404 #AnisMatta Archives – Partai Gelora Indonesia

Tag: #AnisMatta

Partai Gelora Tawarkan Narasi Arah Baru Indonesia Atasi Perbedaan Fundamental antara Kelompok Islam dan Nasionalis

, , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai, partai Islam masih sulit untuk memenangi pertarungan politik di konstensi Pemilu 2024, baik pemilu legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres).

Hal itu disebabkan narasi yang ditawarkan hanya diperuntukkan bagi kelompoknya saja, bukan narasi untuk keseluruhan populasi rakyat Indonesia. Dari dulu sampai sekarang, narasinya tidak pernah berubah, selalu mewakili kelompoknya sendiri.

“Pada dasarnya partai-partai Islam ini selalu berorientasi mewakili kelompoknya sendiri dan tidak mewakili populasi. Partai yang basisnya tradisional, dia berusaha mewakili Islam tradisional, demikian pula dari kelompok modernis dia berusaha mewakili Islam modernis,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (6/6/2023).

Karena itu, kata Anis Matta, porsi dukungan masyarakat terhadap partai Islam tidak sebesar dukungan kepada partai nasionalis.

“Inilah masalah fundamental yang seharusnya menjadi perhatian serius untuk mengubah orientasi narasi mewakili kelompoknya, menjadi narasi mewakili populasi atau seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Menurut Anis Matta, seharusnya konsep ajaran Islam digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat, seperti keadilan distribusi ekonomi dan menghadapi ketimpangan ekonomi.

Bukan sebaliknya digunakan untuk membela kelompoknya saja, dan memusuhi kelompok yang lain. Padahal negara dan agama itu tidak bisa pisah-pisahkan dalam sejarahnya.

“Tetapi ada upaya untuk memisahkan agama dan negara dengan dibuat sedemikian rupa sebagai sumber konflik, oleh mereka yang membawa kekuatan agama sebagai ideologinya,” ujar Anis Matta.

Anis Matta menegaskan, Indonesia yang berdasarkan Pancasila, bukan merupakan negara sekuler. Malahan dengan Pancasila, Indonesia justru dikenal sebagai negara religius, karena mengakui adanya Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Inilah yang kita sayangkan kenapa partai Islam itu, tidak pernah ada yang mencoba menggali ajaran agama Islam ini sebagai satu sumber inspirasi. Selain itu, partai Islam juga selalu membawa perbedaan friksi mengenai tata cara beragama, antara yang tradisional dan modernis, di bawah ke politik,” katanya.

Anis Matta berharap partai Islam belajar kepada para pendiri bangsa seperti Bung Karno (Soekarno) yang menawarkan Pancasila sebagai fondasi negara, karena menyadari bahwa di Indonesua itu banyak aliran pemikiran, baik itu di kelompok Islam maupun nasionalis.

“Pancasila itu adalah platform yang mewakili semua kelompok. Dia datang dengan narasi mewakili populasi, bukan satu kelompok,” katanya.

Kehadiran Partai Gelora, lanjut Anis Matta, adalah dalam rangka menyelesaikan perbedaan fundamental antara kelompok Islam dan Nasionalis dengan menawarkan narasi yang mewakili populasi, yaitu Arah Baru Indonesia.

“Kita datang dengan membawa Indonesia lebih maju, karena partai-partai Islam tidak pernah menawarkan kepemimpinan bagi semua. Untuk itu, Partai Gelora hadir untuk menjawab ini,” katanya.

Selain itu, partai Islam selama ini hanya dimanfaatkan untuk kendaraan politik para kandidat di Pilpres, padahal mereka sesungguhnya tidak mewakili Islam, hanya menjadikan simbol saja.

“Dari tiga kandidat calon presiden yang di survei-survei itu, pada dasarnya tidak ada satupun dari kelompok Islam, tapi semua orang menggunakan Islam secara simbol saja.

Dengan kondisi tersebut, maka capres yang didukung partai Islam akan sulit memenangi Pilpres, karena tidak bisa melakukan ekspansi pemilih dari kanan ke tengah, apalagi ke kiri.

“Karena itu, ketika Pilpres mereka selalu menjadi komplementer, wakilnya saja, bukan presidennya, karena memang narasi dan pemimpin yang ditawarkan hanya mewakili kolompoknya saja,” pungkasnya.

Gelar Puncak Acara di Jakarta, Partai Gelora Bakal Umumkan Pemenang Sagara Film Festival

, , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akan menggelar puncak acara Sagara Film Festival pada Minggu (9/1/2022).

Yakni sebuah ajang yang memerepresentasikan budaya, kreatifitas dan imajinasi seluruh masyarakat Indonesia dalam sebuah karya berbentuk film pendek.

Pada puncak acara ini, akan diumumkan tujuh kategori pemenang yang telah diseleksi oleh Dewan Juri.

Ketua Bidang Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) DPN Partai Gelora Indonesia Deddy Mizwar (Demiz) mengatakan, pada saat penutupan pendaftaran Sagara Film Festival pada 10 Desember 2021 lalu, sudah terkumpul 104 film.

“Sebanyak 104 Film yang siap untuk dilombakan di Sagara Film Festival,” kata Deddy Mizwar dalam keterangannya, Jumat (7/1/2022).

Menurut Demiz, ke-104 film tersebut telah diseleksi dan dipilih dalam tujuh kategori pemenang, yang nantinya awarding (pemberian) akan dilaksanakan pada Minggu, 9 Januari 2022 di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas Jakarta Timur.

Adapun tujuh kategori pemenang tersebut adalah, Kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Sutradara Terbaik, Penata Kamera Terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Kategori Film Terfavorit.

“Sagara Film adalah program yang menampung berbagai individu maupun komunitas yang kreatif dan dapat mengetahui lebih dalam seputar perfilman, sastra, budaya dan juga ekraf,” katanya.

Demiz mengatakan, Sagara Film Festival merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Bidang Seni Budaya dan Ekraf Partai Gelora dalam rangkaian HUT Ke -2 Partai gelora Indonesia pada 28 November 2021 lalu.

Sagara Film festival ini, diperuntukkan untuk penggiat film khususnya Generasi muda Indonesia yang mempunyai keterampilan dan mau belajar tentang dunia perfilman.

“Temanya ‘Show Your Culture With Short Movie’ dengan harapan bahwa generasi muda Indonesia mampu merepresentasikan budaya, kreativitas dan imajinasinya dalam sebuah karya berbentuk film pendek,” katanya.

