Tag: arah baru indonesia

Fahri Ajak Masyarakat Jaga Tiga Keseimbangan Agar Tetap Bahagia Saat Pandemi Covid-19

, , , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengajak semua pihak untuk menjaga keseimbangan kesehatan fisik, fikiran dan jiwanya agar tetap bahagia dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Karena orang yang tidak punya kebahagian tidak akan bisa menyebarkan optimisme. Bagaimana dia bisa mengajak orang bahagia, sementara dia sendiri tidak bahagia,” kata Fahri dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).

Hal itu disampaikan Fahri saat menjadi keynote speker acarara Ngrumpi#6  dengan tema ‘Perempuan Bahagia Itu Sehat’ yang diselenggarakan Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia, Jumat (9/4/2021).

Menurut Fahri, kebahagian itu sangat penting bagi umat manusia baik itu, laki-laki dan perempuan. Masalah kebahagian juga diatur dalam tradisi bernegara, konstutusi dan agama.

“Kebahagian itu tema penting, tapi jarang dianggap penting. Saya sering mengajukan tema ini, apalagi kalau soal agama, karena memotivasi orang untuk bahagia itu jauh lebih kena. Kebahagian itu dicari sendiri, bukan dari orang lain sehingga menjadi lifestyle to habit,” katanya.

Karena itu, Fahri berharap Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia bisa menelurkan semboyan ‘Happines Is My Habit (kebahagiaan itu kebiasaan saya)

“Happines is my is habit, bahagia itu kebiasaanku, every minute,  every time, happines.  So happines itu harus menjadi kebahagiaan dan jadi rutinas kebiasaan,” kata Fahri.

Di beberapa negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) misalnya, lanjut Fahri, kebahagian itu bahkan menjadi departemen sendiri dan dipimpin oleh seorang perempuan. 

“Topik kebahagian ini harus diperdalam dan kita mengeksplor kebiasaan orang bisa bahagia, daripada mengeksplor kebiasaan bersedih. Sekarang ini tangis sedihnya lebih banyak daripada tangis bahagia, padahal kita harus memperbanyak tangis bahagia, bukan tangis sedih,” ujar Fahri.

Fahri kemudihan mencontohkan soal kelahiran Partai  Gelora seperti dinantikan oleh kedua orang tuanya, orang yang melihat dengan tangis kebahagian, bukan kesedihan. 

“Kita harus mentradisikan tangis kebagiaan itu, karena bisa  memperbesar volume rongga dada kita, sehingga kita bisa menghadapi tantangan masa depan,” kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Fahri menegaskan, dalam latihan keseimbangan, kita sering mendapatkan motivasi untuk mencari kebahagian. Dimulai dari latihan menjaga kesehatan fisik, pikiran dan jiwa.

“Sebentar lagi memasuki bulan Ramdhan, mau nggak mau kita stop makan dan memperbanyak ibadah pada malam hari. Jadi ada semacama overhaul dari kesehatan fisik menuju keseimbangan. Fisiknya terkoreksi, dan ahli kesehatan tidak ada yang menyatakan tidak puas,” katanya.

Sementara kesehatan fikiran harus diperbanyak dengan membaca buku, sehingga bisa berpikiran sehat dan memiliki nalar dalam mencerna pembicaraan di ruang publik.

“Kalau kesehatan jiwa harus sering bertanya, bercermin dan evaluasi setiap saat untuk menjadi lebih baik dan bisa menjadi energi buat kita, dan berani berbicara,” katanya.

Tiga keseimbangan fisik, fikiran dan jiwa ini, kata Fahri, akan melahirkan kebahagian. Ia berharap tema-tema seperti ini harus menjadi bahan diskusi dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga orang bisa menemukan kebahagian, bukan kesedihan. 

“Kita perlu sharing-sharing dalam acara Rumpi seperti ini karena sharing happines menarik orang-orang. Sehingga rumpi yang dulu konotasi negatif, jadi positif. Jadi ruang untuk menemukan kebahagian, mendengar hal-hal bahagia. Saya suka rumpi ini, bukan rumpi yang lain,” kata tandas Fahri.

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati mengatakan, Ngrumpi#6 dengan tema ‘Perempuan Bahagia Itu Sehat’ semakin menegaskan, bahwa perempuan bahagia itu sehat.

Ahli kesehatan perempuan lulusan Harvard University, dr Roy Panunsunan Sibarani mengatakan, kebahagian itu terbentuk dari diri sendiri yang berasal dari pikiran positif, bukan negatif.

“Saya punya pasien usianya 78 tahun yang selalu dihantui kekuatiran kesehatannya karena memiliki penyakit diabetes dan hipertensi. Pasien saya takut mati kena Covid-19 seperti temennya yang berusia 93 tahun,” kata Roy.

