404 lima besar dunia Archives – Partai Gelora Indonesia

Tag: lima besar dunia

Anis Matta Ungkap akan Ada Lima Kejutan yang Terjadi di Pilpres 2024

, , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, akan terjadi lima kejutan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yang tidak prediksi sebelumnya.

Hal itu akibat adanya benturan peristiwa politik dan kepentingan, sehingga akan menimbulkan banyak anomali-anomali atau pengecualian yang terjadi.

“Ini sebenarnya, adalah satu peristiwa benturan politik dan benturan kepentingan yang membuat terjadinya sumber-sumber kejutan. Saya katakan, akan ada lima kejutan di Pilpres 2024,” kata Anis Matta dalam keterangan, Senin (10/7/2023).

Pernyataan itu disampaikan Anis Matta dalam program ‘Anis Matta Menjawab’ Episode #4 yang tayang di kanal YouTube Gelora TV, Senin (10/7/2023), dipandu oleh Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi DPN Partai Gelora Dedi Miing Gumelar.

Program ‘Anis Matta Menjawab’ adalah program yang dikhususkan untuk menjawab pertanyaan dari para nitizen seputar Partai Gelora dan situasi perpolitikan terkini.

Menurut Anis Matta, lima kejutan itu adalah endorsement Presiden Joko Widodo (Jokowi), format koalisi tidak jelas, endorsement aktor nonpolitik, dirty job (pekerjaan kotor) dan takdir.

Ketua Umum Partai Gelora ini menegaskan, para kandidat calon presiden (capres) sekarang sedang memperebutkan endorsement Presiden Jokowi. Sebab, Jokowi masih akan menjadi Presiden RI saat Pemilu 2024 digelar pada 14 Pebruari 2024.

“Pak Jokowi masih menjadi Presiden pada tanggal 14 Februari 2024. Karena itu, powernya masih terlalu besar dan masih sangat berpengaruh bagi siapapun. Kita lihat capres-capres ini sama-sama memperebutkan endorsement Pak Jokowi,” katanya.

Sedangkan mengenai format koalisi, kata Anis Matta, belum jelasnya koalisi sekarang akan membuat setiap partai politik (parpol) bertarung bebas (free fight), karena tidak ada pemain yang dominan dan berujung pada keputusan elite ‘sepakat untuk tidak sepakat’.

“Lambatnya pergerakan koalisi ini, menyebabkan peristiwa politik menjadi slow flowing (mengalir lambat) menuju fast flowing (mengalir cepat). Begitu mengalir deras akan ada dalam satu putaran yang menciptakan peristiwa yang tidak terkendali,” katanya.

Sementara menyangkut endorsement aktor nonpolitik, lanjut Anis Matta, juga diperebutkan oleh para capres selain endorsment dari Presiden Jokowi, karena dukungannya sangat penting.

“Pengertian aktor nonpolitik ini dia tidak langsung sebagai pemain politik ini, tapi punya pengaruh. Ini masih belum kelihatan jelas, karena koalisinya belum final. Disini ada bohir, TNI/Polri, aparat intelejen, atau dukungan negara lain dan lain-lain,” katanya.

Dari tiga fakor tersebut, menurut Anis Matta, akan banyak menimbulkan anomali-anomali yang outputnya tidak bisa diduga, bahkan bisa menciptakan ledakan krisis apabila yang mengendorse kepentingan tidak terpenuhi.

“Nah, aktor politik dan nonpolitik itu, nantinya akan memberikan rekomendasi. Tapi sebenarnya lebih besar yang mana pengaruhnya, apakah aktor politik dan nonpolitik, tapi terlepas dari itu semua, kita mesti siap untuk menyiapkan menghadapi kejutan-kejutan itu,” katanya.

Peristiwa anomali yang akan terjadi, misalnya akan ada empat capres, bukan tiga capres atau dua capres di Pilpres 2024. Contoh lain dari anomali yang bisa juga terjadi di Pilpres 2024 adalah terpilinya orang seperti Gus Dur (Abdurrahman Wahid) sebagai Presiden tahun 1999, KH Ma’ruf Amin sebagai Wapres 2019 atau Taufik Keimas sebagai Ketua MPR 2009-2014.

Selanjutnya, terkait kejutan keempat akibat keputusan elite yang memilih keputusan sepakat untuk tidak sepakat, maka pertarungan di Pilpres 2024 diprediksi akan brutal seperti pada Pilpres 2014 lalu.

“Karena tarung bebas ini, maka salah satu faktor kemenangan yang sangat penting adalah penggunaan pekerja kotor (dirty job). Akan ada penggunaan kasus-kasus yang berkaitan dengan moral seperti kasus korupsi dan lain-lain,” katanya.