Sagara Film Festival ini mulai dilaunching pada tanggal 28 Oktober 2021 yang berbarengan dengan Hari Sumpah Pemuda dan juga HUT Ke- 2 Partai Gelora Indonesia.

Pendaftaran dibuka dari 1 November-10 Desember 2021. Hingga 10 Desember, yang merupakan hari terakhir dibukanya pendaftaran Sagara Film Festival terkumpul sebanyak 104 Pendaftar dan 104 Film yang siap untuk dilombakan di Sagara Film Festival.

Rakorwil DKI Jakarta
Sementara itu, selain menggelar puncak acara Sagara Film Festival, Partai Gelora juga menggelar penutupan Rakorwil 07 DPD Partai Gelora DKI Jakarta pada Minggu (9/1/2022) ini di tempat yang sama.

Acara ini akan dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, BPH lainnya seperti Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik dan Bendahara Umum, para ketua bidang , bakal calon anggota legislatif, serta fungsionaris di tingkat provinsi sampai dengan tingkat kelurahan.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, rencananya akan menyampaikan pidato politiknya, usai Ketua DPW DKI Jakarta Triwisaksana menyampaikan hasil-hasil Rakorwil 07.

Triwisaksana menyampaikan 5 hasik Rakorwil kali 07 yang akan menjadi fokus agenda kerja ke depan. Pertama, Partai Gelora Jakarta sudah memenuhi 100% kelengkapan kepengurusan dari tingkat provinsi sampai kelurahan, meliputi 6 DPD, 44 DPC dan 267 PAC.

Kedua, Partai Gelora Jakarta hingga kini sudah mencapai 24.000 anggota. Ketiga, Partai Gelora Jakarta siap berpartispasi mencegah mencegah banjir dan polusi dengan gerakan menanam pohon.

Keempat, Partai Gelora Jakarta siap berkontribusi mewujudkan generasi berkualitas dengan memberikan perhatian serius terhadap gizi ibu hamil dan batita melalui gerakan Gen 170.

Kelima, Partai Gelora Jakarta mendorong kreativitas dan inovasi generasi muda melalui Sagara Movement.

“Lima hasil Rakorwil 07 ini yang akan menjadi fokus kerja-kerja Gelora Jakarta ke depan,” kata Triwisaksana atau biasa dipanggil Bang Sani.

Menurut dia, Rakorwil 07 ini sebagai ajang konsolidasi anggota, struktur dan teritorial, terutama dalam menghadapi verifikasi parpol peserta pemilu yang akan dimulai pertengahan tahun 2022 ini.

“Demi suksesnya sebagai peserta Pemilu 2024, Gelora Jakarta membuat tim sukses verifikasi partai politik, selain itu di bentuk juga gugus tugas penggalangan opini publik untuk meningkatkan popularitas Partai Gelora di Jakarta,” katanya.

Triwisaksana berharap kesiapan Partai Gelora Jakarta akan menjadi pemicu dan pemacu Partai Gelora di wilayah lainnya.

“Gelora Jakarta sebagai ibukota harus menjadi contoh terdepan dalam kesiapan organisasi dan teritorial,” pungkasnya.

Threshold Dinilai Memicu Polarisasi di Masyarakat dan Mematikan Potensi Kepemimpinan Nasional

, , , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Pemilu 2019 lalu dinilai menjadi catatan buruk dalam sejarah demokrasi di Indonesia yang perlu dilakukan koreksi besar-besaran selama pelaksanaan masa orde reformasi yang hampir seperempat abad atau 25 tahun.

Pasalnya, banyak penyelenggara pemilu yang meregang nyawa akibat pelaksanaan sistem Pemilu Serentak yang dijadikan eksperimen politik pemerintah dan DPR selama ini.

“Persyaratan presidensial threshold (20 persen kursi DPR) menyebabkan polarisasi yang sangat tajam,” tegas Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk ‘Menakar Reformasi Sistem Politik Indonesia, Apakah Mungkin Jadi Gelombang?’, Rabu (5/1/2022) petang.

Menurutnya, sistem tersebut berpengaruh pada penciptaan polarisasi yang sangat tajam, dan berujung pada pembelahan di masyarakat yang residunya masih ada hingga kini. 

Pemberlakuan ambang batas (threshold) pada calon presiden dan parlemen juga dinilai menghalang-halangi munculnya potensi kepemimpinan nasional.

Sebab, keberhasilan suatu demokrasi tidak diukur dengan persyaratan ambang batas, melainkan dari partipasi masyarakat. Dan perlu diingat, bahwa negara itu dibentuk dari organisasi-organisasi yang ada masyarakat, bukan sebaliknya.

Disamping itu, juga pihak penyelenggara Pemilu 2019  lalu,  pun melahirkan situasi yang overload hingga menyebabkan banyak menelan korban jiwa hingga mencapai 900 orang lebih.

“Ini kalau kita mengeyampingkan teori konspirasi, tapi angka 900 lebih hilang nyawa dari penyelenggara Pemilu itu. Artinya untuk setiap satu kursi DPR RI ada hampir dua nyawa yang jadi korbannya, itu angka yang sangat besar,” ucapnya.

Belum lagi, daftar pemilih dalam Pemilu 2019 dikurangi dengan adanya suara rusak serta partai yang tidak lolos threshold. Maka, total anggota DPR yang ada di Senayan kurang dari 50 persen dari angka 575 tersebut.

“Artinya itu juga menunjukkan keterwakilan antara persentasi saat ini, salah satu dari hal-hal yang ingin di evaluasi di Partai Gelora sebagai bagian dari usaha pembenahan pada sistem politik kita,” katanya.

Anis Matta menegaskan, perubahan sistem politik melalui penyederhanaan Partai Politik, Pilpres dan Pemilu Serentak ternyata tidak serta merta meningkatkan kualitas demokrasi, serta melahirkan pemerintahan yang efektif dan kuat.

“Pengalaman demokrasi yang sangat buruk itu harus dijadikan pembelajaran penting bagi pemerintah. Ini salah satu indikator yang menjadi pertimbangan dasar untuk melakukan evaluasi sistem demokrasi saat ini,” katanya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, penerapan presidential threshold tidak lazim digunakan di negara yang menganut sistem presidensial.

Apalagi dengan syarat calon presiden harus memenuhi 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara sah secara nasional bagi partai maupun gabungan partai pengusungnya.

