404 #GeloraIndonesia Archives – Partai Gelora Indonesia

Tag: #GeloraIndonesia

Fahri: Keberhasilan Pemerintah dalam Kembangkan UMKM Tergantung Tiga Cara Pandang

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, kesukseksan pemerintah dalam mengembangkan dan membina UMKM terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, tergantung tiga cara pandang. Yakni cara pandang ideologis, kebijakan dan advokasi.

“Ada beberapa perspektif atau cara pandang tentang perekonomian Indonesia, apabila ingin memajukan UMKM sebagai sektor yang bertahan saat pandemi Covid-19. Cara pandang ini yang harus dimatangkan, dilakukan pemerintah atau partai politik yang peduli UMKM,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Minggu (20/12/2020).

Hal itu disampaikan Fahri saat menjadi Keynote Speaker YES Preneur webseries chapter III ‘UMKM Penopang Ekonomi Kerakyatan Indonesia’ yang diselenggarakan Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga Partai Gelora Indonesia dengan tema YES-Yakin Enterprenur Sukses akan Menjadi MOTOR penggerak UMKM Gelora di Jakarta, Sabtu (19/12/2020).

Menurut Fahri, cara pandang ideologis dimana ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila sehingga mempunyai ideologi tersendiri, berbeda dengan ekonomi kapitalis, neoliberal atau madzab ekonomi lainnya.

“Seperi kata Bung Hatta (Prokamator Muhammad Hatta, red) mendayung di antara 2 karang yang intinya suatu perspektif ekonomi berdasarkan Pancasila,” katanya.

Kemudian cara pandang kebijakan, dimana perspektif ini harus dikaji secara macam terhadap semua kebijakan pemerintah yang pro pada UMKM. “Jadi sebuah partai yang peduli UMK harus juga sebuah partai harus punya policy perspektif untuk paham dengan tujuan dan posisinya,” katanya.

Sementara terkait kebijakan advokasi, lanjut Fahri, pendekatan dan pembinaan secara bersama, ideologinya adalah semangat gotong royong dan professionalism dalam mengembangkan UMKM lebih maju lagi.

“Kalau cara pandang ini perlu dikupas tuntas lagi lebih, perlu ada coaching klinik tersendiri dengan waktu khusus satu narasumber. Sehingga ada pendekatan dan pembinaan secara bersama, karena intinya ideologi kita jika disederhanakan adalah Gotong royong, gotong royong adalah suatu profesionalisme collective.,” tegas Fahri.

Sedakan Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Lampung Samsani Sudrajat mengatakan, kendala utama Pengembangan dan pembinaan UMKM lebih maju lagi adalah masih berkutat pada masalah klasik, yakni permodalan dan pasar.

“Kendala yang harus dipecahkan bersama antara pusat dan wilayah, yaitu pasar dan modal. Sehingga untuk membina pelaku UMKM, kita harus massifkan jejaring,” kata Samsani.

Sebaliknya, Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Jawa Timur Muhammad Sirot berpendapat, bahwa sejarah telah membuktikan UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mampu menahan laju krisis ekonomi .

Untuk itu, diperlukan strategi- strategi yang sesuai dengan kondisi masyarakat, seperti memperbanyak UMKM yang berbasis digital, bimbingan dan pelatihan karena permasalahan UMKM bukanlahdari produk tapi kemampuan dalam bidang pemasaran, management dan lalin-lain.

Pengamat kebijakan dari Narasi Institute Achmad Nur Hidayat memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada Oktober 2021 dan roda ekonomi akan mulai berjalan sebagaimana biasanya sebelum ada pandemi.

“Ekonomi mulai kembali dan biasanya pada saat pandemi berakhir. Tapi berdasarkan sejarah ada ketimpangan ekonomi, social yang sangat tinggi dan perlu diantisipasi mengenai masa depan UMMK Indonesia, terutama antisipasi Pemerintah untuk perbaikan sisi permintaan,” kata Achmad Nur Hidayat.

Vaksin Covid-19 Gratis, Gelora Angkat Topi Untuk Presiden Jokowi

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta memuji kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggratiskan vaksin Sinovac untuk masyarakat sebagai upaya menghadapi pandemi Covid-19. “Saya mengapresiasi kebijakan vaksin gratis untuk menghadapi pandemi Covid-19,” kata Anis Matta dalam keterangannya, kemarin.

Dalam situasi seperti sekarang, lanjut mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, vaksin adalah barang publik yang harus dikelola dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, program vaksinasi Sinovac yang akan diselenggarakan di Indonesia sama sekali tidak akan dikenakan biaya.

Keputusan ini diambil setelah menerima berbagai masukandari masyarakat serta melakukan kalkulasi ulang mengenai keuangan negara. Mantan Walikota Solo itu juga memastikan, akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat, bahwa vaksin Sinovac yang digunakan aman.

Menurut Anis, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, negara harus hadir. Salah satunya, dengan memberikan vaksin gratis kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, tidak ada diskriminasi di tengah masyarakat.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. Dia memuji sikap Jokowi yang bersedia menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Sinovac dari China. Hal itu memberikan kemantapan hati masyarakat Indonesia, bahwa vaksin tersebut benar-benar aman digunakan.

“Presiden menjadi orang pertama divaksin itu luar biasa. Kita juga harus bersyukur, kalau seluruh rakyat akan digratiskan dalam penyuntikan vaksin ini,” katanya.

Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua DPR ini mengingatkan pemerintah agar segera menyusun jadwal program vaksinasi tersebut. Agar, ketika masyarakat akan disuntik, tidak sedang berpergian atau berkegiatan lainnya. “Sehingga penyuntikan vaksin secara masif ini akan berhasil. Dampaknya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, “ ujarnya.

Fahri menambahkan, yang tidak kalah penting yang harus dijelaskan pemerintah adalah jaminan kehalalan vaksin asal China tersebut. “Vaksin ini halal atau tidak, itu akan jadi perdebatan terus. Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus memberikan jaminan, vaksin itu (Sinovac-red) halal,” cetusnya.

Link terkait: https://rmco.id/baca-berita/parpol/58050/vaksin-covid19-gratis-gelora-angkat-topi-untuk-presiden-jokowi

Sumber: Rakyat Merdeka (RMco.id)

Jokowi Akan Jadi Orang Pertama Divaksin, Fahri Hamzah: Luar Biasa

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah memuji langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggratiskan program vaksinasi untuk masyarakat.

Menurutnya, keputusan Jokowi akan menjadi orang pertama disuntik vaksin Sinovac dari China, memberikan kemantapan hati buat masyarakat Indonesia, jika vaksin tersebut benar-benar aman untuk digunakan masyarakat.

“Presiden (Jokowi), sudah menjamin itu luar biasa. Presiden menjadi orang pertama di vaksin itu luar biasa dan kita harus bersyukur, kalau seluruh rakyat akan digratiskan penyuntikan vaksin ini,” ujar Fahri dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (17/12/2020).

“Perlu diberi tahu, bahwa sikap yang baik dari Presiden jadi orang yang pertama yang disuntikkan, menurut saya, ini memberikan keyakinan kemantapan hati bagi rakyat, bahwa yang akan disuntik adalah obat yang aman bagi masyarakat,” sambung Fahri.

Fahri berharap pemerintah segera menyusun jadwal program vaksinasi tersebut, kapan jadwal penyuntikan vaksin mulai dilakukan.

Hal itu agar masyarakat punya perencanaan untuk mengatur jadwalnya, sehingga ketika disuntik tidak dalam berpergian atau berkegiatan lainnya.

“Intinya, perlu dijelaskan jadwalnya ke masyarakat, sehingga masyarakat punya waktu mengatur hari-hari mereka kedepan. Vaksin ini menentukan sekali dan membuat mereka menjadi tahu, bahwa vaksin membuat kekebalan mereka,” tutur Fahri.

Menurutnya, dengan jadwal yang terukur ini, maka semua masyarakat mengetahui kapan dirinya akan divaksinasi, dan dampaknya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

Fahri menambahkan, yang tidak kalah penting dan harus dijelaskan pemerintah ke masyatakat, yaitu masalah kehalalan vaksin Sinovac asal China tersebut.

“Jadi ada isu lain yang tak kalah penting yang perlu digarisbawahi adalah bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar yang muslim. Vaksin ini halal atau tidak, itu akan jadi perdebatan terus. Nah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai mantan Ketua MUI harus memberikan jaminan, bahwa vaksin itu (Sinovac) halal,” ucap Fahri.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Partai Gelora Indonesia Anis Matta.

Ia mengapresiasi langkah Presiden Jokowi menggratiskan vaksin untuk masyarakat sebagai upaya menghadapi pandemi Covid-19.

“Saya mengapresiasi kebijakan vaksin gratis untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dalam situasi seperti sekarang ini, vaksin adalah barang publik yang harus dikelola dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan,” kata Anis.

Menurut Anis, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini negara harus hadir, salah satunya dengan memberikan vaksin gratis.

Salam situasi saat ini, kata Anis, tidak banyak masyarakat yang mampu membeli vaksin, sehingga negara harus hadir dan tidak ada diskriminasi dalam program vaksinasi.

“Jadi jangan sampai rakyat tersekat-sekat dan terdiskriminasi dalam akses terhadap vaksin. Negara harus hadir,” papar Anis.

Link terkait: https://www.tribunnews.com/corona/2020/12/17/jokowi-akan-jadi-orang-pertama-divaksin-fahri-hamzah-luar-biasa

Sumber: Tribunnews.com

Diikuti Eks Pemain Liga 1 dan 2, Gelora FC Juara II Turnamen Mini ‘Domba Cup’

, , ,

Partaigelora.id – Tim Sepak Bola Gelora Football Club (FC) berhasil meraih juara kedua dalam kejuaraan Turnamen Mini ‘Domba Cup’ di Lapangan Galaxy Lapangan Galaksi. Kp. Pasir Kakapa. Rt.02/04 Desa Pasirlaya. Sukaraja , Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (12/12/2020) lalu.

Di pertandingan final, Gelora FC kalah dalam drama adu penalti melawan Funtastic FB , setelah bermain imbang 0-0 dalam dua kali 15 menit. Dalam adu pinalti itu, Gelora FC kalah 2-3 dari Funtastic FB.

Sebagai Juara I pertama Turnamen Mini ‘Domba Cup’, Funtastic FB mendapatkan hadiah seekor domba atau kambing, sertifikat dan piala. Sementara Juara II Gelora FC mendapatkan piala dan sertifikat .

Kejuaraan ‘Domba Cup’ ini diikuti oleh 16 klub sepak bola profesional di Jabodetabek, antara lain FSMAL FC, Funtastic FB, Trijaya FC, Jatayu FC, Tunas Harapan, FC Futsala, Amatitrans FC, MPFC Cikeas, Warcindo FC, Putra Pangkalan, dan Gelora FC.

