Category: Kegiatan

Partai Gelora Rekomendasikan Tiga Pertimbangan kepada Prabowo dalam Memilih Cawapres

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, semua pihak saat ini sedang menantikan siapa yang akan dipilih Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, cawapres yang akan dipilih Prabowo ini akan menjadi sumber kejutan baru hingga 19 Oktober 2023 pada saat pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden dibuka.

“Saya ingin menjelaskan cawapres Prabowo versi Partai Gelora, karena ini akan menjadi sumber kejutan. Kita tunggu saja berapa capres-cawapres yang akan daftar, apakah tiga atau dua,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (3/10/2023).

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam program Anis Matta Menjawab Episode #15 dengan tema “Siapa Cawapres Prabowo?” yang tayang di kanal YouTube Gelora TV, Senin (2/10/2023) malam.

Menurut Anis Matta, sumber kejutan ini berasal dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai gugatan batasan usia capres-cawapres yang akan diputus sebelum 19 Oktober.

“Semua orang sekarang masih menduga-duga, soal pembatasan umur. Misalnya diputuskan tidak ada lagi pembatasan umur, tapi pemberlakuannya tahun 2029, kan bisa begitu. Ini yang saya katakan jadi satu sumber kejutan pertama,” katanya.

Sumber kejutan kedua, lanjut Anis Matta, adalah elektabilitas Prabowo sendiri dalam survei-survei yang relatif tinggi, sehingga pada dasarnya faktor utama pemenangan ada di Prabowo sendiri.

“Dengan resolusi tiga pasang sekarang ini, Prabowo mendapatkan persepsi besar sebagai tokoh atau capres jalan tengah. Capres kiri dan kanan memberi porsi besar kepada capres jalan tengah,” ujarnya.

Karena determinan Prabowo sebagai capres sangat besar itu, maka siapapun cawapres yang akan dipilih, sebenarnya tidak terlalu menentukan. Tetapi, karena adanya tarik menarik antar capres dalam mendapatkan cawapres seperti yang terjadi di kubu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, maka posisi cawapres menjadi sangat menentukan.

“Sekarang ini sedang terjadi pergulatan di balik layar soal penentuan cawapres ini antara Prabowo dan Ganjar. Kita tidak mau kasih bocoran, tetapi kita mau kasih perspektif, siapa sebaiknya yang menjadi cawapresnya Prabowo,” jelasnya.

Faktor pertimbangan pertama adalah soal narasi, karena Prabowo adalah capres yang membawa narasi besar dan juga melanjutkan legacy Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah melakukan transformasi besar-besaran menuju Indonesia Emas tahun 2045.

“Narasi besar Prabowo ini mengandung beban besar. Kesulitan yang akan dihadapi oleh Prabowo justru jauh lebih besar setelah menang daripada proses pemenangan pertarungannya sebagai capres sendiri, karena dunia akan mengalami perubahan signifikan di tahun 2024 sampai 2027,” ungkapnya.

Sehingga cawapres Prabowo, kata Anis Matta, tidak saja dilihat sekedar agenda pemenangan dalam pengertian political marketing saja, tetapi juga harus satu frekuensi dengan Prabowo.

“Secara narasi akan sulit diwujudkan, jika cawapresnya tidak satu frekuensi, akan banyak kendala dalam bekerjanya. Seperti kata Presiden (Jokowi, red) tantangan terbesar kita ini adalah ancaman perubahan iklim dan isu pangan, serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Jadi cawapresnya harus memahami mimpi besar ini,” paparnya.

Artinya, faktor pertimbangan kedua adalah cawapres Prabowo harus memberikan tambahan secara elektoral untuk memenangkan Pilpres, terlepas dari siapapun cawapres yang akan dipilih nantinya.

“Kalau formatnya tiga pasangan capres seperti sekarang, cawapres ini nantinya membantu Prabowo secara elektoral untuk memenangkan Pilpres satu putaran,” katanya.

Tantangan elektoral Prabowo jika membaca hasil survei, kata Anis Matta, ada di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim), sementara di Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya akan menjadi lumbung suara bagi Ketua Umum Partai Gerindra itu.

“Tantangan terbesar buat Prabowo ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tetapi dari dua wilayah ini, Jawa Timur mungkin lebih bisa dimenangkan, sedangkan Jawa Tengah akan menjadi medan tempur yang paling berat. Sementara Jawa Barat, saya kira akan menjadi lumbung suara, demikian pula daerah lainnya,” ungkap Anis Matta.

Karena itu, kata Ketua Umum Partai Gelora ini, dari sisi teritorial untuk membantu Prabowo secara elektoral, maka cawapres Prabowo harus berasal dari Jateng dan Jatim.

“Karena secara umur, Prabowo ini senior dan dibutuhkan di era geopolitik sekarang , makanya cawapresnya harus lebih Milenial atau gender untuk menggaet pemilih muda dan perempuan,” katanya.

Cawapres milineal atau gender ini, menurut Anis Matta, dapat membantu Prabowo secara elektoral di Jateng dan Jatim, disamping ada peningkatan partisipasi pemilih muda dan perempuan dalam politik meningkat tajam seperti suara ’emak-emak’ yang akan menjadi pemilih potensial bagi Prabowo.

“Partai Gelora berharap pasangannya Prabowo bisa memenangkan Pilpres satu putaran, karena selain dua faktor diatas, Prabowo juga memiliki faktor ketiga, yakni pertimbangan beban kerja yang berat. Nantinya, cawapres Prabowo tidak hanya sekedar menunggu perintah presiden saja, tetapi membantu beliau untuk memikul beban kerja,” katanya.

Anis Matta menambahkan, di era geopolitik sekarang yang tengah memasuki tahapan krusial dari krisis dalam kurun waktu 2024-2027 akan menjadi tantangan bagi Prabowo untuk mempertahankan narasi besarnya dan pertumbuhan ekonomi.

“Artinya Prabowo harus bisa mencari cawapres yang bisa dipercaya dan diandalkan, pertimbangannya tiga faktor tadi. Pertama sosl narasi, kedua elektoral dan ketiga membantu memikul beban kerja. Presiden dan wakil presiden harus satu tim agara semua transformasi menuju Indonesia Emas 2045 di harapkan dapat terealisasi karena krisis saat ini memasuki tahapan krusial,” pungkasnya.

Berdayakan Mahasiswa Disabilitas, Caleg Gelora Latih Wirausaha Digital di Universitas di Jember

Partaigelora.id – Ketua Bidang Rekruitmen Anggota DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang juga calon legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) IV Jawa Timur (Jatim) Endy Junaedy Kurniawan, menjadi narasumber dalam program pengembangan wirausaha digital di Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember, Jatim.

Program tersebut berlangsung dua hari, Selasa dan Rabu 26 dan 27 September 2023, dalam bentuk seminar dan lokakarya.