Ia kemudian menasehati pasien agar tidak perlu takut, dan terus menumbuhkan kebahagian. Sakit dan ketakutan itu bisa timbul karena pikiran-pikiran negatif. 

“Kalau kita bilang sakit ya akan menjadi sakit, jadi sangat berpengaruh pada bentukkan pikiran kita sendiri. Saya bilang jangan main-main dengan fikiran, karena fikiran ini selalu menghantui ibu,” kata Roy menasehati pasiennya. 

Roy mengingatkan agar setiap orang tidak mempersepsikan pikiran negatif atau jelek saja, melainkan harus selalu optimis dalam setiap mengerjakan sesuatu. 

“Kehidupan kita kalau selalu diliputi rasa cemas, tentu tidak akan bahagia. Kalau sudah begitu, hidup sudah tidak ada gunanya. Jadi saya setuju perempuan bahagia itu sehat, bisa juga permpuan sehat itu bahagia. Perempuan itu tangguh sekali saat pandemi Covid-19 saat ini,” pungkas Roy.

Bawa Kapal Phinisi, Partai Gelora Kolaborasi dengan Blue Helmet Bantu Korban Bencana di NTT dan NTB

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia berkolaborasi dengan tim relawan kemanusian Blue Helmet Pusat ke lokasi bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Blue Helmet membawa kapal Phinisi untuk menjangkau pulau-pulau di Nusa Tenggara yang diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.

“Alhamdulillah, relawan Blue Helmet telah tiba di Adonara, NTT, untuk memulai aksi kemanusiaan pasca banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah daerah di sana,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (9/4/2021).

Menurut Anis Matta, inisiatif kemanusiaan ini merupakan bentuk kehangatan dalam berbangsa. Tapi itulah makna kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.

“Ketika ada saudara yang membutuhkan, kita datang dengan apa yang ada, meski kadang dengan sekedar sepasang tangan dan tenaga saja,” katanya.

Anis Matta yakin selama ada pahlawan kemanusian seperti Blue Helmet, maka setiap badai akan dihadapi bersama sebagai sesama anak bangsa yang melihat penderitaan saudara-saudara mereka yang tertimpa bencana

“Saya selalu percaya, selama ada pahlawan kemanusiaan seperti Anda sekalian, bangsa ini akan tegak berdiri menghadapi badai,” katanya.

Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora Indonesia Styandari Hakim menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya banjir bandang di NTT dan NTB.

“Sesuai arahan ketua umum Anis Matta, Partai Gelora harus menjadi pelayan bagi masyarakat. Kami sudah menginstruksikan Blue Helmet untuk membantu meringankan beban saudara-saudara kita di NTT dan NTB,” kata Styandari Hakim.

Ketua Umum Blue Helmet Sulfiadi Barmawi melaporkan tim Blue Helmet sudah sampai di NTT dan NTB. Blue Helmet akan segera berkoordinasi dengan stakholder, serta mitra kolaborasi di NTT dan NTB.

Komandan Relawan Blue Helmet untuk NTT dan NTB menambahkan, Blue Helmet membawa kapal Phinisi untuk menjangkau pulau-pulau di Nusa Tenggara yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor beberapa waktu lalu.

“Kami sudah memberangkatkan kapal Phinisi,Kolaborasi Ekspedisi Phinisi Kemanusiaan Blue Helmet yang menjangkau jejeran pulau Nusa Tenggara, daerah terdampak bencana beberapa hari lalu.,” kata Jumardi.

Kolaborasi Ekspedisi Phinisi Kemanusiaan Blue Helmet ini, lanjutnya, juga untuk menghimpun seluruh donasi dari para donatur dan perusahaan mitra Blue Helmet yang terkendala penyaluran ke lokasi bencana di beberapa titik kepulauan yg terpisah oleh lautan. Sehingga dibutuhkan armada laut yang kondusif untuk itu.

Blue Helmet akan menghimpun donasi hingga satu pekan ke depan terhitung mulai saat ini.

“Mari berkolaborasi untuk membantu saudara-saudara kita di Nusa Tenggara sana. Mari bentangkan Layar Phinisi Kemanusiaan untuk Nusa Tenggara Kembali tersenyum,” pungkasnya.

Partai Gelora Yakin Peluang Pemulihan Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19 Terbuka Luas

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelora Indonesia menilai meningkatnya permintaan akan ekspor batu bara Indonesia ke RRC adalah bukti bahwa peluang pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19 sangat terbuka lebar.

