Tag: peta jalan baru

Partai Gelora Usulkan Konsep ‘Geloranomics’ Sebagai Peta Jalan Baru Atasi Krisis Berlarut

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengusulkan konsep ‘Geloranomics’ sebagai narasi peta jalan baru dalam mengatasi krisisi berlarut saat ini

Fokus dari konsep Geloranomics ini adalah mengusung keadilan lingkungan dan keadilan sosial dengan dua tema besar, yakni bumi dan manusia.

“Yang saya maksud dengan Geloranomics ini ada dua tema besar yang kita perjuangkan, pertama bumi dan kedua manusia,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021).

Konsep ‘Geloranomics’ itu sudah disampaikan Anis Matta dalam diskusi Kopi Gelora pada Rabu (18/8/2021) malam, yang dihadiri pengamat politik dan filsafat Rocky Gerung sebagai bintang tamu dengan Refleksi 76th Kemerdekaan RI: Krisis & Momentum Indonesia.

Diskusi ini dihadiri oleh 800-an jajaran fungsionaris DPN, MPN, MP, DPW, DPN dan DPC yang digelar secara virtual.

Menurut Anis Matta, persoalan bumi dan manusia pada dasarnya saling mengikat satu sama lain. Dimana maknanya, adalah pertumbuhan atau kesejahteraan.

Namun, pertumbuhan ini menimbulkan persoalan dengan, adanya keadilan lingkungan dan keadilan sosial. Saat ini, lingkungan mengalami kerusakan parah akibat eksploitasi berlebihan yang dilakukan manusia, tanpa melibatkan ahli lingkungan.

Sementara distribusi pertumbuhan dari eksploitasi tersebut, hanya dinikmati segelitir orang saja, dan tidak membawa dampak pada kesejahteraan bersama, sehingga terjadi kesenjangan antara si kaya dan miskin. 

“Jadi outputnya harus ada pertemuan yang seimbang antara bumi dan manusia. Pertama bumi adalah rumah kita, sehingga harus kita rawat dan kita jaga. Kedua adalah pemberdayaan masyarakat manusianya sendiri,” ujarnya.

Anis Matta menegaskan, kemakmuran kolektif bisa tercapai asalkan kedua unsur pertumbuhan tersebut terpenuhi. Partai Gelora, lanjutnya, mengusulkan satu tema besar lagi dalam konsep ‘Geloranomics, yakni kesejahteran sebagai sumber kemakmuran.

“Hal itu tercapai jika sumber pengetahuan dan teknologi digabungkan dalam menciptakan pertumbuhan. Pada waktu yang sama menjaga keselamatan bumi dan di lain waktu memberi ruang secara politik bagi seluruh masyarakat itu menjadi sejahtera bersama,” tegasnya.

Kemakmuran kolektif, lanjutnya bisa menjadi komponen utama dalam mensejahterahkan umat manusia dan bisa menjadi proposal Indonesia untuk dunia, asalkan bisa menyatukan agama, demokrasi dan kebebasan.

“Amerika yang kapitalis sudah mulai mengarah kepada sosialis, sedangkan China yang sosialis mengarah ke kapitalis. Sementara Rusia meski kuat secara militer, tapi kelemahannya tidak punya proposal untuk ekonomi dunia. Dan Indonesia punya peluang dan bisa mengajukan proposal itu,” katanya.

Pengamat politik dan filsafat Rocky Gerung menilai pokok pikiran-pikiran Anis Matta tentang ‘Geloranomics’ dan Arah Baru Indonesia bisa menjadi Garis Besar Haluan Negara (GBHN), karena cara pandangnya jauh ke depan mengikuti perubahan-perubahan yang ada.

“Jadi kalau nanti misalnya ada Sidang Istimewa ini bisa jadi GBHN, dan Anis Matta bisa menerangkannya  di MPR. Kenapa Covid-19 ini ada, karena paru-paru bumi dirampas manusia dan pindah ke paru-paru manusia. Itu sudah sunnatulah, hukum sebab akibat. Agama sudah perintahkan berpikir itu berdoa untuk masa depan, baca-baca-bacalah, bukan kerja-kerja-kerja,” kata Rocky.

