Category: Liputan

Indonesia Siap Berperan Aktif dalam Upaya Penyelesaian Konflik Gaza dan Timur Tengah

Partaigelora.id-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia untuk berperan lebih aktif dalam mendorong penyelesaian konflik di Gaza dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam keterangan persnya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu, 9 April 2025, sebelum memulai lawatannya ke kawasan Timur Tengah dan Turkiye.

“Saudara-saudara, saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung, mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan,” ujar Presiden.

Meskipun Indonesia secara geografis berada jauh dari pusat konflik, Presiden menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Selain itu, sebagai negara nonblok yang bebas aktif, peran Indonesia sebagai pihak yang diterima semua pihak mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional.

“Saya kira posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab. Karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak yang terlibat untuk berperan kami siap, berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” lanjutnya.

Sebagai bentuk komitmen kemanusiaan di Gaza, Presiden mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan medis dan tim kesehatan yang saat ini bekerja di daerah konflik tersebut.

Presiden pun menyampaikan apresiasi atas dedikasi para tenaga kesehatan dan TNI yang telah bertugas di lapangan.

“Kita juga sudah kirim tim medis yang terus bekerja di dalam Gaza dan kondisi yang cukup berbahaya, rumah sakit di mana kita kerja sering ditembaki. Kita bersyukur, saya terima kasih kepada prajurit-prajurit kita dari kesehatan, TNI yang bekerja di situ,” katanya.

Lebih lanjut, Presiden menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu korban luka, anak-anak, dan warga sipil Palestina yang terdampak konflik. Ia menginstruksikan Menteri Luar Negeri untuk segera berdiskusi dengan pihak Palestina dan pihak-pihak terkait guna membahas mekanisme tersebut.

“kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia,” jelas Presiden.

Namun demikian, Presiden menegaskan bahwa keberadaan para korban di Indonesia hanya bersifat sementara. “Pada saat mereka pulih sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tambahnya.

Untuk itu, Presiden menggarisbawahi pentingnya konsultasi dan koordinasi dengan para pemimpin kawasan terkait hal tersebut. Kepala Negara juga menegaskan bahwa peran aktif Indonesia bukan hanya bentuk solidaritas, melainkan wujud komitmen terhadap kemanusiaan dan kemerdekaan Palestina.

“Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” tandasnya.

Sumber: BPMI Satpres

Presiden Prabowo Yakin Indonesia Memiliki Masa Depan yang Cerah

Partaigelora.id-Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk ‘Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan’ yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari anggota Kabinet Merah Putih, ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media.

Presiden mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

Presiden mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

“Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (9/4/2025).

Sarasehan ekonomi tersebut menjadi forum dialog strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi.

Acara tersebut diselenggarakan, kata Prabowo, atas permintaannya agar tokoh di bidang ekonomi dapat menjelaskan situasi perekonomian nasional dan global saat ini secara riil.

Menurut Presiden, sudah saatnya pemerintah yang ia pimpin lebih komunikatif dan proaktif dalam memberi keterangan tentang kondisi terkini.

“Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah memasuki masa 6 bulan bekerjanya pemerintah yang saya pimpin, sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan-keterangan tentang keadaan yang berlaku,” kata Prabowo.

Namun, Presiden mengaku heran terhadap sejumlah pihak yang terus menyuarakan wacana ‘Indonesia Gelap’ dalam beberapa waktu terakhir. Prabowo menegaskan, bahwa sikap pemerintah yang terbuka terhadap kritik. Prabowo berharap semua pihak waspada terhadap propaganda dan kebohongan.

Presiden berkata dalam teknik propaganda, kebohongan yang terus menerus diulangi, lama-lama bisa dipercaya sebagai kebenaran.

“Itu ada di buku, The Art of Propaganda. Semua negara pelajari, dan itu sering dilakukan untuk mendestabilisasi suatu negara yang tidak disukai negara lain,” kata dia.

Prabowo berkata bahwa serangan kebohongan hanya dapat dihadapi dengan membuka diri, memberi penjelasan apa adanya, berdasarkan fakta, kenyataan dan ilmu dan matematika. Dia pun meyakini, kebohongan-kebohongan suatu saat akan terbongkar.

Prabowo lantas menyindir sebutan ‘Indonesia Gelap’ yang marak dan jadi tema aksi unjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir.

“Saya juga heran ada orang yang mengatakan Indonesia gelap. Kalau dia memang merasa gelap, itu hak dia, tapi kalau saya bangun pagi saya lihat Indonesia cerah,” jelasnya.