Peserta seminar terdiri dari 330 mahasiswa, sebagian besar merupakan mahasiswa disabilitas, yakni tuna rungu, tuna netra dan tuna daksa.

Sedangkan lokakarya melibatkan 20 orang dosen dan tendik dengan materi yang lebih spesifik dan aplikatif.

Endy Junaedy Kurniawan mengatakan senang menjadi bagian dari program. “Ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri, pendidikan tinggi dapat berperan dalam meningkatkan keterampilan dan peluang bagi semua mahasiswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, untuk meraih kesuksesan di era digital,” kata Endy dalam keterangan, Sabtu (30/9/2023).

Dalam materinya, Endy memaparkan tentang cara meneropong peluang dan mengeksekusi bisnis wirausaha digital untuk mahasiswa, dengan langkah yang relatif mudah dilakukan. Sedangkan sesi dengan dosen dan tendik mengambil tema “Membangun Budaya dan Karakter Wirausaha di Universitas”

Saat praktek, Endy mengajak mahasiswa mengusulkan sebuah program bisnis dengan panduan yang telah disediakan. Kompetisi ini meyediakan ‘reward’ bagi yang bisa menyusun rencana bisnis paling inovatif.

Selain itu, Endy mengajak mahasiwa untuk bergabung dalam komunitas wirausaha agar terus mendapatkan informasi serta peluang pengembangan diri.

Dalam keterangannya, Ketua Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNIPAR Jember, Lailil Aflahkul Yaum, mengatakan bahwa program ini sesuai dengan tiga visi universitas yakni memperkuat wirausaha, mengembangkan disabilitas dan bertumpu pada kekuatan lokal.

“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa PLB, termasuk yang memiliki kebutuhan khusus, tidak hanya mengandalkan pendapatan sebagai profesi guru, tapi juga punya pendapatan dari ilmu wirausaha digital,” ungkap Lailil.

Program wirausaha digital ini diharapkan dapat berkelanjutan. Tidak hanya seminar dan pelatihan saja tapi bisa sampai di titik pendampingan, pengembangan dan permodalan.

“Karena itu paling krusial dari implementasi wirausaha, yaitu dengan dampingan secara terus menerus sehingga mencetak pebisnis yang tangguh,” pungkas caleg DPR RI Dapil IV (Jember-Lumajang) ini.

Fahri Hamzah: Masyarakat Kita Harus Lebih Moderat agar Pemilu Berjalan Damai dan Aman

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai, situasi politik saat ini masih dinamis dan bisa menciptakan kejutan-kejutan baru hingga 19 Oktober 2023 pada saat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dibuka.

Kejutan-kejutan tersebut, bisa mengubah peta politik mengenai keberadaan tiga calon presiden (capres) yang mengemuka saat ini, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menjadi dua atau empat capres, serta bermunculannya figur-figur baru.

“Kita bersyukur sebenarnya dengan adanya tripolar (tiga capres, red) akan menciptakan kelompok-kelompok yang lebih rasional. Tidak seperti dulu, terlalu berhadap-hadapan antara ekstrim kanan dan ekstrim kiri. Tetapi, situasinya masih dinamis, masih akan ada kejutan-kejutan baru,” kata Fahri Hamzah, Rabu (27/9/2023).

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk “Menanti Kejutan Baru Koalisi Capres 2024” yang ditayangkan di kanal YouTube Gelora TV.

Fahri berharap masyarakat bisa belajar dalam mengelola situasi politik sekarang agar tidak berujung pada konflik yang terjadi di masyarakat seperti pada pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya.

Sebab, sikap irasionalitas dapat membuat kita kurang berpikir soal-soal yang ideal bagi bangsa ke depan, karena terlalu mengutamakan sentimen yang sebenarnya bisa dibahas dan diskusikan.

“Apapun hasilnya nanti, masyarakat kita harus lebih moderat dan lebih proporsional. Sehingga pemilu legislatif dan pemilihan presiden yang berlangsung pada hari yang sama ini akan berjalan dengan sangat baik dan tidak ada potensi yang membahayakan kita,” katanya.

Menurut Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini, semua pihak harus berpikir untuk mengedepankan kepentingan nasional, sehingga pemilu tetap damai dan aman, serta tidak ada pembelahan di masyarakat.

“Kenapa Partai Gelora mendukung Pak Prabowo (Prabowo Subianto), karena kita ingin ada keberlanjutan agenda nasional. Yaitu, ada rekonsiliasi di satu sisi dan di sisi yang lain ada legacy-nya Pak Jokowi (Joko Widodo) yang harus diteruskan,” katanya.

“Karena apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi seperti pembangunan IKN dan Kereta Cepat itu nggak bisa dibatalkan. Terlalu besar efeknya jika dibatalkan, biayanya juga terlalu besar buat rakyat yang sudah menginvestasikan ratusan triliun, itu mau dihentikan gara-gara beda pilihan politik. Karena itulah, kenapa kita mendukung Pak Prabowo dan kita doakan bersama-sama agar menang,” pungkas Fahri.

Pilihan Tepat

Sementara itu, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, rekonsiliasi dan legacy telah menjadi brand Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Hal itu membuat elektabilitas Prabowo relatif stabil dan tinggi, dibandingkan Ganjar dan Anies Baswedan.

“Posisi Pak Prabowo per hari ini, relatif stabil ya karena faktor rekonsiliasi dan legacy itu. Pak Prabowo dianggap pemersatu dan melanjutkan legacy Pak Jokowi. Jadi rekonsiliasi dan legacy itu sudah jadi brand Pak Prabowo,” kata Hanta Yudha.

Karena itu, jika Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan calon, maka Prabowo dan Ganjar Pranowo akan masuk putaran kedua, sedangkan Anies Baswedan tidak memiliki potensi menang.

“Tetapi kalau dua poros, dari survei yang kita lakukan antara Ganjar dan Prabowo, masih unggul Prabowo sekitar 10-7 persen,” katanya.

Hatta mengungkapkan, elektabilitas Anies Baswedan masih relatif jauh, meski telah berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB sebagai cawapresnya. “Ada kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan,” katanya.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia ini melihat Presiden Jokowi terkesan main di dua kaki, yakni mendukung Ganjar dan Prabowo. Justru hal ini menguntungkan Prabowo, karena tidak totalitas mendukung Ganjar yang notabene partainya, PDIP.

Disamping itu, Jokowi sering memperlihatkan kedekatannya dengan Prabowo ke publik. “Kondisi hari ini kakinya setengah-setengah, ada di Ganjar dan Prabowo. Nah, seperempat lagi ada di Kaesang (Kaesang Pangarep) dan Gibran (Gibran Rakabumi Raka). Kalau PSI sudah dukung Prabowo, dan Gibran jadi wakilnya Prabowo. Itu sudah 100 persen tubuh Pak Jokowi ada di Prabowo,” jelasnya.