Penggunaan dirty job ini, tegas Anis Matta, tidak ada kaitannya dengan upaya penjegalan terhadap capres tertentu, tapi murni penegakan kasus hukum yang melibatkan yang bersangkutan. Hal ini biasa terjadi, dan digunakan juga di Pilpres Amerika Serikat.

“Penggunaan dirty job ini akan dominan, menjadi pintu masuk dalam permainan ini. Bukan menciptakan dosa, tapi dosanya sudah ada, dikapitalisasi. Orang ini punya dosa, tapi ditabung dan pada waktu tertentu akan digunakan. Ini juga akan menjadi kejutan di Pilpres 2024,” tegasnya.

Terakhir kejutan kelima, kata Anis Matta, adalah takdir dari Allah SWT. Sebagai orang yang beriman, ia percaya bahwa Presiden RI 2024 sudah ada dan telah di catatkan di Lauhul Mahfudz.

Karena itu, meskipun ada dua capres yang berdoa di Baituillah, Kabah pada musim haji 1444 H/2023 ini, sementara satu capres lagi tidak pergi haji, tapi nama Presiden RI 2024 sebenarnya sudah ada.

“Semua capres sekarang sedang menjemput takdir. Kemarin anda melihat ada dua capres ini, pergi haji kan dua-duanya berdoa atau capres doa yang tidak pergi haji. Kita tidak tahu doa capres mana yang didengar, karena belum dapat bocoran takdir, tapi yang pasti nama Presiden ini sudah ada auhul Mahfudz. Di Islam doa itu yang bisa mengubah takdir, tapi doa yang mana dikabulkan, kita tidak tahu, karena semua berdoa,” pungkasnya.

Anis Matta: Partai Gelora Tetapkan Empat Kriteria Capres yang akan Didukung

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akan segera mengumumkan secara terbuka calon presiden (capres) yang akan didukung di dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Partai Gelora telah membuat empat kriteria yang menjadi panduan bagi umat untuk menentukan pilihan seorang pemimpin dalam Pilpres 2024.

Dimana dalam memilih pemimpin itu, pada dasarnya tidak memilih yang sempurna, tetapi memilih orang yang tepat.

“Kita pasti akan menetapkan capres kita. Insya Allah dalam waktu tidak terlalu lama, Partai Gelora akan menetapkan capres, dan siapa calon presiden, kita telah membuat empat kriteria cukup sederhana dalam menentukan seorang pemimpin.” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (27/6/2023).

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam Anis Matta Menjawab Episode #2 yang ditayangkan di YouTube Gelora TV setiap hari Senin sore pukul 16.30 WIB.

Program Anis Matta Menjawab ini khusus dibuat untuk menjawab pertanyaan dari para netizen. Pada edisi perdana#1 lalu, Anis Matta Menjawab pertanyaan tentang ‘Indonesia Emas dan Revolusi Pendidikan’.

Dalam menetapkan seorang capres , menurut Anis Matta, harus dijawab dan dijelaskan secara komprehensif dalam empat perspektif. Yakni perspektif agama, perpektif kepentingan nasional, perspektif geopolitik dan perspektif ancaman disintegrasi bangsa.

“Dalam perspektif agama, kita selalu menemukan masyarakat yang selalu menggunakan alasan agama dalam menentukan calon presiden” katanya.

Seorang pemimpin itu, pada dasarnya adalah seseorang yang kuat dan amanah, yang akan mengurus segala urusan orang, sehingga dia menerima gaji.

“Kalau di Islam, dipanggil Khalifah Amirul Mukminin. Dia mengurus segala urusan umat, tidak hanya urusan politik, tetapi urusan seluruh rakyat. Sehingga butuh kejujuran, integrasi, tidak ragu-ragu dan amanah. Urusannya sangat kompleks, semua urusan negara diurus,” ujarnya.

Sehingga untuk mengurus semua ini dibutuhkan pemimpin yang sabar, berkarakter mampu mengurus rakyat, dan memiliki kelapangan dada, serta memiliki pengetahuan untuk mengambil kebijakan yang tepat.

“Tetapi kalau kita bicara manusia sempurna yang dibutuhkan, tentu akan banyak perdebatan. Namun di dalam literatur, cukup hanya dua syarat saja yang bisa dipenuhi, tidak perlu keseluruhannya, yakni kuat dan amanah saja,” katanya.

Di zaman Rasulullah SAW, kata Anis Matta, ada seorang sahabat yang meminta dikasih jabatan, namun Rasullah SAW menolak memberikan.

Karena memilih pemimpin untuk jabatan publik itu, harus memilih orang kuat, karena kekuatannya berguna untuk menjaga amanahnya, sementara sahabat tersebut dilihat tidak begitu kuat.

“Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib itu memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang keras, dan lemah-lemah lembut. Tetapi semua karakternya kuat-kuat dan amanah,” katanya.

Artinya, memilih pemimpin itu dalam perspektif agama itu, orang tidak harus memilih yang sempurna pada dasarnya, tetapi memilih orang yang tepat.

“Dan situasi sekarang juga berbeda di zaman Khulafaur Rasyidin. Yang tepat bisa jadi tidak sempurna, dan pada situasi sekarang, mencari kriteria sempurna itu, sudah susah ditemui sekarang,” katanya.

“Jadi kalau dalam sejarah Islam itu nggak pernah ada yang kriterianya sesempurna pada masa Khulafaur Rasyidin. Kriteria ini tidak akan utuh sekarang, tidak bisa kita menggunakan dalil-dalil agama untuk menegaskan calon yang akan didukung, tapi siapa yang tepat untuk situasi sekarang,” lanjutnya.

Dalam perspektif nasional, itu pemimpin yang tepat diperlukan dalam situasi sekarang. Karena pemimpin sekarang itu, harus bisa mempertimbangkan situasi perspektif geopolitik global saat ini.

“Pemimpin yang kita pilih sekarang harus bisa menghitung kepentingan geopolitik. Jangan pilih pemimpin yang akan menjadikan negara kita ini, sebagai medan tempur negara lain. Ini penting saya tegaskan, karena kekuatan adidaya antara Amerika dan China ingin membawa konflik ke kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Jika perang terjadi di kawasan Asia Pasifik, maka yang paling terkena dampaknya adalah Indonesia. Karena Indonesia adalah menjadi daerah paling strategis untuk menjadi daerah konflik negara-negara lain.

“Hari-hari sekarang, implikasi konflik kita sudah rasakan efeknya pada perekonomian. Karena konflik geopolitik mempengaruhi laju perputaran ekonomi dunia, inflasi luar biasa terjadi. Kalau situasi memburuk di tahun-tahun akan datang, maka akan membawa dampak serius bagi negara kita,” katanya.

Karena itu, kata Anis Matta, untuk mencari pemimpin di 2024 harus melihat dari sisi kepentingan nasional Indonesia, yakni mencegah terjadinya disintegrasi bangsa dan tidak menjadi medan tempur baru pasca perang Rusia-Ukraina.

“Kita tidak ingin menakut-nakuti, tapi semua faktor yang membuat ancaman disintegrasi itu, apalagi kita memiliki populasi mencapai 200 juta dan dikenal sebagai negara kepulauan. Begitu tekanan ekonomi semakin berat, maka ancaman disintegrasi itu, akan semakin nyata,” jelasnya.

Anis Matta menegaskan, ancaman terbesar dalam Pilpres 2024 mendatang adalah polarisasi politik yang mulai meningkat tajam, padahal kita sudah memiliki pengalaman di Pilpres 2019 lalu.

“Ancaman ini berbahaya bagi kita sekarang ini. Polarisasi politik di tengah situasi geopolitik global saat ini, bisa membuat ancaman disintegrasi bangsa. Indonesia bisa menjadi medan tempur negara-negara lain, kawasan Eropa, Afrika sudah, tinggal di kawasan Asia Pasifik. Jadi kita perlu kekuatan tengah yang kuat yang bisa menjadi faktor pemersatu,” tegasnya.

Dapat disimpulkan bahwa, Indonesia ke depan, lanjutnya, diperlukan capres yang kuat yang bisa mempersatukan semua kekuatan, bukan sebaliknya capres yang mempertahankan polarisasi dan membuat disintegrasi bangsa semakin nyata.

“Jadi saya kira, saya telah menjelaskan kriteria ini cukup sederhana dalam empat perspektif ini. Seperti apa nanti capres Partai Gelora, Insyaallah tidak jauh-jauh dari referensi dan argumentasi kriteria tersebut. Siapa presidennya, ya kira-kira dari empat kriteria ini,” pungkasnya.

Anis Matta Gelorakan Indonesia Timur, Dimulai Dengan Konsolidasi Ribuan Kader Di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

, , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Usai memulai program konsolidasi kader nasionalnya di Kabupaten Tangerang untuk pertama kalinya pada Minggu (19/2/2023), Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta akan melanjutkan konsolidasinya di Indonesia Timur, di wilayah Sulawesi.

Anis Matta dan pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai dengan nomor urut 7, berwarna biru ini akan bertolak ke Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis (23/2/2023) malam.

Anis Matta akan bertemu ribuan kader Partai Gelora di Makassar, Parepare, Palopo (Sulsel) dan Polewali Mandar (Sulbar) pada Jumat-Selasa, 24-28 Pebruari 2023.

