Tag: Pidato Anis Matta

Inilah Pidato Lengkap Anis Matta yang Membakar Semangat Fungsionaris dan Kader Partai Gelora untuk Mulai Menyapa Rakyat

, , , , , ,

Partaigelora,id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia merayakan Milad ke-2 pada Kamis (28/10/2021) secara sederhana, dilaksanakan secara daring diiikuti oleh seluruh fungsionaris Partai Gelora di pusat dan di daerah.

Bahkan DPW, DPD, DPC dan PAC se-Indonesia menggelar acara nobar (nonton bareng) perayaan Milad ke-2 Partai Gelora yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Gelora TV.

Mereka terlihat khitmad dan antusias saat mengiikuti rangkaian acara Milad ke-2, termasuk melakukan pemotongan Nasi Tumpeng secara serentak, setelah diawali Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta memotong tumpeng terlebih dahulu dari Studio DPN Partai Gelora Indonesia.

Anis Matta dalam pidatonnya memberikan apresiasi kepada seluruh fungsionaris dan kader yang telah bekerja keras dengan beban kerja berat, waktu yang cepat dan keterbasan sumber daya.

Namun, telah menghasilkan pencapaian luar biasa dalam pemenuhan struktur, kader, popuralitas dan elektabilitas dalam kerja sepi selama dua tahun terakhir ini.

Anis Matta mengajak seluruh kader untuk mengikarkan diri kesiapannya untuk mulai datang dan menyapa rakyat untuk menyerukan perubahan besar. Yang memberikan kenyakinan, harapan, tekad dan harapan untuk mewujudkan Indonesia sebagai 5 besar dunia.

Berikut pidato lengkap Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta dalam Milad ke-2

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saudara-saudara semua yang saya cintai. Para pimpinan Partai Gelora di DPN dan di seluruh provinsi. Juga di seluruh kabupaten/kota, di seluruh DPC dan PAC yang mengikuti HUT Gelora pada pada malam hari ini.

Malam ini, kita merayakan HUT ke-2. Ini adalah dua tahun yang sangat kita syukuri, bahwa ada keterbasan sumber daya dan ruang gerak. Kita menciptakan begitu banyak pencapaian yang luar biasa, baik pada kekuatan postur struktur dan kader kita maupun popularitas kita dan elektaablitas kita.

Saudara-saudaraku semuanya, saya ingin mengajak saudara-saudara semua pada malam ini. Sekali lagi ini, adalah malam yang kita syukuri. malam yang sangat kita syukuri, malam yang sangat kita syukuri. Dan karena itu, mari kita berdoa kepada Allah SWT. Allahummaj ‘alna minasysyakirin, Allahummaj ‘alna minasysyakirin, Allahummaj ‘alna minasysyakirin.

Saudara-saudara ku sekalian, Alhamdulillah setelah sebagian besar pekerjaan rumah tangga kita relatif selesai, sekarang waktunya kita keluar. Keluar dari mighrob, keluar dari kantor kita, keluar dari rumah kita. Keluar di sana bertemu dengan rakyat, menyapa mereka, menggalang dan mengkonsolidasi mereka. Bercerita kepada mereka tentang mimpi besar kita, menebarkan keyakinan, tekat dan determinasi.

Dan saudara-saudara semua akan menemukan keyakinan , bahwa di luar sana, rakyat kita pasti sedang mengalami goncangan jiwa yang besar, akibat krisis sistemik dan berlarut yang sekarang sedang kita alami. Mereka marah, mereka sedih, mereka takut, tapi juga frustasi. Sementara itu pada waktu yang sama, saudara-saudara semua juga akan merasakan, bahwa para pemimpin kita juga, sekarang ini sedang mengalami kebingungan, keraguan dan kegamangan.

Setiap krisis besar yang bersifat sistemik dan berlarut, selalu menciptakan serangan besar pada jantung Ideologi dan sistem. Dan karena itu, goncangan besar seperti ini, goncangan berat seperti ini ujian bagi semua ideologi dan juga bagi relevansi kepemimpinan.

Dulu pada tahun 1928, dunia sedang dalam proses perang dunia pertama dan dunia kedua, tapi tidak menuntaskan masalah. Dunia sedang berjalan ke perang dunia kedua yang sangat besar. Dan karena itu, bangsa Indonesia juga mengalami situasi jiwa sama. Keraguan, kebingungan dan kegamangan, bahwa cita-cita kemerdekaan kita mungkin saja kandas atau rasanya terlalu jauh untuk dicapai.

Dan karena itu, saudara-saudara sekalian, para pemuda saat itu muncul mendeklarasikan satu tekad yang kemudian kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Seluruh bangsa indonesia saat itu sebenarnya sudah menyadari betul, makna identitas dari sumpah pemuda itu. Tetapi apa yang menyebar dari Sumpah Pemuda adalah tekadnya, semangatnya, keyakinannya, determinasinya. Bahwa walaupun cita-cita kemerdekaan belum tercapai, kita sudah mempunyai satu identitas, yaitu Indonesia.

Sekarang di tengah goncangan besar yang menimpa jiwa rakyat kita dan kebingungan, keraguan, serta kegamangan yang dialami oleh para pemimpin kita. Sekali lagi orang membutuhkan, rakyat kita di sana membutuhkan para pembawa obor keyakinan, obor harapan, obor tekad, dan obor determinasi.

