepat, kurang dari satu jam. Anis Matta yang merupakan calon tunggal Ketua Umum Partai Gelora, akhirnya dipilih secara aklamasi oleh seluruh peserta Munas.

“Apakah forum dapat menyetujui untuk memilih dan menetapkan Haji Muhammad Anis Matta sebagai Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Periode 2024-2029,” tanya Handoyo Prihantanto selaku Pimpinan Sidang.

Kemudian kompak dijawab oleh seluruh peserta Munas yang berasal dari pengurus MPN, MP, DPN dan DPW. “Setuju”…!

Selanjutnya, Anis Matta diminta untuk membentuk kepengurusan guna menjalankan mandat kepemimpinan di Partai Gelora dan mengukuhkannya dalam dokumen negara yang sesuai dengan peraturan-perundangan.

Munas I Partai Gelora juga mengesahkan Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) partai yang baru. Perubahan AD/ART ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan dinamika negara dan global.

“Pada umumnya yang menjadi pertimbangan dalam membuat AD/ART, adalah kita tidak ingin tersekat dengan aturan yang kita buat sendiri. Partai ini harus lincah dan bisa terus bergerak, sehingga perlu dilakukan perubahan AD/ART yang ditetapkan melalui Munas,” kata Handoyo.

Pelaksanaan Munas I Partai Gelora berjalan mulus, karena sebelumnya telah menjadi keputusan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Khusus Majelis Pernusyawatan Nasional (MPN), Mahkamah Partai (MP), Dewan Pimpinan Nasional (DPN), dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) pada Sabtu (7/12/2024), sehari sebelumnya.

Keputusan Rakornas Khusus tersebut mengacu pada keputusan bersama tiga pimpinan lembaga pusat Partai Gelora, yakni MPN, MP dan DPN yang telah menggelar rapat dan mengambil keputusan pada Sabtu (2/11/2024).

Menanggapi keputusan Munas I yang meminta dirinya kembali menjadi Ketua Umum Partai Gelora Periode 2024-2029, Anis Matta menyatakan menerima amanah dan tanggungjawab tersebut.

“Saya ingin menyatakan, bismillah. Kita lanjutkan perjuangan bersama. Saya menerima tanggung jawab ini dan mudah-mudahan semua yang hadir di sini akan tetap bersama kita di dalam perahu ini. Ibarat sampan kecil yang akan kembali melewati gelombang besar di dalam samudera,” kata Anis Matta.

Anis Matta menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta Munas I yang masih mempercayai dirinya sebagai formatur tunggal untuk memimpin dan menyusun kepengurusan Parrtai Gelora periode yang akan datang.

“Karena keputusan Munas ini sebagai keputusan kolektif, maka saya memohon sekali lagi kepada saudara-saudara untuk terus bersama dan berkolaborasi penuh untuk menyukseskan apa yang menjadi cita-cita perjuangan, yang menjadi alasan lahirnya dan berdirinya Partai Gelora,” ujarnya.

Anis Matta mengatakan, dalam kepengurusan yang baru Periode 2024-2029, akan dilakukan perubahan total struktur organisasi Partai Gelora, serta pembentukan organisasi sayap pendukung.

“Para pimpinan DPN sebentar lagi akan kita ubah namanya menjadi DPP. Sedangkan MPN dan Mahkamah Partai yang selama ini sebagai lembaga tersendiri akan kita lebur di DPP,” katanya.

Menurut Anis Matta, kepengurusan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gelora nantinya akan bertambah. Pengisian nama-nama di struktur kepengurusan DPP tersebut, akan dituntaskan sebelum Nataru 2024/2025.

“Jadi kita berusaha untuk menuntaskan semuanya sebelum Nataru, sehingga nanti tinggal pekerjaan administrasi penyusunan AD/ART saja. Dan Insya Allah pada 7 Januari 2025, penyusunan kepengurusan yang baru akan diserahkan ke Kementerian Hukum untuk didaftarkan,” ujar Anis Matta.

Munas I dan Rakornas Khusus MPN, MP, DPN dan DPW Partai Gelora yang digelar pada Sabtu-Minggu (7-8/12/2024) ini, selain dihadiri Anis Matta, juga hadir Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, dan Bendahara Umum Achmad Rilyadi.

Lalu, hadir juga seluruh pengurus MPN, MP dan DPN, serta 38 Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora se-Indonesia.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan, bahwa kepengurusan di 38 DPW se-Indonesia belum dimisioner dan akan berlanjut hingga Desember 2024, dimana hanya kepengurusan DPN saja yang demisioner.

“Jadi pimpinan DPW nanti melalui tugas yang disampaikan Ketua Umum, diminta untuk mensosialisasikan keputusan ini ke jajaran struktur di daerah. Nanti sekretariat di pusat juga akan membantu juga pendistribusian surat keputusan MPN soal Munas,” kata Mahfuz Sidik.

Prabowo dan Partai Gelora Punya Cita-cita Sama Ingin Ada Revolusi Pendidikan Demi Terciptanya SDM Handal Jelang Indonesia Emas 2045

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menegaskan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki ‘political will’ atau kemauan politik untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, termasuk di dalamnya soal kompetensi dan peningkatan kesejahteraan guru.

“Jadi apa yang disampaikan Pak Prabowo soal kenaikan gaji guru itu adalah sebagai bentuk political will atau kemauan politik dari pemerintah,” kata Sarah Handayani, Ketua Bidang Pendidikan DPN Partai Gelora dalam Gelora Talks bertajuk ‘Guru, Kesejahteraan, Profesionalitas dan Masa Depan Indonesia Emas 2045, Rabu (4/12/2024) sore.

Seperti diketahui, pada peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang digelar di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis (28/11/2024) lalu, Presiden Prabowo Subianto berjanji akan meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan guru-guru ASN dan PPPK, serta guru-guru non-ASN.

Namun, Sarah mengatakan, bahwa pernyataan Presiden Prabowo itu, harus dilihat secara menyeluruh, sebab tidak sekedar bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan gaji guru saja, tetapi juga peningkatkan tunjangan sertifikasi dan kompetensi guru dalam mengajar.

“Pak Prabowo ingin melakukan revolusi pendidikan, seperti juga yang dicita-citakan Partai Gelora. Nah, untuk meningkatkan kualitas SDM kita, maka bagian terkecil dari tulang punggung suatu bangsa itu, adalah kualitas manusianya. Maka pemerintah perlu membuka akses pendidikan untuk semua warga negara,” ujarnya.