Tedi Berlian, mantan wing back (bek sayap), Sriwijaya FC yang menginisiasi Turnamen Mini ‘Domba Cup’ ini mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan positif olahraga kompetisi sepak bola di perkampungan dengan hadiah seekor domba, yang lazim digelar di Lapangan Galaxy FC, Pasirlaya, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat.

“Lapangan Sepak Bola-nya cukup luas menghadirkan para pemain handal, eks Liga 1 dan Liga 2 yang cukup berkelas. Domba Cup ini tradisi sepak bola di perkampungan Pasirlaya, Sukaraja dengan hadiah seekor domba,” kata Tedi.

Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kumalasari Kartini mengapresiasi langkah Tedi Berlian menyelenggarakan Turnamen Mini ‘Domba Cup’ dalam memberikan motivasi keberlangsungan pembinaan sepak bola yang nyaris terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Partai Gelora Indonesia memberikan motivasi kepada masyarakat dalam menciptakan bibit-bibit muda sepak bola berbakat dan bisa go international. Keikutsertaan Gelora FC dalam turnamen ‘Domba Cup’ ini sebagai langkah perhatian kami,” kata Kumalasari Kartini dalam keterangannya, Selasa (15/12/2020).

Kumalasari Kartini, yang akrab disapa Mala, mengatakan, Partai Gelora telah membentuk klub sepak bola profesional dengan nama Gelora FC. Gelora FC ini bertujuan sebagai wadah bagi anak-anak muda Indonesia untuk menyalurkan energi dan hobinya di bidang olahraga sepak bola, sehinggga bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

“Gelora FC bertujuan sebagai wadah anak muda menyalurkan energi dibidang sepakbola dn berprestasi. Juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada konstituen muda dan penggemar sepak bola pada khususnya,” kata Mala.

Turnamen Mini ‘Domba Cup’, menurut Mala, bisa menjadi pilihan untuk menjaga keberlangsungan sepak bola Indonesia yang aman selama pandemi Covid-19. Selain tidak banyak penonton, lapangan tempat turnamen juga jauh dari hingar bingar keramaian yang bisa memicu kerumunan massa.

“Saya kira turnamen mini seperti ini bisa menjadi pilihan, menggelar event sepak bola aman di masa Covid-19. Kondisi lapangan jauh dari kota, sehingga tidak banyak dihadiri penonton, cukup 1 hari kita mengadakan turnamen ‘Domba Cup’ di saat pandemi,” kata Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Partai Gelora Indonesia ini.

Sebelum tampil sebagai Juara II ‘Domba Cup’ , Tim Gelora FC bermain dalam empat babak turnamen mini yang berlangsung selama satu hari ini, dengan sistem pertandingan 2 x 15 menit.

Dari empat babak pertandingan hingga semifinal dan fiinal, Gelora FC menjadi satu-satunya tim yang tidak kebobolan. Kebobolan hanya terjadi pada drama adu pinalti.

Babak 1: Gelora FC vs CMC FC, skor: 2-0. Babak 2: Gelora FC vs Trijaya, skor: 1-0. Babak 3: Semifinal Gelora FC Vs Warcindo FC , skor: 0-0, adu pinalti: 3-2. Babak 4: Gelora FC vs Futastic FB, skor: 0-0, adu pinalti: 2-3.

Dukung Penguatan Basis Produksi, Fahri: Kebijakan yang Pro UMKM Perlu Diperbesar

, , , , , ,

Partaigelora.id – ntuk menguatkan produksi dalam negeri, diperlukan ekosistem atau kebijakan yang mendukung penguatan ekonomi berbasis produksi. Sehingga diperlukan kebijakan yang pro terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) yang ada dalam jumlah yang besar.

“Teman-teman di bidang ini harus memikirkan rekomendasi yang terbaik. Bagaimana kita menyiapkan kebijakan yang memungkinkan adanya ekosistem bagi hadirnya UMKM dengan jumlah yang sangat masif dan besar,” ujar Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).

Hal itu dikatakan Fahri Hamzah saat memberikan sambutan dalam acara YesPreneur Webseries Chapter II ‘UMKM Pondasi Kerakyatan’ yang diselenggarakan Bidang UKM dan Ekonomi Keluarga Partai Gelora Indonesia, Sabtu (12/12/2020).

Dalam pandangan Fahri, untuk mewujudkan ekosistem yang ramah itu, perlu dikembangkan produksi dalam negeri.

Dengan cara itu, kata Fahri akan mampu melahirkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam jumlah yang sangat besar.

“Ya kita harus menyiapkan ekosistem bagi produk-produk yang kita impor itu berkurang karena kita mulai bisa memproduksi dengan harga dan kualitas yang lebih baik di dalam negeri,” tandasnya.

Untuk mengembangkan UMKM tersebut secara massif, kata Fahri, diperlukan kepercayaan (Trust), ide- ide dengan riset yang baik (Idea) dan jaringan (Network).

“Advokasinya UKM perlu dibimbing untuk kenal dengan sumber-sumber modal. UKM terus berproduksi serta meningkatkan Produksi. Dan, mengenalkan pasar yang masih sangat luas dan menjual barang sendiri untuk masuk ke global,” katanya.

Pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat mengatakan, masa depan UMKM di Indonesia adalah masalah structural bangsa terkait UMKM, sehingga diperlukan antispasi pemerintah untuk perbaikan dari sisi permintaan.