Prabowo menyebut kondisi Indonesia cerah itu juga tercermin ketika dirinya bertemu dengan petani di pelbagai daerah.

Menurutnya saat ini para petani mengaku bahagia karena harga pangan serta hasil produksi terus mengalami peningkatan.

“Kalau saya ketemu petani, petani gembira. Harga pangan, peningkatan hasil mereka naik secara drastis, produksi naik secara drastis,” tuturnya.

Ia menyebut hal itu mampu dirasakan oleh petani lantaran pemerintah mengambil kebijakan untuk memangkas regulasi terkait penyaluran pupuk ke masyarakat.

Meski begitu, Prabowo menegaskan dirinya tidak melarang pendapat dari masyarakat. Ia juga mempersilakan masyarakat melakukan kritik ataupun berpendapat bahwa ‘Indonesia Gelap’.

“Jadi saudara-saudara saya tidak akan melarang orang untuk selalu memandang dengan kegelapan. Kalau ada orang yang mau lihat gelap, gelap, gelap, monggo,” jelasnya.

Hanya saja, ia tetap berkeyakinan bahwa Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah. Prabowo juga meminta seluruh jajaran untuk terus bekerja bagi masyarakat.

“Saya optimis, saya bangga jadi Presiden RI. Kekayaan kita akan kita kuasai, kita kelola, untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat,” ujarnya.

“Mungkin banyak yang kecewa tapi dibandingkan dengan ratusan juta rakyat kita yang merasa bahagia ya itu tugas pemerintah,” imbuhnya.

Gelombang demonstrasi yang melibatkan mahasiswa hingga sejumlah organisasi masyarakat sipil bertajuk “Indonesia Gelap” terjadi di sejumlah daerah termasuk di Jakarta pada 17 hingga 21 Februari lalu.

Ribuan demonstran di berbagai daerah menggelar unjuk rasa di kantor DPRD. Di Jakarta, titik aksi terpusat di kawasan Patung Kuda.

Salah satu pemicu gelombang protes tersebut yakni kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto yang juga menyasar pos anggaran penting seperti pendidikan.

Massa juga mengkritik kebijakan lain yang dinilai tak tepat seperti program Makan Bergizi Gratis yang turut melibatkan TNI dan Polri. Mereka menilai pemerintah telah membangkitkan kembali dwi fungsi ABRI.

Massa Indonesia Gelap mengusung sejumlah tuntutan, diantaranya menolak Revisi UU TNI, Revisi UU Polri, pengesahan tatib DPR, hingga Revisi UU Kejaksaan.

Lalu, massa aksi juga menuntut evaluasi kebijakan efisiensi anggaran, kabinet gemuk Presiden Prabowo, hingga pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.

Bakal Temui Tokoh ‘Indonesia Gelap’

Dalam kesempatam ini, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk bertemu tokoh atau kelompok masyarakat yang menyuarakan sejumlah isu terkait ‘Indonesia Gelap’ hingga ‘kabur aja dulu’ yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

Namun, Prabowo mengaku ingin pertemuan digelar secara tertutup. “Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah sama siapa. Mari kita bahas ya kan. Mungkin tidak usah di publik ya. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap,” kata Prabowo.

“Maksudnya oke kalau memang Indonesia gelap. Mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur aja deh. Kabur aja dulu deh. Habis itu Jokowi salah. Prabowo goblok. Ini tidak mengatasi,” imbuhnya.

Prabowo mengaku optimis tengah kondisi ekonomi global yang tengah menjadi perhatian, terutama usai AS memberlakukan tarif resiprokal terhadap banyak negara, termasuk Indonesia.

Namun, menurut Prabowo, Indonesia telah teruji beberapa kali melewati banyak krisis. Mulai dari ’68, ’98, 2008, hingga pandemi covid 2020. Namun, semua itu bisa dilewati jika semua masyarakat bisa hidup rukun.

“Ya kita hadapi. Dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” kata Prabowo.

Dia mempertanyakan sejumlah pihak yang ragu terhadap program makan bergizi gratis yang ia canangkan. Menurut Prabowo, apa yang salah jika ia ingin memberi gizi terhadap banyak anak yang kekurangan gizi sehingga mengalami stunting.

Dia mengaku prihatin di desa-desa banyak anak usia 10 tahun namun terlihat seperti usia lima tahun karena kekurangan gizi. Dia mengaku tidak terima melihat kondisi itu di Indonesia.

“Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?” ucap Prabowo.

“Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun. Saya tanya, enggak, dia 10 tahun. Badannya 5 tahun, kecil. Stunting. Kita ini sekian puluh persen, what do we do?” imbuhnya.