Artinya, dalam melakukan revolusi pendidikan itu, Presiden Prabowo akan meningkatkan sarana dan fasilitas pendidikan. Lalu, profesionalitas, kualitas, kompetensi dan peningkatan kesejahteraan guru-guru, karena guru adalah kunci untuk kebangkitan dan tonggak bagi berdirinya sebuah negara. Apalagi pemerintah juga telah menyusun visi Indonesia Emas 2045.

“Mudah-mudahan dengan adanya political will, keinginan politik dari pemimpin kita, maka semuanya bisa terjadi. Partai Gelora akan mengawal revolusi pendidikan ini,” kata Sarah yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka ini.

Menyambut Baik

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PB PGRI) Dudung Abdul Qodir menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme guru.

“Sebab, kemajuan suatu bangsa tergantung dari pendidikannya. Bangsa tersebut akan maju jika memperhatikan, memuliakan, memartabatkan, mensejahterakan, memprofesionalkan dan melindungi para guru,” kata Dudung.

Karena itu, kata Dudung, pentingnya pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk kesejahteraan guru.

Selain itu, perlu ada transformasi tata kelola yang membuat profesi mengajar menjadi profesi paling bergengsi di Indonesia. Sebab, selama ini profesi guru kurang diminati, selalu dinomor -duakan.

Hal itu akibat gaji masih rendah, sehingga membuat profesi guru kurang diminati masyarakat. “Jadi inisiatif Presiden Prabowo untuk menaikkan gaji guru adalah langkah untuk mengenali dan menghargai tenaga pendidik,” ujar Sekjen PB PGRI ini.

PGRI menilai perlunya reformasi kebijakan dan peraturan yang terkait guru saat ini, tidak hanya soal kesejahteraan, tetapi juga peningkatan kapasitas dan kompetensi guru, melalui program sertifikasi.

“Semua guru sekarang dituntut memiliki sertifikasi kompentensi, sehingga bagaimana negara bisa menyiapkan guru-guru yang profesional, tidak hanya kesejateraannya yang meningkat, tetapi juga harus memiliki kompetensi. Jadi saya kira apa yang sudah disampaikan Pak Prabowo, menjadi sebuah apresiasi kepada para guru,” tegasnya.

Belum Ada Dampaknya

Sedangkan Pengamat Pendidikan Universitas Indonesia Prof Ibnu Hamad mengatakan, besarnya alokasi anggaran pendidikan yang telah dialokasikan pemerintah di APBN sebesar 20 persen sejak 2010 lalu, hingga sekarang belum membawa dampak secara signifkan pada peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.

“Sampai sekarang tidak ada impact-nya bagi pendidikan kita, baru pada output saja. Anggaran 20 persen yang diatur di ruang fiskal kita, belum membawa kemajuan dan peningkatan terhadap kualitas pendidikan kita. Mohon maaf IQ kita katanya masih diangka 70,” kata Ibnu Hamad.

Menurut dia, guru harusnya bisa menyeimbangkan antara peningkatan kesejahteraan dengan profesionalitasnya. Guru dituntut untuk memiliki kapasitas dan kompetensi mengajar, sehingga tidak muncul istilah guru profesional dan guru amatir.

Mantan Kepala Pusat Informasi dan Humas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan era-Mendikbud Muhammad Nuh ini mengaku tidak masalah apabila gaji guru terus ditingkatkan, karena ruang fiskal memungkinkan hal itu, tetapi juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas, kompetensi dan profionalitas guru.

Ibnu Hamad berharap pemerintah melakukan pemetaan distribusi alokasi anggaran pendidikan 20 persen yang tersebar di kementerian/lembaga baik di pusat dan daerah.

“Tahun 2025 ini anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar Rp 777 triliun. Dimana dana tersebut akan ditransfer ke pusat sebesar 40 persen dan 60 persen untuk daerah. Ini minim pengawasan, selama ini hanya dilakukan inspektorat-inspektorat,” katanya.

Seharusnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan pengawasan secara langsung distribusi alokasi anggaran pendidikan 20 persen agar dapat memberikan dampak pada peningkatan kualitas pendidikan.

“Sejak saya menjadi Kepala Humas Kemendikbud masanya Pak M Nuh, dari dulu sampai sekarang pengawasan baru dilakukan inspektorat di kementerian/lembaga, bukan oleh Kementerian Keuangan secara langsung,” ujarnya.

Ketua Lembaga Kajian Kurikukum dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) ini menilai akibat tidak adanya pengawasan secara langsung dari Kemenkeu mengenai distribusi anggaran pendidikan 20 persen, menyebabkan banyak kebocoran-kebocoran dan tidak berdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan.

“Saya tidak ingin mengatakan ada kebocoran-kebocoran, tapi memang ada masalah dalam distribusinya. Karena itu, Presiden Prabowo perlu melakukan pemetaan terhadap distribusi anggaran pendidikan. Ini penting agar ruang fiskal kita yang telah mengalokasikan 20 persen, yang akan naik dari tahun ke tahun dapat membawa impact terhadap kualitas pendidikan secara langsung,” pungkasnya.

Jadi Bagian Regenerasi Kepemimpinan di Daerah, Partai Gelora Apresiasi Kader yang Maju di Pilkada Serentak

Partaigelora.id-Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang telah digelar serentak secara nasional pada Rabu, 27 November 2024, adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mensinkronkan kerja-kerja skala nasional (pusat) dan lokal (daerah) pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini agar pembagunan yang dilakukan bisa sejalan dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045, serta mendukung perwujudan Visi Indonesia Emas 2045.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPN Bidang Politik dan Pemerintahan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Sutriyono dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘PIlkada Serentak 2024, Indonesia Menyambut Pemimpin Baru Daerah’, Rabu (27/12/2024) sore.

“Jadi Pilkada Serentak 2024 ini, ini semacam sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kalau kemarin, pemerintah pusat berjalan 5 tahun, di tengah jalan kepala daerahnya diganti. Nah, ini yang selama ini mengganggu rencana pembangunan jangka menengah maupun panjang, makanya sekarang disinkronkan, waktunya hampir bersamaan,” kata Sutriyono.

Karena itu, menurut dia, banyak dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 seperti banyaknya penunjukan penjabat kepala daerah yang dilakukan untuk penyesuaian waktu masa jabatan di pemerintahan pusat dan daerah.

“Ini konsekuensi yang harus kita lalui dalam rangka perbaikan tata kelola pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan. Semua ini untuk efisiensi dan efektivitas pemerintahan,” katanya.