“Kami yakin bahwa naiknya permintaan pasar dan makin ketatnya perseteruan dagang antara RRC dengan negara-negara produsen Barat akan menjadikan peluang ekspor produk dan komoditas Indonesia menjadi kian terbuka,” kata Henwira Halim, Ketua DPN Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dalam keteranganya, Kamis (8/4/2021).

Menurut Henwira, hal itu seiring dengan mulai pulihnya permintaan pasar global terhadap komoditas-komoditas unggulan Indonesia.

“Semakin terbuka lebar permintaan pasar global, maka potensi masuknya investasi luar negeri juga semakin besar,” ujar Henwira.

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik menegaskan, peluang, potensi, dan kesempatan yang ada tidak akan dapat dimanfaatkan dengan baik, jika  sektor usaha dan industri dalam negeri, terutama sektor UMKM, tidak diberikan ruang dan dukungan yang memadai untuk mempersiapkan diri berkompetisi secara global.

“Masih banyak komoditas dan produk Indonesia lain yang bisa menjadi unggulan untuk memenuhi permintaan pasar dunia,” kata Mahfuz.

Partai Gelora meminta pemerintah terus memberikan dukungan terhadap sektor UMKM untuk terus meningkatkan kapasitasnya agar bisa berkompetisi secara global.

“Kami meminta agar pemerintah terus memberikan dukungannya terhadap sektor UMKM untuk dapat mengembangkan kapasitas dan likuiditas mereka agar dapat menyambut peluang emas di tengah tantangan pandemi Covid-19 ini,” pungkas Mahfuz.

Seperti diketahui,  Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Selasa (6/4/2021), mengatakan memanasnya perang dagang Australia dan China berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global termasuk batu bara.

Menurutnya, tensi dagang tersebut berimbas positif karena naiknya permintaan batu bara Indonesia ke China. Soal ekspor, RI sedang berupaya menggenjot pengiriman batu bara ke China sebanyak 200 juta ton tahun ini.

Harga Batu Bara Acuan (HBA) April 2021 naik 2,61%, dari Maret 2021, menjadi US$ 86,68 per ton. Harga ini naik US$ 2,21 per ton dari posisi Maret 2021 sebesar US$ 84,47 per ton.

Partai Gelora Dukung Langkah ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar Secara Damai

, , , ,

Partaigelora.id – Brunei Darussalam, sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat ini mendukung terselenggaranya KTT luar biasa ASEAN membahas krisis di Myanmar.  

Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia dan Brunei di Bandar Sri Begawan, Senin (5/4/2021), mengatakan kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan persiapan KTT di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia.

Seperti dilaporkan Reuters, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pernyataan bersamannya, mengemukakan keprihatinannya atas jumlah korban krisis Myanmar yang terus bertambah.

Mereka meminta agar semua pihak dapat menahan diri untuk mencapai penyelesaian damai. 

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mendukung sepenuhnya langkah ASEAN dalam penyelesaian krisis di Myanmar secara adil dan damai.

“Krisis di Myanmar telah memakan ratusan korban jiwa adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang berpotensi bereskalasi menjadi perang saudara yang bukan saja akan merugikan rakyat Myanmar namun juga berpotensi menciptakan ketidakstabilan di kawasan Asia Tenggara,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (7/4/2021).

Menurut Anis Matta, langkah ASEAN dalam menyelesaikan krisis di Myanmar secara damai juga adalah sebuah tantangan dalam meniti keseimbangan antara prinsip non-intervensi urusan dalam negeri dengan tuntutan tanggungjawab ASEAN.

Hal itu untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

“Kami menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Joko Widodo atas prakarsa penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi luar biasa ASEAN yang disampaikan pada Maret 2021 dan prakarsa tersebut disambut baik Sultan Hassanal Bolkiah sebagai Ketua ASEAN,” katanya.

Anis Matta berharap prakarsa ASEAN untik menyelesaikan konflik di Myanmar ini mendapatkan dukungan dari negara-negara  sahabat dan komunitas internasional.

“Kami berharap prakarsa ini akan didukung penuh oleh negara-negara sahabat lain dan juga komunitas internasional agar aksi kekerasan dapat segera dihentikan untuk mencegah jatuhnya lebih banyak lagi korban jiwa,” pungkasnya.

Partai Gelora Minta agar Peningkatan Porsi Kredit UMKM 30 Persen Dibarengi dengan Penurunan Suku Bunga

, , , , ,

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan dinaikkan dari yang semula Rp50 juta menjadi Rp100 juta.

Selain itu, plafon KUR untuk UMKM yang sebelumnya Rp500 juta hingga Rp10 miliar ditingkatkan menjadi Rp20 miliar.