“Yakni rekomendasi untuk UMKM dan usulan pengembangan UMKM di Indonesia,” kata Achmad Nur Hidayat.

Sedangkan Darmawan Wibisono, Owner Umah Wingko mengatakan, untuk mengembangkan jaringan pelaku UKM seperti yang telah dilakukannya di Jawa Tengah, yakni dengan merangkul semua pelaku UKM. Mereka dibantu untuk mengmbangkan jaringannya melalui media sosial, sehingga penjualan mereka bertambah banyak.

“Saya kira program untuk UMKM Gelora yang disebut YES ini bisa dengan cepat melakukan penetrasi kepada masyarakat dalam hal ini mengenalkan Gelora dan tentu saja membuat UMKM lebih berdaya. YES dan Gelora bisa berkolaborasi juga untuk mendapatkan akses-akses yang membuat pelaku UMKM lebih maju,” kata Darmawan.

Sementara Coach Wulan, pemerhati UMKM mengatakan, YES akan menjadi kekuatan dan semangat baru bagi UMKM di Indonesia, karena bisa diandalkan dengan langkah-langkah sukses yang akan dijalankan.

“Webinar series Chapter 3 akan segera dilakukan yakni untuk pembekalan kepada semua mentor YES di seluruh Indonesia,” kata Wulan.

Dalam kesempatan YesPreneur Webseries Chapter 2 ‘UMKM Pondasi Kerakyatan’ ini , Ketua DPW Gelora Banten Ramadoni berharap, inisiasi gerakan sosial kewirausahaan yang dinamakan YES ini bisa mengkolaborasi dan mengadvokasi semua unsur dan elemen yang dibutuhkan UMKM.

“Hal ini agar UMKM bisa maju. Salah satunya platform untuk YES sebagai platform UKM harus segera dibuat dan digunakan untuk kemajuan bersama,” kata Ramadoni.

Anis Matta: Cara Atasi Ancaman Disintegrasi Sosial itu, Rekonsilasi!

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengatakan, sebagai bangsa, Indonesia telah beberapa kali menghadapi ancaman eksistensialnya berupa disintegrasi teritorial.
.
Menurut Dia, sejak awal kemerdekaan hingga pasca-Reformasi, bangsa Indonesia bekerja keras mengatasi tantangan itu. Hingga kini ancaman itu relatif bisa ditangani tangani walau masih ada sejumlah pekerjaan rumah di Aceh dan Papua.

“Sekarang kita menghadapi ancaman baru, yakni disintegrasi sosial. Tantangan ini muncul akibat pembelahan politik yang semakin dalam, berbagai peristiwa politik terjadi sejak pilpres 2014 hingga sekarang. Masyarakat merasakan hilangnya kenyamanan hidup bersama sebagai sebuah bangsa,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (12/12/2020).
.
Anis Matta menilai Bangsa Indonesia lahir dari imajinasi dan perenungan filosofis para pendirinya. Bangsa Indonesia ada karena konsensus hidup bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Imajinasi, penghayatan, dan konsensus itu harus sama-sama kita rawat.
.
Sehingga tidak ada alasan lain mengapa harus menghimpun diri dalam bangsa dan negara Indonesia, selain untuk melindungi segenap bangsa dan tanah air , mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mencapai kemakmuran.

“Dan ke luar, kita ingin menjadi bangsa yang sejajar dan mampu ikut mempengaruhi jalannya sejarah dunia,” katanya.
.
Berbagai ancaman teritorial yang dulu pernah ada telah dijawab dengan rekonsiliasi. Di Aceh dilaksanakan rekonsiliasi pasca-Tsunami, di Papua telah mengintegrasikan aspirasi warga Papua dalam agenda pembangunan nasional. Rekonsiliasi adalah jawaban terhadap tantangan disintegrasi.
.
“Dari pengalaman itu saya sekali lagi menghimbau agar kita semua melaksanakan rekonsiliasi, terutama antara pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat, untuk mencegah disintegrasi sosial yang makin dalam,” tegas Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.
.
Anis Matta menegaskan, terpilihnya sejumlah pemimpin dan konfigurasi politik baru hasil pilkada merupakan momentum yang bisa dimanfaatkan untuk terus menggulirkan semangat rekonsiliasi kepada masyarakat luas.

“Semangat rekonsiliasi itu pula yang akan membuat negeri ini kembali menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh penghuninya. kita berdoa semoga Allah SWT melindungi Indonesia dan memberi jalan keluar dari tantangan besar yang kita hadapi saat ini. Aamiin,” pungkasnya.

Partai Gelora Indonesia Prihatin Pembelahan Politik dan Sosial Mulai Mengarah pada Konflik Umat Islam Versus Negara

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Indonesia) menyatakan prihatin atas situasi perkembangan konflik pembelahan politik dan sosial saat ini, yang sudah mengarah pada konflik Umat Islam versus Negara.

Hal ini akibat kasus penembakan 6 Anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI), penetapan tersangka Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HR) dan lima pimpinan FPI lainnya dalam aksi kerumunan massa di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Ummat Islam (baca: kelompok, red) janganlah dikorbankan sebagai tumbal dari permainan politik kekuasaan. Pilkada dan Pilpres sudah selesai, tapi pembelahan bereskalasi menjadi konflik horizontal dan (mengarah) vertikal,” kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (11/12/20020).

Menurut Mahfuz, situasi pembelahan politik dan sosial mulai terjadi sejak Pilpres 2014, kemudian lanjut ke Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, serta kembali menguat setelah kepulangan HRS dan makin menggelinding menjadi ‘bola salju’.