Partai Gelora berpandangan bahwa pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki target dan mimpi besar dalam capaian pembangunannya.

Sehingga harus mendapatkan dukungan penuh dari seluruh kepala daerah agar program-program yang dicanangkan bisa dilaksanakan, dan tidak terhambat di daerah.

Dalam kesempatan ini, DPN Partai Gelora Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresisasi kepada kader Partai Gelora yang ikut berpartisipasi dan berjuang dalam Pilkada Serentak 2024, baik sebagai calon kepala daerah maupun calon wakil kepala daerah.

“Kami yakin sepenuhnya, teman-teman sudah berjuang maksimal, meskipun ada efek pahitnya. Tetapi ini adalah salah satu tonggak penting Partai Gelora sudah menyambut dan menyiapkan diri untuk ikut berkontribusi dalam rangka perbaikan dan berkualitasnya kita dalam bernegara,” kata Sutriyono.

Tata kekola dalam penyelenggaraan proses regenerasi kepemimpinan baik di tingkat pusat maupun daerah, saat ini kata Sutriyono, masih perlu perbaikan dalam hal regulasinya.

“Seperti Revisi UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang menggabungkan tiga Undang-undang, yaitu Pilpres, Pemilihan DPR/DPD/DPRD dan Penyelenggaraan Pemilu yang dilebur menjadi satu UU. Saat ini perlu disesuaikan dengan suasana kebatinan rakyat yang tengah berkembang dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara kita,” ujarnya.

Anggota Komisi II DPR Periode 2015-2019 ini menegaskan, bahwa beberapa UU memang perlu segera direvisi tidak hanya UU No.7 Tahun 2027 saja, tetapi juga UU Pemerintahan Daerah (Pemda) dan UU Pilkada, termasuk UU Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, serta UU Tata Ruang.

“Semua perlu dilakukan perubahan dan perbaikan, tidak hanya sekali revisi, tapi bisa berkali-kali disesuaikan dengan tingkat update yang berkembang terhadap suasana kebatinan rakyat. Nah, kita tunggu keputusan politiknya apa, karena pemerintah dan DPR sama-sama mengusulkan revisi,” katanya.

Sutriyono menilai perlunya dilakukan inventarisasi terhadap permasalahan yang muncul dari pelaksanaan UU tersebut, sepertinya halnya UU Pilkada.

Sebab, Pilkada menurut sebagian orang dikatakan tidak masuk dalam rezim Pemilu, karena akarnya adalah rezim Pemerintahan Daerah.

“Makanya banyak yang tidak nyambung kemarin. Karena di UU Pemilu sudah diatur di dalamnya penyelenggara, tetapi di UU Pilkada ini ada pengaturan soal penyelenggara juga,” katanya.

Sehingga UU Pilkada terkesan tidak update, dan tertinggal dari UU Pemilu. Sebab, UU Pemilu sudah mengatur soal pengawas TPS, sementara UU Pilkada belum mengatur.

“Jadi ini yang perlu disinkronkan. Termasuk soal tata kelola penyebaran, serta penempatan SDM penyelenggara Pemilu yang sekarang sentralistik di Kesekjenan KPU RI, kalau dulu sekretariat KPUD bagian dari Pemerintah daerah,” jelasnya.

Sutriyono berharap semua fungsionaris dan kader Partai Gelora mulai ikut menyiapkan semacam DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) untuk memberikan masukan dan perbaikan Revisi Undang-undang tengah berlangsung di DPR dan pemerintah.

Diskusi Gelora Talks ini juga menghadirkan beberapa calon kepala dan wakil kepala daerah yang merupakan kader Partai Gelora yang maju di Pilkada Serentak 2024, antara lain calon Bupati Takalar, Sulawesi Selatan Syamsari Kitta dan calon Bupati Boalemo, Gorontalo Wahyudin Lihawa.

Lalu, calon Wakil Walikota Balikpapan, Kalimantan Timur Syukri Wahid, calon Wakil Bupati Bona Bolango, Gorontalo Syamsu T Botituhe, dan calon Wakil Bupati Polewali Mandar, Sulawesi Barat Zainal Abidin.

Indonesia Harus Jadi Leader Bangun Kesadaran Kolektif Dorong Kemerdekaan Palestina Secepatnya

Partaigelora.id-Pengamat geopolitik global Tengku Zulkifli Usman mengatakan, Indonesia perlu segera membangunkan negara-negara Arab dan Dunia Islam soal isu Palestina.

Indonesia harus menjadi promotor atau leader dalam membangun kesadaran kolektif untuk segera memerdekakan Palestina dan mengucilkan Israel dari pergaulan dunia.

“Kita ingin Indonesia menjadi promotor dan leader baru Dunia Islam,” kata Tengku Zulkifli Usman dalam Gelora Talks bertajuk ‘Respon Nitizen Arab terhadap Sikap Indonesia tentang Palestina’, Rabu (20/11/2024) sore.

Menurut dia, apa yang sudah dilakukan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta dalam pidatonya yang mengguncang dunia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi pada 10-11 November 2024, perlu terus digulirkan.

“Jadi apa yang sudah dimulai Pak Anis Matta, harus semakin banyak bergulir dalam 5 tahun ke depan ini. Banyak hal-hal strategis yang bisa dilakukan Indonesia, karena merupakan amanat konstitusi,” katanya.

Tengku Zulkifli Usman (TZU) mengingatkan, bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menjadi target utama Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netayanhu Israel untuk melakukan normalisasi hubungan kedua negara.

“Israel bisa jadi akan menggunakan Donald Trump (Presiden Amerika Serikat terpilih) untuk menekan Pak Prabowo melakukan normalisasi hubungan. KIta berharap Pak Prabowo tidak tergoda,” katanya.

TZU menilai Donald Trump nantinya akan memberikan tekanan kuat kepada Presiden Prabowo untuk segera melakukan normalisasi hubungan Indonesia-Israel dengan berbagai kebijakannya.

“Kita berharap tidak ada normalisasi hubungan dengan negara yang tidak normal (Israel). Indonesia harus bermanfaat bagi dunia Islam dan perdamaian dunia,” katanya.

Politisi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menegaskan, kemerdekaan Palestina hanya bisa dicapai apabila Indonesia mengambil peran untuk melakukan ‘geopolitic pressure’ dan ‘geopolitics approuch’

“Yang dibutuhkan Palestina sekarang adalah geopolitic pressure’ dan ‘geopolitics approuch. Memberi tekanan ke Israel dan mendekati negara-negara Arab untuk bersatu. Semua itu bisa di lakukan oleh Indonesia,” katanya.