PDIP sendiri, lanjut Hanta, tidak berani bersikap tegas terhadap sikap Kaesang yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), karena PDIP ingin mempersepsikan dekat dengan Presiden Jokowi.

Sebab, kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencapai 70-80 persen, menang dua kali Pilpres, memiliki relawan yang solid dan mesin politik tetap terjaga, serta masih mengendalikan jejaring Pemilu, karena masih berkuasa.

“Saya kira Partai Gelora sudah bener gabung ke Prabowo, bukan semata tidak bersama PKS atau Ganjar. Tetapi itu pilihan cepat dan tepat, brand conectionnya semakin bagus karena sudah memperhitungkan kemenangan. Saya yakin Gelora akan dapat cocktail efek dari Prabowo. Ini menarik kalau Gelora masuk pemerintahan, sementara PKS jadi oposisi,” katanya.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi menambahkan, bergabungnya putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangerap ke PSI, karena memiliki kesamaan visi terhadap kiprah anak-anak muda, yang seharusnya tidak menjadi objek politik.

“Bro Kaesang persamaan nilai, bahwa anak-anak muda itu enggak hanya boleh menjadi objek politik. Hal ini sudah diperjuangkan PSI sejak 2019, dan kami ingin membuka kesempatan anak muda untuk ikut mewarni hiruk pikuknya politik,” kata Dedek Prayudi.

Sebagai Ketua PSI, Kaesang Pangarep kata Dedek, juga tidak memanfatkan jabatan orang tuanya selaku Presiden RI dalam politik maupun bisnis. Sebaliknya, Kaesang justru mengagumi Jokowi, karena memberikan inspirasi dirinya dalam berpolitik.

“Karena ketika Kopdar kemarin di Djakarta Teater saat penunjukkan Bro Kaesang menjadi Ketua Umum PSI yang hadir membludak, ya itulah realitas politiknya,” katanya.

Namun, hingga kini PSI belum menentukan dukungan politiknya kepada capres tertentu, meski kerap hadir dalam deklarasi dukungan partai Koalisi Indonesia Maju ke Prabowo.

“Kami memang memiliki ikatan emosional dengan Prabowo, tetapi kita belum menentukan pilihan. Kita masih menunggu arahan, tapi ada tiga yang kita lakukan, yaitu mendukung Prabowo, mendukung Ganjar atau jombloh. Kalau kita hadir di Prabowo karena diundang terus, kalau sama Ganjar kita tidak pernah diundang, malahan PSI diserang sama pendukungnya. PSI itu dianggap kompetitor, padahal bukan kompetitor, apalagi sampai menggembosi partai tertentu,” tegasnya.

Peringati Maulid, Anis Matta: Jangan Sampai Beda Pilihan di Pilpres 2024 Picu Keretakan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kelahiran Rasulullah SAW adalah peristiwa besar dan sangat monumental dalam perjalanan sejarah peradaban umat manusia. Rasulullah SAW menjadi rahmat untuk seluruh jagad raya yang sedang menghadapi krisis multidemensi seperti sekarang.

“Kehadirian beliau menjadi rahmat untuk jagad raya yang sedang menghadapi krisis; krisis nilai, krisis kepemimpinan dan krisis kemanusiaan,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).

Dalam rangka memperingati Maulid Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah, menurut Anis Matta, kehadiran Rasulullah SAW telah menciptakan keterarahan, baik keterarahan pikiran maupun tindakan.

“Mengenang kembali kelahiran beliau berarti menggali kembali energi bagi kita untuk menciptakan kemaslahatan,” katanya.

Sebab, paling tidak, ada tiga fungsi strategis dari kehadiran Rasulullah SAW sebagai utusan Allah SWT kepada umat manusia.

Pertama adalah untuk memperbaiki hubungan antara manusia dengan Tuhan. Kedua bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara umat manusia.

Sedangkan yang ketiga dalam rangka memperbaiki hubungan manusia dengan alam sekitar.

“Pertemuan kita dengan maulid selayaknya menjadi titik tolak bagi kita untuk mengejawantahkan nilai-nilai kenabian dalam berbagai lini kehidupan, termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Anis Matta.

Ketua Umum Partai Gelora ini menilai perhatian Rasulullah SAW terhadap persatuan dan kemaslahatan umat manusia bisa menjadi energi untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia dari ancamanan disintegrasi bangsa.

“Perhatian beliau terhadap persatuan, kedamaian dan kemaslahatan umat manusia menjadi energi bagi kita untuk berkontribusi menjaga keutuhan bangsa ini,” katanya.

Dalam pandangannya, persatuan dan persaudaraan merupakan salah satu tujuan luhur agama. Sehingga ketika ada perbedaan pandangan dan pilihan dalam politik seperti pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang bisa menjadi pemicu keretakan dalam kehidupan dan berbangsa itu tak seharusnya terjadi.

“Maka, jangan sampai perbedaan pandangan politik, pilihan calon kepala negara dan perbedaan yang lainnya menjadi pemicu keretakan kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya.

Anis Matta berharap aktifitas politik tidak menjadi sarana mengorbankan tujuan mulia dan kemaslahatan yang lebih besar seperti upaya memilih pemimpin yang bisa menavigasi Indonesia keluar dari krisis saat ini.

Ketua Bidang Syiar dan Dakwah DPN Partai Gelora Dr Abdul Rahim menambahkan,”Merenungi kembali sejarah hidup Rasulullah SAW, dengan segala dinamikanya, menginspirasi kita bahwa kerja politik yang diiriingi niat mulia adalah dua pertiga tugas kenabian. Yaitu memperbaiki hubungan manusia dengan manusia dan memperbaiki hubungan manusia dengan alam sekitar”.

Ia mengaratakan, dinamika politik tidak selayaknya menciptakan pembelahan di tengah anak bangsa. Jangan sampai sarana dalam politik menggilas tujuan mulia dalam politik.

“Kita jadikan politik sebagai sarana untuk mewujudkan persatuan dan kebersamaan untuk menghadapi tantangan demi tantangan,” pungkas Abdul Rahim.

Anis Matta: Semua Pihak Sudah Nyaman dengan Tiga Pasangan Capres, Tapi Tetap akan Ada Kejutan Baru

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, calon presiden (capres) dari tiga koalisi saat ini, pada dasarnya sudah nyaman di tingkat elite rakyat, pengusaha maupun aparat keamanan. Apa maksudnya?

Menurut Anis Matta, jauh sebelum Partai Demokrat bergabung dan PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), sudah dilakukan beberapa kali pertemuan sudah membuat langkah-langkah pemenangan dengan asumsi tiga pasangan capres.

“Sebagian besar teman-teman di koalisi, mengatakan, bahwa dengan tiga pasangan capres ini, kita nyaman. Dan saya kira kondisi ini juga terjadi di koalisi PDIP dan koalisi Perubahan,” kata Anis Matta dalam keterangannnya, Selasa (26/9/2023).