“Pembelahan ini adalah peristiwa politik yang melibatkan aktor-aktor politik partai. Negara akhirnya menjadi aktor ikutan ketika pembelahan terus berlanjut setelah pemilu usai dan pemerintahan baru terbentuk,” ujar Mahfuz.

Jika pun ada faktor geopolitik global dan kawasan, khususnya perang supremasi antara AS dan China, yang mempengaruhi konflik pembelahan politik dan sosial tersebut, adalah faktor eksternal yang tidak akan berpengaruh banyak.

Hal Itu bisa dihindari apabila aktor-aktor kekuatan politik nasional dan kekuatan sipil; menyadari betul bahwa ada pihak kekuatan luar yang ingin agar aktor-aktor politik dan sipil Indonesia menjadi proxy war atau perang mereka.

“Sekarang, pembelahan tersebut seolah menjelma menjadi konflik masyarakat sipil (baca: kelompok Umat Islam, red) versus Negara. Apakah kita akan menarik mundur jarum sejarah bangsa ini ke era Orde Baru saat kita alami situasi yang disebut: Islam versus Negara ? paparnya.

Karena itu, Partai Gelora Indonesia mendesak agar negara tidak menjadikan Umat Islam menjadi tumbal permainan politik kekuasaan. Sebab, jika pembelahan terus berlanjut dan membesar, maka dikuatirkan akan mengarah pada konflik horizontal dan vertikal.

“Ratusan nyawa hilang saat Pilpres lalu, dan sekarang 6 nyawa hilang paksa seusai Pilpres yang sudah setahun. Jika kita tidak ingin krisis eksistensi negara seperti dialami Suriah, Libia, dan Irak dialami negara tercinta ini; maka tidak boleh ada satupun pihak (aktor politik, aktor sipil maupun aktor negara, red) yang mengambil posisi superior dan mengedepankan hard-power,” tegas Mahfuz.

Mahfuz mengingatkan, bahwa Pancasila telah menyediakan budaya dan mekanisme musyawarah dan demokrasi, kemanusiaan dan keadilan.

“Jadi rakyat hakikatnya adalah entitas yang harus dirawat, dan pemimpin/penguasa kewajibannya adalah merawatnya. Jikapun penegakan hukum harus dilakukan dalam rangka merawat kebaikan bersama (mashlahat ammah, red), maka hukum juga harus ditegakkan dengan adil, manusiawi dan demokratis,” katanya.

Kehadiran FPI, GNPF, 212 dan lain-lain, menurut Mahfuz, adalah bagian dari rakyat yang termobilisasi dalam proses politik pemilu dan proses permainan politik kekuasaan.

“Mereka tidak pernah menang dalam pemilu karena mereka bukan parpol atau paslon. Tapi mereka akhirnya harus terus membayar semua biaya dan konsekuensinya,” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia ini.

Padahal mereka adalah bagian dari komponen bangsa Indonesia, yang sangat mungkin membangun kesadaran dan pemahaman bersama, bahwa negara sedang menghadapi krisis multidimensi sebagaimana dialami dunia secara keseluruhan.

Bahkan Indonesia juga sedang menghadapi gelombang dari perang supremasi kekuatan-kekuatan global yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).

“Kita sebabagi negara tidak boleh kalah apalagi hancur. Meminjam istilah Presiden Jokowi (Joko Widodo): Indonesia harus bisa membajak situasi krisis untuk melakukan lompatan besar menjadi kekuatan dunia baru,” pungkasnya.

Partai Gelora Menang 57 Persen di Pilkada 2020, Anis Matta: Saatnya Kembali Berkolaborasi!

, , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sebagai pendatang baru dalam kancah perpolitikan Indonesia telah menunjukkan kepiawaiannya, yang didukung mesin politik tangguh dan memiliki kekuatan riil di lapangan. Hal itu dibuktikan Partai Gelora dalam partisipasi and keikutsertaan di Pilkada Serentak 2020.

Dari 270 Pilkada yang digelar pada Rabu (9/12/2020) di 9 provinsi, 37 kota dan 224 kabupaten, Partai Gelora telah memberikan 205 Surat Keputusan (SK) dukungan kepada pasangan calon (paslon) kepala daerah tingkat gubernur, walikota dan bupati.

Berdasarkan data Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia, hingga kini Partai Gelora telah mencapai kemenangan di 117 dari 205 Pilkada yang diikuti atau 57 persen. Kemenangan itu, antara lain didapat dalam Pilkada Kota Medan (Sumatera Utara), Tangerangan Selatan (Banten) dan Makassar (Sulawesi Selatan).

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta didampingi Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik pada Rabu (9/12/2020) mengadakan Live Report Pilkada Serentak 2020, menerima laporan secara langsung dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang menggelar Pilkada dari siang hingga malam hari.

Dari hasil Quick Count dan Real Count yang dikelola DPW dan DPD, kemenangan sementara sudah mencapai 117 Pilkada atau 57 persen. Kemenangan tersebut, berpotensi bertambah karena masih ada DPW dan DPD yang wilayahnya menggelar Pilkada ada yang belum melaporkan hasil Pilkada di daerah.

Akurasi kemenangan dukungan Partai Gelora dalam Pilkada 2020 dapat dipertanggungjawabkan, karena pengambilan data untuk Quick Count dan Real Count diambil langsung dari TPS oleh saksi kader-kader Gelora Indonesia yang sengaja diterjunkan.