Bela Palestina

Sementara itu, Aktivis Kemanusiaan, Founder Nusantara Palestina Center Abdillah Onim mengatakan, rakyat Palestina dan masyarakat Arab menyampaikan terima kasih kepada Indonesia yang bersikap tegas di KTT OKI-Liga Arab, disaat negara Arab tidak berbuat apa-apa.

“Indonesia bukan negara tetangga, tetapi cintanya kepada Palestina luar biasa. Pidato Wamenlu Anis Matta telah memotivasi masyarakat di Dunia Islam,” kata Abdillah Onim.

Bang Onim, sapaan akrab Abdillah Onim, mengatakan, negara-negara Arab harusnya membela Palestina, bukan Indonesia.

“Israel jelas-jelas sudah melakukan holocaust, genozida kepada warga Gaza, Palestina. Orang tua, perempuan, ibu hamil, dan anak-anak dibunuhi oleh Israel secara kejam. Sementara bangsa Arab hanya menyaksikan dan diam saja. Israel itu lebih jahat dari jahiliyah,” katanya.

Karena itu, WNI yang sudah tinggal di Gaza selama 15 tahun ini, mengatakan, masyarakat Arab mengapresiasi pidato yang disampaikan Wamenlu Anis Matta sebagai sikap tegas soal Palestina.

“Tanggapan masyarakat Arab sangat luar biasa. Harusnya mereka yang berada di barisan depan membela Palestina, bukan Indonesia. Bangsa Arab lebih banyak mendukung Israel, semua kaget dengan sikap tegas Indonesia,” katanya.

Sehingga pidato Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab ini menjadi angin segar bagi Palestina. “Kita bersyukur ada orang asing (Indonesia) yang mengingatkan dan membangunkan kita. Ini menjadi angin segar bagi Palestina,” katanya.

Bang Onim mengaku telah bertemu dengan Wamenlu Anis Matta menyampaikan ucapan terima kasih atas nama bangsa Palestina, sebelum bertolak ke Yordania dan Mesir untuk membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza.

“Pak Wamenlu juga rencananya akan ke Mesir pada Desember untuk bertemu dengan Presiden Mesir supaya pintu perbatasan Mesir bisa dibuka untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” ujarnya.

Diplomat Senior Indonesia Yuli Mumpuni Widarso menambahkan, Wamenlu Anis Matta memiliki kapasitas melebihi diplomat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Anis Matta dinilainya adalah orang yang tepat terkait urusan Dunia Islam, sehingga mendapatkan apresiasi yang luar biasa.

“Saya kira Pak Prabowo mengirimkan utusan yang tepat, karena ini KTT-nya luar biasa. Maka orang yang dikirim tentunya juga luar biasa, kita bukan lagi bicara diplomat atau tidak, tetapi orang yang tepat,” kata Yuli Mumpuni.

Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menegaskan, bahwa pernyataan yang disampaikan Wamenlu Anis Matta di KTT OKI-Liga Arab mewaliki suara umat Islam di seluruh dunia, disaat negara Arab tidak memiliki keberanian.

“Pak Anis Matta diaspresiasi luar biasa, respon untuk Indonesia cukup positif. Adakah keberanian dengan Arab seperti Indonesia? Saya kira tidak ada, hanya Indonesia yang berani,” tegas Yuli Mumpuni Widarso.

Mantan Dubes Indonesia Untuk Aljazair dan Spanyol ini meminta peran Indonesia terus ditingkatkan dengan menggalang lebih aktif dukungan banyak negara di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak agar Palestina menjadi anggota penuh dan merdeka.

“Indonesia harus lebih aktif lagi menggalang dukungan sekarang sudah berhasil. Ada banyak negara di PBB anggota PBB yang sudah mendesak jadi agar Palestina anggota penuh, dan merdeka. Kita berharap lebih banyak negara lagi yang mendukung,” pungkasnya.

Anis Matta: Presiden Prabowo Ingin Indonesia Mengambil Peran Besar Kepemimpinan di Dunia Islam

Partaigelora.id-Pidato Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi pada 10-11 November 2024 lalu, tidak hanya menggema di seluruh dunia, khususnya Dunia Islam karena isi dan pesannya yang tegas, serta tajam, tetapi juga karena kejujuran dan kedalaman spiritual yang ia pancarkan.

Dalam acara Tasyakuran perayaan HUT ke-5 Partai Gelora pada Minggu (17/11/2024) lalu, Anis Matta yang juga Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) itu, mengatakan, bahwa teks pidatonya baru dibuat pada malam hari di KBRI Riyadh, jelang pelaksanaan KTT OKI-Liga Arab pada 11 November 2024.

“Teks pidatonya dibuat pada malam acara itu dimulai usai pertemuan pertama dengan menteri-menteri luar negeri. Dibuatnya di KBRI, Riyadh bersama Pak Dubes (Abdul Aziz Ahmad), staf KBRI dan teman-teman dari Kemenlu,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).

Menurut Anis Matta, teks pidatonya yang dibacakan dihadapan Raja Arab Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, para pemimpin Arab dan Dunia Islam lainnya, dibuat mendadak dan tidak pernah dipersiapkan sebelumnya.

“Acaranya mendadak sekali, saya baru dikasih tugas mendadak. Undangannya mendadak sekali, sepekan sebelumnya. Sampai kita berangkat, agendanya juga masih belum jelas, mau ngapain KTT ini,” katanya.

Wamenlu RI untuk Dunia Islam ini mengaku, baru mengetahui konteks dari KTT OKI-Liga Arab 2024 setelah ada pertemuan persiapan dengan para menteri luar negeri pada 10 November 2024.

“Ketika pertemuan pertama dengan menlu-menlu, saya sampaikan pidato dalam bahasa arab tanpa teks. Di situ kita bicara usulan mengenai resolusi, dari sini saya baru mengerti konteks pertemuan KTT OKI-Liga Arab kali ini,” ujarnya.

Karena itu, usai pertemuan pertama dengan para menteri luar negeri tersebut, ia langsung memimpin rapat di KBRI Riyadh untuk menyiapkan isi dan pesan dalam teks dalam bahasa Arab saat pertemuan kedua KTT OKI-Liga Arab.

“Alhamdulillah, semua resolusi pada hari pertama yang kita usulkan, poin-poinnya masuk dalam teks pidato. Resolusi dalam bahasa Arab ini akan dibacakan dihadapan Raja Arab dan Presiden-presiden untuk dijadikan resolusi,” katanya.