Dan karena itu, saudara-saudara semua, malam ini saya ingin mengingatkan, bahwa dua tahun yang lalu, ketika kita mendirikan berdirinya Partai Gelombang Rakyat Indonesia. Saya mengatakan pada waktu itu, bahwa hari kelahiran ini adalah hari keyakinan. Kita yakin dengan mimpi besar yang kita bawa. Kita yakin dengan peta jalan yang kita miliki dan kita buat. Kita yakin dengan kemampuan yang kita miliki, dan kita yakin bisa mencapai cita-cita yang ingin kita raih. Itulah hari keyakinan, dua tahun kemudian, pada malam ini setelah kita menyelesaikan sebagian besar rumah tangga kita. Dan kitamenyaksikan ada goncangan besar di luar sana serta ada kebingungan, keraguan dan kegamangan dari para pemimpin.

Hari ini, malam hari ini, saya ingin menyatakan pada ulang tahun kita yang kedua. Ini adalah hari kesiapan, bahwa Partai Gelora, Insya Allah siap memimpin perubahan besar menuju Indonesia 5 besar dunia. Karena itu, saudara-saudara sekalian, malam hari ini saya hanya menyampaikan satu pesan, bahwa tanda dari kesiapan kita itu, kita keluar dari mighrob kita. Kita keluar dari kerja sepi yang kita lakukan selama dua tahun ini. yang telah membuahkan capian yang luar biasa. Kita keluar dari kantor kita, kita datang menemui rakyat. Kita tebarkan keyakinan, kita tebarkan harapan. Kita tiupkan angin, biar riak gelombang, biar riak laut itu berubah menjadi gelombang perubahan besar. Tiupkan angin biar air yang mengalir di sungai menjadi arus perubahan yang besar.

Karena saudara-saudara sekalian datang di tengah kebingungan, yang dibutuhkan orang itu adalah orang yang yakin. Kalau semua orang rapuh yang dinanti-nantikan adalah orang yang dengan penuh keyakinan. Siapa yang datang dengan penuh gelora, siapa yang datang dengan penuh semangat. Itu sebannya, kenapa partai ini kita beri nama gelombang rakyat. Gelombang adalahenergi, rakyat adalah pelaku. Sekali lagi gelombang adalah energi dan rakyat adalah pelaku.

Dan saya sangat bangga sekali, bahwa dari data setengah juta kader yang kita miliki, lebih dari 60 % mempunyai pendidikan SD sampai SMA. Kenapa saya sangat bangga dengan postur ini, karena ini persis mewakili postur manusia Indonesia sekarang, hanya ada 9 % dari rakyat Indonesia yang mempunyai pendidikan tinggi. Dan itu, artinya bahwa artai Gelora ini telah menjadi partai rakyat, kita diterima luas di semua segmen.

Dan alhamdulillah dari postur ini yang menarik adalah keragaman dari segi agama, keragaman dari segi etnis yang relatif merata di seluruh Indonesia. Jadi semangat untuk mewakili Indonesia, semangat untuk mengubah riak menjadi gelombang, ini benar-benar terasa pada postur anggota dan kader yang telah mendaftar di Partai Gelora saat ini.

Oleh karena itu, kenapa kita menetapkan tagline kolaborasi pada ulang tahun kedua ini, karena semua kolaborasi itu terasa terwakili didalam postur kader yang kita miliki saat ini. Itu sebabnya, orang-orang yang bingung, frustasi, yang sedang mengalami guncangan hebat di luar sana, sedang menunggu sekali lagi para pembawa obor keyakinan, para pembawa obor harapan, tekad dan deterimnasi.

Dan sekarang kita telah menetapkan satu mimppi besar menjadikan Indonesia sebagai 5 besar dunia. Itu adalah cita-cita sejarah. Kita juga tahu peta jalan menuju ke sana, tapi apa yang paling penting adalah mengajak seluruh rakyat Indonesia menjadi pelaku sejarahnya sendiri. Dan itulah misi kita di Partai Gelora.

Saya bersukur bahwa di dalam survei yang kita lakukan, alasan pertama orang memilih Partai Gelora adalah karena partai ini membawa misi perubahan. Itu artinya walaupun sebagai besar masyarakat Indonesia ini pendidikannya adalah SD sampai SMA. Mereka kelitatan tidak well educated (berpendikan baik), tetapi pada dasarnya mereka pada dasarnya mereka sekarang well inform (menginformasikan dengan baik). Karena itu, mereka bisa akrab dengan narasi-narasi yang selama ini dianggap berat. Dihindari partai politik untuk di solisasikan kepada rakyat, karena menganggap rakyat ini tidak akan faham dengan narasi narasi besar yang sulit, dan rumit. Tetapi itu adalah penghinaan kepada rakyat kita.

Sekarang saya yakin, bahwa rakyat kita sekarang ini, bangsa Indonesia sekarang ini sedang dalam penantian. Saya ulangi kembali rakyat Indonesia saat ini sedang dalam penantian, apa yang mereka nantikan, kekuatan baru yang akan memimpin perubahan. Dan sekali lagi itulah peran yang ingin diambil oleh Partai Gelora.

Saudara-saudara sekalian, saya ingin mengucapkan apresiasi yang sangat dalam atas kerja keras saudara. Saya tahu, bahwa dalam dua tahun ini, kita telah bekerja keras. Pekerjaan terlalu banyak, waktu kita terlalu padat, sumber daya kita sangat terbatas. Saya tahu saudara-saudara semua mengalami tekanan yang berat, tapi saudara-saudara sekalian, tekanlah yang melahirkan gelombang yang kuat. Tekananlah yang melahirkan dinamika yang kuat. Dan itu sebabnya, pada hari kedua ini, setelah dua tahun yang sepi yang kita lalui. Kita mengkrarkan sekarang, kita sekarang keluar. Keluar meniupkan angin agar riak berubah menjadi gelombang. Sekali lagi kita keluar tiupkan angin agar riak menjadi gelombang perubahan, menuju Indonesia 5 besar dunia.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X