“Program ini sesuai dengan tahapan perkembangan organisasi yang kami rencanakan. Setelah lolos verifikasi dan sah menjadi peserta pemilu dengan nomor urut 7, saatnya kami melakukan konsolidasi untuk mempersiapkan kemenangan di Pemilu 2024 yang tinggal kurang dari setahun lagi,” ujar Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (21/2/2023).

Anis Matta menambahkan, Partai Gelora hadir untuk membangkitkan optimisme bahwa Indonesia layak menjadi superpower baru di dunia.

Sebab, semua modal untuk menjadi negara adidaya dimiliki negeri ini, mulai dari jumlah penduduk, kekayaan alam, kemampuan mengelola keberagaman, hingga pengalaman berdemokrasi.

“Indonesia superpower baru bukanlah utopia atau mimpi di siang bolong. Kita punya semua modalnya. Yang kita butuhkan adalah peta jalan yang jelas sehingga semua potensi itu bisa diwujudkan,” katanya.

Partai Gelora akan menyebarkan spirit dan optimisme ini, kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Gelora, serta kepada seluruh rakyat Indonesia.

Ketua DPW Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta menyatakan kesiapan kader dan relawan di Sulawesi Selatan untuk bergerak menjemput kemenangan di Pemilu 2024.

Ribuan orang dikonfirmasi akan hadir dalam acara konsolidasi di tiap titik yang dipilih berdasarkan daerah pemilihan (dapil) calon anggota DPR RI.

“Pak Anis Matta kan juga putra Sulsel. Jadi ada ikatan emosional yang kuat antara kader-kader di sini dengan beliau. Teman-teman sudah rindu mendengarkan langsung gagasan-gagasan Pak Anis untuk membawa Indonesia menjadi superpower baru,” ujarnya

“Acara ini akan menggelorakan semangat dan merapatkan barisan para kader menyambut pemilu,” kata Bupati Takalar ini.

Sedangkan Ketua DPW Partai Gelora Sulbar Hajrul Malik tak ketinggalan menyatakan optimisme kemenangan Partai Gelora di provinsinya.

“Kami menerima sambutan yang luar dari masyarakat di Sulbar ini. Sampai agak terkejut. Ternyata pemilih kita juga memperhatikan gagasan yang dibawa oleh partai politik. Dan insya Allah Partai Gelora adalah partai yang terdepan dalam menawarkan gagasan Indonesia ke depan,” kata Hajrul.

Partai Gelombang Rakyat Indonesia didirikan di Jakarta pada 28 Oktober 2019. Partai ini melewati masa-masa awalnya di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Pengesahan badan hukum oleh Kementerian Hukum & HAM pun dilakukan secara daring.

Partai yang dipimpin Anis Matta, Fahri Hamzah, Mahfuz Sidik, dan Achmad Rilyadi ini kini telah sah menjadi peserta Pemilu 2024 setelah memenuhi seluruh persyaratan dari KPU mendapat nomor urut 7.

Kepengurusan pun telah terbentuk di 38 provinsi, termasuk di provinsi-provinsi baru hasil pemekaran Papua dan Papua Barat. Partai ini optimistis dengan masa depan Indonesia sebagai Superpower baru.

Luncurkan OK GELORA, Anis Matta: Perlu Peta Jalan Baru untuk Jadi Kekuatan Utama Dunia

, , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Indonesia saat ini memasuki gelombang ketiga menuju kekuatan lima besar dunia diantara negara-negara Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China.

Sebab, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar seperti sumberdaya alam, jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia, jumlah umat Islam terbesar di dunia dan menjadi salah satu pemimpin utama ASEAN.

“Kenapa kita harus menjadi salah satu kekuatan dunia, karena kita memiliki potensi yang cukup untuk itu,” kata Anis Matta saat meluncurkan ‘Program OK GELORA Orientasi Kepartaian Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Sabtu (27/2/2021).

Menurut Anis Matta, Indonesia telah memasuki dua gelombang, yakni gelombang pertama dan gelombang kedua. Gelombang pertama adalah gelombang menjadi Indonesia, diawali Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan puncaknya sebagai negara berdaulat pada 17 Agutus 1945.

Sedangkan gelombang kedua adalah menjadikan Indonesia sebagai negara modern. Hal ini telah dilewati melalui pergulatan pada masa orde lama, orde baru dan orde reformasi.

“Sebagai bangsa kita telah bergulat dengan pengalaman yang pahit dan manis dalam mencari titik temu antara demokrasi dan kebangsaan,” ujarnya.

Dengan memasuki gelombang ketiga, maka diperlukan Peta Jalan Baru Indonesia. Peta jalan baru tersebut, akan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

“Saat ini terjadi perubahan tatanan global dan perubahan pada kemimpinan global. Sehingga kita perlu merumuskan satu peta jalan baru, dimana mimpi besar itulah yang melatari berdirinya Partai Gelora,” katanya.