Dalam program Anis Matta Menjawab Episode #14 dengan tema “Masih Adakah Kejutan Baru Koalisi Capres?” yang ditayangkan di kanal YouTube Gelora TV, Senin (25/9/2023) malam, Anis Matta menegaskan, bahwa pada tataran elite rakyat, investor maupun aparat keamanan menghendaki ada tiga pasangan capres di Plipres 2024.

“Jadi pada akhirnya koalisi capres itu, tidak bisa kita paksakan. Teman-teman Demokrat sekarang semuanya bicara nyaman di koalisi Prabowo, ini tentu sangat mengharukan. Sedangkan PKB meskipun dia pendiri koalisi, tetapi kelihatan lebih nyaman di koalisi Perubahan,” jelasnya.

Anis Matta melihat ada proses menemukan titik nyaman ditingkat elite, partai pendukung, massa pendukung maupun aparat TNI/Polri dan intelejen, serta pengusaha dalam gelaran Pilpres 2024.

“Dengan tiga pasang capres ini, kita melihat semua nyaman, dengan asumsi rakyat ini terkanalisasi ada di oposisi, pendukung pemerintah dan juga kelompok tengah. Semuanya diakomodasi,” katanya.

Dalam perspektif keamanan, lanjut Anis Matta, dengan tiga pasangan capres, Pilpres 2024 diprediksi akan berjalan damai. Ia menilai tidak akan ada kejadian yang se-ekstrem seperti terjadi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.

“Kalau hanya dua pasang capres, risiko keamanannya terlalu tinggi, karena akan banyak black campaign dan pertarungannya akan tajam kalau head to head,” ujarnya.

Artinya, jika Pemilu berjalan damai, dunia bisnis dan ekonomi juga akan kondusif. Sehingga pengusaha tidak ragu menanamkan investasinya, karena ada stabilitas politik dan demokrasi.

“Yang paling penting bagi pengusaha itu, Pemilunya berjalan damai dapat membuat dunia bisnis dan ekonomi bagus. Jadi mereka juga berkepentingan dengan Pemilu damai, ada stabilitas dan tidak ada konflik yang berefek pada disintegrasi bangsa,” katanya.

Selain itu, dengan adanya tiga pasangan capres juga dapat meminimalisir terjadinya pembelahan di masyarakat, karena secara mental polarisasi politik sangat melelahkan.

“Tetapi di dalam politik itu, kita mesti memegang prinsip, bahwa satu hari dalam politik itu terlalu lama. Sementara kita sudah mulai nyaman, tetapi tiba-tiba ada ledakan, kita tidak akan tahu. Karena masih ada waktu sebulan sampai pendaftaran, sehingga segala hal masih sangat mungkin terjadi,” tegasnya.

Anis Matta melihat masih ada sumber kejutan yang bakal terjadi dalam waktu dekat ini, berasal dari tiga faktor. Yakni faktor keamanan, faktor ekonomi dan faktor survei.

“Kasus Rempang dan Gorontalo (Pohuwanto) harus segera diselesaikan, karena sumber kekacauan saat ini banyak faktor yang meningkat eskalasinya dengan cepat. Karena ada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan elektoral dari kekacauan ini,” jelasnya.

Terkait faktor ekonomi, kata Anis Matta, perkembangan geopolitik sekarang akan membawa dampak pada kenaikan harga-harga bahan pokok, sehingga dapat mempengaruhi pilihan dan persepsi orang terhadap capres.

“Artinya pesepsi orang tentang capres yang akan menang bisa bisa berubah dalam situasi ini, jika ada kenaikan harga-harga yang mendadak dan tidak terduga. Jadi isu faktor keamanan dan faktor ekonomi bisa mempengaruhi persepsi tentang siapa calon yang akan menang,” ujarnya.

Sementara faktor survei, lanjut Ketua Umum Partai Gelora ini, juga akan digunakan sebagai instrumen penggiringan opini untuk mempengaruhi opini capres dan partai politik pendukungnya.

“Jadi survei ini akan menjadi bahan ledakan atau kejutan. Dari survei ini, para investor punya tingkat keyakinan tentang capres dan bangunan koalisinya, apakah menang atau ada di nomor buncit,” paparnya.

Sehingga dalam waktu satu bulan ini, survei terhadap tiga pasangan capres akan mempengaruhi keyakinan dan pilihan dari investor yang akan ‘mendonorkan’ dananya kepada capres tertentu.

” Jadi dalam sisa waktu 1 bulan ini akan mengubah pilihan investornya, meskipun kita tidak tahu siapa donornya, bisa jadi donornya sama. Tapi hasil survei ini akan mempengaruhi pilihan investor, karena dinamika politik masih akan terjadi. Saya ulangi kembali, satu hari dalam politik itu terlalu lama, kemungkinan kejutan-kejutan masih akan terjadi, salah satunya dari faktor survei ini,” pungkasnya.

Anis Matta Terima Kunjungan Parti AMANAH Malaysia Bahas Situasi Politik Kedua Negara & Geopolitik Asean

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menerima kunjungan delegasi pimpinan Parti Amanah Negara (AMANAH) Malaysia, Senin (25/9/2023).

Kunjungan tersebut, dalam rangka silahturahmi dan meningkatkan hubungan kerja sama dengan partai politik (parpol) di Indonesia.

AMANAH adalah partai yang memperjuangkan perubahan di Malaysia dibawah koalisi Pakatan Harapan pimpinan Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Dalam kunjungan itu, delegasi Parti AMANAH dipimpin Dato’ Wira Haji Mahfuz Omar, Naib Presiden Parti AMANAH/Mantan Timbalan Menteri Sumber Manusia Malaysia.

Lalu, Dr Muhaimin bin Sulam, Ridzwan Abu Bakar dan H. Zulkifli bin Mohamad, Jawatan kuasa Pimpinan Nasional Parti AMANAH. Selain itu, hadir Nasaie Ismail, Pegawai Khas Presiden/Setiausaha Biro Antarabangsa AMANAH.

Sementara Anis Matta dalam menerima kunjungan Parti AMANAH didampingi, Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, beberapa Ketua Bidang DPN Partai Gelora antara lain Tengku Raihan, Ratih Sanggarwati dan Ratu Ratna Damayani dan Tengku Zulkifli Usman.

Kemudian hadir pula pengurus Bidang Narasi DPN Partai Gelora Tengku Zulkifli Usman, Wakil Sekretaris Jenderal Dedi Miing Gumelar, Ketua DPW Partai Gelora DKI Jakarta Triwsaksana dan Kepala Biro Gelora Media Center Ahmad Sahal

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengatakan, pertemuan dengan Parti AMANAH membahas mengenai masalah geopolitik Asean. Juga dibahas kepemimpinan dan pergolakan partai Islam di Malaysia, serta partai politik di Indonesia.