“Alhamduillah, kompetisi (Pilkada Serentak 2020, red) sudah selesai dan saatnya kembali berkorabolarasi,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Kamis (10/12/2020).

Dalam Pilkada 2020, menurut Anis Matta, Partai Gelora telah membuktikan kekuatan riil politiknya, meskipun tidak memiliki legal untuk memberikan dukungan paslon ke KPU, karena belum memiliki kursi di parlemen.

Namun, disitulah seni politiknya, para paslon justru berlomba-lomba meminta dukungan secara langsung, karena mengetahui kekuatan riil Partai Gelora di lapangan. Bahkan Anis Matta sendiri turun tangan untuk memenangkan pasangan Bobby Afif Nasution-Aulia Rahman di Pilkada Medan, pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan di Pilkada Tangerang dan pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse di Pilkada Makassar.

Hal ini tentu saja akan menjadi modal bagi Partai Gelora untuk menyongsong pelaksanaan Pemilu 2020, baik itu Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden. Pada Pemilu 2024 mendatang, Partai Gelora mentargetkan kemenangan besar dan memperoleh jumlah kursi yang banyak di parlemen baik di DPR, DPRD provinsi, kabupaten/kota.

“Walaupun kita belum punya kursi di parlemen dan secara legal diajukan ke KPU tidak ada nilainya. Tapi kita mempunyai nilai jauh lebih besar daripada sekedar nilai legal itu, yaitu nilai kekuatan riil kita di lapangan,” tegas Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menambahkan, rakyat Indonesia telah menujukkan semangat luar biasa dalam berpartispasi aktif di Pilkada Serentak 2020 dengan tetap menggunakan hak suara untuk menentukan pemimpin masing-masing di daerah, meski dalam suasana pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah, 270 titik pilkada sudah selesai. Luar biasa rakyat Indonesia melaluinya dengan baik. Rakyat sudah memilih, ada quick count ada real count, tapi KPU belum bikin keputusan. Masih mungkin ada sengketa dan lain-lain. Tapi ini waktu kita bersatu kembali,” kata Fahri Hamzah.

Seperti diketahui, sejumlah lembaga survei memenangkan pasangan Bobby Afif Nasution-Aulia Rahman di Pilkada Medan, pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan di Pilkada Tangerang dan pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse di Pilkada Makassar.

Dalam Pilkada Medan, tiga lembaga survei, yakni Poltracking, Voxpol Center, dan Populi Center menempatkan pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman unggul sementara dari pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.

Hitung cepat versi Poltracking, sementara suara yang masuk 95,43 persen.Pasangan Akhyar Nasution – Salman Alfarisi mendapat 46,00 persen suara. Sedangkan, Bobby Nasution-Aulia Rachman mendapat suara 54,00 persen.

Pada versi Voxpol Center, pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh suara 46,19 persen. Sementara, pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman 53,80 persen.

Suara yang masuk versi Voxpol Center masih di angka 80 persen. Menurut Populi Center yang baru mendapatkan data suara masuk 64,50 persen.Pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh suara 46,55 persen. Sedangkan lawannya, pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman mendapat suara 53,45 persen.

Sedangkan di Pilkada Tangerang Selatan, beradasarkan hasil Voxpol Center Research and Consulting, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan jauh mengungguli dua pasangan lainnya dengan perolehan suara 42,25 persen.

Lembaga survei Indikator juga menempatkan pasangan Davnie-Pilar Saga Ichsan sementara unggul dengan mengantongi 43,55 persen suara. Pasangan Muhammad-Rahayu Saraswati memperoleh suara sebanyak 37,1 persen, paslon nomor urut 2 Siti Nur Azizah-Ruhamaben memperoleh 21,06 persen

Sementara di Pilkada Makassar, pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse di Pilkada Makassar berdasarkan hasil quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memenangi Pilkada Maksasar deengan peroleehan suara 41,50%, disusul pasangan Munafri Arifuddin-Rahman Bando ( Appi-Rahman) 34,66%, Deng Ical-dr Fadli 19,09%, dan Irman Yasin Limpo-Zunnun NH 4,75%.

Anis Matta: Siapapun yang Terpilih dalam Pilkada 2020 Harus Jadi Pemimpin Bagi Semua

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, siapa pun yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2020 harus menjadi pemimpin bagi semua kelompok dan golongan.

“Mereka akan menjadi bagian dari barisan pemimpin bangsa kita hari ini dalam lingkupnya masing-masing. Dan alhamdulillah, di tengah pandemi yang kita hadapi, Pilkada 2020 pada hari ini bisa berjalan lancar,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (9/12/2020).

Seperti diketahui, pada Rabu (9/12/2020) ini sebanyak 270 daerah menggelar Pilkada, terdiri dari 9 pemilihan gubernur, 37 pemilihan walikota dan 224 kabupaten. Pilkada yang digelar tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena digelar dalam suasana pandemi Covid-19.

Sehingga pelaksanaan mengacu pada penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Partai Gelora sendiri menggelar Live Report (Siaran Langsung) Pilkada Serentak 2020 dari Studio Gelora Indonesia di Jakarta. Live Report bisa disaksikan secara live di akun media sosial Partai Gelora di Facebook, YouTube dan Instagram @partaigeloraid

Dalam Pilkada 2020 ini, Partai Gelora berpartisipasi di 205 Pilkada dari 270 Pilkada atau sekitar 75,9 persen. Dukungan 205 Pilkada itu tersebar di pemilihan kepala daerah tingkat gubernur, bupati dan walikota

Menurut Anis Matta, Pilkada adalah kompetisi masyarakt sipil yang beradab. Setelah kompetisi selesai, akan ada pemenangnya. Semua kembali berkolaborasi untuk memajukan daerahnya dan memajukan Indonesia.