Persyaratan itu, ujar Burhanuddin, dinilai aneh karena bersifat pembatasan orang untuk maju sebagai calon presiden. Padahal, konstitusi tidak membatasinya.

“Presidential threshold itu aneh dan tidak lazim di negara lain. Tidak ada pembatasan yang ketat seperti di Indonesia untuk maju sebagai calon presiden. Bahkan di Amerika Serikat calon independent pun bisa maju sebagai calon presiden,” ujar Burhanuddin.

Dia khawatir kalau ambang batas itu dinaikan lagi maka partai berbasis agama akan hilang sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan politik.

“Jadi presidential threshold perlu dihapus. Parliamentary threshold diperlukan, tapi jangan terlalu tinggi karena bisa mengurangi pluralisme politik,” ujar Burhanuddin.

Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan bahwa aturan pemilu di Indonesia hanya mempersempit peluang munculnya calon presiden alternatif dari yang sudah dikenal selama ini.

“Dalam konteks itu, saya melihat sistem pemilu saat ini lebih memperkuat peran oligarki politik sekelompikk elite. Namun, mengabaikan keterwakilan rakyat Indonesia dari berbagai daerah,” ujarnya.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai gugatan soal penghapusan presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen masih berpotensi di kabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), jika melihat putusan soal Omnibus Law UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

“Kita minta presidensial threshold dihapuskan karena tidak ada di konstitusi. Jadi para hakim konstitusi harus melihat dalil-dalil secara legalitas, bukan keterkaitan atau keterampilan dari komposisi hakim. MK tidak boleh lagi berkelit untuk tidak mengabulkannya, karena ini jauh lebih komprehensif,” kata Refly Harun.

Pendakwah Nasional Haikal Hassan Baras mengungkapkan, masyarakat di kalangan akar rumput sudah mendambakan adanya reformasi sistem politik di Indonesia saat ini, karena semua hal ini dinilai hanya menjadi corong pemerintah dan menyebabkan potensi disintegrasi NKRI.

“Selama satu bulan rata-rata saya ceramah di 100 masjid. Mereka minta saya menyuarakan gelombang perubahan, reformasi sistem politik saat ini. Apa pemerintah tidak sadar, kalau situasi sekarang menciptakan peluang disintegrasi NKRI. Saya turun ke lapangan setiap hari,” ungkapya.

Haikal Hasan menilai keberpihakan dari banyak pihak untuk mengamini berbagai kebijakan pemerintah, termasuk oleh media tidak mendidik dalam melakukan pendewasaan politik.

“Seperti sebuah teori balon gas,  ini sudah semakin membesar dan tinggal menunggu waktu untuk meledak saja. Situasi ini akan sangat berbahaya, apabila yang masuk adalah terorisme. Pendewasaan politik adalah solusinya,” pungkas Haikal Hasan.

Partai Gelora Setia Dukung Timnas Indonesia, Gelar Nobar Leg Kedua Hadirkan Tiga Eks Pemain Timnas

, , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) leg kedua Final Piala Suzuki AFF antara Indonesia melawan Thailand di Singapore National Stadium pada Sabtu (1/1/2022) malam ini.

Nobar ini sengaja digelar Partai Gelora sebagai bentuk dukungan setia kepada Timnas Indonesia. Partai Gelora melihat Timnas Indonesia sedang berjuang untuk membawa nama baik Indonesia di pentas internasional.

Sehingga butuh koloborasi dari semua pihak untuk tetap memberikan dukungan semangat kepada para punggawa Timnas Indonesia.

Dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia, termasuk Partai Gelora didalamnya, Indonesia diharapkan dapat membalikkan situasi dan tampil sebagai juara Piala AFF 2020.

“Ketika menang dipuji-dipuji, dieluh-eluhkan habis-habisan, Timnas Indonesia hebat. Tetapi begitu kalah, pemainnya disalahkan, tidak mau nonton, pergi begitu saja, itu tidak boleh. Kita tetap harus memberikan dukungan penuh, dan mudah-mudaan dalam leg kedua Timnas Indonesia bisa membalikkan situasi,” kata Anis Matta, Sabtu (1/1/2022).

Anis Matta melihat permainan Timnas Indonesia dibawa asuhan Shin Tae-yong sudah menunjukkan peningkatan kualitas individu maupun kerjasama dalam permainan.

“Saya kagum dengan semangat kolaborasi Timnas Indonesia saat ini. Itu modal kemenangan,” katanya.

Dalam acara nobar leg kedua ini, Partai Gelora menghadirkan tiga mantan pemain Timnas Indonesia, yang sebelumnya menghadirkan dua mantan pemain Timnas asal Papua, Titus Bonai dan Okto Maniani pada leg pertama.

Pada leg kedua, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta akan tetap ditemani Okto Maniani, sementara Titus Bonai kembali ke Papua.

Sebagai gantinya, mantan pemain Timnas Gunawan Dwi Cahyo dan Jajang Mulyan hadir dalam nobar Final Piala AFF 2020 leg kedua ini, antara Indonesia melawan Thailand.

Ketua Bidang Gahora DPN Partai Gelora Kumalasari Kartini juga tetap setia menemani Anis Matta, dan para pengurus BPH lainnya seperti Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik dan Bendahara Umum Achmad Rilyadi nobar Piala AFF 2020.

Dua kader muda Partai Gelora, Haidar Akbar dan Ines Laila Ramadhan dari Generasi Muda Partai Gelora akan tampil sebagai host yang akan memandu diskusi selama nobar leg kedua ini.

Mantan pemain Timnas Indonesia, Oktovianus Maniani tetap optimis Skuad Garuda bisa menang melawan Thailand pada leg kedua, jika bermain seperti pada saat kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.

Ketika itu, kata Okto, Timnas Indonesia dan Thailand sempat bertemu pada 3 Juni 2021 silam dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 putaran kedua Grup G, yang berakhir dengan hasil seri 2-2.

I Kadek Agung Widnyana dan Evan Dimas menjadi pencetak skor bagi Timnas Indonesia pada saat itu. “Kalau main seperti saat kualifikasi piala dunia yang hasilnya draw dengan Thailand, (Indonesia) masih sangat bisa untuk bersaing,” kata Okto.

Tentunya leg kedua nanti akan menjadi pertandingan sulit bagi Timnas Indonesia, tetapi Okto yakin akan ada perlawanan dari anak asuh Shin Tae Yong.