Hal itu disampaikan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

Namun langkah tersebut, menurut Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta perlu dibarengi dengan penurunan suku bunga untuk UMKM dari perbankan BUMN dan sejumlah relaksasi administrasi kredit lainnya.

“Keinginan Presiden tersebut adalah berita gembira bagi UMKM Indonesia, namun hal tersebut tidak cukup untuk memacu geliat UMKM ditengah pandemi Covid-19,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (6/4/202021).

Anis Matta melihat program stimulus UMKM dari pemerintah masih parsial karena persoalan melesunya kredit UMKM bukan berarti perbankan tidak punya likuid kredit.

Namun, karena para pelaku UMKM takut tidak mampu bayar kreditnya di tengah suku bunga UMKM yang masih terbilang tinggi.

“Suku Bunga KUR 6 persen efektif pertahun masih terbilang tinggi di tengah suku bunga kebijakan BI7DR sudah turun di level 3,5 persen,” katanya.

Menurut dia, ada juga kuota KUR yang membatasi para pelaku UMKM untuk mendapatkan KUR. Jika kuota KUR Habis, maka UMKM harus ikut suku bunga ritel yang besarnya masih berkisar 9.7 – 10.1 persen.

Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga (Ekkel) DPN Partai Gelora Indonesia Srie Wulandari (Wulan) mengatakan, stimulus untuk UMKM harus didesain komprehensif, bukan secara parsial.

“Salah satu akar masalah lesunya kredit karena pelaku usaha dan UMKM melihat suku bunga masih tinggi dan penjualan belum membaik,” kata Wulan.

Seperti diketahui, bank-bank yang terhimpun milik negara (Himbara) sudah menurunkan suku bunga kreditnya, begitu juga beberapa bank swasta seperti BCA, namun ekosistem perbankan nasional masih termasuk ekosistem berbunga tinggi dibandingkan dengan Bank cabang asing yang ada di Indonesia.

Berdasarkan Asesmen BI Februari 2021, suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank cabang asing sebesar 6,17 persen paling rendah dibandingkan bank plat merah putih seperti Himbara 10,79 persen, BPD 9.80 persen dan Bank Swasta Nasional 9,67 persen.

Masalah lain adalah UMKM mayoritas belum bankable, belum punya pencatatan keuangan, belum punya izin usaha dan mereka feasible namun tidak mampu memenuhi syarat perbankan (bankable).

Dampaknya adalah pelaku UMKM tergoda dalam aplikasi teknologi finansial (tekfin) peer to peer lending berbunga tinggi karena persyaratan fintek tersebut mudah.

Namun karena berbunga tinggi, tidak jarang pelaku UMKM akhirnya harus gulung tikar karena aset UMKM mereka diambil paksa oleh debt collector dari aplikasi tekfin tersebut. Ini yang harus juga diperhatikan Pemerintah.

Karena itu, kata Anis Matta, apabila pemerintah hanya parsial menyelesaikan persoalan UMKM maka tambahan anggaran subsidi bunga KUR 2021 sampai Juni sebesar Rp7,6 triliun akan menuai kekecewaan.

Tidak akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dari sektor UMKM karena bantuan tersebut tidak komprehensif, too little, too late.

“Pemerintah harus memperbaiki kebijakannya, tidak hanya meningkatkan porsi kredit 30 persen untuk UMKM, menambah plafon KUR menjadi Rp100 juta. Tetapi pemerintah juga harus berani menyakinkan perbankan untuk menurunkan suku bunga dan relaksasi administrasi kredit UMKM sepanjang tahun 2021 ini,” pungkas Anis Matta.

Fahri: Kita Harus Pikirkan Transisi Kepemimpinan yang Damai agar Indonesia Kuat

, , , ,

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengaku sering mendapatkan pertanyaan dari masyarakat tentang apa pentingnya bergabung ke Partai Gelora, dan bukan dengan partai besar yang sudah memiliki kursi di DPR.

Sebab, Partai Gelora mempunyai narasi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan setidaknya kekuatan lima besar dunia

“Kenapa harus Partai Gelora, kenapa tidak partai besar yang sudah punya anggota DPR, malah ikut memulai sesuatu yang baru, karena Partai Gelora kehadirannya begitu dinantikan,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

Hal itu disampaikan Fahri saat menyampaikan pembekalan dalam acara OK Gelora Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori I wilayah Sumatera, Minggu (4/4/2021).

Menurut Fahri, Partai Gelora itu ibarat bayi yang ditunggu kelahirannya dalam keluarga yang dinantikan dengan kebahagiaan.

“Bagaimana kita merasakan respons rakyat atas kehadiran Partai Gelora, diterima seperti keluarga yang menantikan kelahiran seorang bayi,” katanya.