Partai Gelora, kata Anis Matta, tidak ingin melihat Indonesia menjadi ‘medan tempur’ negara-negara yang sedang bersaing di dunia seperti persaingan antara AS dan China saat ini

“Potensi kita terlalu besar, tapi pencapaian kita terlalu kecil. Langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah. Indonesia harus jadi salah satu kekuatan utama dunia” tandasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menambahkan, rakyat Indonesia seharusnya memiliki orientasi dan kemantapan hati. Tidak boleh galau atau gelisah. Sebab, saat ini banyak pihak yang tidak memiliki orientasi, padahal sebagai bangsa besar harus optimis.

“Bangsa ini harus optimis agar terbang tinggi seperti Rajawali dan menjadi kekuatan lima besar dunia. Kita harus mereorentasi konsepsi diri kita dengan khazanah Indonesia, Sehingga kita sebagai bangsa Indonesia, optimis,” kata Fahri.

Karena itu, orientasi ke-Indonesiaan harus semakin diperkuat secara masif. Tidak boleh lagi ada rakyat Indonesia yang tidak memahami atau terbata-bata tentang ke-Indonesiaan.

“Mengutip puisi Chairil Anwar, kita hidup 1.000 tahun lagi, maka kita harus optimis tentang fondasi bangsa yang membuat kagum dengan Indonesia,” pungkasnya.

Gelar OK Gelora, Partai Gelora Pertemukan Gagasan Masyarakat untuk Jadikan Indonesia Kekuatan Lima Dunia

, , , , , ,

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bakal menggelar OK GELORA (Orientasi Kepartaian Gelora) Angkatan I pada Sabtu (27/2/2021). OK GELORA ini akan diikuti oleh 1.000 kader baru dari Pengembangan Teritori (Bangter)I meliputi wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Selain dibekali materi sekilas Gelora, peserta juga akan diberikan materi Arah Baru Indonesia, yakni Gelombang 3 Indonesia, Jati Diri Manusia Gelora dan Tiga Elemen Pencapaian Arah Baru.

“OK GELORA adalah momen mempertemukan gagasan-gagasan Partai Gelora dengan masyarakat luas. Kami ingin bisa berkolaborasi dengan seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Indonesia kekuatan ke-5 dunia,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dalam keteranganya, Jumat (27/2/2021).

Menurut Anis Matta, saat ini Partai Gelora semakin tumbuh dan keberadaannya kini diterima masyarakat. Hal ini akibat, sikap konsistensi Partai Gelora dalam menjaga arah perjuangan, yang diawali imajinasi dan didorong determinasi.

“Alhamdulillah, Partai Gelora telah bertumbuh dan semakin diterima masyarakat,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik menambahkan, Partai Gelora adalah partai yang memadukan konsepsi partai kader dan partai massa. Karena itu, rekrutmen anggota dilakukan secara masif baik secara online maupun offline.

“Semua anggota yang mendaftar akan mengikuti program Orientasi Kepartaian (OK Gelora) dalam paket program yang sudah disiapkan,” ujar Mahfuz.

Selanjutnya, untuk anggota yang ingin terlibat aktif dalam kegiatan partai. “Mereka akan diarahkan mengikuti program kaderisasi berkelanjutan melalui Akademi Manusia Indonesia (AMI),” katanya.

Ketua Bidang Rekuitmen Anggota Partai Gelora Indonesia Endy Kurniawan mengatakan, OK GELORA adalah sebuah tatap muka singkat secara daring yang memberikan materi dasar orientasi kepada anggota baru.

“Tujuannya adalah menumbuhkan kebanggaan anggota terhadap Partai Gelora dengan . memberikan pemahaman tentang jatidiri, perjuangan dan cita-cita Partai Gelora, serta memotivasi anggota untuk bergerak bersama Partai Gelora,” kata Endy.

Setelah kegiatan OK Gelora Angkatan I ini, pekan depan akan kembali digelar OK GELORA Angkatan II untuk Bangter 1 meliputi wilayah Sumatera pada 6 Maret 2021. Pada 7 Maret 2021 OK GELORA Angkatan III untuk Banter 3 terdiri dari wilayah DIY Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara OK GELORA Angkatan IV akan digelar pada 13 Maret untuk Bangter 4 meliputi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan. Sedangkan OK GELORA Angkatan V untuk Banter 5 melipuri wilayah Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Partai Gelora Melihat Ada Peluang Besar untuk Diterima Masyarakat

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia muncul di beberapa survei sebagai partai partai baru yang cukup populer dengan loyalitas pemilihnya tinggi. Karena itu, Partai Gelora melihat adanya peluang besar untuk diterima masyarakat.