Dia juga mengatakan bahwa Timnas Indonesia tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting. Mantan pemain Sriwijaya FC itu memberikan saran agar para pemain Timnas Indonesia bisa bermain lepas saja. “Harus bermain lepas dan total menyerang,” ujarnya.

Intinya adalah bermain dengan sekuat tenaga, bermain lepas, jangan pikirkan hasil, dan harus total menyerang. “Tetap optimistis!” tegas Okto.

Seperti diketahui, pada leg pertama lalu, Indonesia menelan kekalahan telak dari Thailand 4-0. Untuk tampil sebagai juara, Indonesia harus mencukur Thailand 5-0 atau paling tidak membalas skor yang sama, sehingga ada perpanjangan waktu dan bisa berlanjut ke drama adu pinalti.

Refleksi Akhir Tahun, Anis Matta: Tahun 2022 akan Ada Perubahan Besar, Perubahan Besar itu Dimulai dari Politik

, , , , , , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta menyebut tahun 2022 sebagai tahun perubahan besar terhadap penyelesaian masalah ketimpangan ekonomi, pembusukan demokrasi dan hukum yang berpihak kepada oligarki selama ini.

“Ini semua bisa menjadi satu ledakan sosial yang bisa terjadi setiap waktu, walaupun terus-menerus ditutupi dengan angka-angka ekonomi makro yang tampak menggembirakan,” kata Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk ‘Refleksi Akhir Tahun. Selamat Datang Tahun Politik. Bagaimana Nasib Indonesia di Masa Depan?’ Rabu (29/12/2021) petang.

Dalam diskusi yang disiarkan secara live di kanal YouTube Gelora TV dan facebook Partai Gelora Indonesia, Anis Matta mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir dirinya keliling Pulau Jawa dan Bali, terungkap bahwa beban hidup masyarakat sehari-sehari di lapisan bawah justru bertambah berat, seperti tidak tahu bagaimana harus bergerak dari keterpurukan ekonomi saat ini.

“Jadi semua tentang pembusukan demokrasi dan hukum itu terjadi karena memang ada ketakutan untuk memberontak terhadap situasi mereka (masyarakat). Memang betul, ada kesulitan hidup, beban hidup dan himpitan hidup yang makin berat,” katanya.

Karena itu, terhadap situasi dan kondisi saat ini perlu dilakukan perubahan besar-besaran yang dimulai dari satu titik, namanya perubahan politik.

“Partai Gelora akan mengajukan tiga judicial rewiew ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Presidentary Threshold dan Parliamentary Thershold (PT) nol persen, serta pemisahan Pilpres dan Pileg dalam satu waktu,” katanya.

Ketentuan PT 20 persen pada Pilpres saat ini, dinilai telah menghalangi munculnya calon-calon potensial, karena calon presiden hanya ditentukan oleh partai politik (parpol) yang lolos ke Senayan pada pemilu sebelumnya.

Sementara pada PT 4 persen ambang batas parlemen, ada banyak suara yang ikut pemilu menjadi sia-sia karena persoalan fundamental dari sistem pemilu saat ini.

“Mudahnya, begini populasi dikurangi menjadi DPT. Kemudian DPT ini dikurangi lagi partai yang tidak lolos. Lalu, dikurangi suara tidak sah,  dikurangi lagi dengan partai yang tidak lolos parlemen. Maka kira-kira kurang dari 50% tingkat representasi anggota parlemen yang terpilih, ini sangat buruk sekali,” katanya.

Sedangkan terkait pemisahan Pilpres dan Pileg, kata Anis Matta, belajar dari kasus Pemilu 2019 yang menyebabkan lebih dari 900 petugas pemilu meninggal dunia akibat beban kerja.

“Kita akan mengusulkan pemisahan antara pemilihan pemilu legislatif dan pemilhan presiden supaya tidak ada lagi beban kerja yang menumpuk. Pemilu 2019 lalu adalah pemilu terburuk sepanjang sejarah, angka kematiannya sangat tinggi,” katanya.

Selain mengajukan Judial Review ke MK, Partai Gelora juga akan mengusulkan pembubaran fraksi di DPR, sehingga membuka perdebatan yang panjang dalam membahas peraturan perundang-undangan atau perumusan legislasi.

“Nanti akan ketahuan, mana anggota DPR yang tidak pernah bicara sama sekali. Mereka tidak bisa sembunyi, dibalik juru bicara, semua harus bicara. Tidak lagi diwakili fraksi sebagai juru bicara, sehingga ketika membahas UU perdebatannya panjang dan matang,” ujarnya.

Perubahan besar dalam sistem politik ini, diharapkan dapat mengembalikan demokrasi Indonesia pada jalur yang benar. Sehingga memungkinkan orang-orang terbaik dapat memimpin bangsa ini dan mampu mengatasi masalah ketimpangan ekonomi. 

“Ini alasan mengapa, saya percaya bahwa tahun 2022 nanti akan menjadi tahun perubahan besar. Semua krisis dan kesedihan yang kita lihat sepanjang tahun 2021 ini, tidak bisa kita tutupi dengan angka-angka makro yang kelihatan menggembirakan, tapi sebenarnya tidak pernah kita rasakan. Karena itu, kita perlu perubahan dalam sistem politik kita,” tegasnya.

Ekonom senior Rizal Ramli menegaskan, tidak ada upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, tapi lebih pro terhadap oligarki yang berkuasa di Indonesia.

“Hari ini tidak ada tuh saya lihat niat pemerintah (menstabilkan harga). Eggak ada tuh sikapnya mau ngapain dan sebagainya, malah sibuk kampanye pakai media berbayar kampanye pakai kostum. Padahal Ibu-ibu dan keluarga-keluarga yang terimbas pandemi Covid-19 hingga kini tak memiliki kerjaan sudah mengeluh semua,” kata Rizal Ramli.

Namun, dia memandang ekonomi pada 2022 akan ada sedikit perbaikan dibanding tahun 2021. Tetapi penerimaan pajak yang diklaim faktanya meroket, bertolak belakang dengan fakta yang dia dapat.

Penerimaan pajak saat ini sudah anjlok jika dilihat dari tax ratio yang hanya 7,8 persen atau menurutnya paling buruk. Tapi di sisi yang lain, pemerintah justru menaikkan pajak rakyat kecil untuk menopang keuangan negara bukan malah menekan pengemplang pajak.