Rocky Gerung sepakat dengan cara berpikir Anis Matta dalam memandang masa depan dunia dan Indonesia. Pikiran-pikiran tersebut, tidak dimiliki oleh partai-partai lain maupun para ketua umumnya.

Sebab, mereka hanya berpikir bagaimana mengamankan kursi di parlemen dan mendapatkan kekuasaan.

“Ini bagian dari merawat ulang Indonesia dan ini menumbuhkan harapan baru buat masyarakat. Partai Gelora punya pikiran alternatif, apa yang disebut menerobos kebekuan oleh Anis Matta,” katanya.

Pakar filsafat lulusan Universitas Indonesia dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyakarsa ini menegaskan, banyak pihak yang salah paham dalam menilai sosok seorang Anis Matta.

“Anis Matta kan dulu dikenal sebagai ‘kanan’, ‘radikal’, segala macam. Begitu bikin partai, akhirnya orang melihat, bahwa lho kok jadi lain. Orang jadi kaget. Padahal sebetulnya saya kenal dari awal Anis Matta sebagai orang yang pikirannya tajam, selain kepandaian dalam agama dan kepiawaian ceramahnya. Itu yang tidak dilihat orang,” pungkasnya

Partai Gelora Dorong Indonesia Jadi Kekuatan ‘Global Power dan Global Player’

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Indonesia saat ini memasuki gelombang ketiga menuju kekuatan lima besar dunia diantara negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China. Namun, untuk mencapai hal itu diperlukan peta jalan baru, yakni Arah Baru Indonesia.

Wakil Ketua Badan Pengembangan Pimpinan (Bangpim) DPN Partai Gelora Indonesia Irwan menegaskan, ide Arah Baru Indonesia akan memberikan arah (GPS) dan peta jalan (roadmap) yang akan menjadikan Indonesia kekuatan kelima dunia.

Menurut dia, Indonesia bisa memainkan perannya untuk menjaga kesimbangan geopolitik global, serta menjadi kekuatan global (global power) dan pemain global (global player) pada setiap kejadian atau peristiwa di dunia.

“Kalau sekarang Indonesia baru sebatas mengirimkan pasukan perdamaian atau kontingan Dewan Keamanan. Jadi selama ini kita menjadi pemadam kebakaran, dari kebakaran yang dibuat negara lain,” kata Irwan dalam keteranganya, Senin (1/3/2021).

Irwan mengatakan, Partai Gelora akan mengubah mindset peran Indonesia dalam ikut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, dimana tidak hanya berperan sebagai pemadam kebakaran saja, tetapi juga bisa menentukan kebijakan atau kejadian yang terjadi.

“Mindset ini oleh Partai Gelora harus diubah, jika tidak ingin ada kebakaran secara global akibat peperangan saat ini, satu-satunya cara Indonesia harus menjadi global player. Jika ada keberpihakan, itu terjadi bagian dari intervensi kita,” katanya.

Situasi global saat ini, lanjut Irwan, bisa memicu perang global , karena dunia sedang mengalami krisis kepimpinan global akibat semua negara terpukul secara ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sehngga diperlukan keseimbangan geopolitici global yang perannya bisa dimainkan Indonesia.

Sayangnya,elite politik maupun publik di tanah air tidak begitu peduli terhadap krisis global yang terjadi. Padahal Indonesia sendiri sudah mengalami ketegangan akibat perang hegemoni antara China dan Amerika Serkat di Laut China Selatan.

“Para elit dan publik masih sibuk bertengkar soal politik identitas, orang hanya bicara pencitraan saja, bukanya ide atau narasi mimpi besar. Inilah masalah yang kita hadapi sebagai bangsa, dunia menunjukkan sebuah gelombang, masalah besar, tapi semua kita tidak menyadari,” tegas Irwan.

