Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri 17.491 pulau dengan 1.340 suku bangsa serta didalamnya terdiri dari 718 bahasa daerah adalah sebuah keberagaman yang sangat kompleks.
Membangun sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidaklah mudah. Terlebih negeri ini tidak lepas dari perhatian bangsa di dunia.
Pada sisi lain keragaman bahasa dan suku bangsa dipisahkan dengan pulau dan lautan ini disatukan dengan satu gerakan perlahan namun pasti, membangun satu warna dari Sabang sampai Merauke dengan satu bahasa, satu karakter budaya yang beraroma kental dengan nilai-nilai keislaman.
Mengaji atau pendekatan dengan nilai religi di Nusantara di masyarakat terasa warnanya hingga sekarang dan kalau diperhatikan dari kitab-kitab pengajian tersebut dijumpai satu bahasa, bahasa Melayu, bahasa Indonesia.
Bahasa ini adalah bahasa yang luar biasa yang bisa menyatukan dari 1.340 suku bangsa dan 718 bahasa daerahnya.
Bahasa Indonesia membuat mereka menjadi satu kesatuan jiwa, simbol semangat perlawanan terhadap semua yang berupaya menguasai Indonesia dengan cara-cara yang tidak benar.
bahasa ini menjadi filter terhadap semua upaya untuk merusak falsafah hidup bangsa yang kental dengan nilai-nilai religius. Terbukti hingga kini semua bahasa para penjajah yang pernah hadir di negeri Indonesia tidak ada satupun yang mampu menguasai karakter bangsa .
Penyebaran bahasa Indonesia menyadarkan kita bersama bahwa peran santri dan ulamanya begitu besar untuk membangun persatuan dan kesatuan Indonesia yang religius dan berkarakter.
Nilai utama gerakan Santri dan para ulama meraih cinta dan posisi yang terbaik dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala digambarkan dalam sebuah hadits: al Mu’min Al qowi Khoirun wa ahabbu illallah min Al Mukmin ad dha’if . Mukmin yang kuat itu _lebih baik dan lebih dicintai disisi Allah dibandingkan mukmin yang lemah.
Dari masa dahulu hingga kini jika ingin melihat generasi terbaik dan berupaya meraih cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu ada di kalangan Pesantren. Selamat Hari Santri Nasional.
Raihan Iskandar
Ketua Bidang Hubungan Keumatan DPN Gelora Indonesia
Belum ada komentar