Pengamat politik Rocky Gerung mendukung upaya Partai Gelora untuk melakukan perubahan besar secara politik. Tetapi perubahan politik itu harus terjadi sebelum Pemilu 2024, sebab jika perubahan terjadi pada Pemilu 2024, maka oligarki justru akan berkuasa lagi.

“Sekarang aja ada oligarki yang mendukung agar PT Presiden dan Parlemen 0 persen supaya bisa berkuasa lagi. Tapi upaya Partai Gelora paling tidak akan memperpanjang magnitude demokrasi secara legal. Bangsa ini sedangkan menantikan gelombang baru,” kata Rocky.

Rocky Gerung mengatakan, ia dan beberapa pakar hukum tata negara tengah memikirkan jalan keluar konstitusional untuk melakukan perubahan politik sebelum Pemilu 2024 agar oligarki tidak berkuasa lagi.

Pakar hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan, hukum selama ini dikendalikan oligarki untuk melindungi kelompok kepentingan besar. Sehingga kepentingan kelompok tersebut selalu dikompromikan, sementara hukum untuk masyarakat selalu ditekan.

“Makhluk ini akan tetap hidup dan cari untung terus. Masalah rakyat kecil memang diurus, tapi yang bikin pusing ini masalah konglomerat dan penyelenggara negara. Oligarki ini ada di pemerintahan di dalam dan di luar pemerintahan. Dan DPR sekarang kayak kantor cabang Presiden saja, UU apa saja diketok tanpa ada perdebatan panjang,” kata Margarito.

Selain itu, Margarito menilai juga MK sudah seperti ‘diskotik’ saja semua keputusannya bersifat final and binding bersifat mengikat dan tidak ada ruang hukum untuk mengujinya lagi.

Namun, disatu sisi MK membuat keputusan janggal soal UU Cipta Kerja dengan mendasarkan pada UU No.12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-undangan, tidak menggunakan dasar legal standing dan bahwa UU yang di dalam Cipta Kerja sudah ada yang pernah diputuskan.

“Jadi kalau Gelora mau mengajukan lagi itu,  clear. Ini tantangan buat Hakim Konstitusi. Dan pasal 7 UU Partai Politik, tegas diatur soal partai politik,  yang memungkinkan Gelora mengajukan Judicial Review. Pembahasannya nanti tinggal soal,  apakah Gelora sesuai dengan ketentuan tersebut. Ini peluang,  kalau diluar itu ruwet, tinggal disiapkan dalil-dalil secara matang dan pengacaranya yang akan ditunjuk,” tegas Margarito.

Dukung Timnas Indonesia, Partai Gelora Gelar Nobar Serentak Final Piala AFF Suzuki 2020 dengan Bintang Tamu Tibo dan Okto

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Timnas Indonesia akan menghadapai Thailand dalam final Piala AFF Suzuki 2020 yang digelar dalam sistem dua leg yang akan berlangsung di Singapore National Stadium. Leg pertama digelar pada Rabu (29/12/2021) dan leg kedua pada Sabtu (1/01/2022) malam WIB.

Guna memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akan menggelar acara nonton bareng (nobar) pada Rabu (29/12/2021) malam.

Nobar ini akan digelar serentak di 34 DPW (provinsi) Partai Gelora dan dipusatkan di Gelora Media Center (GMC) di bilangan Kuningan, Jakarta, Selatan. Nobar juga akan diikuti oleh pengurus Partai Gelora di kabupaten/kota (DPD) dan kecamatan (DPC).

Acara nobar ini akan menghadirkan dua mantan pemain Timnas Indonesia Titus Jhon Londouw Bonai (Titus Bonai) dan Oktovianus Manianti (Okto).

Titus Bonai (Tibo) dan Okto Maniani akan diterbangkan ke Jakarta dari Papua untuk ikut dalam acara nobar. Tibo dan Okto sendiri diketahui sudah menjadi kader Partai Gelora beberapa waktu lalu.

Rencananya, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidiik, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, dan para ketua bidang DPN Partai Gelora akan mengikuti acara nobar di GMC.

“Saya kagum dengan semangat kolaborasi Timnas Indonesia saat ini. Itu modal kemenangan,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021).

Menurut dia, sepakbola bukan lagi sekadar olahraga, tapi sudah menjadi bagian dari proses membangun jati diri bangsa.

“Kita bisa bersorak, bersedih, berdebar-debar bersama ketika tim merah putih bertarung demi berkibarnya bendera merah putih di panggung dunia. Kita semua disatukan dalam perasaan yang sama,” katanya.

Anis Matta mengatakan, Nobar akan diikuti oleh pengurus Partai Gelora dari seluruh Indonesia, baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, hingga kecamatan. Program ini  diharapkan menjadi tempat para pengurus Partai Gelora berinteraksi dengan warga sekitar.

Di sela-sela nobar ini, Anis Matta akan menyapa beberapa pengurus DPW sebagai perwakilan untuk mengetahui kesiapan mereka dalam menggelar acara nobar di wilayah masing-masing

“Acaranya sederhana saja, yang penting kita bisa merasakan kebersamaan dan kegembiraan di tengah situasi krisis ini,” katanya.

Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelora Kumalasari (Mala) Kartini mengatakan, acara nobar final  Piala AFF Suzuki 2020 ini sengaja digelar untuk memberikan dukungan kepada Timnas Indonesia yang akan melawan Thailand.

“Nobar ini dalam rangka mensupport Timnas Indonesisa maju ke laga Final di Piala AFF 2020. Kami Partai Gelora Indonesia mengadakan Nobar se Indonesia,” kata Mala Kartini.

Dengan dukungan Partai Gelora ini, ia berharap Skuad Garuda dibawah asuhan Shin Tae-yong dapat mengalahkan Thailand,  yang berjuluk Skuad Gajah Perang.

“Kami yakin Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong menang di Final lawan Thailand. Kami yakin kutukan final bagi Indonesia selama ini bisa dimusnahkan atau dihilangkan Shin Tae-yong,” tegasnya.

Ketua Bidang Gahora DPN Partai Gelora ini menilai Shin Tae-yong telah memberikan warna baru permainan Timnas Indonesia. Seluruh pemain memiliki kualitas dan stamina yang sama, serta mampu mengorganisir permainan tim lebih baik di lapangan.