Fahri optimis Partai Gelora semakin diterima masyarakat, dan terbukti ada kemudahan dalam rekrutment anggota justru pada saat pandemi Covid-19 masih belum jelas kapan berakhirnya.

“Itulah sebabnya, ketika kita diterima harus optimis, dan kehadiran Partai Gelora nampaknya memang ditunggu-tunggu,” ujarnya.

Mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menegaskan, Partai Gelora menjadi satu-satunya partai yang kehadirannya dibidangi oleh digitalisasi.

“Partai Gelora satu-satunya partai yang disahkan Menkumham dan SK-nya diserahkan secara digital. Dan mencari anggota pun dilakukan secara digital, cukup dengan aplikasi,” katanya.

Fahri menegaskan, Partai Gelora memiliki keinginan besar untuk memperbaiki keadaan saat ini. Dimana setiap 20 tahun sekali, bangsa Indonesia selalu mengalami kegundahan dalam bernegara, baik elit maupun rakyatnya.

“Kalau dulu ada penanda setiap 20 tahun akan ada peristiwa besar, dan tanda-tanda peristiwa besar itu juga nampak sekarang. Kita ingin lahirnya generasi baru yang secara damai melakukan pergantian kepemimpinan,” ujarnya.

Pertengkaran antara elite dan rakyat selama ini, kata Fahri, telah memperlemah kapasitas Indonesia sebagai bangsa besar, Hal itu ditambah makin maraknya kasus korupsi, terorisme, narkoba dan upaya pelemahan demokrasi.

“Padahal dalam demokrasi itu pemimpin datang dan pergi. Kita ini adalah pemimpin yang akan datang, kalau kita bertengkar terus kepasitas negara bisa melemah,” katanya.

Fahri berharap para elite dan rakyat bisa mencontoh upaya yang dilakukan para pendiri bangsa terdahulu dalam menyatukan nama besar Indonesia. 

“Kita ingin mencerdaskan bangsa. Sebagai bangsa, Indonesia harus sanggup menjadi kekuatan kelima dunia paling tidak,” tegasnya.

Karena itu, Fahri mengajak putra-putra terbaik Indonesia untuk bersama-sama Partai Gelora memikirkan transisi kepemimpinan yang damai menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan kekuatan dunia.

Kata Gelora soal Jebakan Kelas Menengah, Dapat Diatasi dengan Kolaborasi Besar Bangsa

, , , ,

Partaigelora.id – Indonesia disebut sebagai negara middle income trap (jebakan pendapatan menengah) adalah istilah yang disematkan kepada negara yang belum bisa naik kelas dari pendapatan menengah ke bawah.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai Indonesia sulit keluar dari jebakan kelas menengah karena rendahnya produktivitas SDM dan terlalu berlebihnya pekerja sektor formal saat ini, serta sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih didominasi oleh kaum kapitalis atau pemilik modal.

“Produktivitas kita yang rendah terlihat di dalam komparasi terhadap negara-negara lain dihitung dari total factor productivity (TFP), maka kita lihat sumber daya manusia Indonesia dibandingkan dengan negara-negara (seperti) Filipina itu menunjukkan setiap kali kita mau growth kita hanya didominasi oleh menambah kapital yang banyak, dah nambah jumlah tenaga kerja,” kata Menkeu dalam webinar, Kamis (1/4/2021).

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai Menkeu tidak sekedar menyebarkan pesimistik, tapi juga memberikan peringatan kepada semua elemen bangsa. 

“Jadi bukan berarti Ibu Sri Mulyani tengah menyebarkan pesimistik bahwa kondisi tersebut akan berlangsung selamanya atau dalam tempo lama. Bisa jadi sedang memberi peringatan kepada kita,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Senin (6/4/2021).

Anis Matta mengatakan Indonesia seharusnya bisa mempelopori dan memulai berfikir kreatif dan optimis menuju jalan kebangkitan Indonesia modern. Jalan tersebut sebenarnya terbuka lebar.

“Masalahnya adalah maukah kita sebagai bangsa berfikir dan berkerja secara out of the box dari mainstream pemikiran ekonomi saat ini yang melahirkan gap besar antara si kaya dan si miskin,” katanya.

Menurut dia, ada dua fitur pemikiran ekonomi yang sudah out of date yang harus diisi dengan dua fitur pemikiran ekonomi baru yang kreatif.

Pertama, pemikiran tentang negara akan mendrive growth terutama disaat krisis.

Kedua, pemikiran bahwa kemajuan negara ditentukan seberapa banyaknya jumlah sektor formal sehingga negara dapat memungut pajaknya lebih besar.

Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelora Achmad Nur Hidayat (Matnoer) menambahkan, bahwa pemikiran negara bisa mendrive pertumbuhan disaat krisis, harus dibarengi dengan sejauh mana belanja tersebut disasarkan.