Hadiri Open House Perdana Presiden Prabowo, Ini Pesan Anis Matta!

Partaigelora.id-Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto mengadakan open house perdana saat Lebaran 2025 di Istana Negara, Jakarta, Senin (31/3/2025). Momen ini menjadi momen bersejarah bagi Prabowo lantaran ini kali pertama Prabowo ber-Lebaran sejak dilantik menjadi Presiden RI.

Adapun open house ini digelar secara terbuka untuk umum sehingga tak hanya mengundang pejabat negara, tetapi juga masyarakat.

Open house ini dimulai selepas Kepala Negara menjalankan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, tepatnya sekitar pukul 09.00 WIB. Sselama acara open house, Prabowo didampingi anaknya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo.

Saat Prabowo berdiri menerima kedatangan tamu undangan pejabat, Didit senantiasa mendampingi ayahnya. Sesekali, Didit mengeluarkan ponselnya untuk menjadi fotografer dadakan bagi Prabowo menyapa para tamu.

Beberapa di antaranya ketika Prabowo menyalami putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie. Mulanya, Prabowo dan putra dari Titiek Soeharto ini menyalami Ilham dan sempat berfoto bersama.

Kemudian, Didit mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan bergerak menjadi fotografer untuk mengambil gambar Ilham Habibie dan Prabowo.

Momen serupa juga terjadi saat keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri open house dan bersalaman dengan Prabowo.

Acara open house ini juga dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. Anis Matta terlihat didampingi istrinya, Anaway Irianty Mansyur, serta putranya Hazeem Anis Matta dan lain-lain.

Anis Matta mengatakan, ia menghadiri open house Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara yang dihadiri para anggota Kabinet Merah Putih, perwakilan dari negara-negara sahabat dan lain-lain.

“Kira-kira suasananya seperti ini,” kata Anis Matta menggambarkan suasana acara open house perdana Presiden Prabowo yang begitu meriah.

Dalam momen ini, Anis Matta mengajak semua pihak untuk saling memaafkan, menjaga kebersamaan dan persatuan semua komponen bangsa.

“Dan mari kita perkuat untuk tingkatkan kontribusi untuk meringankan beban sudara-saudara kita di Palestina. Saat ini kita sedang bergembira, tetapi mereka sedang mengalami pembantaian,” ujarnya.

Hal inilah menurutnya, adalah fakta-fakta yang benar-benar menyayat hati kita di tengah semua kegembiraan kita semua umat Islam. Sehingga kebahagian dan kegembiraan ini menjadi tidak sempurna.

“Mudah-mudahan dengan bantuan kita. Insya Allah kita menunakan kewajiban agama kita, kewajiban kemanusiaan kita dan tentu saja kewajiban konstitusi kita. Yakni untuk menutupi kegembiraan kita yang tercabik oleh penderitaan saudara-sudara kita di Palestina,” pungkasnya.

Anis Matta Ucapakan Selamat Rayakan Idul Fitri 1446 H kepada Seluruh Umat Muslim

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah kepada seluruh umat Islam di Indonesia dan dunia.

“Asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara-saudara kaum muslimin yang saya cintai dimanapun anda berada. Eidkum Mubarak, Eidkum Syair. Taqabbalallahu minna wa minkum. Sholihal amali wa tha’an,” ucap Anis Matta, Senin (31/3/2025).

“Selamat Hari Raya Idul Fitri. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menerima seluruh amal ibadah kita dan mengampuni seluruh dosa kita, serta melahirkan kita kembali sebagai hambanya yang suci seperti ketika kita dulu dilahirkan ke bumi ini,” lanjutnya.

Menurut Anis Matta, Ramadan adalah momentum untuk mensucikan jiwa dan ibadah kita dengan ibadah. “Dan momentum kita memperkuat silahturahmi dengan berbagi dengan sesama,” ujarnya.

Ramadan juga menjadi momentum mengangkat jiwa kita ke langit dan memperkokoh kebersamaan kita dengan berbagi .

“Tetapi kegembiraan kira ini, tidak akan sempurna. Ketika saudara-saudara kita di Palestina, setiap hari masig mengalami pembantaian,” katanya.

Setiap hari seluruh dunia menyaksikan genosida rakyat Palestina di didepan mata kita dan dunia.

“Mari kita doakan, mereka Mari kita dukung mereka. Mari kita beri mereka semua, yang bisa kita beri agar mereka bisa merebut kemerdekaannya. Dan menikmati kegembiraan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” pungkasnya.