“Shin Tae-yong membuat Timnas bersinar dan subur dalam produktivitas gol. Ini berarti permainan mereka dan kepercayaan diri mereka sudah terbangun sangat tinggi. Mereka bisa bermain dengan baik, meski strategi berganti-ganti dimainkan Shin Tae-yong. Sehingga kami yakin kali ini Indonesia inshaALLAH menang dan membawa pulang Piala Suzuki AFF ke tanah air,” pungkasnya.

Bagi Timnas Indonesia, ini akan menjadi final keenam dalam sejarah keikutsertaannya pada Piala AFF.

Skuad Garuda selalu menelan kekalahan dalam lima kesempatan sebelumnya berlaga di final, yakni pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Dengan demikian, skuad Garuda belum pernah mencicipi gelar Piala AFF atau turnamen antarnegara se-Asia Tenggara tersebut.

Di sisi lain, Thailand yang akan menjadi lawan Indonesia pada final edisi 2020, sudah lima kali menjadi juara Piala AFF.

Tim berjulukan Gajah Perang itu menjadi juara pada edisi 1996, 2000, 2002, 2014, dan 2016.

Dari lima gelar yang telah dikoleksi, tiga di antaranya mereka raih setelah mengalahkan Indonesia di final, yakni pada edisi 2000, 2002, dan 2016.

Anis Matta: Partai Gelora Sengaja Garap Isu Prioritas Bangsa, Tidak Sexy Tapi Sangat Penting

, , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan dapat memahami, bahwa isu-isu yang diangkat Partai Gelora menjadi sebuah program kampanye sangat tidak populer di masyarakat dan tidak seksi untuk menjadi konsumsi pemberitaan di media.

“Teman-teman media sering bertanya kepada saya, kenapa Partai Gelora selalu mengangkat isu yang sangat tidak populer dan tidak seksi secara media seperti juga isu stunting ini, sebelumnya soal isu lingkungan,” Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk ‘Launching Gerakan Gelorakan GEN 170, Ibu Sehat Bayi Hebat di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Rabu (22/12/2021) petang.

Menurut Anis Matta, sejak awal ia sudah menyadari isu yang diangkat Partai Gelora tidak seksi untuk konsumsi media. Namun, dia ingin mengatakan bahwa, pendirian partai politik seharusnya tidak semata bertujuan untuk merebut kursi kekuasaan, tetapi juga harus bisa melakukan perubahan di masyarakat.

“Karena itu, setiap agenda yang kita tempatkan di agenda prioritas, selalu dimulai dengan program literasi seperti yang kita lakukan sebelumnya, dengan gerakan menanam 10 juta pohon,” katanya.

Anis Matta menegaskan, untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menuju 5 besar dunia membutuhkan waktu panjang dan tidak banyak orang yang mengerti, tetapi perubahan itu harus mulai dilakukan sekarang.

“Ada satu cerita kenapa TV National Geographic bisa menjadi sangat populer, padahal seluruhnya science. National Geographic itu, adalah contoh dari gerakan wakaf untuk mengubah science dari milik scientist menjadi milik publik,” ujar Anis Matta.

Dalam kasus National Geographic ini, lanjutnya, ia melihat ada tekad dan political will yang luar biasa untuk mendistribusikan pengetahuan kepada masyarakat melalui gerakan wakaf tersebut.

“Dan saya bahagia hari ini, telah mendapatkan konfirmasi scientific, bahwa program Gerakan GEN 170 ini secara scientific, possible (mungkin). Kita ingin gerakan wakaf ini menjadi bismarck (karakter) dari Partai Gelora. Gerakan-gerakan ini yang kita lakukan,” katanya.

Anis Matta berharap program gerakan GEN 170 ini dapat mendorong political will pemerintah untuk mengintervensi nutrisi dan gizi masyarakat guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

Pemerintah harus mengalokasikan anggaran untuk pemberian nutrisi kepada ibu hamil, bantuan kelahiran, bantuan nutrisi untuk bayi dan makan siang gratis bagi anak sekolah hingga jenjang SMA.

Alokasi anggaran tersebut, kata Anis Matta, dimungkinkan tinggal kemauan politik (political will) dari pemerintah untuk menjadikannya sebagai kebijakan publik.

“Kalau ingin menghilangkan stunting, serta menjadikan manusia Indonesia kuat dan unggul dengan tinggi badan 170, maka negara harus mengintervensi dengan memberikan nutrisi kepada ibu hamil, bantuan kelahiran, bantuan nutrisi 1.000 hari pertama pada bayi dan bantuan makan siang untuk anak sekolah hingga SMA,” katanya.

Guru Besar Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof Dr. drg Sandra Fikawati, MPH mengatakan, masalah stunting ini harus diperjuangkan secara bersama-sama untuk diatasi. Sebab, stunting tidak hanya sekedar masalah tinggi badan, tetapi juga menurunkan kemampuan kognitif dan kecerdasan.

“FKM UI sudah melakukan penelitian soal ini, masalah stunting sangat penting untuk diperjuangkan bersama. Dari hasil kajian FKM UI, yang harus diperjuangkan bukan hanya nutrisi pada bayi saja, tetapi juga nutrisi pada remaja,” kata Fikawati.

Fikawati menilai, nutrisi pada bayi seharusnya diberikan pada 8.000 hari pertama, bukan 1.000 hari berdasarkan hasil penelitian FKM UI.

“Masalah stunting ini, penyakit karena tidak cukup gizi dan kurang cukup makan. Generasi 170 ini, generasi optimis dan realitis, saya senang dengan program ini. Soal stunting ini, bukan hanya nutrisi 1.000 hari pertama yang diperhatikan, perlu ditambah lagi 7.000 hari lagi,” kata Guru Besar Gizi Masyarakat FKM UI Ini.

Hal senada disampaikan Ahli Imunologi, dr Rina Adeline, Sp. MK, M. Kes, ABAARM. dr Rina mengatakan, asupan gizi, serta vitamin D dan VDR (Vitamin D Resepter) berperan untuk menggantikan sel-sel yang rusak pada saluran pencernaan dan otak.

“Jika saluran pencernaan terjadi kebocoran, maka otak kita bisa terganggu, sehingga terjadi autoimun, malnutrisi dan menyebabkan stunting. Stunting itu terjadi akibat gangguan gizi kronik, selain dipicu gangguan lingkungan seperti polusi,” kata dr Rina Adeline.

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Ratih Sanggarwati mengatakan, gerakan GEN 170 merupakan program PiPI (Pintarnya Perempuan Indonesia) Partai Gelora. PiPI saat ini sudah terbentuk hingga tingkat kecamatan, yang bertujuan menjadikan perempuan Indonesia berdaya dan berdaya guna.