Sebab, apabila institusi yang merealisasikan tidak berkompeten, maka bisa melahirkan double suffering berikutnya yaitu suffering cost (penderitaan biaya akibat utang) dan suffering kehilangan momentum kebangkitannya.

“Contoh nyata adalah bansos pandemi Covid-19 tahun 2020 yang tercatat terbelanjakan dengan baik di sisi keuangan negara, namun implementasinya dikorupsi oleh penyelengara di level menteri dan pendukungnya,” kata Matnoer.

Sementara mengenai pemikiran kedua, Matnoer berharap kemajuan negara harus diiringi masifnya formalisasi sektor pekerja karena dengan formalisasi pekerja, selain pajak menjadi bertambah, jaminan sosial dan jaminan pekerja juga terjamin.

Ia menegaskan saat negara krisis, seluruh pertahanan sektor formal tidak bisa diharapkan. Bahkan negara semakin parah terpuruknya akibat formalitas pekerja yang banyak.

Saat ini Indonesia juga dihadapkan pada proses deindustrialisasi yang terjadi terlalu cepat. Konsekuensinya komposisi pekerja formal Indonesia hanya didominasi oleh orang dengan tingkat pendidikan rendah, SMP ke bawah 36,6%. Sedangkan diploma dan universitas 24%. Sisanya, SMA 23% dan SMK 16,4%.

“Kondisi deindustrialisasi yang terlalu cepat adalah kesalahan besar dan merugikan. Jangan buka impor dulu, biarkan  kebutuhan kita dipenuhi oleh Industri domestik sehingga mereka berkembang dengan baik,” katanya.

Dari sinilah, kata Matnoer, perlunya konsep ekonomi mandiri dan berdikari yang tidak mempersoalkan lagi formalitas pekerja atau tidak.

Semua warga negara yang mau mandiri dan berdikari dapat belajar keterampilan apapun sesuai minatnya sehingga negara perlu fokus kepada peningkatan kualitas pendidikan.

“Nah, agar keluar dari jebakan kelas menengah, maka pemerintah perlu memberikan kesempatan yang sama kepada sektor informal dan formal untuk berkembang,” katanya.

Sayangnya, sektor informal sering dianggap sebelah mata dan tidak pernah mendapatkan perhatian, pendampingan dan porsi keuangan dari APBN.

Padahal bila sektor informal terdata dan terbimbing dengan baik, negara juga dapat memperoleh keuntungan banyak darinya.

Oleh karena itu, Matnoer meminta Sri Mulyani jangan menjadikan sulit keluar dari middle income trap sebagai alasan menyebarkan pesimistik.

Indonesia, menurutnya, butuh semangat optimisik bahwa mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah manakala seluruh sektor baik formal maupun informal dioptimalisasi bersama-sama untuk tumbuh.

“Partai Gelora  yakin dengan spirit tersebut Indonesia mampu keluar dari middle income trap bersamaan dengan keluarnya dari krisis pandemi Covid-19,” pungkas Matnoer

Jumlah Anggota Partai Gelora Hampir Mencapai 100 Ribu dalam Tempo Kurang dari Satu Tahun

, , , , ,

Partaigelora.id – Jumlah anggota Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia saat ini sudah mendekati angka 100 ribu orang. Sebanyak 1.500 orang setiap harinya bergabung ke Partai Gelora dari ujung timur sampai ke ujung barat Indonesia.

“Jumlah anggota atau kader yang telah mendaftar sudah mendekati 100 ribu orang, Kalau lihat trennya ada 1.400-1.500 orang per harinya bergabung ke Partai Gelora dari ujung timur sampai ke ujung barat,” kata Endy Kurniawan, Ketua Bidang Rekruitmen Anggota Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).

Hal itu disampaikan Endy dalam acara OK Gelora Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori 5 meliputi wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, Sabtu (3/4/2021).

Menurut Endy, hal ini merupakan sinyal positif karena narasi dan platform Partai Gelora diterima oleh masyarakat.

“Jadi kami di bidang rekruitmen anggota ini, tugasnya mengajak sebanyak-banyaknya orang bergabung. Nah, OK Gelora ini salah satu cara menyambut anggota baru. K ita bekali materi kegeloraan dan Arah Baru Indonesia,” katanya.

Endy mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah cara pandang kita terhadap angka-angka melalui digitalisasi dibandingkan tatap muka.

“Kalau dulu mendapatkan 90 ribu anggota tidak sampai satu tahun, itu sulitnya minta ampun. Tapi dengan situasi pandemi membawa keberkahan bagi kita, karena mencapai 100 ribu anggota cukup mudah dalam tanda kutip,” katanya.