Anis Matta: Isu Palestina Sadarkan Umat untuk Mulai Menyiapkan Mental Hadapi Perubahan Dunia

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI yang juga Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta, menyatakan isu Palestina harus menjadi momentum bagi anak bangsa untuk menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar.

“Isu Palestina juga harus menjadi narasi untuk menyiapkan mental bangsa ini menghadapi gejolak dan perubahan dunia, sekaligus bersiap mengambil peran dalam kepemimpinan dunia,” kata Anis Matta dalam keterangannya.

Berbicara di forum Dialog Nasional bertajuk “Sikap Indonesia terhadap Palestina dan Dunia Islam” yang digelar Baitul Maqdis Institute di Jakarta, Selasa (25/3/2025), Anis Matta menyebut bangsa ini belum menempatkan diri sesuai maqam-nya.

“Kita ini suka lupa, kalau kita ini bangsa besar. Beberapa tahun akan datang ekonomi Indonesia akan menjadi ekonomi ke-5 terbesar di dunia,” katanya.

Untuk mencapai hal itu, biasanya digunakan manajemen stratejik inward looking sebagai cara pandang.

“Kita bisa menggunakan narasi Palestina ini sebagai alat sebagai alat untuk mengubah budaya kita dan cara pandang kita. Menyadari bahwa kita ini adalah negara besar, sementara Kita belum mengambil maqamnya dalam kepemimpinan dunia,” katanya.

Isu Palestina ini juga bagus menjadi isu untuk menyadarkan umat, menyiapkan mereka untuk menghadapi dunia yang penuh goncangan, penuh kekacauan dan sangat tidak teratur. Yakni dunia yang sedang ada diambang perang.

“Dan saya kira kita ada perubahan besar secara geopolitik di dunia. Maka Palestina adalah salah satu game changer yang akan menentukan perubahan besar itu ke depan,” ujarnya.

Sehingga isu Palestina harus menjadi isu untuk menyadarkan umat agar menyiapkan mental mereka, menghadapi dunia yang penuh perubahan.

“Sekaligus menyiapkan mental mereka untuk mengampil peran kepemimpinan secara global di masa-masa akan datang,” tegas Anis Matta.

Ubah Poros Pandang Dunia

Sementara itu, saat menghadiri “Safari Ramadhan: Membasuh Luka Palestina 2025” di Gedung MUI Pusat, Selasa (25/3/2025), Wamenlu Anis Matta mengatakan, bahwa isu Palestina khususnya kejadian terakhir ini telah merubah poros pandang dunia.

Menurut Anis Matta, isu Palestina tidak lagi dipandang sebagai isu negara-negara Arab atau isu agama saja, tapi sudah menjadi isu global, karena menyangkut kemanusiaan.

“Perubahan ini menjadikan kita, Indonesia, optimis bahwa perubahan ini akan menghasilkan suatu kemajuan yang berarti untuk kemerdekaan Palestina,” ujarnya.

Karena itu, sebagai negara besar, Indonesia dituntut perannya secara maksimal dalam kegiatan kemanusiaan tersebut, termasuk mendukung kemerdekaan Palestina.

“Ini juga merupakan simbol eratnya hubungan hubungan dan persahabatan bangsa Indonesia dan Palestina, yang sudah terjalin lama,” katanya.

Palestina, kata Anis Matta, menjadi salah satu bangsa yang mendukung kemerdekaan Indonesia pada 1945, dan menjadi satu-satunya negara yang belum merdeka hingga kini.

“Maka dari itu setiap kali kita merayakan kemerdekaan kita, kita harus selalu ingat bahwa bangsa Palestina masih di bawah penjajahan,” katanya.

“Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai komitmen untuk membantu perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina,” imbuhnya.

Anis Matta Sebut Bantuan dan Dukungan untuk Palestina adalah Hutang yang Harus Kita Cicil Sampai Tercapainya Kemerdekaan

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, menegaskan bahwa dukungan dan bantuan bagi Palestina adalah utang kemanusiaan yang harus terus kita cicil sampai tercapainya kemerdekaan Palestina.

Hal itu disampaikan Anis Matta saat Hadir dalam Silaturahmi Tokoh dan Lembaga: Indonesia untuk Palestina bertema “Ramadhan Bulan Empati dan Berbagi” yang digelar AlQuds Volunteer Indonesia, di Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

Anis Matta menyatakan hanya orang-orang yang punya masalah dengan hati nuraninya yang tidak menangis melihat pembantaian di Palestina, yang bahkan menyasar perempuan dan anak-anak.