Anis Matta sengaja menyampaikan pidato dalam bahasa Arab dihadapan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan para pemimpin Arab, karena selain dia fasih berbahasa Arab, agar isi dan pesan yang diampaikan dapat dipahami dan diterima.

“Saya juga ingin menyampaikan supaya kita jujur dengan diri sendiri. Waktu saya ditawari jabatan Wamenlu ini, saya bilang ke Presiden bahwa, bahasa inggris saya tidak terlalu bagus. Bahwa bahasa Inggris saya tidak cukup buat level seorang menteri atau wamenlu,” ungkapnya.

Namun, Prabowo tidak mempermasalahkan dirinya tidak terlalu bagus dalam berbahasa Inggris, karena yang diperlukan untuk urusan Dunia Islam itu bukan bahasa Inggris, tetapi harus fasih berbahasa Arab.

“Kata beliau, di Dunia Islam tidak diperlukan bahasa Inggris, yang diperlukan bahasa Arabnya. Kalau begitu saya bilang oke, Insya Allah. Sebab, tugas saya menjadi Wamenlu RIuntuk menjadikan Indonesia sebagai juru bicara Islam kepada dunia,” tegasnya.

Sehingga pidatonya di KTT OKI-Liga Arab dihadapan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan 30 kepala negara dan menteri luar negeri yang hadir dalam KTT tersebut, disampaikan dalam bahasa Arab, meskipun Indonesia levelnya paling rendah mengirimkan wakilnya, seorang Wamenlu.

“Jadi 30 negara hampir semua negara kepala negara yang bicara dan ada beberapa menlu. Hanya saya yang paling rendah levelnya, Indonesia, tetapi saya sampaikan dalam bahasa Arab,” jelasnya.

Anis Matta menegaskan, Presiden Prabowo Subianto menekankan agar Indonesia mengambil peran besar di Dunia Islam, bukan sekedar menjadi negara pasif. Sebab, Prabowo punya perhatian khusus kepada Dunia Islam.

“Dunia Islam ini bagi beliau, adalah latar besarnya Indonesia. Kita Disini di dunia Islam, karena Indonesia paling besar secara populasi, juga paling besar secara ekonomi. Tetapi belum mengambil peran kepemimpinannya di dunia Islam,” kata Pakar Geopolitik Global ini.

Indonesia, kata Anis Matta, dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto siap memimpin Dunia Islam dipanggung dunia internasional. Indonesia akan menyuarakan aspirasi dan kepentingan Dunia Islam di tingkat global.

“Jadi kira-kira itu, tujuan kita dibawah kepemimpinan Pak Prabowo. Yaitu mengambil peran-peran kepemimpinan Dunia Islam, dan kemarin itu uji coba pertama (KTT OKI-Liga Arab),” pungkas Ketua Umum Partai Gelora ini.

Anis Matta: Partai Gelora akan Buat Sayap Organisasi dan Rekruitmen Anak-anak Muda Masuk ke Pengurusan di DPP

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto memiliki narasi dan mimpi besar yang sama ingin menjadikan Indonesia lima besar dunia atau negara superpower baru.

Karena itu, keberadaan Partai Gelora di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini, diyakini dapat mempengaruhi dan membawa perubahan besar bagi Indonesia di masa mendatang.

Diketahui, di dalam Kabinet Merah Putih, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta ditunjuk sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI. Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.

“Adanya kesamaan narasi ini, maka untuk menjawab tantangan terbesar tersebut, kita akan memperbesar struktur, kader dan kekuatan riil politik Partai Gelora,” kata Anis Matta saat menyampaikan arahan dalam Tasyakuran HUT ke-5 Partai Gelora, Minggu (17/11/2024).

Karena itu, Partai Gelora akan melakukan beberapa keputusan penting dalam waktu dekat. Pertama adalah melakukan perubahan struktur organisasi dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) menjadi Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

“Kita akan mengubah struktur DPN menjadi DPP. Kita akan memperbanyak dan melakukan rekruitmen besar-besaran. Kita akan merekrut anak-anak muda masuk di kepengurusan DPP,” katanya.

Kedua, Partai Gelora akan memberikan fokus besar kepada kaderisasi dan kepemimpinan, serta gebrakan besar rekruitmen kader mulai tahun ini, guna mencapai target Pemilu 2029.

“Ketiga, kita mulai akan membuat sayap-sayap organisasi sebagai supporting system yang kita perlukan ke depan, khususnya dalam bidang kepemudaan dan kewanitaan, serta bagian kerja spesifik lainnya,” ujar Anis Matta.

Anis Matta berharap dengan adanya pemekaran organisasi, maka beban untuk mewujudkan narasi dan mimpi besar Partai Gelora tidak hanya dipikul oleh para pendiri saja, tetapi juga akan dipikul lebih banyak orang.

“Mudah-mudahan pemekaran organisasi yang kita lakukan di DPP ini, juga akan diikuti DPW dan DPD untuk melakukan pemekaran struktur organisasi serupa,” kata Wamenlu RI Urusan Dunia Islam ini.

Menurut Anis Matta, pemekaran struktur organisasi Partai Gelora ini dalam rangka proses untuk menciptakan gelombang dan dampak lebih besar lagi bagi Indonesia.

“Saya dan Pak Fahri punya tugas yang berat, karena kehadiran kita dalam pemerintahan harus ada dampak besar bagi Indonesia. Dan untuk itu, kita perlu mendukung bersama-sama, dengan melakukan pemekaran struktur di wilayah masing-masing,” katanya.

Ketua Umum Partai Gelora ini yakin dengan adanya pemekaran struktur organisasi dari pusat hingga daerah, serta fokus pada pembenahan kaderisasi dan kepimpinan, Partai Gelora akan lolos ke Senayan pada Pemilu 2029 mendatang.

“Kita akan menetapkan satu standar mengenai langkah kita dalam menghadapi Pemilu 2029 mendatang. Sehingga pada 2029 nanti, kita Insya Allah lolos ke Senayan,” pungkas Anis Matta.

Partai Gelora dan Prabowo Memiliki Cita-cita Sama Jadikan Indonesia sebagai Negara Superpower Baru

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menggelar acara tasyakuran perayaan HUT ke-5 secara sederhana di Gelora Media Centre (GMC), Jakarta pada Minggu (17/11/2024) malam, ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng berwarna biru. Diketahui, Partai Gelora merayakan HUT ke-5 pada 28 Oktober 2024 lalu.