Selain itu fungsionaris Partai Gelora dari tingkat pusat hingga pengurus anak cabang juga melakukan tatap muka langsung, mengajak masyarakat untuk bergabung. Datanya kemudian diinput dan langsung terkoneksi dengan database di pusat.

“Alhamdulillah anggota kita sudah 90 ribuan. Dengan adanya 1.400-1.500 orang per harinya bergabung, maka sebelum 1 Ramadhan kita sudah bisa tasyakuran mencapai 100 ribu anggota,” ujarnya.

Endy menambahkan, situasi pandemi ini juga memberi kemudahan bagi Partai Gelora untuk mengumpulkan peserta training atau pelatihan yang sebelumnya menghabiskan waktu dan biaya.

“Untuk mengumpulkan 500 orang tidak sulit, meski begitu online tetap tidak mengurangi makna untuk berkolaborasi,” katanya.

Setelah mengikuti OK Gelora, lanjut Endy, kader akan dikembalikan ke struktur terdekat untuk terlibat langsung dalam kegiatan Partai Gelora.

Kader nanti akan mengikuti pelatihan lanjutan seperti Akademi Manusia Indonesia (AMI) atau Akademi Pemimpin Indonesia (API) apabila sudah menjadi fungsionaris.

“Dalam waktu tidak lama, kita juga akan meluncurkan member get member. Anggota menjadi perekrut anggota yang lain. Bagi yang merekrut, akan mendapatkan poin. Poin ini mau ditukar apa, nanti tunggu tanggal mainnya,” pungkas Endy.

Fahri Hamzah: Partai Gelora Hadir Menjawab Kegelisahan Anak Bangsa

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, kehadiran Partai Gelora adalah untuk menjawab kegelisahan anak bangsa yang melihat situasi dan kondisi saat ini tidak banyak berubah.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam pidatoo pembukaan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW Partai Gelora Sulawesi Tenggara (Sultra) dii Kendari, Sabtu (3/4/2021).

“Gelora hadir sebagai jawaban atas stagnasi dan kegelisahan anak bangsa melihat situasi yang tidak banyak berubah. Gelora hadir dalam nuansa pergumulan ide-ide besar dan mendasar tentang bagaimana memberi jawaban kerumitan yang dialami bangsa kita,” kata Fahri dalam keterangannya.

Karena itu, menurut dia, kehadiran Partai Gelora langsung mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat masyarakat, termasuk kaum muda atau millenial.

Sehingga hanya dalam tempo satu tahun seluh kelengkapan kepengurusan di provinsi, kabupaten/kota telah lengkap 100 persen. “Sebuah kerja dan gelombang luar biasa,” ujar Fahri.

Selain kelengkapan kepengurusan 100 persen, lanjut Fahri, Partai Gelora juga dipenuhi oleh kehadiran generasi millenial.

“Kapasitas anak muda dalam mengelola negara akan diuji coba dengan kehadiran Partai Gelora,” kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019.

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang hadir dalam Rakorwil ini ni mengaku surprise dengan kecepatan Partai Gelora dalam membangun konsolidasinya. Apalagi dengan diisi oleh anak-anak muda yang penuh semangat.

“Pak Fahri ini kawan ngopi, kadang jumpa dan ngobrol lama lalu tak ada komunikasi. Tiba-tiba jumpa lagi dengan Partai Gelora yang penuh semangat,” kata Ali Mazi.

Ali Mazi mengatakan, Ketua DPW Partai Gelora Sultra Tumaruddin merupakan tim suksesnya saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Sutra beberapa waktu lalu.

“Tumaruddin ketua DPW ini dulu tim sukses saya gubernur dan saya akui sangat bersemangat dan kinerjanya luar biasa,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ali Mazi mendoakan Partai Gelora sukses di Pemilu 2024 mendatang. Sehingga bisa mengisi ruang politik Indonesia yang lebih baik lagi dalam pembangunan demokrasinya.

“Semoga Partai Gelora dengan ikon kolaborasi ini dapat segera mengisi ruang politik Indonesia yang lebih baik terutama dalam pembangunan demokrasinya,” harap Ali Mazi

Ketua DPW Gelora Sulawesi Tenggara Tumaruddin mengucapkan terimakasih atas kehadiran dua tokoh besar dalam pembukaan Rakorwil ini. Hal ini menjadi momentum bagi Gelora untuk semakin meluaskan basis konstituennya.

“Dua tokoh besar ini telah menjadi inspirasi kita semua untuk semakin gencar berjuang. Kita berharap Pak Gubernur terus melanjutkan kiprahnya terutama di tingkat nasional. Demikian pula pak Fahri Hamzah agar semakin bersinar. Terimakasih banyak telah hadir dan menjadi teladan kami,” kata Tumaruddin.