“Melalui PiPI ini, gerakan GEN 170 akan digelorakan sampai tingkat kecamatan untuk mengatasi masalah stunting ini. Anak-anak akan diberikan telur, vitamin dan makanan bergizi. Ibu-ibu hamilnya juga kita perhatikan,” kata Ratih.

Tokoh Perempuan Penggerak Masyarakat Bali Agung Tini yang hadir secara daring siap berkolaborasi dengan Partai Gelora untuk meuwujudkan dan meralisasikan program GEN 170 secara nasional.

“Selamat untuk Partai Gelora menjadi pioner dan menstimulus kita semua dengan program GEN 170. Ini saya kira persembahan terbaik di Hari Ibu, yang memiliki makna Partai Gelora menjadi seorang ibu yang melahirkan generasi kuat, unggul dengan tinggi badan 170,” kata Agung Tini.

Agung Tini mengungkapkan, juga telah menginisiasi program serupa melalui Sekolah Karakter Calon Ayah dan Ibu dengan memberikan perlidungan anak yang akan dilahirkan dari sudut ekonomi dan kesehatan.

“Saya ingin berkolaborasi dan menyukseskan program GEN 170. Program ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dari akademisi, lembaga pendidikan termasuk media. Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi,” ujarnya.

Anis Matta: Gerakan GELORAKAN GEN 170 Untuk Mencetak Manusia Indonesia yang Kuat dan Unggul

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta secara resmi melaunching Gerakan ‘ GELORAKAN GEN 170’ guna menyiapkan manusia Indonesia yang kuat dan unggul menuju 5 besar dunia.

“Partai Gelora memberi perhatian khusus manusia Indonesia, yang harus kita persiapkan sejak dalam kandungan, bukan di rekayasa, tapi kita rencanakan,” kata Anis Matta Teras Kota Entertaiment Center, BSD City, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Rabu (22/12/2021).

Anis Matta berharap Gerakan ‘GELORAKAN GEN 170’ dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, melalui peningkatan postur fisik atau tinggi badan 170 cm, serta mencegah terjadinya stunting.

“Kita melaunching gerakan GEN 170 ini sebagai langkah awal menjadikan Indonesia sebagai kekuatan 5 besar dunia. Mudah-mudahan ibu-ibu hamil yang hadir bayinya ditakdirkan menjadi bayi kuat dan unggul, tingginya minimal 170,” katanya.

Anis Matta lantas mengumpulkan seluruh ibu-ibu hamil yang hadir keatas panggung dan menanyakan suka dukanya selama proses kehamilan.

Guna mensukseskan gerakan ini, bagi mengikuti program ini Partai Gelora akan memberikan bantuan kepada ibu-ibu hamil selama mereka mengandung, bantuan kelahiran dan bantuan nutrisi untuk 1.000 hari pertama pada bayi, serta mencatat perkembangan pertumbuhan anak agar didapatkan tinggi badan 170 cm.

“Tapi kita berharap ada intervensi negara untuk bantuan gizi ini. Karena kalau kita lihat bangsa-bangsa Asia Timur dulunya pendek-pendek, tapi sekarang tingginya antara 173-177 cm, itu karena ketercukupan gizi. Jadi masalah tinggi badan itu bisa direncanakan sejak awal,” katanya.

Menurut Anis Matta, menjadikan manusia tumbuh kuat dan unggul juga telah diperintahkan oleh agama, khususnya Islam yang telah disebutkan dalam Al Qur’an.

“Gerakan ini bisa mulai dicoba di Tangsel. Partai Gelora, kalau diberikan kepercayaan berkuasa akan memberikan bantuan makan siang kepada anak-anak, sekolah,” katanya.

Launching ‘GELORAKAN GEN 170’ ini dihadiri kurang lebih 200 ibu-ibu hamil dan anak balita di Tangsel. Launching gerakan ini juga dilakukan serentak di 34 DPW.

Dalam kesempatan ini, Anis Matta menyapa dan menanyakan kegiatan serupa di beberapa DPW melalui zoom meeting.

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, Kabangter II Achmad Zairofi, Kabid Perempuan Ratih Sanggarwati, fungsionaris DPN, caleg dapil Banten Sarah Azzahra, Ketua DPW Banten Ramadoni, Ketua DPD Tangsel Fikri Hamadi, serta Walikota Tangsel Benyamin Davnie.

Kabid Perempuan DPN Partai Gelora Ratih Sanggarwati mengatakan, launching gerakan ‘GELORAKAN GEN 170’ ini dihadiri sekitar 1.700 ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia.

“Kegiatan ini diikuti 1.700 ibu hamil dan balita di 34 DPW. Kalau disini yang hadir lebih dari 100 ibu hamil. Terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada bidang perempuan untuk melaksanakan kegiatan ini,” kata Ratih.

Hal senada disampaikan Ketua DPW Banten Ramadoni. Ia menyampaikan terima kasih kepada DPN Partai Gelora yang memberikan kepercayaan DPW Banten untuk melaunching gerakan ini.

“Terima kasih atas kepercayaan untuk penyelenggaraan launching gerakan GEN 170 ini di Tangsel. Kami antusias untuk kesuksesan acara ini,
Selamat Hari Ibu,” kata Ramadoni.

Sementara Walikota Tangsel Benyamin Daniel mengatakan, gerakan ‘GELORAKAN GEN 170’ ini sesuai dengan program Pemerintah Kota Tangerang Selatan, yang masuk dalam program Keluarga Berencana.

“Jadi perhatian kami dengan Partai Gelora sama. Tingkat keberhasilan kami dalam program ini tinggi, dan ibu hamil yang ikut acara ikut sekarang ada 200,” kata Benyamin Davnie.

Persiapkan Generasi Unggul, Gerakan GELORAKAN GEN 170′ akan Mulai Digulirkan dari Tangsel

, , , , , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Bertepatan dengan Hari Ibu, Rabu 22 Desember 2021, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi akan mencanangkan Gerakan ‘GELORAKAN GEN 170’  di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

Gerakan ‘GELORAKAN GEN 170’ ini akan menjadi gerakan Partai Gelora secara nasional untuk mempersiapkan generasi unggul Indonesia menuju 5 besar dunia.

Pencanangan akan dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta, dihadiri Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Ahmad Rilyadi, Kabangter II Ahmad Zairofi, Kabid Perempuan Ratih Sanggarwati, Ketua DPW Banten Ramadoni dan Walikota Tangsel Benyamin Davnie.