Perayaan HUT-ke-5 dengan tema ‘Semangat Gelora untuk Indonesia Mendunia’ ini dihadiri Ketua Umum Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, dan sejumlah fungsionaris DPN Partai Gelora.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang juga Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman tidak hadir, karena tengah berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam perayaan HUT ke-5 yang dipandu Ketua Bidang Komunikasi Dedi Miing Gumelar dan Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Ratih Sanggarwati itu, Fahri Hamzah hadir melalui zoom meeting, bersama pengurus DPW dan DPD Partai Gelora se-Indonesia.

Ketua Umum Partai Gelora dalam arahannya, usai menyapa beberapa pengurus DPW di sejumlah daerah melalui zoom meeting mengatakan, bahwa perjalanan Partai Gelora selama lima tahun ini sangat indah, meskipun belum berhasil lolos ke Senayan.

“Ada romansa dan romantisme di dalamnya. Romantisme itu terjadi karena ada interaksi terus menerus antara narasi dengan peristiwa, dimana kita hadir dengan mimpi besar menjadikan Indonesia lima besar dunia,” kata Anis Matta.

Menurut Anis Matta, usai pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab yang mengguncang dunia, khususnya Dunia Islam, sejumlah pengamat tidak hanya di tanah air, tetapi juga di dunia mulai memuji plafon narasi Partai Gelora.

“Karenanya dalam proses narasi itu, kita menjadikan Dunia Islam adalah latar atau halaman rumah Indonesia, yang harus kita jadikan basis kekuatan utama kita, yang bisa merefleksikan sebagai kekuatan utama dunia,” ujarnya.

Sebab, di dalam Dunia Islam terdapat lebih dari 2 milyar umat muslim atau seperempat populasi dunia. Besarnya populasi di Dunia Islam itu, kata Anis Matta, sudah seharusnya dipimpin dan dinavigasi oleh Indonesia yang jumlah umat muslimnya terbesar agar menjadi salah satu kekuatan utama dunia.

“Apabila kita melihat ada interaksi atau gesekan narasi dengan peristiwa yang kita saksikan terus menerus. Maka kita memandang, bahwa perolehan kursi itu adalah peristiwa penting dalam politik, tetapi jauh lebih penting bagaimana menggunakan kursi itu untuk menciptakan peristiwa,” katanya.

Sehingga romansa dalam berpolitik, pada dasarnya terdapat di situ, manakala dapat menggunakan kursi tersebut, untuk menciptakan peristiwa-peristiwa besar. Karena itu, terdapat perbedaan antara power (kekuatan) dan impact (dampak).

“Pengaruh dalam politik itu, ditentukan oleh bukan seberapa besar kekuasaan yang kita punya, tapi seberapa mampu kita dengan kekuasaan yang kita punya itu, bisa menciptakan peristiwa dan mengubah hidup orang banyak,” ujarnya.

Anis Matta menyadari bahwa perolehan kursi pada Pemilu 2024 lalu, tidak sesuai dengan yang diharapkan, tapi tidak perlu disesali.

Sebab, perjalanan politik Partai Gelora mulai berubah dengan masuknya dua pentolan mereka, Anis Matta dan Fahri Hamzah di dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“Semua berjalan di dalam peta jalan yang sudah kita buat. Sebab, orang belum banyak mengetahui, sepak terjang yang bisa kita lakukan, meski kita gagal di Pemilu 2024. Dengan kita masuk kabinet, banyak yang bisa kita lakukan,” katanya.

Anis Matta mengungkapkan, pada awalnya banyak yang kecewa, Partai Gelora hanya diberikan jatah kursi wakil menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Tapi saya bilang terima, lalu kita rapat, kita diskusi, kita terima jabatan tersebut. Sebab, bagi kita bukan sekedar jabatan menteri, wakil menteri atau di pos lain. Karena ini ibarat seperti orang mempunyai pedang samurai, apakah sekedar untuk memotong bawang atau digunakan untuk yang lainnya,” jelas Anis Matta.

Bersama Fahri Hamzah, Anis Matta akan berupaya menciptakan perubahan-perubahan besar dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sesuai dengan narasi dan mimpi-mimpi besar yang dicita-citakan Partai Gelora.

“Partai Gelora dan Pak Prabowo sama-sama punya mimpi besar, ingin menjadikan Indonesia lima besar dunia. Beliau punya harapan besar pada Dunia Islam, Indonesia harus memimpin dan menavigasi umat muslim sebagai kuatan utama dunia,” tegasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menambahkan, bahwa Presiden Prabowo akan membawa Indonesia dan menjadikannya sebagai kekuatan-kekuatan besar utama di dunia.

“Alhamduillah kita punya Presiden yang sesuai dengan mimpi kita, dimana seseorang yang akan membawa Indonesia menjadi kekuatan-kekuatan besar dunia,” kata Fahri Hamzah.

Fahri menegaskan, Prabowo menjadi satu-satunya pemimpin di dunia sekarang ini yang bisa diterima China dan Amerika Serikat (AS), yang merupakan dua kekuatan utama dunia.

“Kita melihat respon dari pemerintah China di satu sisi yang luar biasa dan juga respon dari presiden baru, Amerika Serikat Donald Trump. Insya Allah kita bisa menjadi kekuatan ketiga, karena sudah dekat dengan dua kekuatan superpower dunia,” katanya.

Ia menilai, Prabowo memiliki mentalitas untuk menjadi pemimpin dunia dan bangsa-bangsa. Kemampuannya dalam mendekati China dan AS, bisa menjadi modal bagi Indonesia menjadi negara superpower baru.

“Apa yang disampaikan Pak Ketum (Anis Matta) selama ini soal narasi-narasi besar, Indonesia sudah memiliki pemimpin yang punya mentalitas baru untuk menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa yang ada di dunia. Indonesia dibawah Pak Prabowo makin terkonsolidasi, Insya Alllah akan menjadi superpower baru,” pungkasnya.

KTT OKI-Liga Arab 2024, Mahfuz Sidik: Wamenlu Bawa Angin Segar Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina

Partaigelora.id-Ketua Komisi I DPR 2005-2010 Mahfuz Sidik mengatakan, pidato Wakil Menteri Luar (Wamenlu) RI Anis Matta dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisadi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi beberapa hari lalu, membawa angin segar bagi umat di Indonesia dan seluruh Indonesia.