Pembukaan Rakorwil Gelora ini cukup meriah, karena dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora dan Gubernur Sultra Ali Mazi.

Pengurus DPN Hisan Anis Matta juga nampak hadir, demikian pula pimpinan partai-partai politik di Sulawesi Tenggara dan segenap pengurus DPW dan seluruh pimpinan DPD.

Acara Rakorwil Partai Gelora Sultra akan berlangsung 3-4 April 2021 dengan membahas agenda konsolidasi pengurus dan bakal calon legislatif 2024.

Keterpilihan di DPR Masih ‘Njomplang’, Parpol Diminta Tempatkan Caleg Perempuan pada Nomor Urut 1-3

, , , , , ,

Partaigelora.id – Keterpilihan perempuan di parlemen masih ‘njomplang’ dibandingkan laki-laki, meski telah diberikan kuota 30 persen untuk keterwakilan perempuan dalam politik.

Salah satu penyebabnya adalah mengenai penempatan calon legislatif (caleg) perempuan yang ditempatkan bukan pada nomor jadi seperti nomor urut 1, 2 atau 3.

“Pemilih kita masih melihat soal nomor urut 1, 2, 3  dan biasanya calon yang tempatkan di nomor tersebut laki-laki. Sehingga penempatan soal nomor urut ini mempengaruhi perempuan untuk bisa duduk di kursi DPR misalnya,” kata Betty Epsilon Idroos Dahliah Umar, Ketua KPU DKI Jakarta dalam acara Rumpi#5 dengan tema ‘Perempuan Berpolitik, Pasti Bisa!’ yang diselenggarakan Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Jumat (2/4/2021).

Menurut dia, jika partai politik (parpol) ingin agar semua caleg parempuannya terpilih, maka hendaknya ditempatkan pada nomor urut 1-3. Caleg perempuan, lanjutnya, secara kualitas juga seimbang dengan caleg laki-laki.

“Meski ada kenaikan keterpilihan perempuan di parlemen, tetapi keterpilihannya masih njomplang sekali dibandingkan laki-laki. Pada Pemilu 2019 lalu, dari 575 Anggota DPR, perempuan hanya 118 orang, sisanya laki-laki,” ujar Betty.

Betty mengungkapkan, keterpilihan perempuan di DPR dari Pemilu 1999 hingga 2019 ada peningkatan, dari 45 orang menjadi 118 orang, meski pada Pemilu 2009 ada penurunan empat kursi.

“Jadi memang ada peningkatan yang cukup tinggi, tetapi penempatan nomor urut perempuan tetap mempengaruhi keterpilihannya di DPR,” katanya.

Dalam politik, tegas Betty, perempuan merupakan daya tarik  yang menjadikan kualitas demokrasi semakin meningkat. Perempuan juga bisa melakukan perubahan mendasar dan pelaksanaan kebijakan yang dibuat seperti yang dilakukan laki-laki.

“Sesungguhnya, perempuan dan laki-laki itu secara kualitas seimbang, sehingga peran perempuan sangat dibutuhkan. Tanpa perempuan demokrasi itu pincang,” kata Ketua KPU DKI ini.

Betty berharap agar parpol memberikan ruang yang lebih kepada perempuan agar keterpilihannya di parlemen tidak ‘njomplang’ dibandingkan laki-laki.

“Kualitas demokrasi itu tergantung kualitas kandidat yang terpilih dalam pemilu. Sehingga perlu keadilan, kesetaraan akses dan persamaan hak untuk dipilih dan dipilih bagi perempuan,” pungkas Betty.

Ketua BIdang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati menegaskan, hadirnya representasi perempuan diharapkan dapat memperkuat partisipasi perempuan dalam politik.

“Perempuan agar dapat menyampaikan aspirasi serta kepentingannya sendiri yang selama ini dianggap kurang tersampaikan,” kata Ratih.

Ratih mengatakan, Indonesia telah menerapkan peraturan kuota 30 persen untuk keterwakilan perempuan dalam politik. Diberikannya kuota 30 persen ini, tidak dapat dipungkiri telah meningkatkan jumlah perempuan dalam politik.

Namun, apakah bertambahnya jumlah ini membuat partisipasi perempuan dalam politik juga telah benar meningkat, ataukah ini hanya sebuah pandangan semu belaka?

“Partai Gelora mengajak perempuan Indonesia untuk tertarik pada dunia politik, meski tidak semua perempuan tertarik. Tetapi percayalah rumpi ilmu ini benar-benar akan menjadi ruang baru bagi perempuan,” katanya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X