“Saya jelaskan, di Indonesia itu partai politik itu terbagi dalam tiga kelompok, yakni kelompok kanan, kiri dan tengah yang terbagi dalam berbagai partai, termasuk partai-partai Islam,” ujar Anis Matta di Jakarta.

Hal ini, kata Anis Matta, menjadi pijakan bagi Partai Gelora dalam mengelola partai, karena kami ingin mewakili populasi, yang kami sebut dengan semangat Indonesia.

“Jadi Partai Gelora harus mewakili populasi, tidak bisa mewakili kelompok, karena itu mewakili semangat Indonesia,” katanya.

Anis Matta menegaskan, cara berpikir Partai Gelora adalah insider, bukan outsider dalam rangka menjaga keberlangsungan masa depan Indonesia.

“Karena mewakili populasi itu, yang bisa menjaga Indonesia. Itulah semangat Indonesia, bukan semangat mewakili kelompok,” tegasnya.

Naib Presiden Parti AMANAH Dato’ Wira Haji Mahfuz Omar mengatakan, kedatangan ke Indonesia dalam rangka lawatan silahturhami untuk meningkatkan kerjasama dengan parpol di Indonesia.

“Alhamduillah, saya datang dalam lawatan di Indonesia ini untuk meningkatkan hubungan silahturahmi dengan rekan-rekan di Indonesia. Hari ini saya ada di kantor Partai Gelora yang dipimpin Pak Anis Matta,” kata Dato’ Wira Haji Mahfuz Omar.

Mahfuz Omar mengaku sengaja menemui Anis Matta, karena Ketua Umum Partai Gelora itu memiliki pengalaman dan kematangan dalam berpolitik, terbukti mampu meloloskan Partai Gelora sebagai peserta Pemilu 2024.

“Saya mengucapkan taniah kepada Pak Anis Matta yang mampu memposisikan partai ini dalam arus perdana politik di Indonesia. Saya mendoakan Pak Anis Matta mampu berjaya dalam Pemilu mendatang ini,” katanya.

Dengan berjaya di Pemilu 2024, Naib Presiden Parti AMANAH berharap Anis Matta dan Partai Gelora dapat dalam meneruskan jalinan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia yang sudah berjalan baik selama ini.

“Sekali lagi saya mengucapkan taniah untuk Pak Anis Matta dan Partai Gelora akan mampu berjaya dalam Pemilu mendatang ini. Dapat meneruskan jalinan hubungan antara Indonesia dengan Malaysia yang baik,” pungkasnya.

Fahri Hamzah: Prabowo Figur Paling Siap Lanjutkan Rekonsiliasi dan Legasi Jokowi

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah meminta semua pihak agar terlibat dalam proses sirkulasi kepemimpinan di 2024.

Hal ini mengingat waktu pendaftaran dan masa kampanye calon presiden (capres) sangat pendek, maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar tujuan dalam transisi kepemimpinan bisa tercapai.

“Kita harus memanfaatkan situasi saat ini, dimanfaatkan sebaik-baiknya agar tujuan proses kepemimpinan yang baik ini, dengan waktu paling transisi yang pendek bisa tercapai,” kata Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Jelang Final Terbentuknya Koalisi Capres 2024’, di Jakarta, Rabu (20/9/2023) sore.

Fahri mengajak semua pihak untuk terlibat dalam proses sirkulasi kepemimpinan saat ini, yang mengusung tema penting, yaitu politik rekonsiliasi dan politik legacy.

“Karena waktu yang sangat pendek ini, kita sebelumnya sudah mengusulkan agar koalisi besar dipertahankan dengan platform politiknya sangat positif, yaitu rekonsiliasi dan legacy,” katanya.

Menurut Fahri, politik rekonsiliasi adalah ikhtiar dalam membangun rekonsiliasi nasional yang telah digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus dilanjutkan, meskipun masih tetap ada kubu-kubuan.

“Pemerintahan Jokowi (Jokowi) yang 10 tahun sudah berhasil mengelola pemerintahan dan sukses dalam bidang ekonomi bisa diteruskan dan tidak boleh ditinggalkan begitu saja, siapapun pemimpinnya. Itu legacy yang harus dilanjutkan,” tegas Fahri.

Sebab, dalam proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dan Ibu Kota Nusantara (IKN) misalnya, pembangunannya telah menghabiskan uang rakyat yang nilainya mencapai ratusan triliun.

“Jadi tidak boleh ditinggalkan begitu saja, karena ongkosnya mahal sekali, itu adalah uang rakyat. Ini yang harus dipahami semua, bahwa berpikirnya itu tetap harus kepentingan nasional,” ujarnya.

Fahri Hamzah menyebut bahwa Prabowo sepakat untuk melanjutkan dua tema penting bangsa saat ini, yaitu rekonsiliasi dan legacy yang telah dilakukan Presiden Jokowi dengan membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Prabowo, kata Fahri, merupakan satu-satunya figur dalam kabinet Jokowi yang paling siap meneruskan pemerintahan dan rencana kerja pemerintahan Jokowi.

“Kami optimis, Pak Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024 ini, sebab elektabilitas Prabowo tinggi, yang didukung suara pendukung Jokowi,” katanya.

Fahri menilai Prabowo sudah berada di dalam rel yang benar yaitu baik secara rekonsiliasi maupun legacy, sementara kandidat lain tidak memenuhi syarat. Tinggal menentukan calon wakil presiden yang akan dibahas para pimpinan partai politik dalam waktu dekat.

Anggota Dewan Pembina DPP Gerindra Andre Rosiade menegaskan, Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto akan melanjutkan pemerintahan Jokowi, apabila terpilih sebagai Presiden RI ke-8 di 2024. Sebab, Prabowo sudah menegaskan, bahwa dirinya bagian dari tim Jokowi.

“Jokowi selama ini sudah meletakkan fondasi dan percepatan program-program yang sudah dilakukan Jokowi. Intinya kita di Koalisi Indonesia Maju ingin melanjutkan pemerintahan Jokowi,” ujar Andre.

Sedangkan menyangkut cawapres akan ditentukan bersama para pimpinan parpol, setelah Partai Demokrat mengumumkan secara resmi dukungannya ke Prabowo pada Rapimnas, Kamis (21/9/2023).

“Jadi cawapres Pak Prabowo itu syaratnya bisa meningkatkan elektabilitas Pak Prabowo. Lalu, membantu Pak Prabowo dan bisa bekerjasama dalam rangka melanjutkan keberhasilan Jokowi dan cawapres yang disetujui didukung oleh partai pendukung dan pengusung Pak Prabowo,: katanya.

Jokowi Penentu

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan, ada tiga bakal cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto, yakni Erick Thohir, Airlangga Hartarto dan Gibran Rakabuming Raka.

Qodari membeberkan analisis mengapa cawapres Prabowo tak kunjung diumumkan. Menurutnya, Prabowo masih mempertimbangkan beberapa hal.