Ketua Panitia GELORAKAN GEN 170 Ari Saptono mengatakan, pencanangan ‘GELORAKAN GEN 170’ ini akan dilakukan secara serentak di 34 DPW, namun secara simbolis dipusatkan di Tangsel.

“Nantinya Ketua Umum Partai Gelora akan menyapa menyapa wilayah terkait kesiapan untuk launching Gelorakan Gen 170. Ada 10 DPW yang akan disapa sebagai perwakilan,” kata Ari Saptono, Selasa (21/12/2021).

Pencanangan ini akan dihadiri ibu-ibu hamil dan anak-anak se-Tangsel. Anis Matta didampingi Walikota Tangsel Benyamin Davnie akan memberikan bingkisan nutrisi dan vitamin D kepada ibu-ibu dan anak-anak yang hadir.

Hal serupa juga dilakukan di seluruh DPW Partai Gelora yang akan memberikan bingkisan nutrisi secara serentak kepada ibu-ibu dan anak-anak yang hadiri di wilayahnya masing-masing.

Gerakan yang mengambil tema ‘Ibu Sehat Bayi Hebat ini, menurut Ari Saptono, bertujuan untuk menurunkan tingginya angka kematian ibu (AKI) angka kematian bayi (AKB) dan mencegah terjadinya stunting (kerdil).

Berdasarkan data BKKBN, setiap tahun 4,8 juta anak lahir di Indonesia. Tingginya angka kelahiran ini menempatkan Indonesia pada urutan keempat, setelah China, India dan Amerika Serikat.

“Tetapi kematian ibu juga masih cukup tinggi, yakni 305 per 100.000 penduduk dan angka kematian bayi sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup,” jelasnya.

Sementara terkait masalah stunting di Indonesia, lanjut Ari Saptono, dipicu karena kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupannya yang menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang bayi.

Akibatnya, balita tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurannya. Dampak lainnya adalah sistem imun rendah, anak mudah sakit, gangguan sistem pembakaran di dalam tubuhnya hingga penurunan fungsi kognitif.

“Stunting ini juga dapat menyebabkan kematian pada bayi dan balita,” kata Ari Saptono, yang juga Ketua Bidang Komunikasi DPN Partai Gelora ini.

Karena itu, Gerakan GELORAKAN GEN-170’ diharapkan bisa menjadi gerakan bersama semua pihak, selain untuk menurunkan tingginya AKI, AKB dan mencegah terjadinya stunting, juga untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang cukup dalam gizi dan tumbuh kembang yang ditandai dengan tinggi rata-rata 170 cm.

“Jadi distribusi nutrisi ini penting bagi kita untuk pembentukan postur fisik manusia Indonesia, tumbuh menjadi orang yang kuat. Untuk mensukseskan ini, Partai Gelora akan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak demi terciptanya generasi bangsa yang unggul,” pungkasnya.

Akhiri Masa Tanggap Darurat, Partai Gelora dan Blue Helmet Gelar Doa Bersama 250 Pengungsi Erupsi Gunung Semeru

, , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) bersama Blue Helmet menggelar acara tahlil dan doa bersama untuk korban erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, diakhir masa tanggap darurat pada Kamis (16/12/2021).

Tahlil dan doa bersama ini digelar di Posko Kolaborasi Relawan Blue Helmet di Candipuro, Lumajang. Acara ini dihadiri 250an pengungsi erupsi Semeru. Doa bersama ini dipimpin tokoh ulama masyarakat setempat. Sehari sebelumnya acara serupa juga di gelar di Posko Kolaborasi Blue Helmet di Pronojiwo

Ketua Umum Partai Gelora yang juga Ketua Dewan Pembina Blue Helmet Anis Matta, berkesempatan hadiri secara virtual atau daring. 

Dalam sambutannya, Anis Matta mengatakan, Partai Gelora ikut berpartisipasi berkolaborasi bersama seluruh masyarakat untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak dari erupsi Semeru ini.

“Dan pada malam hari ini kita semuanya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berdoa bersama mudah-mudahan Allah SWT menerima saudara-saudara kita yang telah wafat dari erupsi ini di sisi-Nya dan mengampuni dosa-dosa mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga Nya, juga saudara-saudara kita yang terluka dari bencana ini, segera disembuhkan,” kata Anis Matta, Kamis (16/12/2021) malam.

Anis Matta secara khusus mengucapkan apresiasi yang mendalam kepada relawan kemanusiaan yang tergabung di Blue helmet karena kehadiran nyata mereka selama erupsi Semeru.

“Mudah-mudahan kerja pimpinan dan relawan Blue Helmet menginspirasi seluruh masyarakat kita di seluruh Indonesia untuk mempertahankan semangat solidaritas kita semuanya. Makna persaudaraan kita sebagai bangsa teruji ketika kita sedang menghadapi musibah,” lanjut Anis Matta.

Sementara Ketua Blue Helmet Jawa Timur Hasan Bashori mengatakan upaya yang dilakukan para relawan Blue Helmet hanya sebuah upaya kecil yang merupakan ekspresi kepedulian kemanusiaan.

“Kita hanya salah satu bahu diantara bahu-bahu yang membantu meringankan korban bencana,” kata Hasan Bashori.

Ketua DPW Partai Gelora Jawa Timur Muhammad Sirot mengatakan, Blue Helmet akan tetap di Lumajang untuk membantu recovery masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru.

“Kedepan setelah masuk masa recovery, Blue Helmet akan fokus pada penumbuhan ekonomi kecil masyarakat dan juga pendidikan, utamanya anak yatim korban Semeru dengan kolaborasi bersama lembaga yang lain,” kata Muhammad Sirot.

Seperti diketahui, pada Sabtu (4/12/2021) lalu, Gunung Semeru erupsi dan memuntahkan guguran awan panas yang menyebabkan 48 jiwa meninggal dunia hingga kini.

Selain itu, 18 orang menderita luka berat akibat erupsi Gunung Semeru. Rata-rata korban mengalami luka bakar akibat terkena guguran lahar. Sementara itu, 12 orang menderita luka ringan.

Berdasarkan data dari BNPB, tercatat ada 9.977 orang yang mengungsi karena erupsi Gunung Semeru. Para pengungsi ini tersebar di 148 titik pengungsian di Kabupaten Lumajang.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X