“Saya menaruh respek yang besar kepada semua kandidat yang bertarung hari ini. Mereka telah bersiap mengambil tanggung jawab yang besar, yakni memimpin di masa krisis,” katanya

Ia menilai para pemimpin hasil pilkada akan menghadapi kontradiksi antara harapan masyarakat yang memuncak dengan keterbatasan sumber daya, terutama anggaran, akibat tekanan krisis ekonomi.

Selain itu, mereka harus menghadapi masyarakat yang letih, resah, dan kehabisan stamina untuk menghadapi krisis ini. Inilah ujian bagi para pemimpin, terutama pemimpin daerah yang berhadapan langsung dengan rakyat.

“Saya juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam karena pada satu hari menjelang pencoblosan, terhadap insiden antara Polri dan FPI. Sebagai negara hukum, tentu fakta-fakta harus diungkap dan hukum harus ditegakkan,” katanya.

Untuk itu, Anis Matta kembali menyerukan adanya Rekonsiliasi nasional antara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dengan pemerintah untuk mengakhiri pembelahan di masyarakat akibat buntut peristiwa politik sebelumnya. Jika tidak segera diakhiri, pembelahan hanya akan membuang energi secara percuma apabila terus berlanjut.

“Di atas itu, saya menyerukan kembali pentingnya rekonsiliasi antara pemerintah dan elemen-elemen masyarakat. Kita sedang menghadapi tantangan yang besar dan membutuhkan semua energi yang kita punya untuk mengatasinya,” katanya.

Rekonsiliasi ini, lanjutnya, penting untuk menjadi pijakan bersama melangkah ke masa depan. Karena itu, terpilihnya pemimpin-pemimpin daerah hasil pilkada 2020 harus menjadi konsolidasi besar agar pemerintahan dapat hadir lebih efektif lagi.

“Mari kita berdoa semoga Allah melindungi bangsa Indonesia dan memberi kekuatan serta petunjuk untuk mengatasi krisis ini,” pungkas Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.

Partai Gelora Gelar Live Report Pilkada Serentak 2020 dari ‘Studio Gelora Indonesia’

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akan menggelar Live Report (Siaran Langsung) Pilkada Serentak 2020 dari Studio Gelora Indonesia di Jakarta, Rabu (9/11/2020).

Live Report akan diisi Orasi Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, bincang santai dengan kandidat pasangan calon (paslon) sambil menikmati live musik dan pertunjukan budaya. Live Report bisa disaksikan secara live di akun media sosial Partai Gelora di Facebook, YouTube dan Instagram @partaigeloraid

Live Report Pilkada Serentak 2020 akan mulai disiarkan secara langsung pada pukul 11.00 WIB, usai waktu pencoblosan pelaksanaan Pilkada di wilayah Indonesia paling timur berakhir, yakni dimulai pelaksanaan Pilkada di Papua pada pukul 13.00 WIT atau pukul 11.00 WIB yang memiliki perbedaan waktu selama dua jam.

Terakhir, Partai Gelora akan menyiarkan perkembangan Live Report pelaksanaan Pilkada Serentak di wilayah Aceh, wilayah Indonesia paling barat. Live Report Pilkada Serentak 2020 dari Papua hingga Aceh, meruapakan laporan pelaksanaan Pilkada yang digelar pada Rabu (9/12/2020) baik provinsi, kabupaten dan kota.

“Pilkada adalah pesta demokrasi. Mari kita kawal dengan hati gembira. Simak perkembangan Pilkada Serentak dari seluruh Indonesia, sambil bincang-bincang santai dan menikmati pertunjukan budaya,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (9/11/2020).

Dalam Pilkada Serentak 2020 ini, Partai Gelora berpatisipasi di 205 Pilkada dari 270 Pilkada atau sekitar 75,9 persen. Dukungan 205 Pilkada itu tersebar dari pemilihan kepala daerah tingkat gubernur, bupati dan walikota.

“Alhamdullah Partai Gelora terlibat lebih dari 205 Pilkada dari 270 Pilkada. Walaupun kita belum punya kursi di parlemen dan secara legal diajukan ke KPU tidak ada nilainya. Tapi kita mempunyai nilai jauh lebih besar daripada sekedar nilai legal itu, yaitu nilai kekuatan riil kita di lapangan,” tegas Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini.

Anis Matta yakin calon-calon kepala daerah yang didukung Partai Gelora akan menuai kemenangan besar. Kemenangan-kemenangan kecil di setiap Pilkada itu, akan menjadi semangat bagi Partai Gelora untuk mencapai kemenangan besar di Pemilu 2024 dan meraih kursi dalam jumlah banyak di DPR,

“Selama Pilkada saya berkeling di banyak tempat, mudah-mudahan di tempat yang saya kunjungi, kita akan menangkan calon-calon yang kita dukung,” katanya.