“Problem nomor satu di kubu Prabowo, bersifat kualitatif, artinya masing-masing ada kelebihan, misal ET disurvei cawapres tertinggi sekarang. Tapi suara PAN relatif kecil hasil Pemilu 2019 dan survei. Sementara Golkar kursi besar tapi elektabilitas Airlangga kecil. Jadi ini mau ambil yang mana? Masing-masing ada lebih dan kurangnya,” kata Qodari.

Karena itu, kata Qodari, ada satu variabel terhadap kasus cawapres Prabowo yaitu mencari jalan tengah di antara PAN, Golkar dan Demokrat. Gibran bisa menjadi alternatif karena dia bukan kader Golkar, PAN dan Demokrat.

“Kelebihannya, dia (Gibran) dari Jateng di mana suara Jateng basis PDIP tapi juga basis Jokowi. Jadi ada harapan kalau Gibran dipilih, separuh suara Ganjar bisa direbut,” kata Qodari.

Namun, Gibran terganjal syarat capres-cawapres yang minimal berusia 40 tahun karena masih berusia 35 tahun. Akan tetapi, syarat ini sedang digugat di Mahkamah Konstitusi sehingga Prabowo diperkirakan akan menunggu bagaimana putusan MK.

“Dalam kasus Prabowo ini, ada lagi satu variabel yakni menunggu masalah MK. Kalau MK sudah keluar, saya rasa sudah dekat dengan pengambilan keputusan. Yang paling cepat Ganjar dengan Mahfud MD, paling akhir kubu Prabowo entah Gibran, Erick, Airlangga atau nama lain,” jelas dia.

Qodari mengatakan, jika MK memutus mengabulkan syarat batas usia capres dan cawapres, maka akan menimbulkan gempa politik. Putusan MK ini akan langsung mengubah peta politik.

“Keputusan MK keluar, ini bisa timbulkan gempa, Gugatan soal Gibran dikabulkan, akan menimbulkan gempa politik 9 magnitudo karena sangat mengubah konstelasi,” katanya.

Pertama, Gibran dinilai mampu mengambil separuh suara Ganjar dan kedua berpengaruh pada pemenangan capres.

“Kalau peta suara sebenarnya bukan 3 kandidat capres tapi Jokowi. Peta dari opini publik yang puas atau tidak dengan Jokowi. Mereka yang puas sekitar 80 persen dan yang tidak 20 persen,” kata Qodari.

“Karena itu, pasar suara Anies itu ya cuma sekitar 15-20, sisanya diperebutkan Ganjar dan Prabowo, makanya angkanya beda tipis,” tutur dia.

Lebih jauh, Qodari memprediksi capres yang mempunyai aura Jokowi paling kuat yang akan menang di 2024.

“Yang akan menang yang aura Jokowinya paling kental, makanya itu berusaha direbut dengan gambar dan momentum. Saya bayangkan kalau Gibran maju jadi wapres, Ganjar dan Prabowo itu yang 80 persen suara Jokowi akan melimpah, banjir ke suara ke pasangan yang ada Gibrannya,” kata Qodari.

“Makanya penentu Pemilu Indonesia tetap Pak Jokowi baik dari elektoral, dan baik dinamika,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. Ia mengatakan, untuk menetapkan cawapres saat ini diperlukan lima syarat, dimana empat syarat bersifat umum dan satu syarat tambahan.

Pertama adalah elektabilitas, kedua isi tas, ketiga punya asosiasi kuat dengan organisasi keagamaan di Indonesia seperti Nahdatul Ulama dan Muhammdiyah, dan keempat adalah bagian dari elite politik.

“Nah, kalau syarat kelima itu tentatif harus ada restu dari Jokowi. Ini menentukan banget kali ini, di koalisinya Pak Prabowo. Menurut saya, derajatnya yang pertama itu restu Pak Jokowi. Jadi 40 persen restu Pak Jokowi, dan 10 persen, 10 persen itu lagi restu yang lain. Tetapi yang paling penting restunya Pak Jokowi,” tegas Ray RangkutiRangkuti.

Anis Matta: Kepemimpinan Prabowo akan Menjadi Babak Sejarah Baru Bagi Indonesia

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, bahwa kepemimpinan Prabowo Subianto nantinya akan membawa Indonesia ke dalam babak sejarah baru, jika terpilih sebagai Presiden RI di 2024 .

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam konferensi pers setelah pertemuan pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (14/9/2023) malam.

Dalam pertemuan ini, bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya untuk menjadi agenda bersama ke depan.

“Saya tawarkan suatu agenda bangsa untuk dijadikan suatu acuan, landasan untuk dibahas, dan nanti masing-masing partai akan mengirim pakar-pakarnya,” kata Prabowo

Prabowo mengatakan, dalam pertemuan dibahas langkah ke depan terkait dengan program di koalisi menyongsong pemilu 2024. Yakni membahas 12 program utama yang akan ditawarkan kepada masyarakat.

“Kita berkumpul pimpinan KIM dan kita brainstorming dan tadi dibahas langkah yang akan kita tempuh, dan saya tawarkan suatu agenda bangsa untuk dijadikan suatu acuan, landasan untuk dibahas, dan nanti masing-masing partai akan mengirim pakar-pakarnya,” kata Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan tersebut, Anis Matta menyebut dalam pertemuan Prabowo menyampaikan gagasan kepemimpinan. Ada tiga hal yang ditekankan oleh Prabowo.

“Saya hanya ingin menambahkan tiga kata setelah mendengarkan presentasi calon presiden kita Pak Prabowo,” kata Anis Matta.

Menurut Anis Matta, gagasan yang disampaikan Prabowo, pertama merupakan agenda persatuan, dimana memadukan pertumbuhan dan keadilan sosial.

“Yang kedua, saya yakin betul bahwa agenda ini kalau dijalankan secara konsisten Insyaallah akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara super power baru,” sambungnya.

Anis Matta yakin di bawah kepemimpinan Prabowo nantinya Indonesia akan mencetak sejarah baru. Karena itu, ia optimistis kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

“Jadi poin yang ketiga adalah bahwa kepemimpinan Pak Prabowo Insyaallah tahun 2024 yang akan datang, akan menjadi babak sejarah baru bagi Indonesia,” tuturnya.

Ketua Umum Partai Gelora ini menambahkan, pertemuan KIM adalah pertemuan politik jalan tengah untuk persatuan Indonesia. Anis Matta mengapresiasi langkah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang telah memfalitasi pertemuan tersebut.

“Terima kasih, Pak Airlangga Hartarto dan rekan-rekan Partai Golkar yang telah menjadi tuan rumah pertemuan yang hangat malam ini. Semoga Allah meridhoi perjuangan kita mewujudkan Indonesia sebagai superpower baru bersama Pak Prabowo Subianto,” tandas Anis Matta.

Dalam pertemuan ini, Anis Matta didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora mengatakan, Prabowo Subianto adalah tokoh pemersatu bangsa. Hal ini sesuai dengan kebutuhan Indonesia dalam menghadapi tantangan ke depan.