“Sebagai partai baru yang segar dan memiliki idealisme untuk menjalankan fungsi edukasi, advokasi dan agregasi yang tidak dijalankan partai politik lain, Partai Gelora melihat peluang besar untuk diterima masyarakat,” kata Sutriyono, Ketua Bidang Politik & Pemerintahan Partai Gelora Indonesia dalam diskusi politik di aplikasi Clubhouse tentang indeks demokrasi Indonesia, Kamis (25/2/2021).

Menurut Sutriyono, dalam keteranganya, Jumat (26/2/2021), UU Pemilu adalah faktor lain yang menentukan kualitas demokrasi Indonesia, selain penerapan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang dianggap menjadi ancaman tidak langsung bagi partisipasi politik masyarakat Indonesia.

Akibatnya, partispasi politik masyarakat melemah dan indeks demokrasi turun. “Partai baru seperti Gelora tentu menginginkan kompetisi yang fair dengan PT rendah, tapi ini tergantung pemerintah sebagai sponsor utama revisi UU itu,” kata Sutriyono.

Namun, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Gelora Indonesia Henwira Halim menyebut bahwa kurangnya partisipasi pemilih tidak serta merta membuat kualitas demokrasi rendah.

“Di Amerika Serikat, sejak tahun 90-an jumlah yang tidak memilih menyentuh 50 persen, dan ini berlangsung sampai sekarang,” kata pria yang akrab dipanggil Wira ini.

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Partai Gelora Indonesia Amin Fahrudin mengatakan, UU ITE menjadi faktor dominan buruknya demokrasi di Indonesia. Amin Fahrudin menyebut rekodifikasi UU KUHP menjadi ultimate goal insan hukum dan masyarakat Indonesia.

Ia menyebut UU ITE yang sekarang mengenakan sanksi pada masyarakat sesuai selera saja, misalnya menggunakan pasal karet yang ada di UU No. 1 tahun 1946.

“Jika RUU KUHP disahkan, maka pasal-pasal karet bisa direduksi. Penegak hukum dapat panduan yang tegas dan jelas, sehingga rasa keadilan tercipta di masyarakat,” lanjut Amin.

Seperti diketahui, dalam survei LSI, ‘party ID’ Partai Gelora Indonesia muncul dengan 0,7% dan lembaga riset ‘Y-Party’ dengan 0,2 persen. Party ID adalah tingkat kedekatan pemilih, atau dengan kata lain loyalitas konstituennya, terhadap partai tersebut.

Partai berciri logo gelombang ini baru berusia satu tahun lebih sedikit dan saat ini sudah terbentuk di 100% provinsi, 99% DPD kota/ kabupaten, dan 67% kecamatan.

Partai Gelora Kolaborasi dengan Slankers dan Pondok Sedekah Bantu Korban Banjir di Bekasi

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia kembali memberikan bantuan untuk korban banjir di Bekasi, Jawa Barat (Jabar) yang terdampak cukup parah banjir yang melanda Jabodetabek beberapa waktu lalu.

Partai Gelora menggandeng pasukan Slankers, Yayasan Pondok Sedekah dan masyarakat setempat menembus lokasi terpencil dan terisolir di Kampung Garon Cangkring, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jabar, Kamis (25/2/2021).

Bantuan kali ini diberikan oleh Bidang Jaringan & Kerjasama Lembaga DPN Partai Gelora Indonesia bersama DPD Kabupaten Bekasi. Bantuan serupa sebelumnya di lokasi yang sama telah diberikan oleh Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas).

“Banjir ini jadi momentum membangun kebersamaan, bergotong royong, an berkolaborasi untuk membantu sesama yang mengalami musibah,” kata Ratu Ratna Damayani, Kabid Jaringan & Kerjasama Lembaga DPN Partai Gelora di Jakarta dalam keterangannya, Jumat (26/2/2021).

Ketua Slankers Bekasi, Muhammad Fauzi menegaskan adanya manfaat yang besar dari kerjasama bersama Gelora dan masyarakat ini. “Kita bisa saling bahu membahu sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing untuk menolong warga,” papar Fauzi.

Apalagi, sambung Fauzi, kondisi dampak banjir masih parah di Kabupaten Bekasi ini. Hingga kemarin banjir masih merendam beberapa desa di Kabupaten Bekasi.

“Tinggi banjir masih sepinggang orang dewasa. Hal ini akibat dari jebolnya tanggul sungai Citarum pada Sabtu malam pekan lalu (20/2/202),” katanya.

Sedangkan Anton dari Pondok Sedekah mengatakan, yayasannya mendapatkan bantuan dari masyarakat, termasuk dari selibriti dan disalurkan melalui gabungan relawan yang dikoordinasi oleh Gelora ini.