Pilkada Serentak 2020 akan digelar di 270 daerah, yakni 9 pemilihan gubernur, 37 pemilihan walikota dan 224 kabupaten. Pilkada yang digelar tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni pelaksanaannya digelar dalam suasana pandemi Covid-19. Sehingga pelaksanaan mengacu pada penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Berikut sebaran 205 pelaksanaan Pilkada yang diikuti oleh Partai Gelora Indonesia :

  1. Sumatera Utara : 12 Pilkada atau 52 persen, yakni Kota Binjai, Gunung Sitoli, Medan, Sibolga dan Tanjungbalai, Kabupaten Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, Asahan, Pakpak Bharat, Simalungun, Nias Utara.
  2. Sumatera Barat : 12 Pilkada atau 16 persen, yakni Pemilihan Gubernur Sumatera Barat, Kota Bukit Tinggi dan Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Sijunjung, Tanah Datar, Padang Pariaman, Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
  3. Riau : 8 Pilkada atau 89 persen, yakni Kota Dumai, Kabupaten Meranti, Indragiri Hulu, Pelalawan, Rokan Hulu, Kuantam Singingi, Rokan Hilir dan Siak
  4. Jambi: 5 Pilkada atau 83 persen, yakni Pemilihan Gubernur Jambi, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Jabung Barat, Batanghari dan Bungo.
  5. Sumatera Selatan: 5 Pilkada atau 71 persen, yakni Penukal Abab Lematang Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu Selatan dan Musi Rawas
  6. Bengkulu : 7 Pilkada atau 78 persen, yakni Pemilihan Gubernur Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Seluma, Kepahiang, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong dan Kaur.
  7. Lampung: 7 Pilkada atau 88 persen, yakni Kota Metro dan Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Way Kanan dan Pesawaran.
  8. Kepulauan Bangka Belitung: 4 Pilkada atau 100 persen, yakni Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur.
  9. Kepulauan Riau: 6 Pilkada atau 86 persen, yakni Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, Karimun dan Natuna
  10. Banten: 3 Pilkada 3 atau 75 persen, yakni Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Pandeglang dan Serang.
  11. Jawa Barat: 8 Pilkada atau 100 persen, yakni Kota Depok, Kabupaten Bandung, Karawang, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, Pengandaran dan Tasikamalaya.
  12. Jawa Tengah: 6 Pilkada atau 29 persen, yakni Kota Semarang, Surakarta, Magelang dan Pekalongan, Kabupaten Semarang dan Sukoharjo.
  13. Daerah Istimewa Yogyakarta: 3 Pilkada atau 100 persen, yakni Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Sleman.
  14. Jawa Timur: 9 Pilkada atau 100 persen, yakni Kota Surabaya, Blitar dan Pasuruan, Kabupaten Blitar, Ngawi, Lamongan, jember, Ponorogo, Kediri, Situbondo, Gresik, Ternggalek, Mojokerto, Sumenep, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, Pacitan dan Tuban.
  15. Bali: 6 Pilkada atau 100 persen, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem, Badung, Bangli, Tabanan dan Jembrana.
  16. Nusa Tenggara Barat: 7 Pilkada atau 100 persen, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah, Bima, Dompu, Sumbawa dan Sumabawa Barat.
  17. Nusa Tenggara Timur: 3 Pilkada atau 33 persen, yakni Kabupaten Malaka, Belu dan Manggarai Barat.
  18. Kalimantan Barat: 5 Pilkada 5 atau 71 persen, yakni Kabupaten Bengkayang, Sekadau, Melawi, Sintang dan Sambas.
  19. Kalimantan Tengah: 2 Pilkada 2 atau 100 persen, yakni Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur.
  20. Kalimantan Selatan: 8 Pilkada atau 100 persen, yakni Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kotabaru, Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Tanah Bumbu.
  21. Kalimantan Timur: 6 Pilkada atau 67 persen, yakni Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kutai Timur, Kuta Barat, Pasir dan Berau.
  22. Kalimantan Utara: 5 Pilkada atau 100 persen, yakni Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara, Kabupaten Bulungan, Malinau , Nunukan dan Tana Tidung.
  23. Sulawesi Utara: 7 Pilkada atau 88 persen, yakni Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara, Kota Manado, Tomohon dan Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Bolaang MongondowTimur dan Bolaang Mongondow Selatan.
  24. Gorontalo: 2 Pilkada atau 67 persen, yakni Kabupaten Gorontalo dan Puhuwato.
  25. Sulawesi Barat: 4 Pilkada aau 100 persen, yakni Kabupaten Mamaju, Mamaju Tengah, Pasangkayu dan Majene.
  26. Sulawesi Tengah: 9 Pilkada atau 100 persen, yakni Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah, Kota Palu, Kabupaten Banggai Laut, Morowali Utara, Tojo Una-una, Poso, Toli-toli, Sigi dan Banggai.
  27. Sulawesi Selatan: 12 Pilkada atau 100 persen, yakni Kota Makassar, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Barru, Maros, Gowa, Bulukumba, Kepulauan Selayar, Soppeng, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja dan Toraja Utara.
  28. Sulawesi Tenggara: 4 Pilkada atau 57 persen, yakni Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Selatan, Konawe Utara dan Muna.
  29. Maluku: 3 Pikada atau 75 persen, yakni Kabupaten Seram Bagian Timur, Kepualaun Aru dan Buru Selatan.
  30. Maluku Utara: 8 Pilkada atau 100 persen, yakni Kota Tidore dan Tidore Kepulauan, Kabupaten Taliabu, Kepulauan Sula, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Halmahera Timur.
  31. Papua: 5 Pilkada atau 45 persen, yakni Kabupaten Nabire, Asmat, Keerom, Waropen dan Supriori.
  32. Papua Barat: 4 Pilkada atau 44 persen, yakni Kabupaten Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni dan Fakfak.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X