Fahri Hamzah mengatakan, tantangan global ke depan kian kompleks. Sehingga, diperlukan tokoh terbaik untuk memimpin langkah Indonesia.

“Kita memerlukan tokoh pemersatu dan Pak Prabowo telah membuktikan dirinya dalam sejarah sebagai tokoh pemersatu,” katnya.

Untuk itu, Fahri tanpa ragu mengajak kepada setiap petinggi partai politik untuk memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk menjadi Presiden Indonesia, melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Ini waktunya Pak Prabowo, kita beri kesempatan kepada Pak Prabowo dan kita semua bersatu untuk mendukung Pak Prabowo dalam pemilu 2024,” katanya.

Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini menegaskan tidak ada salahnya para elite politik melakukan rekonsiliasi besar untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Tidak ada salahnya satu bangsa itu melakukan rekonsiliasi besar, menyatukan elitnya, sehingga kita bisa melawan apapun tantangan yang akan datang yang tidak mudah di masa yang akan datang,” pungkasnya

Usai pertemuan ini, koalisi pro-Prabowo akan membentuk tim pakar untuk merumuskan program-program yang akan dijalankan Prabowo apabila sukses menjadi Presiden RI nantinya. Intinya, program itu bakal meneruskan prestasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Intinya landasan kuat yang sudah dicapai pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, landasan ekonominya sudah kuat, diakui seluruh dunia, prestasi yang tercapai. Momentum ini kita akan amanken (amankan-red), pertahanken (pertahankan-red), untuk menjadi suatu landasan untuk meneruskan pembangunan bangsa,” kata Prabowo.

Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri Pertahanan ini optimis melihat masa depan Indonesia. Indikatornya adalah posisi Indonesia menguat terus di kancah global dan rakyat Indonesia segera sejahtera.

Pertemuan ketua umum koalisi parpol yang tergabung dalam KIM ini digelar di kantor DPP Partai Golkar ini juga dihadiri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, serta pengurus parpol KIM lainnya.

Pengurus Partai Gelora Seluruh Indonesia Optimistis Menangkan Pemilu 2024 Bersama Prabowo

, , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan, siap memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 pada kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo dinilai sebagai figur yang akan memberikan efek ekor jas (coattail effect) secara signifikan kepada Partai Gelora dan para calon anggota legislatif (caleg)-nya dalam perolehan suara elektoral di pemilu legislatif (Pileg) 2024.

Hal itu disampaikan lima Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora mewakili lima wilayah pengembangan teritori di seluruh Indonesia dalam diskusi Gelora Talks bertajuk “Efek Deklarasi Prabowo sebagai Capres Gelora”, Rabu (13/9/2023) sore.

Hadir dalam diskusi ini, Ketua DPW DKI Jakarta Triwisaksana, Ketua DPW Jawa Tengah Ahmadi, Ketua DPW Sulawesi Selatan Syamsari Kitta, Ketua DPW Jambi Mahyudi dan Ketua DPW Kalimantan Selatan Riswandi. Diskusi ini dipandu Ketua Bidang Narasi DPN Partai Gelora Dadi Krismatono.

Ketua DPW DKI Jakarta Triwisaksana mewakili Bangter II (DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat) mengatakan, deklarasi Prabowo sebagai calon presiden (capres) Partai Gelora di Jakarta beberapa waktu lalu, telah memberikan peningkatkan elektabalitas Ketua Umum Partai Gerindra itu di Jakarta naik secara signifikan.

“Setelah deklarasi, alhamduillah elektabilitasnya Pak Prabowo di Jakarta sudah mulai naik dari survei yang dilakukan satu pihak. Dari tadinya belasan persen, kini sudah mendekati 30 persen. Jadi ada satu efek, ketika kita deklarasi di Ibukota, opininya langsung menyebar luas dan menaikkan elektabilitas Pak Prabowo,” kata Triwisaksana.

Hal itu tentu saja, kata dia, bukan hanya kerja dari Partai Gelora, tapi juga merupakan hasil kerja kolaborasi dari para relawan Prabowo dan Partai Gerindra.

“Jadi kita ada kolaborasi politik, sebab Jakarta ini menjadi barometer kontestasi politik 2024. Mudah-mudahan kolaborasi ini dapat memberikan manfaat kedua-duanya, yakni elektablitas Pak Prabowo dan Partai Gelora,” katanya.

Ahmadi, Ketua DPW Jawa Jateng yang mewakili Bangter III (DI Yogyakarta, Jateng dan Jawa Timur), mengatakan, bahwa Partai Gelora akan bekerja lebih ekstra di Jateng, karena ada capres yang berasal dari sini.

“Kita sudah melakukan koordinasi DPW dengan DPD-DPD se-Jateng, dan alhamduillah respons masyarakat sangat positif. KIta akan kampanyekan kepada masyarakat, bahwa capres Partai Gelora itu, adalah Bapak Haji Prabowo Subianto,” kata Ahmadi.

Ia mengaku optimistis, bahwa DPW Jateng akan memenuhi target Partai Gelora di Pemilu 2024, serta mempersembahkan hasil terbaik untuk pemenangan Prabowo di Jateng.

“Kita akan melakukan aksi-aksi riil di masyarakat. Kami sangat yakin dengan kerja bersama dari teman-teman akan mempersembahkan hasil yang terbaik untuk capres kita, dan hasil terbaik untuk target Gelora,” ujarnya.

Ketua DPW Sulsel Syamsari Kitta, mewakili Bangter V (Sulawesi, Maluku dan Papua) menegaskan, bahwa Sulsel adalah basis pemilih Prabowo Subianto sejak Pilpres 2019 lalu hingga saat ini, meskipun muncul kandidat capres baru.

Selain itu, Prabowo merupakan seorang pemimpin karismatik, tegas dan satu-satunya tokoh yang dibutuhkan untuk menavigasi Indonesia dalam situasi krisis saat ini.

“Itu adalah modal dasar kita. Semua juga sudah menyaksikan baru-baru ini, ketika Pak Prabowo ke Kota Makassar, kehadiran masyarakat dalam menyambutnya sampai tumpah ruah. Di Sulsel ini, kami tidak terlalu susah untuk mensosialisasikan dan mendapatkan dukungan masyarakat,” kata Syamsari.

Hal senada disampaikan Mahyudi, Ketua DPW Jambi mewakili Bangter I (Sumatera). Mahyudi mengatakan, kader Partai Gelora di Jambi sangat solid, dan semua turun gunung dalam mensosialisikan Prabowo sebagai Capres 2024.

“Jambi ini segmen pemilih Prabowo, didominasi oleh partai koalisi kita. Artinya, sebagai partai baru, ini peluang buat kita. Selain mengenalkan Prabowo juga untuk mengenalkan Partai Gelora ke masyarakat,” kata Mahyudi.