“Hanya orang dengan hati nurani yang bermasalah yang bisa tetap diam menyaksikan pembantaian di Palestina, terutama yang menyasar perempuan dan anak-anak,” kata Anis Matta.

Anis Matta membongkar narasi usang yang kerap mengelabui publik. Dulu, pada dekade 70-an hingga 90-an, konflik Palestina sering direduksi sebagai masalah etnis semata, yakni konflik Arab-Israel.

“Framing ini membuat bangsa seperti Indonesia merasa terpisah, seolah-olah ini adalah urusan orang lain yang jauh di sana,” ujarnya.

Ia mengatakan, bahwa perjuangan membebaskan Palestina bukan hanya milik umat Islam, melainkan soal kemanusiaan universal.

“Hari ini, kita semuanya menyaksikan, bahwa perjuangan Palestina telah menjadi problema umat manusia secara keseluruhan di muka bumi ini,” ungkapnya.

Menurutnya, lebih dari satu tahun terakhir, dunia menyaksikan pembantaian demi pembantaian di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya. Bahkan di bulan Ramadhan 2025 , ketika umat manusia seharusnya merayakan kedamaian, pembantaian masih berlangsung.

“Korban jiwa di Palestina telah melampaui angka puluhan ribu sejak eskalasi konflik terbaru, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, sebuah statistik yang mencoreng wajah peradaban modern,” ujarnya.

Karena itu, apabila ada yang tidak menangis melihat perempuan-perempuan, anak-anak dibantai, pasti ada masalah dalam hati nuraninya.

Ia pun menyerukan panggilan untuk introspeksi kolektif seraya bertanya mengenai makna menjadi manusia di tengah tragedi ini.

“Apa makna bahwa setiap kali kita menyaksikan pembantaian itu dan kita sebagai umat manusia tidak terlibat sama sekali?” tanyanya.

Anis menegaskan, bahwa dukungan untuk Palestina adalah utang kemanusiaan yang harus terus kita bayar dengan cicilan.

“Nafas kita untuk terus memberi tidak boleh habis. Kita harus punya nafas yang panjang dan yakin bahwa sebelum Palestina merdeka, kita akan tetap punya utang kemanusiaan yang harus terus menerus kita bayar dengan cicilan,” jelasnya.

Acara yang dihelat AlQuds Volunteer Indonesia, menurutnya, adalah salah satu bentuk cicilan tersebu. Yakni sebuah langkah kecil tapi bermakna untuk menunjukkan solidaritas.

Hadir pula dalam acara ini antara lain Ustadz Bachtiar Nasir, aktor senior Deddy Mizwar, Bhiksu Jimmu Gunabhadra dari Sangha Mahayana Indonesia, diplomat senior Ple Priatna, legenda Timnas Indonesia Budi Sudarsono, dan sejumlah selebritis Indonesia.

Mengapa I’tikaf?

Partaigelora.id-Kita sudah relatif jauh berjalan. Banyak yang sudah kita lihat dan yang kita raih. Tapi, banyak juga yang masih kita keluhkan: rintangan yang menghambat, goncangan yang melelahkan fisik dan jiwa, suara-suara gaduh yang memekakkan telinga dari mereka yang mengobrol tanpa ilmu, dan tikungan-tikungan tajam yang menegangkan. Sementara, banyak pemandangan indah yang terlewatkan dan tak sempat kita potret. Dan masih banyak lagi!

Jadi mari kita berhenti sejenak di sini! Beri’tikaf. Kita memerlukan saat-saat itu: saat di mana kita melepaskan kepenatan yang mengurangi ketajaman hati; saat di mana kita membebaskan diri dari rutinitas yang mengurangi kepekaan spiritual; saat di mana kita melepaskan sejenak beban kehidupan yang selama ini kita pikul dan mungkin menguras stamina kita.

Kita memerlukan saat-saat seperti itu, karena kita perlu membuka kembali peta perjalanan kita; melihat jauhnya jarak yang telah kita tempuh dan sisa perjalanan yang masih harus kita lalui; menengok kembali hasil-hasil yang telah kita raih; meneliti rintangan yang mungkin menghambat laju pertumbuhan kita; memandang ke alam sekitar karena banyak aspek dari lingkungan strategis kita telah berubah.