Sebab, pidato Wamenlu Anis Matta tersebut, telah membuka mata para pemimpin umat di seluruh negara muslim, hingga menghasilkan 31 resolusi yang sangat penting bagi Palestina, dimana lima diantaranya merupakan usulan Indonesia.

“Inilah momentum bagi pemimpin di semua negara muslim untuk mulai mendengar lebih dalam dan lebih jauh, apa sebenarnnya fikiran-fikiran dari tokoh-tokoh umat ini, soal Palestina,” kata Mahfuz Sidik dalam Gelora Talks dengan tema ‘KTT OKI: Menanti Peran dan Kontribusi Indonesia untuk Dunia Islam, Rabu (13/11/2024) sore.

Pasca KTT OKI-Liga Arab 2024, menurut Mahfuz, ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk mulai membangun diplomasi baru di negera-negara muslim. Yakni dengan menyiapkan para duta besar (dubes) yang fasih berbahasa arab.

“Jangan sampai kita punya satu dubes di satu negeri muslim, ada misi besar, tapi ada kendala bahasa. Itu saja sudah menjadi pagar di depan pintu. Jadi kita memang ada kebutuhan untuk membangun diplomasi baru di negeri-negeri muslim,” katanya.

Mahfuz menegaskan, bahwa Presiden Prabowo saat ini tengah membangun diplomasi baru dalam kebijakan politik luar negerinya.

“Saya mencatat dalam sepekan ini ada dua peristiwa penting diplomasi internasional yang dilakukan Indonesia. Pertama yang sedang kita diskusikan, dan yang kedua munculnya joint statement antara pemerintah Indonesia dan China,” katanya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini menilai langkah diplomasi Indonesia sekarang sangat sensitif bagi negara-negara di sejumlah kawasan.

Tidak hanya di negara-negara di kawasan Timur Tengah, Asia Tenggara dan Asia Timur, tetapi juga negara besar seperti Amerika Serikat (AS).

“Hingga kemudian ada pernyataan dari juru bicara gedung putih, tentang pernyataan joint statement antara Indonesia-China, sementara pada saat bersamaan Presiden Prabowo tengah berada di Amerika,” katanya.

Sehingga dua peristiwa tersebut, diyakini akan membawa konsekuensi bagi hubungan diplomatik, perdagangan dan kebijakan politik luar negeri Indonesia.

“Karena itu, kita perlu mendalami sikap dan rencana politik dari Presiden Amerika terpilih Donald Trump ini,” katanya.

Terlepas dari itu, Mahfuz berpandangan ada kemajuan yang dicapai dalam KTT Luar Biasa OKI dan LIga Arab pada 10-11 November 2024, dibandingkan KTT OKI sebelumnya, yang bisa membawa angin segar bagi perjuangan kemerdekaan Palestina.

“Tapi saya mau mengingatkan, bahwa 31 resolusi yang dihasilkan masih dalam frame work lama. Misalkan soal solusi konflik dua negara, organisasi perlawanan tunggal dan pintu bantuan kemanusiaan,” jelasnya.

Namun, ia tetap berharap resolusi terbaru KTT OKI-Liga Arab 2024, dapat membawa langkah konkret untuk mengakhiri konflik antara Palestina-Israel, dan jalan pendirian negara Palestina merdeka semakin terbuka lebar.

“Kita berharap angin segar ini, betul-betul membuka jalan yang jelas bagi Palestina, bukan sebaliknya. Karena di tengah perubahan iklim yang tidak menentu seperti sekarang, ketika kita mendapatkan angin segar, tiba-tiba bisa berubah menjadi cuaca yang sangat panas,” tegasnya.

Mengguncang Dunia

Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina KH Bachtiar Nasir mengatakan, pidato Wakil Menteri Luar Negeri RI Anis Matta dalam KTT Luar Biasa OKI dan Liga Arab telah menggucang dunia, terutama di dunia Islam dan negara-negara Arab.

“Saya mengucapkan selamat kepada Wamenlu Pak Anis Matta, dimana gebrakan awalnya cukup mengguncang dunia dan banyak mendapatkan apresiasi. Ini juga akan membawa angin segar bagi Partai Gelora ke depannya,” kata KH Bachtiar Nasir.

Karena itu, Bachtiar Nasir mengapresiasi langkah Anis Matta selaku Kemenlu RI yang telah berbicara sangat tajam soal isu Palestina, sehingga menghasilkan resolusi yang berbeda dari KTT-KTT sebelumnya.

“Saya memberikan apresiasi kepada Pak Anis Matta yang sudah berbicara cukup tajam di KTT OKI dan Liga Arab. Pidatonya mengejutkan dunia Islam. Beberapa pengamat dan peserta pun kaget,” katanya.

Anis Matta, kata Bachtiar Nasir, telah meneguhkan posisi Indonesia di mata dunia Islam dan Liga Arab, meskipun secara geopolitik sangat jauh dari mereka, tetapi bisa memberikan peran dan kontribusi yang jelas bagi Palestina.

“Sebagai negara mayoritas muslim, saya kira posisi Indonesia harus lebih dioptimalkan perannya. Ini peran yang baik dari Wamenlu kita, agar Indonesia bisa menjadi penengah, tidak hanya Mesir dan Qatar saja,” katanya.

Namun, kekuatan Indonesia, menurut Bachtiar Nasir, sebenarnya terletak pada kekuatan civil society (masyarakat madani), karena bebas berbicara dan tidak tersandera oleh berbagai kepentingan yang bisa digunakan untuk menekan dunia.

“Kalau Indonesia terus bisa membawa dua isu hasil KTT OKI, soal kemanusiaan dan penjajahan yang tidak sesuai konstitusi kita. Mudah-mudahan Indonesia memegang Kesekjenan (Sekretaris Jenderal) di OKI dan Dunia Islam,” tegas Ulama dan Dai Kondang Nasional ini.

Sedangkan Pengamat Timur Tengah & Dunia Islam Hasibullah Satrawi menambahkan, pidato Wamenlu Anis Matta di KTT OKI dan Liga Arab merupakan cerminan dari suara rakyat di seluruh dunia, terutama di Timur Tengah.

“Bahwa mereka bersama Palestina, tetapi memang elite dan pemerintahnya tidak selalu kompatibel dengan suara rakyat. Aspirasi mereka mengecam Israel dan mendukung Palestina, tapi pemerintahannya tidak. Mereka dahaga, karena tidak ada orang memberi statement yang kuat soal itu,” kata Hasibullah.