Untuk itulah, menurut Irwan, diperlukan sebuah Arah Baru Indonesia. yang akan mengarahkan tujuan bernegara Indonesia secara jelas sesuai UUD 1945. Arah Baru Indonesia tersebut, akan memberikan arah (GPS) dan peta jalan (roadmap).

“Agar jadi kekuatan lima dunia, syaratnya Indonesia harus kuat secara ekonomi, teknologi dan militer,” katanya.

Dari sudut ekonomi, Indonesia saat ini masuk 16 negara di dunia yang kuat dari terpaan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sedangkan mengenai pengusaan teknologi diperlukan pemerataan pendidikan dan vokasi, serta adanya transformasi pendidikan menjad pusat-pusat riset dan inovasi.

“Pusat-pusat riset ini harus bermitra dengan militer dan jadi pusat inovasi teknologi. Jadi militer kita selain kuat dari segi teknologi, juga kuat secara personil sehingga Indonesia bisa menjadi kekuatan global,” pungkasnya.

Luncurkan OK GELORA, Anis Matta: Perlu Peta Jalan Baru untuk Jadi Kekuatan Utama Dunia

, , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Indonesia saat ini memasuki gelombang ketiga menuju kekuatan lima besar dunia diantara negara-negara Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China.

Sebab, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar seperti sumberdaya alam, jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia, jumlah umat Islam terbesar di dunia dan menjadi salah satu pemimpin utama ASEAN.

“Kenapa kita harus menjadi salah satu kekuatan dunia, karena kita memiliki potensi yang cukup untuk itu,” kata Anis Matta saat meluncurkan ‘Program OK GELORA Orientasi Kepartaian Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Sabtu (27/2/2021).

Menurut Anis Matta, Indonesia telah memasuki dua gelombang, yakni gelombang pertama dan gelombang kedua. Gelombang pertama adalah gelombang menjadi Indonesia, diawali Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan puncaknya sebagai negara berdaulat pada 17 Agutus 1945.

Sedangkan gelombang kedua adalah menjadikan Indonesia sebagai negara modern. Hal ini telah dilewati melalui pergulatan pada masa orde lama, orde baru dan orde reformasi.

“Sebagai bangsa kita telah bergulat dengan pengalaman yang pahit dan manis dalam mencari titik temu antara demokrasi dan kebangsaan,” ujarnya.

Dengan memasuki gelombang ketiga, maka diperlukan Peta Jalan Baru Indonesia. Peta jalan baru tersebut, akan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

“Saat ini terjadi perubahan tatanan global dan perubahan pada kemimpinan global. Sehingga kita perlu merumuskan satu peta jalan baru, dimana mimpi besar itulah yang melatari berdirinya Partai Gelora,” katanya.

Partai Gelora, kata Anis Matta, tidak ingin melihat Indonesia menjadi ‘medan tempur’ negara-negara yang sedang bersaing di dunia seperti persaingan antara AS dan China saat ini

“Potensi kita terlalu besar, tapi pencapaian kita terlalu kecil. Langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah. Indonesia harus jadi salah satu kekuatan utama dunia” tandasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menambahkan, rakyat Indonesia seharusnya memiliki orientasi dan kemantapan hati. Tidak boleh galau atau gelisah. Sebab, saat ini banyak pihak yang tidak memiliki orientasi, padahal sebagai bangsa besar harus optimis.

“Bangsa ini harus optimis agar terbang tinggi seperti Rajawali dan menjadi kekuatan lima besar dunia. Kita harus mereorentasi konsepsi diri kita dengan khazanah Indonesia, Sehingga kita sebagai bangsa Indonesia, optimis,” kata Fahri.

Karena itu, orientasi ke-Indonesiaan harus semakin diperkuat secara masif. Tidak boleh lagi ada rakyat Indonesia yang tidak memahami atau terbata-bata tentang ke-Indonesiaan.

“Mengutip puisi Chairil Anwar, kita hidup 1.000 tahun lagi, maka kita harus optimis tentang fondasi bangsa yang membuat kagum dengan Indonesia,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X