Sesungguhnya, bukan hanya kita yang perlu berhenti. Para pelaku bisnis pun punya kebiasaan itu. Orang-orang yang mengurus dunia itu memerlukannya untuk menata ulang bisnis mereka. Mereka menyebutnya “penghentian”. Tapi sahabat-sahabat Rasulullah saw. — generasi pertama yang telah mengukir kemenangan-kemenangan dakwah dan karenanya berhak meletakkan kaidah-kaidah dakwah — menyebutnya “majlis iman”. Maka Ibnu Mas’ud berkata, “Duduklah bersama kami, biar kita beriman sejenak”.


I’tikaf Kita Butuhkan untuk Dua Keperluan

Pertama, untuk memantau keseimbangan antara berbagai perubahan pada lingkungan strategis dengan kondisi internal dakwah serta laju pertumbuhannya. Yang ingin kita capai dari upaya ini adalah memperbaharui dan mempertajam orientasi kita; melakukan penyelarasan dan penyeimbangan berkesinambungan antara kapasitas internal dakwah, peluang yang disediakan lingkungan eksternal, dan target-target yang dapat kita raih.

Kedua, untuk mengisi ulang hati kita dengan energi baru sekaligus membersihkan debu-debu yang melekat padanya selama menapaki jalan dakwah. Yang ingin kita raih adalah memperbarui komitmen dan janji setia kita kepada Allah Swt. Bahwa kita akan tetap teguh memegang janji itu; bahwa kita akan tetap setia memikul beban amanat dakwah ini; bahwa kita akan tetap tegar menghadapi semua tantangan; bahwa yang kita harap dari semua ini hanyalah ridha-Nya.

Hari-hari panjang yang kita lalui bersama ini menguras seluruh energi jiwa yang kita miliki, maka i’tikaf adalah tempat kita berhenti sejenak untuk mengisi hati dengan energi yang tercipta dari kesadaran baru, semangat baru, tekad baru, harapan baru, dan keberanian baru.

Karena itu, i’tikaf harus menjadi tradisi yang semakin kita butuhkan ketika perjalanan hidup sudah semakin jauh.


Pertama, kita hidup di sebuah masa dengan karakter tidak stabil. Perubahan-perubahan besar di lingkungan strategis berlangsung dalam durasi dan tempo yang sangat cepat. Dan perubahan-perubahan itu selalu menyediakan peluang dan tantangan yang sama besarnya. Dan, apa yang dituntut dari kita adalah melakukan pengadaptasian, penyelarasan, penyeimbangan, dan — pada waktu yang sama — meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan momentum.

Kedua, karena kita mengalami seleksi dari Allah Swt. secara kontinu sehingga banyak du’at yang berguguran, juga banyak yang berjalan tertatih-tatih.

Semua itu membutuhkan perenungan yang dalam. Maka, dalam i’tikaf ini, kita mengukuhkan sebuah wacana bagi proses pencerahan pikiran, penguatan kesadaran, penjernihan jiwa, pembaharuan niat dan semangat jihad. Dan inilah yang dibutuhkan oleh dakwah kita saat ini.

Tradisi i’tikaf ini harus kita lakukan dalam dua tingkatan; individu atau jamaah. Pada tingkatan individu, tradisi ini dikukuhkan melalui kebiasaan merenungi, menghayati, dan menyelami telaga akal kita untuk menemukan gagasan baru yang kreatif, matang, dan aktual disamping kebiasaan muhasabah, memperbarui niat, menguatkan kesadaran dan motivasi, serta memelihara kesinambungan semangat perjuangan.

Anis Matta
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang juga Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI

Fahri Hamzah Terima Dukungan Lembaga Keuangan Internasional untuk Percepatan Program Perumahan

Partaigelora.id-Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah menerima sejumlah Lembaga keuangan internasional, Kamis (20/3/2025).

Yakni World Bank, Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Islamic Development Bank (IDB), dan German Agency for International Cooperation (GIZ).

Dalam kesempatan ini, Kementerian PKP menerima dukungan penuh dari sejumlah lembaga keuangan internasional. Mereka menunjukkan antusiasme terhadap rencana strategis kementerian PKP dalam sektor perumahan.

“Dukungan ini bertujuan untuk mempercepat program pembangunan perumahan dan penataan kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat Indonesia,” kata Fahri Hamzah di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Karena itu, Fahri menekankan pentingnya integrasi ide dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, guna mewujudkan hunian yang layak secara lebih cepat dan efektif.

“Kita memiliki banyak mitra di pemerintah daerah yang dapat diajak bekerja sama. Saya hanya perlu memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan arahan Presiden,” ujar Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019.

Diharapkan, dengan adanya dukungan dari lembaga donor internasional, program perumahan dan permukiman yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia dapat segera terealisasi, demikian Fahri Hamzah.