“Aksi kemanusiaan ini sudah menjadi program rutin. Kami lakukan untuk meringankan penderitaan saudara-saudara kita. Terima kasih atas support para relawan dan donatur dalam program ini,” kata Anton.

Salah seorang warga setempat, Arif 27), guru swasta di Kecamatan Cabangbunging mengaku tergerak bergabung menjadi relawan. Wilayah tempat tinggalnya di kampung Gabon Cangkring paling parah terdampak banjir.

Arif mengatakan, untuk menuju Kampung Gabon Cangkring relawan harus melalui lautan banjir sepanjang 2-3 km dengan perahu karet. Karena itu, ia mengaku terharu terhadap upaya Partai Gelora dalam memberikan bantuan ke masyarakat di wilayahnya.

“Kami terharu, masak orang dari luar membantu dan saya hanya diam saja, makanya say ikut jadi relawan. Ada ribuan pengungsi tersebar di beberapa titik. Di satu titik terisolir ada sekitar 500 warga yang hanya bisa diakses dengan perahu,” paparnya.

Gabungan relawan ini mendistribusikan ratusan makanan siap saji, sembako, dan membuka posko kesehatan dan penyediaan obat-obatan. Relawan menggunakan perahu karet untuk menuju ke daerah yang terisolir banjir.

Menangggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta menyampaikan ucapan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu korban banjir Bekasi. Sebab, solidaritas dan gotong royong adalah bagian dari DNA bangsa Indonesia.

“Terima kasih kepada seluruh anggota, relawan, dan sahabat Gelora yang telah terus membangkitkan solidaritas dalam kerja-kerja nyata. Selama ada pejuang kemanusiaan seperti Anda sekalian, kita boleh optimis Indonesia akan tetap tegak berdiri,” kata Anis Matta menyemangati.

Tips Makanan Sehat Agar Berat Badan Terjaga Selama Pandemi Covid-19

, , , , ,

Partaigelora.id – Satu penelitian menunjukkan, 22% orang dewasa mengalami kenaikan berat badan selama pandemi Covid-19, apalagi saat menjalani proses karantina. Penyebabnya macam-macam. Selain kurang gerak, penyebab lainnya stress.

Selain itu, rutinitas di depan gawai atau komputer lebih ‘menggoda’ orang untuk makan dan minum berlebihan, terutama ngemil cemilan.

Dikutip dari CNN, dua dari dari tiga orang dewasa berjuang keras melawan kenaikan berat badan di masa karantina saat pandemi virus corona.

Berdasarkan survei daring terhadap 800 orang dewasa di Inggris, 65 persen orang menyatakan sulit mengatur berat badan mereka saat pandemi Covid-19.

Ketua Biro Kesehatan Perempuan Partai Gelora Indonesia dr Yudith Rachmadiah mengatakan bahwa mereka yang suka ngemil bisa mengganti cemilan biasa dengan 1 porsi buah di antara dua waktu makan.

“Ganti cemilan dengan antara sarapan ke makan siang dan antara makan siang ke malam,” kata dr Yudith.

Selain olahraga teratur, mengatur jenis dan pola makan berperan besar untuk menjaga berat badan. Yang lebih penting, mengatur makanan juga berkontribusi menjaga fisik kita tetap sehat dan membangun imunitas. Lebih lengkapnya, ini dia tips menjaga berat badan oleh dr Yudith.

Pertama, atur menu makan dengan proporsi 1/2 bagian piring diisi dengan sayur dan buah, 1/4 bagian piring diisi dengan protein seperti tahu, tempe, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan.

” Lalu seperempat sisanya dengan karbohidrat kompleks (nasi merah, oatmeal),” lanjutnya.

Selain itu dr Yudith menyarankan rutinitas yang harus dijaga yaitu minum air putih 8 gelas sehari dan hindari minuman manis. Kemudian hindari makan terlalu malam apalagi ngemil di malam hari. Batasi waktu makan malam maksimal di jam 19.00.

“Jangan tidur larut malam. Berdasarkan sebuah penelitian orang dengan kebiasaan tidur larut malam atau begadang berat badannya akan cenderung meningkat,” katanya.

Terakhir, “Jangan lupa tetap bergerak. Upayakan berolahraga selama minimal 30 menit setiap hari. Di saat pandemi seperti sekarang cukup lari kecil keliling rumah atau halaman, naik turun tangga,” tutup dr Yudith.

Partai Gelora Gelar Bhakti Gelora Bantu Korban Banjir di Bekasi

, , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia melakukan kegiatan bakti sosial ‘Bhakti Gelora’ untuk membantu korban banjir di Jakarta, Bekasi dan Tangerang beberapa waktu lalu.