Mahyudi mengakui ada kader Partai Gelora sebelumnya telah mendukung capres tertentu lebih dulu, karena dukungan partai yang mendapat nomor urut 7 dalam Pemilu 2024 ke Prabowo Subianto belum lama dilakukan.

“Kita ajak diskusi di suatu tempat, dan alhamdulillah dia memahami akhirnya, semua solid untuk memenangkan Pak Prabowo. Jadi intinya memang berkomunikasi, dia memilih capres lain, karena memang Capres itu sudah deklarasi duluan. Kita sekarang siap memenangkan Pileg dan Pilpres,” ujarnya.

Ketua DPW Kalsel Riswandi mewakili Bangter IV (Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan) mengatakan, DPW Partai Gelora Kalsel secara intens telah melakukan sosialisasi Prabowo ke masyarakat, dan mendapatkan sambutan hangat.

“Ini pengalaman pribadi kami beberapa hari yang lalu, ketika kami melakukan komunikasi dengan satu komunitas pedagang, mereka sangat tertarik dengan Prabowo. Akhirnya, komunitas pedagang ini bergabung ke kita, ke Gelora dan mereka semakin kuat dan antusias ketika mengetahui capresnya adalah Prabowo,” kata Riswandi.

Sementara itu, menjawab pertanyaan wartawan dalam diskusi, Ketua Bidang Narasi DPN Partai Gelora Dadi Krismatono menambahkan, Partai Gelora akan mendukung Prabowo untuk memenuhi undangan kampus, ormas keagamaan maupun KPU yang menyelenggarakan debat gagasan antar capres.

“Jika ada undangan debat gagasan, kita merekomendasikan agar Pak Prabowo bisa menghadiri. Kami akan membantu dari sisi konten dan narasi, kita diskusikan apa yang ingin disampaikan,” kata Dadi.

Menurutnya, Partai Gelora tetap konsisten pada ide-ide dan narasi mengenai masa depan Indonesia. Ide-ide ini, lanjutnya, akan disampaikan kepada Prabowo dan partai koalisi, serta mendorong mengenai perlunya debat gagasan antar capres.

“Kami tetap konsisten pada ide-ide untuk agar para pemimpin partai melakukan debat gagasan. Dan tentu kami juga mendukung Pak Prabowo agar menghadiri undangan-undangan dari lembaga tersebut,” pungkasnya.

Hindari Polarisasi, Anis Matta: Semua Capres Bisa Perjuangkan Agenda Keumatan

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, bahwa tidak boleh ada satu calon presiden (capres) yang berhak mengklaim dirinya didukung oleh umat di dalam kontenstasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Saya ingin menegaskan satu hal yang sangat prinsip, bahwa dalam konteks Pilpres kita saat ini, tidak ada satu capres pun, siapapun dia yang bisa mengklaim dirinya, bahwa dia adalah satu-satunya “capres umat”,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).

Pernyataan itu disampaikan Anis Matta dalam program Anis Matta Menjawab Episode #13 dengan tema “Adakah Capres Umat dalam Pilpres 2024?” yang tayang di kanal YouTube Gelora TV, Senin (11/9/2023) malam.

Dalam program yang dipandu Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi DPN Partai Gelora Dedi Miing Gumelar, Anis Matta menilai apabila ada salah satu capres yang mengaku didukung oleh umat, maka dipastikan akan menggunakan politik identitas dalam tema kampanye-kampanyenya.

Hal ini dikuatirkan akan menimbulkan polarisasi poltik dan pembelahan di masyarakat akan semakin dalam lagi seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019.

“Jadi tidak boleh ada satupun capres yang boleh mengklaim dirinya sebagai “capres umat”. Ini yang perlu saya garis bawahi, karena kita akan menyaksikan orang akan kembali menggunakan politik identitas untuk melakukan kampanye besar-besaran. Padahal itu sebenarnya, adalah satu penyederhanaan yang bisa punya dampak yang fatal seperti pada Pilpres sebelumnya,” ujar Anis Matta.

Menurut Anis Matta, umat sekarang ini yang justru harus memaksakan agendanya kepada para capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan agar diperjuangkan. Bukan sebaliknya dimanfaatkan sebagai pendorong ‘mobil mogok’ oleh satu capres seperti selama ini saat ada hajatan politik.

“Justru umat sekarang ini yang harus memaksakan agendanya kepada seluruh calon presiden agar memperjuangkan agenda umat Islam di Indonesia. Maka kita persilahkan semua capres memperjuangkan agenda umat,” tegas Anis Matta.

Dengan demikian, kata Ketua Umum Partai Gelora ini, tidak ada satu capres yang mengklaim dirinya sebagai satu-satunya representasi umat Islam. “Semua capres bisa memperjuangkan agenda umat,” tandasnya.

Anis Matta mengingatkan, bahwa dinamika politik saat ini mengalami perubahan yang cepat, dan terkadang tidak sesuai dengan yang direncanakan seperti yang terjadi dalam Pilpres 2009 lalu.

“Waktu itu, dua organisasi besar Islam di Indonesia jadi pucuk pimpinannya. Ketua MPR-nya Pak Amien Rais itu Muhammadiyah dan Presidennya Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) itu NU (Nahdatul Ulama), ditambah Ketua DPR-nya Pak Akbar Tanjung dari HMI. Itu dianggap mewakili seluruh umat. Padahal bukan itu intinya. Intinya bukan semata representasi, melainkan apakah kehadiran tokoh-tokoh di sana dapat membawa manfaat bagi publik,” katanya.

Anis Matta mengingatkan, nilai dasar dari politik adalah manfaat publik. Karena itu, orang yang duduk dalam jabatan politik tidak lagi mewakili kelompok kecilnya sendiri, tapi semua populasi.

“Maka bahaya sekali ketika mencalonkan seseorang yang menggunakan pendekatan sempit untuk membuat kampanye. Itu bahaya, karena kita akan mengalami benturan demi benturan, dan benturan akan terlalu banyak,” ungkapnya.

Namun, Anis Matta tidak bisa mencegah apabila ada satu capres yang ingin menggunakan kekuatan agama untuk mereprestasikan dukungan umat. Tapi publik juga bisa menilai apa tujuan sebenarnya, yakni ingin menghindari manfaat terbesar bagi orang banyak atau umat.

“Semua capres sekarang menjadi sholeh, tetapi kita bisa menilai kemampuan orang untuk mendelivery, apakah dia bisa mendatangkan manfaat lebih besar atau tidak. Contohnya, Gelora mendukung Pak Prabowo. Itu karena kita menilaiPak Prabowo bisa mendatangkan manfaat lebih besar untuk umat. Tapi kita ingin mempersilahkan semua capres ini untuk memperjuangkan agenda umat. Dan umat harus memaksakan agendanya kepada seluruh capres diperjuangkan, sehingga tidak ada lagi klaim sebagai satu-satunya representasi umat,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X