Seperti diketahui, di kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memastikan bahwa setiap tahapan program berjalan optimal, sehingga masyarakat dapat menikmati hak atas hunian yang layak dan terjangkau.

Program ini juga diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan dan memperluas akses masyarakat terhadap rumah yang berkualitas.

Program pembangunan 3 juta rumah merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan hunian yang layak. Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan, target ini diyakini dapat dicapai sesuai rencana.

Pemerintah berharap kolaborasi ini semakin memperkuat ekosistem perumahan nasional serta memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat luas.

Anis Matta: Islamofobia Harus Dilawan dengan Diplomasi dan Narasi Positif

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyoroti pentingnya melawan Islamofobia melalui diplomasi internasional dan narasi positif.

Menurut Anis Matta, Islamofobia bukan hanya isu sosial, tetapi juga persoalan politik global yang harus diatasi dengan strategi yang tepat.

“Kita harus membangun narasi Islam yang positif, menampilkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, serta memperkuat diplomasi Indonesia di forum internasional,” ujar Anis Matta dalam Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh UBN Podcast dengan tema ‘Say NO to Islamophobia’, Sabtu (15/3/2025).

Dalam pemaparannya, Anis Matta menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam diplomasi internasional untuk memperjuangkan hak-hak umat Islam.

Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain, pertama mendorong Resolusi Global-Indonesia dapat menjadi pelopor dalam menekan PBB dan organisasi internasional untuk mengeluarkan resolusi yang mengutuk tindakan Islamofobia.

“Kedua mendorong Kerja Sama dengan Negara Muslim melalui penguatan hubungan diplomatik dengan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menyuarakan solidaritas terhadap umat Islam,” katanya.

Sedangkan yang ketiga adalah mendorong Advokasi Hak Asasi Manusia, yakni menggunakan platform global untuk menekan negara-negara yang menerapkan kebijakan diskriminatif terhadap Muslim.

Selain diplomasi, Anis Matta juga menegaskan bahwa umat Islam harus berperan aktif dalam membangun narasi yang lebih positif di ruang publik, terutama melalui media sosial dan platform digital.

“Umat Islam perlu mengisi ruang-ruang informasi dengan konten yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang damai, toleran, dan inklusif,” jelasnya.

Menurutnya, langkah ini penting untuk mengubah persepsi masyarakat global yang selama ini dibentuk oleh propaganda Islamofobia di media mainstream.

Menanggapi pertanyaan peserta webinar tentang kemungkinan lahirnya RUU Islamofobia di Indonesia, Anis Matta menyambut baik wacana tersebut.

Ia menilai, regulasi yang melindungi umat Islam dari diskriminasi dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan keadilan sosial.

“RUU ini bukan hanya tentang umat Islam, tetapi juga tentang perlindungan kebebasan beragama dan mencegah segala bentuk diskriminasi. Jika kita ingin hidup dalam masyarakat yang adil dan harmonis, kita harus memastikan tidak ada kelompok yang menjadi korban stereotip negatif,” ungkapnya.

Anis Matta menutup pemaparannya dengan menyerukan aksi nyata bagi umat Islam dalam melawan Islamofobia, baik melalui diplomasi, edukasi, maupun advokasi.

“Kita tidak boleh diam. Mari bersama-sama membangun dunia yang lebih adil dengan menampilkan wajah Islam yang sesungguhnya, Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang,” pungkasnya.

Webinar ‘Say NO to Islamophobia’ ini menjadi momentum penting bagi umat Islam di Indonesia untuk memahami isu Islamofobia secara lebih luas dan mencari solusi bersama untuk menghadapinya.

MKD DPR Sepakat Nilai Ketua BKSAP Mardani Ali Sera Tak Etis Olok-olok Partai Gelora

Partaigelora.id-Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR sepakat menyatakan, bahwa sikap Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Mardani Ali Sera dinilai tak etis saat melontarkan olokan yang ditujukan kepada Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dalam acara ‘Silaturahmi Nasional BKSAP dengan Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina’ di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Karena itu, MKD akan memanggil ahli bahasa pada sidang lanjutan kasus tersebut, untuk memberikan penilaian, apakah pernyataan Ketua BKSAP DPR Mardani Sera tersebut, sekedar candaan atau justru olokan dan hinaan kepada Partai Gelora.

“Pimpinan MKD sepakat bahwa pernyataan Ketua BKSAP Pak Mardani Ali Sera itu tidak etis. MKD akan memanggil ahli bahasa pada sidang lanjutan untuk menilai pernyataan tersebut, apakah sekedar candaan atau hinaan,” kata Eneng Ika Haryati usai pemeriksaan di MKD, Kamis (13/3/2025).