Salah satu titik banjir terparah yang dikunjungi Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) DPN Partai Gelora adalah Kampung Cangkring RT 12/RW.03 Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabangbungin Karawang, Bekasi, Jawa Barat.

“Kami melaksanakan kegiatan Bhakti Gelora untuk membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir, salah satu titik terparah di Kampung Cangkring Desa Jayalaksana, Bekasi. Kami bagikan 100 boks lauk kering siap saji, 1.000 baju layak pakai, 500 masker, 100 mukena, mie instan, beras, snack dan goody bag untuk anak-anak,” kata Styandari Hakim, Ketua Bidang Yanmas dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).

Menurut Tyan – sapaan akrab Styandari Hakim, Bhakti Gelora ini sengaja digelar sebagai bentuk kepedulian dari Partai Gelora terhadap masyarakat yang terdampak banjir.

“BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari 2021, serta musim hujan diprediksi hingga bulan April 2021,” paparnya.

Karena itu, diperlukan peningkatan kewaspadaan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan intensitas yang tinggi seperti Jakarta, Tangerang, Depok dan Bogor.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Partai Geloramengharapkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bersama, baik pemerintah dan masyarakat, dalam mencegah dan mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi.

“Dampak La Nina dapat memicu curah hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kondisi normal sehingga potensi banjir, banjir bandang dan tanah longsor ke depan yang perlu diwaspadai,” kata Ketua Bidang Yanmas DPN Partai Gelora Indonesia ini.

Adapun langkah selanjutnya untuk meningkatkan kesiapsiagaan itu, Partai Gelora akan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait potensi pencegahan banjir, banjir bandang dan tanah longsor dengan media elektronik dan media sosial, khususnya di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Kehadiran Bhakti Gelora ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadapp bencananya. Tentunya dengan tetap menjalankan protokol Kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun,” pungkasnya.

Acara Bhakti Gelora, selain digelar Bidang Yanmas DPN Partai Gelora juga dilakukan oleh DPD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan DPC Karang Tengah dengan melakukan aksii peduli bencana banjir di Kelurahan Pedurenan di Perumahan Ciledug Indah, Karang Mulya dan Pondok Bahar, Tangsel, Banten.

Partai Gelora Dorong Penerbitan Perppu ITE dan Pengesahan RUU KUHP

, , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengusullkan tiga skenario untuk mengakhiri ketidakpastian hukum di Indonesia yang bisa berakibat kepada penilaian jatuhnya indeks demokrasi seperti yang terjadi tahun ini.

Skenario pertama adalah melakukan revisi terhadap Undang-Undang (UU) yang bermasalah, seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sehingga pasal-pasal direvisi.

“Kedua Presiden mem-Perppu UU ITE sehingga secara otomatis pasal bermasalah dihilangkan, agar segera ada kepastian hukum,” kata Fahri Hamzah melalui keterangan tertulisnya, Rabu (23/2/2021).

Fahri menilai, inisiatif untuk menerbitkan Surat Edaran Kapolri tentang Penerapan UU ITE sangat baik sekali untuk mengakhiri ketidakkpastian ini yang dilakukan Kepolisian.

Namun, sebaiknya Polri dibekali dengan UU permanen yang bersumber pada Perppu atau revisi UU lebih permanen, termasuk juga pengesahan KUHP, selain UU ITE.

Sebab, kepolisian bukan pembuat UU karena itu dalam jangka panjang dikuatirkan akan menimbulkan masalah baru

DPR periode sebelumnya, kata Fahri, sebenarnya telah membahas pengesahan KUHP pada tingkat pertama di Badan Legislasi. Tetapi kemudian pembahasan tingkat dua di Rapat Paripurna DPR, pengambilan keputusan tidak dilanjutkan, karena dianggap pembahasan belum selesai. masih ada pasal-pasal krusial yang belum disepakati.

Karena itu, skenario ketiga adalah mendesak pemerintah dan DPR untuk segera melakukan pembahasan dan pengesahan RUU KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

“Sebagai criminal constitution atau criminal code satu untuk seterusnya dan selamanya, sehingga ini akan memberikan kepastian hukum yang lebih luas kepada seluruh UU yang mungkin benuansa penuh ketidakpastian hukum tersebut,” katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini berharap usulan tersebut dapat dipertimbangkan Presiden dan DPR selaku pembuat UU atau produk hukum.

“Tinggal perlu penyelesaian dan pengesahaan pada tingkat kedua yang dapat dipercepat menurut ketentuan UU P3 (Pembuatan Perarturan dan Perundangan-undangan). Itu dapat dipercepat apabila pada periode lalu sebuah RUU telah menyelesaikan pembahasan pada tingkat pertama. Dan itu sudah terjad terjadi pada akhir periode DPR 2012-2019 yang lalu,” ungkap Fahri.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X