Di Indonesia pun demikian, lanjut Hasibullah, banyak yang memberikan dukungan kepada perjuangan Palestina, tetapi tidak di bahasakan dengan artikulasi dan diksi-diksi yang kuat di forum-forum internasional.

“Pidato Pak Wamen pas pada momentumnya, dia menggambarkan substansi yang diharapkan masyarakat dunia dan juga mencerminkan harapan rakyat di Indonesia, yang selama ini kosong, tidak pernah dicetuskan,” katanya.

Sehingga tanggapan masyarakat Indonesia dan dunia terhadap terhadap Anis Matta yang disampaikan dalam pidatonya berbahasa Arab dengan fasih tersebut, sangat bangga. Pada prinsinya sosok pemimpin Islam seperti Anis Matta yang menyuarakan suara mereka di dunia internasional adalah sesuatu yang luar biasa.

“Disampaikan dengan diksi pengalaman penjajahan di Indonesia, kenapa harus dihapuskan, itu luar biasa. Sikap konstitusi kita, panggilan kemanusiaan, ini yang membuka mata negara-negara anggota OKI dan negara-negara Arab,” katanya.

Hasibullah berharap resolusi KTT OKI dan Liga Arab 2024 ini tidak hanya menjadi kesepakatan diatas kertas saja, tetapi juga harus menjadi aksi nyata dalam mengakhiri konflik kemanusiaan di Gaza dan mendorong kemerdekaan Palestina segara terwujud

“Indonesia juga harus percaya diri, mendorong orang-orang seperti Pak Anis Matta, yang bisa berbicara di Timur Tengah. Hentikan perang ini, karena sudah banyak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat sipil,” pungkasnya.

Desak OKI dan Negara Arab Bersatu, Anis Matta Beberkan Lima Langkah Kemerdekaan Palestina

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab, Riyadh, Arab Saudi, Senin (11/11/2024).

Dalam forum yang dihadiri Raja Arab Saudi Muhammad Ben Salman Bin Abdul Azis Al Saud itu, Anis Matta membeberkan lima langkah untuk kemerdekaan Palestina.

Anis Matta mengatakan, kehadirannya dalam KTT ini mewakili Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan yang dianggapnya penting ini.

Sebab, konferensi ini diadakan diwaktu yang tepat, yang menunjukkan kondisi berbahaya dan darurat yang sedang kita hadapi saat ini.

“Bagaimana tidak? Semua kita saat ini menyaksikan pembantaian yang keji, pemusnahan yang membelalakkan mata, yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza dan palestina, terhadap anak anak Palestina, dan kepada wanita wanita Palestina,” kata Anis Matta.

Apakah kita akan terus menonton matinya hati nurani kemanusiaan atas mereka yang terbunuh dan terluka disebabkan karena diamnya kita dan kelemahan kita.

Agenda ini diadakan seperti yang kita yakini, sebagai respon terhadap masalah ini, untuk mengkonsolidasikan perlawanan kita secara bersama sama, dunia arab dan Islam.

Yang saat ini merepresentasikan tidak kurang dari 2 miliar muslim, untuk tujuan memerdekakan palestina dengan semua sumber daya yang kita miliki.

Sesungguhnya Israel dibawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu dan koalisi radikal extrem kanannya, tidak akan memahami kecuali bahasa kekuatan dan perlawanan yang keras.

“Kita melihat, semua yang telah diputuskan oleh PBB atau dewan keamanan, atau mahkamah kriminal internasional, semua hanya sebatas ekperimen diatas kertas tanpa dipatuhi oleh Israel,” katanya.

Maka dari sini kami mengatakan, saatnya kita semua keluar dengan aksi aksi nyata, dengan semangat perlawanan kolektif kita semua untuk menghukum Israel secara bersama sama.

Maka oleh sebab itu, disini kami menyarankan beberapa saran sebagai berikut:

  1. Memperluas upaya politik dan diplomasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon, dan menyetop semua upaya eskalasi dari semua pihak untuk bertujuan menjadikan perang ini menjadi perang kawasan.
  2. Mengajak semua masyarakat muslim untuk ikut serta dengan semua upaya maksimal berjuang demi kemerdekaan Palestina, dan membuka semua saluran resmi, serta menghilangkan semua penghalang untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
  3. Menyatukan dukungan Internasional untuk kemerdekaan Palestina, dan memperluas koalisi global untuk mendukung Palestina dari berbagai negara juga berbagai kekuatan.

Dan semua bentuk perjuangan rakyat Palestina adalah hak yang melekat pada semua bangsa terjajah dimuka bumi, ini adalah hak yang sesuai dengan hukum, dan bukanlah sikap terorisme.

Dan kita perlu kita tekankan kembali kepada semua institusi Internasional agar mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB, dan kewajiban kita semua komunitas internasional untuk tidak membiarkan semua kejahatan perang Israel yang dilakukan terhadap bangsa Palestina begitu saja tanpa hukuman yang berat.

  1. Memutus semua bentuk hubungan ekonomi, hubungan dagang dan investasi dengan Israel, dan dengan semua perusahaan perusahaan yang berhubungan zionis internasional, juga mengakhiri semua kepentingan Israel di negara negara anggota. dan dilain sisi, perlunya meningkatkan hubungan bisnis dan ekonomi dengan sesama negara negara anggota dan sesama semua negara muslim.
  2. Menolak semua upaya untuk membuka hubungan diplomatik antara negara negara muslim dengan Israel. Apapun bentuknya.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lahir dari sakitnya rasa penjajahan dan penindasan dalam waktu yang tidak sebentar, bahkan berabad-abad. Mayoritas bangsa arab juga mengalami hal yang sama.

“Dan dengan apa yang dialami oleh rakyat Palestina hari ini, kami mengatakan, semua kita adalah Palestina, semua kita adalah Palestina, dan semua kita adalah Palestina,” kata Anis Matta yang juga Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.

Karenanya, didepan ketangguhan dan sikap resilience bangsa Palestina hari ini, kami katakan bahwa tidak bermakna kemerdekaan kita hari ini tanpa melihat bangsa Palestina merasakan kemerdekaan dan kedaulatannya.

“Kemerdekaan Palestina bagi kami adalah amanat konstitusi, kewajiban Islam, dan sensitivitas rasa kemanusiaan kami,” ujarnya.

“Semoga Allah Merahmati semua syuhada Palestina, dan memberikan mereka ganjaran sebuah negara merdeka dan berdaulat yang beribukotakan Al Quds yang mulia, dan semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk mendirikan solat di Mesjid Al Aqsa suatu saat nanti InsyaAllah,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X