Sebelumnya, Eneng Ika Haryati yang merupakan simpatisan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia melaporkan Ketua BKSAP Mardani Ali Sera ke MKD secara resmi ke MKD pada Kamis (30/1/2025).

Mardani dinilai telah melanggar kode etik sebagai Anggota DPR dengan mengolok-olok Partai Gelora dalam acara resmi DPR. Apalagi Mardani diketahui tidak hanya kali ini saja mengolok-olok Partai Gelora, dia bahkan sering mengolok-olok Partai Gelora dengan sebutan ‘partai nol koma’.

Ika Haryati akhirnya mendapatkan panggilan permintaan keterangan pada Kamis (13/3/2025) di ruang MKD di Gedung Nusantara I DPR/MPR, Senayan Jakarta. Surat panggilan ditandatangani Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurizal, pada Rabu (12/3/2025).

Dalam surat panggilan tersebut, ditegaskan bahwa MKD telah melaksanakan penyelidikan dan verifikasi pengaduan dari Eneng Ika Haryati terhadap dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Anggota DPR RI Mardani Ali Sera.

Ika Haryati datang ke MKD DPR didampingi kuasa hukumnya Ratno Timur dari LBH Gelora. Permintaan keterangan dilakukan secara tertutup dihadiri seluruh Pimpinan dan Anggota MKD. Ia mengaku diperiksa sekitar 15 menit, terkait cuplikan acara yang dijadikan dasar pelaporan, dan apakah dirinya masuk dalam struktur kepengurusan di Partai Gelora.

“Jadi saya ditanyai soal cuplikan Pak Mardani yang mengatakan, bahwa Partai Gelora disebut partai nol koma, jangan didekat-dekatkan dengan PKS dalam acara BKSAP,” ungkapnya.

Dalam pemeriksaan itu, Ika Haryati sempat dicecar oleh Wakil Ketua MKD Aboe Bakar Alhabsyi soal hubungannya dengan Partai Gelora. “Saya ditanya sama Pak Aboe Bakar, apakah saya berada di struktur partai atau tidak. Saya dicecar itu terus, saya katakan tidak, saya hanya simpatisan,” ujarnya.

Ika Haryati lantas mengatakan, bahwa pernyataan Ketua BKSAP Mardani Ali Sera terebut, tidak etis menyatakan hal itu. Sebab, pernyataannya disampaikan dalam acara penggalangan dana untuk kemanusiaan yang dihadiri Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina, serta ditanyangkan secara terbuka di TVR Parlemen.

“Ketua dan Pimpinan MKD sepakat dengan saya, kecuali Pak Aboe Bakar, kalau pernyataan Pak Mardani itu memang tidak etis. Makanya akan dipanggilkan ahli bahasa pada sidang lanjutan untuk memberikan penilaian,” katanya.

Diketahui, pernyataan kontroversial Ketua BKSAP Mardani Ali Sera disampaikan saat ‘Silaturahmi Nasional BKSAP dengan Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina’ di Jakarta, Selasa (21/1/2025). Terjadi saat perwakilan dari Pusat Dokumentasi Islam Indonesia atau Pusdok Tamadun, Hadi Nur Rahmat, memaparkan capaian organisasinya dalam membantu Palestina.

Ketika itu Hadi menyebut kerja sama dengan berbagai partai, termasuk Gerindra, PDIP, PKS, dan Gelora, Mardani tiba-tiba menyela, “PKS jangan dekatin ke Gelora,” ungkapnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.

Aksi tersebut terekam dalam siaran langsung di TV Parlemen dan memicu hujatan dari netizen di media sosial.

Sejumlah perwakilan ormas dan lembaga yang hadir juga tampak terkejut dengan candaan bernada olok-olokan dari politisi PKS itu kepada Partai Gelora.

Sehingga banyak yang menilai pernyataan itu, tidak hanya tidak pantas, tetapi juga berpotensi merusak persatuan umat yang sedang berjuang untuk Palestina.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 103 ormas dan lembaga ini dibuka oleh Wakil Ketua MPR dari PKS, Hidayat Nur Wahid.

Silaturahmi Nasional ini difasilitasi Wakil Ketua DPR Bidang Korpolkam, Sufmi Dasco Ahmad, bertempat di Ruang Abbudl Muis, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

Acara ini juga menghadirkan sejumlah tokoh, seperti Wakil Ketua BKSAP Ravindra Hartarto, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemenlu RI Andy Rachmianto.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X